Anda di halaman 1dari 6

Pengertian dan konsep elearning

E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru


dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet
sebagai sistem pembelajarannya
E-learning dapat bersifat formal ataupun informal. E-learning secara formal misalnya
adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan
disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning
dan pembelajar sendiri).
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan
perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan
tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

Jenis-jenis elearning

1. Web-Based Learning

Pembelajaran berbasis Websiate learning dimana proses pembelajaran dilakukan melalui


dalam jaringan dengan memanfaatkan Learning Management System. Kegiatan ini dilakukan
melalui jarak jauh dengan media website.

Sistem LMS yang paling banyak digunakna di Indoensia sendiri adalah Moodle karena
bertipe open source dan boleh dilakukan self hosting.

2. Computer-Based Learning

Computer-Based Learning adalah proses pembelajaran dilakukan menggunakan komputer.


Kegiatan pembelajaran dilakukan secara mandiri oleh peserta didik dengan masing-masing
komputernya. Hal ini sudah sering dilakukan pada level sekolah menengah untuk praktikum
komputer atau dilakukan oleh kursus-kursus berbasis Komputer.

Tugas dari instruktur adalah membuat pembelajran dalam bentuk aplikasi atau sistem belajar
dalam sebuah CPU dan tugas dari peserta didik menuntaskan tugas-tugas yang ada dalam
aplikasi tersebut. Interaksi dari Computer-Based Learning hampir tidak ada karena tujuannya
sudah dicantumkan secara lengkap sehingga fasilitas Feed back tidak tersedia. Contoh:
praktikum komputer

3. Virtual Education

Virtual education adalah proses pembelajaran yang dilakukan dimana peserta didik tidak
bertemu dengan isntruktur. Instruktur membuat bahan-bahan ajar dalam bentuk virtual seperti
Video pembelajaran.
Setelah sistem yang dirancang disipakan, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran
dengan instruktur virtual. Hal ini membuat Virtual Education masuk dalam kategori
asynchrounous. Keuntungan dari jenis ini adalah satu instruktur kemungkinan mengajar
banyak kelas sekaligus karena bisa dengan mudah diperbanyak.

Kekurangannya Virtual Education adalah feed back agak sulit dilakukan, karena jika
dilakukan feed Back maka pembelajran ini masuk dalam kategori Web-Based Learning.

4. Digital Colaboration

Kolaborasi Digital adalah kegiatan pembelajaran yang menggabungkan banyak kelas yang
berbeda instruktur dalam satu kelas. Tugas ini dilakukan untuk menyelesaikan sebuah proyek
yang mungkin saja membutuhkan dua ahli yang berasal dari isntansi yang berbeda kemudian
digabungkan dengan memanfaatkan tekonologi informasi dan komunikasi. Contoh: Zoom
meeting

CONTOH PENGGUNAAN E-LEARNING


Contoh e-learning dalam sistem pendidikan adalah aplikasi-aplikasi belajar online, materi
atau konten elektronik, forum diskusi online, sistem penilaian dan ujian online sekolah.
Semuanya menggunakan teknologi internet dan bisa diakses kapan saja, di mana saja, dan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing instansi pendidikan.
1. Zenius
Target pasar: murid-murid SD hingga SMA di Indonesia.
Goal: membantu proses pendidikan dasar murid dengan materi yang interaktif.
Zenius adalah layanan bimbingan belajar secara online. Selain menyediakan aplikasi, Zenius
juga bisa diakses lewat website.
Menggunakan contoh e-learning ini, para murid akan mendapatkan materi dari SD hingga
SMA. Materi disajikan dalam bentuk video ataupun animasi interaktif. Para murid juga bisa
mendownload soal-soal secara gratis.
Fitur menarik:
 Kelas live interaktif;
 Kuis;
 Pembahasan soal live dan interaktif.
2. Brainly
Target pasar: pelajar SD hingga SMA.
Goal: membantu siswa menyelesaikan soal-soal tertentu hingga menyelesaikan PR.
E-learning memungkinkan tanya jawab seperti di Brainly
Meski sama-sama membidik target pasar pelajar, cara kerja Brainly dan Zenius cukup
berbeda.
Brainly fokus membantu siswa dalam menjawab pertanyaan tertentu. Bukan sembarang
jawab, namun juga memberikan penjelasan lengkapnya.
Pengguna Brainly juga bebas mengajukan pertanyaan apapun. Nantinya, pakar edukasi akan
membantu pengguna mengetahui jawabannya.
Fitur menarik:
 Live answer;
 Memberi dan menjawab pertanyaan lewat panel Ask, Answer, Me;
 Apps yang mobile-friendly.
3. Udemy
Target pasar: pelajar dewasa hingga karyawan di seluruh dunia
Goal: melatih dan menambah kemampuan pelajar untuk pengembangan karier di masa depan.
Udemy sebagai salah satu platform belajar online. Popularitas platform kursus online asal
San Fransisco ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Mulai dari India, United States, Indonesia,
United Kingdom, dan banyak lagi. Selain menyajikan materi berupa video dalam berbagai
bahasa, sertifikat dari Udemy bisa membantu penggunanya untuk menambah kualitas
portfolio demi pengembangan karier.
Fitur menarik:
 Subtitle/caption dalam beragam bahasa;
 Kuis;
 Pembaruan kursus di-update otomatis tanpa menambah biaya;
 Pemberian e-certificate.
4. W3School
Target pasar: siapapun yang ingin mengasah skill web development. Mulai dari awam hingga
yang sudah ahli.
Goal: meningkatkan kemampuan programming pengguna secara praktek.
W3School adalah e-learning untuk belajar bahasa pemrograman
W3School merupakan platform e-learning yang secara spesifik menawarkan materi web
development. HTML, CSS, JavaScript, dan banyak lagi.
Sesuai fokusnya, W3School memberikan tutorial lengkap dan fitur bagi pengguna untuk
mencoba mengeksekusi hasil codingannya.
Fitur menarik:
 Try it editor untuk praktik ngoding;
 Color picker untuk memberitahu kode HTML dari warna pilihan kita;
 Menyediakan e-certificate.
5. Niagahoster Course
Target pasar: orang awam dan siapapun yang berminat mempelajari dunia digital marketing
dan bisnis online secara lengkap.
Goal: mengembangkan kemampuan digital marketing pengguna dan bisa mempraktikkannya.
Niagahoster Course adalah contoh e-learning terbaik
Berikutnya, Niagahoster Course. Contoh e-learning ini adalah buatan Niagahoster.
Mengedepankan topik Digital Marketing dan cara memulai bisnis dari nol, pengguna
Niagahoster akan mendapat wawasan tentang WordPress basic, SEO, Facebook Ads, dan
banyak lagi.
Dibawakan oleh mentor yang berpengalaman di bidangnya, tentu Niagahoster Course
menjadi pilihan tepat untuk belajar dunia teknologi dengan mudah dan efektif.
Fitur menarik:
 Akses gratis ke semua online class;
 Forum tanya jawab;
 Materi video dari para expert.
Contoh Situs E-Learning
Ada beberapa contoh situs yang bisa Anda akses secara online untuk mencoba memulai
pembelajaran online, situs-situs ini ada yang gratis dan juga berbayar.
w3schools(dot)com
Salah satu website E-Learning yang menyediakan panduan belajar coding bagi Anda penyuka
IT, ada pelajaran Bootstrap, CSS, jQuery, web, dan sebagainya. Website ini juga
menyediakan contoh dan tempat untuk Anda mencoba sendiri coding yang ada.
Coursera
Perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Amerika Utara, coursera menawarkan kursus
online diberbagai bidang minat dengan metode 100 persen
 Ruangguru

Menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus pada

layanan pendidikan. Ruangguru sudah memiliki lebih dari lima belas juta pengguna

dan mengelola 300 ribu guru dan menawarkan layanan lebih dari seratus bidang

pelajaran. Mengembangkan berbagai layanan berbasis teknologi yang meliputi

layanan kelas virtual, platform ujian online, video pembelajaran berlangganan, pasar

les privat, dan konten pembelajaran lain yang bisa diakses melalui web maupun

aplikasi Ruangguru.
 Quipper

Merupakan perusahan penyedia konten edukasi berbasis digital yang menyediakan

sistem pembelajaran daring, sehingga memungkinkan Anda untuk melakukan

pembelajaran tatap muka dengan guru secara online dengan mudah. Quipper memiliki

fitur bernama Quipper School, fitur ini bisa digunakan untuk guru menciptakan kelas

virtual dan memberikan tugas kepada siswanya secara virtual pula. Dengan fitur ini,

guru bisa memantau jumlah murid yang mengumpulkan tugas dan berapa nilai yang

mereka dapatkan. Layanan ini bisa Anda dapatkan secara gratis.

Brainly

Dengan kapasitas sepuluh Megabyte saja, Brainly bisa Anda unduh pada perangkat

Android dan iOS. Selain aplikasi Brainly juga bisa diakses melalui website resminya,

Brainly(dot)co(dot)id. Cara menggunakannya cukup mudah baik dengan aplikasi

maupun melalui website, Anda bisa langsung mengetikan pertanyaan. Brainly akan

memproses dan menampilkan jawaban sesuai dengan kata kunci yang Anda masukan,

bisa berupa potongan dari kata kuncinya atau satu kalimat penuh.
 Zenius

PT Zona Edukasi Nusantara sudah mengeluarkan aplikasi Zenius sejak 2004 lalu,

aplikasi berpengalaman ini menghadirkan beberapa fitur penunjang pembelajaran

mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Fitur andalan yang ada pada

aplikasi ini adalah simulasi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Zenius juga

menyediakan materi Tryout yang bisa dikerjakan dan melihat sendiri hasil akhirnya.

Aplikasi Zenius dinobatkan sebagai aplikasi terbaik pada 2019 lalu versi Google Play

Store. Aplikasi ini bisa ditemui di App Store dan Play Store, Anda bisa

mengunduhnya dengan kapasitas tiga puluh Megabyte.


Manfaat dan Kendala E-Learning
 Manfaat E-Learning
1. Pengalaman Belajar yang Lebih Praktis dan
Menyenangkan
2. Pendekatan yang Lebih Personal ke Setiap Siswa
3. Performa Siswa Dapat Dimonitor dengan Lebih Mudah
4. Menghemat Biaya Pembelajaran
5. Database Siswa yang Terpusat

 Kendala E-Learning
1. Keterbatasan akses internet
2. Berkurangnya interaksi dengan pengajar
3. Pemahaman terhadap materi
4. Minimnya Pengawasan dalam Belajar

Anda mungkin juga menyukai