Anda di halaman 1dari 9

Jurnal E-Learning

Learning Management System (LMS)

Disusun oleh: Nedwin L.H, S.Pd, MM

STIE MAHARDHIKA

SURABAYA

2017
KONSEP E-LEARNING

Konsep e-Learning sebagai salah bentuk transformasi digital di bidang pendidikan,


merupakan sebuah terobosan inovatif dalam proses belajar mengajar. Konsep pembelajaran
online (daring) yang sudah tren semenjak 2012 silam, kini telah menjadi semacam tuntutan bagi
lembaga pendidikan seperti universitas dan sekolah tinggi untuk menjawab kebutuhan
masyarakat dalam jumlah massif.
Sejak era MOOC (Massive Open Online Course) yang di gawangi oleh Harvard dan MIT
dengan EdX-nya atau Stanford dengan Coursera-nya kini demand terhadap e-learning sangatlah
tinggi. Di Indonesia MOOC sudah banyak ditemui misalnya IndonesiaX sebagai bentuk
pengabdian masyarakat yang dikelola oleh UI dan ITS. LSPR Indonesia juga meluncurkan
Haruka.edu yang pengelolaannya dikerjakan bersama dengan lembaga swasta.
Menurut Menteri Riset Dikti M. Nasir, konsep sistem perkuliahan e-learning harus
dimulai dari perpustakaan yang lebih banyak menyediakan referensi literasi berbasis digital
(tirto.id, 29 Juli 2017). "Untuk pembangunan ini, harapannya perpustakaan ke depan adalah
beriorientasi pada e-learning, orientasi pada 'paperless' harus mulai kita desain, kita kembangkan
lebih baik," kata Nasir dikutip dari Antara.
Hal tersebut tentu perlu disambut dengan tangan terbuka. Mengingat perlu adanya
peningkatan mutu kualitas pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Asas inilah
yang kemudian perlu kita gunakan sebagai nilai dan prinsip dalam mengembangkan pendidikan
berbasis e-learning.
Salah satu hal yang mengejutkan adalah data dari beritagar.id. Untuk pembelajaran jarak
jauh secara daring (e-learning), Indonesia menduduki peringkat kedelapan dalam lingkup
mondial. Paling tinggi adalah India. Kebutuhan terhadap pembelajaran secara daring di
Indonesia datang dari kalangan korporasi.Demikianlah menurut siaran pers Squline Indonesia,
lembaga kursus bahasa asing di Jakarta, pekan lalu (31/7/2017).Squline mengajarkan bahasa
Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Jepang; beroperasi sekal 2013 dan memiliki 1.500
murid.
Mari kita lihat gambar berikut.
Fakta ini sungguh di luar dugaan, namun sebetulnya tidak mengejutkan mengingat
pengguna media social di negeri ini adalah yang terbanyak di dunia.
Kini mari kita lihat bagaimana proses e-learning yang popular.
Kali ini saya akan ambil contoh dari Coursera.org. Sebelum masuk ke subyek
kursus/mata kuliah, tampilan interface website akan menunjukkan overview (deskripsi), lalu
silabus, FAQ, host/creator (penyedia), pricing (biaya), lalu ratings dan review
(testimoni).Interface dengan menu tersebut adalah yang paling umum di temui dalam website e-
learning. Tampilan interface yang dimaksud akan tampak jelas pada gambar di bawah ini.
Gambar di atas adalah tampilan awal ketika seseorang memilih suatu subyek kursus atau
mata kuliah tertentu. Cukup simple namun komprehensif karena terdapat judul, deskripsi singkat,
lalu profil instruktur/dosen pengajarnya.
Ketika masuk ke dalam, maka berikut adalah proses yang akan di jalani dalam
pembelajaran e-learning:
1. Log in dan masuk ke profil. Di situ akan muncul profil mahasiswa dan subyek kursus
yang tengah diikutinya. Gambar berikut akan nampak jelas.
2. Mengikuti video, artikel, dan mini quiz untuk grading (credit point).

