Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KLIPING PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

"SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA"

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD ROYYAN PUTRA PRATAMA
KELAS XI MIPA 4

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 PALANGKA RAYA


2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................2
C. TUJUAN.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. HAKIKAT DEMOKRASI..................................................................................................3
1. MAKNA DEMOKRASI..............................................................................................3
2. KLASIFIKASI DEMOKRASI......................................................................................4
3. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI..............................................................................4
B. DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA...................................................5
1. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA.....................................................5
2. PERIODISASI PERKEMBANGAN DEMOKRASI PANCASILA.................................5
BAB III PENUTUP......................................................................................................................8
A. KESIMPULAN................................................................................................................8
B. SARAN...........................................................................................................................8

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dari sekian banyak sistem pemerintahan di dunia, Indonesia adalah negara yang
menganut sistem pemerintahan demokrasi. Akan tetapi, dalam penerapan sistem
pemerintahan demokrasi di Indonesia, hal tersebut telah mengalami beberapa
perubahan yang menyesuaikan dengan kondisi politik dan pemimpin kala itu.
Demokrasi itu sendiri telah menjadi istilah yang superior dan dijunjung tinggi dalam
sejarah pemikiran manusia tentang tatanan sosio-‐politik yang ideal. Ajaran demokrasi
merupakan ide besar para filsuf untuk mengkonstruksi rasionalitas kekuasaan yang
sulit dijinakkan.
Sistem demokrasi yang kala itu dikembangkan pada masa reformasi, pada
dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945,
dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-‐peraturan yang tidak
demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-‐lembaga tinggi dan tertinggi Negara
dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada
prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga
eksekutif, legislatif dan yudikatif. Jika kita melihat sistem demokrasi dalam struktur
pemerintahan Indonesia dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan
hampir dapat dipastikan demokrasi ini hanya sampai pada pembuatan kebijakan.
Sementara jika mencari demokrasi yang merupakan ciri bahwa negara Indonesia
mempunyai ciri demokrasi itu sendiri dapat dilihat di level desa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari hakikat demokrasi ?
2. Apa saja dinamika penerapan demokrasi pancasila ?
3. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?

C. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian demokrasi, klasifikasi demokrasi, dan prinsip-prinsip
demokrasi serta perkembangan demokrasi pancasila di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT DEMOKRASI
Hakikat demokrasi adalah sistem bermasyarakat dan bernegara serta
pemerintahan yang memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan ditangan
rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintahan.

1. MAKNA DEMOKRASI

Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan
sebagai pemerintahan rakyat. Kata ini kemudian diserap menjadi salah satu kosakata
dalam bahasa Inggris yaitu democracy.
Dalam pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

3
2. KLASIFIKASI DEMOKRASI

A. Berdasarkan Titik Berat Perhatiannya


1. Demokrasi Formal
2. Demokrasi Material
3. Demokrasi Gabungan
B. Berdasarkan Ideologi
1. Demokrasi Konstituional Atau Demokrasi Liberal
2. Demokrasi Rakyat Atau Demokrasi Proletar
C. Berdasarkan Proses Penyaluran Kehendak Rakyat
1. Demokrasi Langsung
2. Demokrasi Tidak Langsung

3. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

Prinsip demokrasi adalah beberapa kaidah dasar yang harus ada dan ditaati oleh
negara penganut pemerintahan demokratis. Adapun prinsip-prinsip demokrasi tersebut
sebagai berikut:
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
2. Jaminan HAM
3. Kebebasan Berserikat Dan Mengeluarkan Pendapat
4. Pergantian Kekuasaan Secara Berkala
5. Adanya Peradilan Bebas Dan Tidak Memihak
6. Penegakan Hukum Dan Persamaan Kedudukan Setiap Warga Negara Di Depan
Hukum
7. Jaminan Bebas Pers

4
B. DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA

1. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA


Bagi bangsa Indonesia, pilihan yang tepat dalam menerapkan paham demokrasi
adalah dengan demokrasi Pancasila. Paham demokrasi Pancasila sangat sesuai
dengan kepribadian bangsa yang digali dari tata nilai sosial budaya sendiri.
Bagaimana dengan prinsip demokrasi Pancasila? Ahmad Sanusi mengutarakan 10
pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan kecerdasan.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
4. Demokrasi dengan rule of law.
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara.
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.
8. Demokrasi dengan otonomi daerah.
9. Demokrasi dengan kemakmuran.
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial.

Demokrasi Pancasila mengandung beberapa nilai moral yang bersumber dari


Pancasila, yaitu:
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri dan orang lain.
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

2. PERIODISASI PERKEMBANGAN DEMOKRASI PANCASILA


Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan negara kita, semua konstitusi yang
pernah berlaku menganut prinsip demokrasi. Hal ini dapat dilihat misalnya:
a. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum diamandemen) berbunyi “kedaulatan
adalah di tangan rakyat, dan dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”.

5
b. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (setelah
diamandemen) berbunyi “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar”.
c. Dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat, Pasal 1:
• Ayat (1) berbunyi “Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu
negara hukum yang demokrasi dan berbentuk federasi”
• Ayat (2) berbunyi “Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh
pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat”
d. Dalam UUDS 1950 Pasal 1:
• Ayat (1) berbunyi “ Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara
hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan”
• Ayat (2) berbunyi “Kedaulatan Republik Indonesia adalah ditangan rakyat dan
dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan rakyat"
Untuk melihat apakah suatu sistem pemerintahan adalah sistem yang demokratis
atau tidak, dapat dilihat dari indikator-indikator yang dirumuskan oleh Affan Gaffar
berikut.
1) Akuntabilitas
2) Rotasi kekuasaan
3) Rekruitmen politik yang terbuka
4) Pemilihan Umum
5) Pemenuhan hak-hak dasar

Dengan berdasarkan pada indikator-indikator yang disebutkan di atas, berikut ini


dipaparkan perkembangan demokrasi pada masa-masa setelah kemerdekaan republik
Indonesia.
a. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1945-1949
- Akuntabilitas
Maklumat pemerintah tanggal 1 November 1945, 3 November 1945, 14 November 1945.
- Rotasi kekuasaan
Pada masa ini mengindikasikan keinginan kuat dari para pemimpin Negara untuk
membentuk pemerintahan demokratis.
- Rekruitmen politik
Dengan maklumat wapres, memungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik yang
menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian.
- Pemilihan Umum
Pemilu belum dapat dilaksanakan.
- Pemenuhan hak-hak dasar
Pemberian hak-hak politik secara menyeluruh.

6
b. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1949-1959
- Akuntabilitas
Indikatornya menurut ahli hukum tata Negara ini ada 5 aspek.
- Rotasi kekuasaan
Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang sebesar-besarnya
untuk berkembang secara maksimal.
- Rekruitmen politik
Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi
dalam proses politik yang berjalan.
- Pemilihan Umum
Pemilihan umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu pada tahun 1955, tetapi pemilu
tersebut benar-benar dilaksanakan dengan prinsip demokrasi.
- Pemenuhan hak-hak dasar
Dapat merasakan hak-hak dasar tidak dikurangi sama sekali, meskipun tidak semua
warga dapat memanfaatkannya dengan maksimal.

c. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1959-1965


- Akuntabilitas
Telah terjadi pemasangan HAM yaitu hak sipil dan politik, seperti hak untuk berserikat,
berkumpul, mengeluarkan pendapat pikiran dan tulisan.
- Rotasi kekuasaan
Sentralisasi kekuasaan yang semakin dominan dalam proses hubungan antara
pemerintah pusat dan daerah.
- Rekruitmen politik
Rekruitmen dilakukan dengan tertutup.
- Pemilihan Umum
Menguburnya sistem kepartaian.
- Pemenuhan hak-hak dasar
Hak dasar manusia menjadi lemah.

d. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1965-1998


- Akuntabilitas
Sikap akomodatif terdapat tuntutan yang berkaitan dengan penegakan HAM.
- Rotasi kekuasaan
Rotasi kekuasaan legislatif hampir tidak pernah dilakukan.
- Rekruitmen politik
Sistem rekruitmen dilakukan secara tertutup.
- Pemilihan Umum
Pemilu yang terjadi kecurangan.
- Pemenuhan hak-hak dasar
Hak dasar manusia masih lemah.

7
e. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1998 - sekarang
- Akuntabilitas
Masa orde baru yang berlawanan dengan pemajuan dan perlindungan HAM.
- Rotasi kekuasaan
Rotasi kekuasaan dilakukan dari mulai pemerintahan pusat sampai tingkat desa.
- Rekruitmen politik
Sistem rekruitmen dilakukan secara terbuka.
- Pemilihan Umum
Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih demokratis.
-Pemenuhan hak-hak dasar
Hak dasar rakyat terjamin.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Inti dari demokrasi pancasila adalah sila keempat, yaitu Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Jadi, demokrasi
pancasila adalah demokrasi yang dikendalikan oleh dua nilai yaitu nilai hikmat dan nilai
bijak.
Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis
apabila di dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki persamaan di muka hukum,
memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, dan
memperoleh pendapatan yang layak melalui distribusi pendapatan yang adil.
Dalam pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, rakyat dengan serta merta mempunyai
kebebasan untuk melakukan semua aktivitas kehidupan termasuk aktivitas politik tanpa
adanya tekanan dari pihak mana pun, karena pada hakikatnya yang berkuasa adalah
rakyat untuk kepentingan bersama.

B. SARAN
Sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai ujung tombak dalam usaha
menegakkan nilai-nilai demokrasi, sudah semestinya mendemonstrasikan peran serta
dalam usaha mewujudkan kehidupan yang demokratis. Paling tidak, mencoba
membiasakan hidup demokratis di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah
maupun masyarakat tempat kalian tinggal, sehingga pada akhirnya berkembang menuju
kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis.

Anda mungkin juga menyukai