Anda di halaman 1dari 13

MENJAGA DIRI DARI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

KELOMPOK I
A MEUTHIA IRAWAN TENRIANA
ADELIA RAMADHANI
ADINDA ANGRAENI DWI SYAHPUTRI
TRI AYU KARTININGSIH
YUKI RAMADHANI
DAFTAR ISI

BAB I
PEMBUKAAN.......................................................................................................
LATAR BELAKANG............................................................................................
RUMUSAN MASALAH........................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................
DEFINISI................................................................................................................
DAMPAK-DAMPAK............................................................................................

BAB III [PENUTUP]


KESIMPULAN.......................................................................................................
SARAN...................................................................................................................
BAB I

1.1 PEMBUKAAN

Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa
kurang suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam
kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir
pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul ‘Menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina’
bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok Pendidikan Agama Islam. Pada
makalah diuraikan segala pembahasan yang kami dapatkan tentang pergaulan
bebas dan zina.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan
balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb

Makassar, 27 Oktober 2022


1.2 LATAR BELAKANG
Pergaulan bebas dan perbuatan zina belakangan ini terlihat seperti di
normalkan.
Pergaulan bebas adalah gaya hidup yang tidak dibatasi dengan aturan, norma
agama, dan norma susila.Tindakan pergaulan bebas ini tidak diterima di
kehidupan bermasyarakat Indonesia. Jika sampai kelewatan batas, bahkan ada
hukuman sosial atau pidana dari masyarakat dan penegak hukum. Berdasarkan
hal itu, pergaulan bebas dapat diartikan sebagai jalinan pertemanan dalam
kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat.
Hingga sekarang, ada banyak sekali berita mengenai pejabat terhormat,
pengusaha, politisi, bahkan figur publik hancur berantakan karena perbuatan
nista yang dilakukannya.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dari makalah ‘Menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina'
adalah sebagai berikut :
1. Apa itu Pergaulan bebas dan Zina?
2. Apa saja hukuman yang diberikan oleh pezina?
3. Bagaimana cara kita menghindari zina?
4. Apa saja dampak-dampak yang ditimbulkan?
BAB II

2.1 PEMBAHASAN
Dalil Ayat dan Hadits Tentang Zina
1. Q.S. al-Isrā’/17:32
a. Lafal Ayat dan Artinya
‫اح َشةً َو َسا َء َسبِياًل‬ ِّ ‫َواَل تَ ْق َربُوا‬
ِ َ‫الزنَا ۖ ِإنَّهُ َكانَ ف‬
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,
dan suatu jalan yang buruk.”
b. Kandungan Ayat
Secara umum Q.S. al-Isrā’/17:32 mengandung larangan mendekati zina serta
penegasan bahwa zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
Allah Swt. Secara tegas memberi predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat
tersebut sebagai perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan
manusia. Karena demikian bahayanya perbuatan zina, Sebagai langkah
pencegahan, Allah Swt. Melarang perbuatan yang mendekati atau mengarah
kepada zina.
Imam Sayuti dalam kitabnya al-Jami’ al-Kabir menuliskan bahwa perbuatan
zina dapat megakibatkan enam dampak negatif bagi pelakunya. Tiga dampak
negatif menimpa pada saat di dunia dan tiga dampak lagi akan ditimpakan
Kelak di akhirat.
2. Q.S. an-Nμr/24:2
a. Lafal Ayat dan Artinya
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya
seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah Swt., jika kamu beriman kepada
Allah Swt. Dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.”
b. Kandungan Ayat
Kandungan Q.S. an-Nμr/24:2 adalah
– Perintah Allah Swt. Untuk mendera pezina perempuan dan
pezina laki-laki masing-masing seratus kali.
– Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada
keduanya untuk melaksanakan hukum Allah Swt.
– Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian
orang-orang yang beriman.

3. Hadits Tentang Zina
ُّ ‫ فَ َكانَ َعلَ ْي ِه َك‬. ُ‫ اِ َذا زَ نَى ال َّر ُج ُل خ ََر َج ِم ْنهُ ْا ِال ْي َمان‬:‫ال َرسُوْ ُل هللاِ ص‬
(‫ فَاِ َذا اِ ْنقَطَ َع‬.‫الظلَّ ِة‬ َ َ‫ع َْن اَبِى هُ َري َْرةَ ق‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬
‫(ابو داود‬. ُ‫َر َج َع اِلَ ْي ِه ْا ِال ْي َمان‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang
berzina maka iman keluar darinya. Maka ia wajib menjaga diri (dari berbuat
zina), dan apabila dia berhenti (dari berbuat zina) maka iman kembali
kepadanya”. (HR. Abu Dawud)
َّ‫ الَ يَ ِحلُّ َد ُم ا ْم ِرٍئ ُم ْسلِ ٍم يَ ْشهَ ُد اَ ْن الَ اِلهَ اِالَّ هللاُ َو اَنّى َرسُوْ ُل هللاِ اِال‬:‫ال َرسُوْ ُل هللاِ ص‬ َ َ‫ ق‬:‫ع َْن َع ْب ِد هللاِ قَا َل‬
‫ مسلم‬.‫ق لِ ْل َج َما َع ِة‬ ِ َ‫ك لِ ِد ْينِ ِه ْال ُمف‬
ُ ‫ار‬ ِ َّ‫س َو الت‬
ُ ‫ار‬ ِ ‫الثَّيّبُ ال َّزا ِن َو النَّ ْفسُ بِالنَّ ْف‬. ‫ث‬
ٍ َ‫بِاِحْ دَى ثَال‬
Dari Abdullah (bin Mas’ud) ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal
darah orang Islam yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi
bahwa aku utusan Allah, kecuali dengan salah satu dari tiga sebab : 1. Orang
yang sudah menikah melakukan zina, 2. Karena membunuh orang, dan 3. Orang
yang murtad meninggalkan agamanya, memisahkan dari jamaah kaum
muslimin”. (HR. Muslim)
ُ‫ َما تَقُوْ لُوْ نَ فِى ال ّزنَا؟ قَالُوْ ا َح َّر َمهُ هللاُ َو َرسُوْ لُه‬:‫ال َرسُوْ ُل هللاِ ص ِالَصْ َحابِ ِه‬ َ َ‫ ق‬:‫َع ِن ْال ِم ْقدَا ِد ْب ِن ْاالَس َْو ِد قَا َل‬
‫ َالَ ْن يَ ْزنِ َي ال َّر ُج ُل بِ َع ْش ِر نِس َْو ٍة اَ ْي َس ُر َعلَ ْي ِه ِم ْن اَ ْن‬:‫ فَقَا َل َرسُوْ ُل هللاِ ص ِالَصْ َحابِ ِه‬.‫فَه َُو َح َرا ٌم اِلَى يَوْ ِم ْالقِيَا َم ِة‬
‫ َالَ ْن‬:‫ قَا َل‬.‫ َح َّر َمهَا هللاُ َو َرسُوْ لُهُ فَ ِه َي َح َرا ٌم‬:‫ َما تَقُوْ لُوْ نَ فِى الس َِّرقَ ِة؟ قَالُوْ ا‬:‫ فَقَا َل‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ار ِه‬ِ ‫(يَ ْزنِ َي بِا ْم َرَأ ِة َج‬
‫ احمد‬.‫ار ِه‬ ِ ‫ق ِم ْن َج‬ َ ‫ْر‬ ِ ‫ت اَ ْي َس ُر َعلَيْه ِم ْن اَ ْن يَس‬ ٍ ‫ق ال َّر ُج ُل ِم ْن َع َش َر ِة اَ ْبيَا‬
¢َ ‫ْر‬
ِ ‫يَس‬
Dari Miqdad bin Aswad, ia berkata, Rasulullah SAW bertanya kepada para
shahabatnya, “Apa yang kalian katakan tentang zina?”. Para shahabat
menjawab, “Zina adalah sesuatu yang Allah dan Rasul-Nya telah
mengharamkannya, maka zina itu haram sampai hari kiamat”. Rasulullah SAW
bersabda kepada para sahabatnya, “Sungguh seorang laki-laki berzina dengan
sepuluh perempuan itu lebih ringan (dosanya) daripada dia berzina dengan
seorang istri tetangganya”. Miqdad berkata : Lalu Rasulullah SAW bertanya
lagi, “Apa yang kalian katakan tentang mencuri?”. Para shahabat menjawab,
“Sesuatu yang Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, maka mencuri itu
haram”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang laki-laki mencuri dari
sepuluh rumah (orang lain) itu lebih ringan dosanya daripada ia mencuri dari
rumah tetangganya”. (HR. Ahmad)

2.2 DEFINISI
Pengertian Zina
Secara bahasa, zina berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan
persetubuhan antara perempuan dengan laki-laki yang sudah mukallaf (balig)
tanpa akad nikah yang sah. Jadi, zina adalah melakukan hubungan biologis
layaknya suami istri di luar tali pernikahan yang sah menurut syari’at Islam.
Hukum Berzina dalam Islam
Terkait hukum zina, semua ulama sepakat bahwa zina hukumnya haram,
bahkan zina dianggap sebagai puncak keharaman. Hal tersebut didasarkan pada
firman Allah Swt. Dalam Q.S. al-Isrā/17:32. Menurut pandangan hukumIslam,
perbuatan zina merupakan dosa besar yang dikategorika

Pembagian Zina
1. Zina Muhsan
Zina Muhsan yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernah
menikah. Hukuman terhadap zina mu¥san adalah dirajam (dilempari dengan
batu sederhana sampai meninggal).
2. Zina Gairu Muhsan
Zina Ghairu Muhsan yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah.
Hukumannya adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.

Hukuman bagi Pezina dan Penduh Zina


Dalam hukum Islam, zina dikategorikan perbuatan kriminal atau tindak
pidana. Sehingga orang yang melakukannya dikenakan sanksi atau hukuman
sesuai dengan syari’at Islam.
1. Hukuman Bagi Pezina Muhsan
Hukuman bagi orang yang melakukan zina muhsan adalah dirajam sampai
mati. Hukuman rajam dilakukan dengan cara pelaku dimasukan ke dalam tanah
hingga dada atau leher. Tempat untuk melakukan hukuman rajam adalah di
tempat yang banyak dilalui manusia atau tempat keramaian. Hal ini berdasarkan
hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmizi, dan An-
Nasa’i
2. Hukuman Bagi Pezina Gairu Muhsan
Hukuman bagi orang yang melakukan zina ghairu muhsan adalah dera atau
pukulan sebanyak 100 (seratus) kali ditambah lagi dengan hukuman
mengasingkan atau membuang pelakunya ke tempat yang jauh dari tempat
mereka.
Hal dini didasarkan pada firman Allah Swt. Dalam Q.S. an-Nūr/24:2 serta
hadis Rasulullah saw. Yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah dan Zaid bin Khalid.
3. Hukuman bagi yang Menuduh Zina (Qazaf)
Mengingat beratnya hukuman bagi pelaku zina, hukum Islam telah
menentukan syarat-syarat yang berat bagi terlaksananya hukuman tersebut,
antara lain sebagai berikut.
a. Hukuman dapat dibatalkan bila masih terdapat keraguan terhadap peristiwa
atau perbauatan zina itu. Hukuman tidak dapat dijalankan setelah benar-benar
diyakini tidak terjadi perzinaan.
b. Untuk meyakinkan perihal terjadinya zina tersebut, haruslah ada empat orang
saksi laki-laki yang adil. Dengan demikian, kesaksian empat orang wanita tidak
cukup untuk dijadikan bukti, sebagaimana empat orang kesaksian laki-laki yang
fasik.
c. Kesaksian empat orang laki-laki yang adil ini pun masih memerlukan syarat,
yaitu bahwa setiap mereka harus melihat persis proses zina itu.
d. Andai seorang dari keempat saksi itu menyatakan kesaksian yang lain dari
kesaksian tiga orang lainnya atau salah seorang di antaranya mencabut
kesaksiannya, terhadap mereka semuanya dijatuhkan hukuman menuduh zina.
Hukuman bagi penuduh zina terhadap perempuan baik-baik adalah dengan
didera sebanyak 80 (delapan puluh) kali deraan. Hal ini didasarkan pada firman
Allah Swt. Dalam Q.S. An-Nur/24:4.

2.3 DAMPAK-DAMPAK
Dampak Negatif Melakukan Zina
1. Mendapat laknat dari Allah Swt. Dan rasul-Nya.
2. Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat.
3. Nasab menjadi tidak jelas.
4. Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada banaknya.
5. Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan.
Dampak di dunia
 Menghilangkan wibawa
Pelaku zina akan kehilangan kehormatan, martabat atau harga dirinya di
masyarakat. Bahkan pezina disebut sebagai sampah masyarakat yang telah
mengotori lingkungannya.
 Mengakibatkan kefakiran
Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjadi miskin sebab ia
akan selalu mengejar kepuasan birahinya. Ia harus mengeluarkan biaya untuk
memenuhi nafsu birahinya, yang pada dasarnya tidaklah sedikit.
 Mengurangi umur
Perbuatan zina tersebut juga akan mengakibatkan umur pelakunya berkurang
lantaran akan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Saat ini
banyak sekali penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh perilaku seks bebas,
seperti HIV/AIDS, infeksi saluran kelamin, dan sebagainya.
Dampak di akhirat
 Mendapat murka dari Allah Swt.
Perbuatan zina merupakan salah satu dosa besar sehingga para pelakunya
akan mendapat murka dari Allah Swt. Kelak di akhirat.
 Hisab yang jelek (banyak dosa)
Pada saat hari perhitungan amal (yaumul hisab), para pelaku zina akan
menyesal karena mereka akan diperlihatkan betapa besarnya dosa akibat
perbuatan zina yang dia lakukan semasa hidup di dunia.
 Siksaan di neraka
Para pelaku perbuatan zina akan mendapatkan siksa yang berat dan hina kelak
di neraka. Dikisahkan pada saat Rasulullah saw. Melakukan Isra’ dan Mi’raj
beliau diperlihatkan ada sekelompok orang yang menghadapi daging segar tapi
mereka lebih suka memakan daging yang amat busuk daripada daging segar.
Itulah siksaan dan kehinaan bagi pelaku zina. Mereka berselingkuh padahal
mereka mempunyai istri atau suami yang sah.
Kemudian, Rasulullah saw. Juga diperlihatkan ada satu kaum yang tubuh
mereka sangat besar, namun bau tubuhnya sangat busuk, menjijikkan saat
dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran
(comberan). Rasul kemudian bertanya, ‘Siapakah mereka?’ Dua Malaikat yang
mendampingi beliau menjawab, “Mereka adalah pezina laki-laki dan
perempuan.”
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sekarang menjadi sangat jelas bahwa Islam melarang keras hubungan seksual
atau hubungan biologis di luar pernikahan, apa pun alasannya. Karena
perbuatan ini sangat bertentangan dengan fitrah manusia dan mengingkari
tujuan pembentukan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Islam menghendaki agar hubungan seksual tidak saja sekedar memenuhi
kebutuhan biologis, tetapi islam menghendaki adanya pertemuan dua jiwa dan
dua hati di dalam naungan rumah tangga tenang, bahagia, saling setia, dan
penuh kasih sayang. Dua insan yang menikah itu akan melangkah menuju masa
depan yang cerah dan memiliki keturunan yang jelas asal usulnya.
Tujuan pernikahan itu akan menjadi rusak porak-poranda jika dikotori dengan
zina. Sehingga tidak mengherankan jika perzinaan akan banyak menimbulkan
problema sosial yang sangat membahayakan masyarakat, seperti
bercampuraduknya keturunan, menimbulkan rasa dendam, dengki, benci, sakit
hati, dan menghancurkan kehidupan rumah tangga. Sungguh Allah Swt. Dan
Rasulullah saw. Melindungi kita semua dengan ajaran yang sangat mulia.
Begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari pergaulan bebas. Patut
menjadi perhatian bagi generasi muda bahwa mereka sedang mempertaruhkan
masa depannya jika terlibat dalam pergaulan bebas yang melampaui batas.
Bergaul memang perlu, tetapi seyogyanya dilakukan dalam batas wajar, tidak
berlebihan. Remaja adalah tumpuan masa depan bangsa.
Jika moral dan jasmaniah para remaja mengalami kerusakan, begitu pula masa
depan bangsa dan negara akan mengalami kehancuran. Jadi, jika kamu
memikirkan masa depan diri dan juga keturunan, sebaiknya selalu konsisten
untuk mengatakan tidak pada pergaulan bebas karena dampak pergaulan bebas
bersifat sangat merusak dari segi moral maupun jasmaniah.

3.2 SARAN
Kita sebagai generasi muda islam, harus memperhatikan apa yang kita
lakukan agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang membuat kita menyesali
perlakuan kita di masa sekarang. Oleh karena itu, pintar-pintarlah dalam
memilih pergaulan. Jika tidak berhati-hati maka bisa terjerumus ke dalam
pergaulan bebas dan bisa membuat kita melakukan zina.

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan
kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah
khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA

Meuthia, Tri ayu, Yuki, dkk. 2022. “Menjaga diri dari pergaulan
bebas & zina”. Microsoft Word. Sumber 1 :
https://www.synaoo.com/materi-pergaulan-bebas-dan-zina/. Sumber
2 : https://tirto.id/makna-larangan-pergaulan-bebas-dan-zina-
hingga-dalilnya-dalam-islam-ggnw . Makassar. 27-10-22

Anda mungkin juga menyukai