Di setiap minggu akan ada quiz untuk mengukur pemahaman dan kemampuan
mahasiswa. Kebanyakan berbentuk pilihan ganda dan esai serta studi kasus. Agar
lolos quiz kriteria ketuntasan minimalnya adalah 80. Bila nilainya dibawah itu, maka
peserta di anggap tidak lulus dan tidak berhak mendapatkan sertifikat (ijazah).
3. Forum Diskusi
Setiap minggu, setelah selesai mengerjakan quiz, ada forum diskusi yang wajib
dikuti. Hal ini unhtuk memastikan apakah peserta benar-benar mampu menerapkan
teori yang dipelajari dalam suatu studi kasus tertentu.
4. Grading
Di akhir pembelajaran, terdapat ujian yang akan menentukan lulus tidaknya
mahasiswa dalam pembelajaran e-learning secara keseluruhan.
5. Verifikasi dan pengambilan sertifikat
Setelah dianggap lulus, mahasiswa dapat melakukan verifikasi data dengan
melakukan scanning KTP dan foto melalui kamera computer, lalu ketika proses
verifikasi yang hanya memakan waktu sekitar 2 menitan itu selesai, maka mahasiswa
dapat mengambil sertifikatnya. Berikut adalah tampilan dan contoh dari halaman
verifikasi.
6. Sertifikasi.
Mahasiswa yang telah lulus mata kuliah tertentu berhak mendapatkan sertifikat
sebagai bukti kelulusan. Berikut adalah tampilan halaman untuk mendownload
sertifikatnya.

Link URL juga dapat di pajang di social media professional seperti LinkedIn.
LEARNING MANAGEMENT SYSTEM

Learning management system adalah system aplikasi yang bias digunakan untuk
membangun website pembelajaran berbasis e-Learning. Beberapa di antaranya adalah Moodle,
Course Sites, Schoology, dan Canvas. Sementara untuk LMS popular yang juga menawarkan
hostingnya adalah Canvas Network, Moodle Cloud, dan Open Learning.
Untuk lebih detil, mari kita simak pembahasannya berikut ini.
1. Moodle
Moodle adalah LMS yang paling populer. Selain untuk pendidikan Moodle juga di
desain untuk kebutuhan training korporasi seperti Cisco dan Subaru yang sudah
pernah menggunakannya. LMS ini sebetulnya gratis, namun fitur-fitur menarik akan
didapat memilih opsi yang berbayar.
2. Course Sites
Blackboard sangatlah popular di komunitas eLearning, dan mereka telah merilis
Blackboard Learn software bernama CourseSites. CourseSites ditujukan untuk
individual instructor, di mana fitur-fiturnya lebih ke akademis daripada korporatif.
Software ini bisa digunakan untuk membuat hingga 5 kursus aktif.
3. Schoology
Schoology memiliki Basic Package yang free, dengan opsi untuk meng-upgradeke
Enterprise Package jika ingin ada specialized supportatau integrasi ke platformSIS
kita.

Untuk LMS yang juga menawarkan hosting, semuanya free dan memang di desain
untuk perguruan tinggi yang ingin menawarkan kursus singkat atau kuliah online.
Berikut adalah contoh tampilan dari program pasca sarjana yang ditawarkan oleh
Universitas Tun Abdul Razak, Malaysia, dengan platformnya openlearning.com. Di
Indonesia beberapa program kuliah bisa dilihat di link berikut:
https://harukaedu.com/program-kuliah-online
http://onlinelearning.binus.ac.id/
http://elisa.ugm.ac.id/
Dengan adanya e-learning yang memang sedang menjadi tren bagi generasi sekarang,
semoga dapat menambah khasanah budaya pendidikan kita.

***

Surabaya, 28 Agustus 2017

Ditulis oleh: Nedwin Lembar H., S.Pd, MM


Tentang Penulis

Penulis bernama lengkap Nedwin Lembar Hermavian, adalah seorang konsultan


manajemen pendidikan yang sehari-hari bekerja sebagai Public Relation Officer di PT. Ivy
Education Service, Surabaya. Penulis menamatkan pendidikan sarjananya di Universitas PGRI
Semarang mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, dan menyelesaikan studi pasca
sarjananya di STIE Mahardhika Surabaya dengan jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia. Di
tengah-tengah kesibukannya bekerja, penulis adalah pembelajar aktif yang telah mengikuti
puluhan kursus dan kuliah berplatform online seperti Coursera, EdX, ALISON, Kaya Connect,
Udemy, dan beberapa lainnya. Beberapa sertifikasi di bidang manajemen bisnis juga telah di
dapatnya dari Management and Strategy Institute. Saat ini penulis masih mengikuti program
Bachelor of Arts yang diikuti secara online dari Amity University, India, serta program Diploma
in Strategic Management dari London Institute of Management.

Kontak e-mail: guitaronsky@gmail.com


Handphone: 089668097385
Blog Pribadi: http://isapanhati.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai