Analisis Keuntungan Usaha Kedai Kopi "Baba Budan" Jalan Roda Di Kota Manado William Marcel Tanwijaya Ribka Magdalena Kumaat Caroline B. D. Pakasi
Analisis Keuntungan Usaha Kedai Kopi "Baba Budan" Jalan Roda Di Kota Manado William Marcel Tanwijaya Ribka Magdalena Kumaat Caroline B. D. Pakasi
ABSTRACT
This study aims to analyze the profitability of the coffee shop business "Baba Budan" so
that it can be known in detail the amount of profit each month earned business coffee shop "Baba
Budan" in the culinary area on the wheel road in Manado City. Data used in this study primary
data obtained by conducting direct interviews with business owners using questionnaires, and
secondary data obtained from literature studies in the form of literature, written sources or
documents that have relevance to this research. Data analysis method used is descriptive
analysis, using business profit analysis, then continued with analysis of Return of Cost Ratio,
then presented in table form. The results of this study indicate that the business coffee shop
"Baba Budan" gives monthly profit of Rp. 4.208.028,2, with R / C ratio of 1,45. So it can be
concluded that the culinary business is a profit to run because the value of R / C more than 1.
This shows that every Rp. 1 production costs incurred by coffee shop owners are able to provide
cash in the form of revenue of Rp. 1,45. Where the total revenue is still greater than the total cost
of production and this business for each month.
Keywords: profit analysis, coffee shop business "Baba Budan", Manado City
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan usaha kedai kopi “Baba Budan”
sehingga dapat secara rinci diketahui besaran keuntungan setiap bulanyang diperoleh usaha
kedai kopi “Baba Budan” dikawasan kuliner di jalan roda di Kota Manado. Data yang digunakan
dalam penelitian ini data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan
pemilik usaha dengan menggunakan daftar pertanyaan, dan data sekunder diperoleh dari studi
kepustakaan berupa literatur, sumber tertulis atau dokumen yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, dengan
menggunakan analisis keuntungan usaha, kemudian dilanjutkan dengan analisis Return of Cost
Ratio, lalu disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha kedai
kopi “Baba Budan” memberikan keuntungan setiap bulannya sebesar Rp. 4.208.028,2, dengan
rasio R/C sebesar 1,45. Hal ini menunjukan bahwa setiap Rp. 1 biaya produksi yang dikeluarkan
oleh pemilik usaha kedai kopi mampu memberikann pengembalian berupa penerimaan sebesar
Rp. 1,45. Dimana total penerimaan masih lebih besar dari total biaya produksi dan usaha ini
mengalami keuntungan setiap bulannya.
313
Analisis Keuntungan Usaha Kedai Kopi “Baba Budan” Jalan Roda..............(William Tanwijaya, Ribka Kumaat, Caroline Pakasi)
Kata kunci: analisis keuntungan, usaha kedai kopi “Baba Budan”, Kota Manado
PENDAHULUAN Keberhasilan usaha merupakan utama dari
sebuah perusahaan dimana segala aktivitas yang
Latar Belakang ada didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu
Kopi merupakan salah satu minuman keberhasilan.
yang mendunia. Sejalan dengan perkembangan Modal Usaha
zaman atau gaya hidup maka kebiasaan Modal sangat diperlukan agar usaha yang
mengkonsumsi kopi setiap harinya berubah. dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar. Modal
Pada zaman dulu masyarakat biasanya tersebut dari modal materil dan modal non materil,
mengonsumsi kopi hanya pada pagi dan malam besarnya modal tersebut tergantung pada bentuk
usaha tataboga yang dikelola. Jumlah modal yang
hari, tetapi sekarang masyarakat dapat minum
disediakan akan mempengaruhi besar kecilnya usaha
kopi kapan saja sehingga terjadi peningkatan tersebut.
konsumsi kopi. Minuman ini sangat banyak
digemari baik dari kalangan remaja hingga Indikator Keberhasilan Usaha
dewasa. Keberhasilan usaha akan sangat tergantung
Masyarakat di Kota Manado gemar pada suatu bagian usaha biasa berkembang. Salah
bertemu dengan rekan-rekannya sambil minum satu indikator untuk menggukur keberhasilan suatu
kopi dan atau mencicipi berbagai makanan usaha yang paling mudah untuk diamati adalah laba
lokal. Inilah salah satu alasan di bukanya yang diperoleh perusahaan (Suryana, 2003).
kawasan wisata kuliner di Jalan Roda di Kota
Manad. Kawasan ini sudah berdiri sejak tahun Fungsi Biaya
1960 dan berhasil mendorong anggota Biaya merupakan kas atau nilai setara kas
masyarakat untuk membuka usaha di bidang yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang
usaha ini. maka untunk melihat keuntungan diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di
kedai kopi “Baba Budan” adalah dengan cara masa mendatang bagi organisasi (Simamora, 2002).
menganalasis keuntungan usaha dan analisis
Return of Cost Ratio. Konsep Penerimaan
Total peneriman adalah jumlah produksi
dikalikan dengan harga jual yang berlaku (Wilson,
Pengertian Industri
2007). Menurut Kotler (2006), total penerimaan
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan merupakan jumlah uang yang diterima pengusaha
pengolahan bahan mentah atau barang setengah rumah makan sebelum dipotong total biaya atau
jadi menjadi barang jadi barang jadi yang biasa disebut pendapatan kotor setiap bulan dan
memiliki nilai tambah untuk mendapatkan dinyatakan dalam rupiah (Rp).
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling
dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Rumusan Masalah
Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi Berdasarkan latar belakang maka yang
juga dalam bentuk jasa. menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah berapa keuntungan yang di dapat dalam 1
Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Usaha bulan dalam usaha Kedai Kopi Baba Budan di Jalan
Usaha adalah semua aktifitas, yang Roda di Kota Manado.
mencari keuntungan dengan mengusahakan
Tujuan Penelitian
kebutuhan barang dan jasa kepada orang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
lain(Wewengkang dan Rotinsulu 2017).
menganalisis keuntungan usaha Kedai Kopi Baba
Menurut Hendry Faizal (2007)
Budan.
keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah
keberhasilan dari bisnis mencapai tujuanya.
314
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 313 - 320
315
Analisis Keuntungan Usaha Kedai Kopi “Baba Budan” Jalan Roda..............(William Tanwijaya, Ribka Kumaat, Caroline Pakasi)
316
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 313 - 320
Biaya Variabel
317
Analisis Keuntungan Usaha Kedai Kopi “Baba Budan” Jalan Roda..............(William Tanwijaya, Ribka Kumaat, Caroline Pakasi)
1 Kopi
Kotamobagu
20 kg peralatan pelengkap di kedai kopi Baba
90.000 1.800.000
2 Kopi
Budan sebesar Rp. 363.500/bulan.
Modayag
5 kg 150.000 750,000
3 Kopi Aceh Biaya Tenaga Kerja
Gayo
3 kg 200.000 600,000 Penyediaan tenaga kerja Penyediaan
4 Kopi Bali
Kintamani tenaga kerja merupakan cerminan dari
3 kg 200.000 600,000
5 Kopi Toraja 3 kg 200.000 600,000 kualitas sumber daya manusia yang ada,
6 Susu 2 karton 585.000 1.170.000 pemilik kedai kopi dibantu oleh 2 orang
7 Gula 55 kg 13.000 715,000
8 Kertas Filter 2 dos (200pcs) 85.000 170,000 karyawan tetap. perlu adanya pembagian jam
Total 6.405.000
kerja di kedai ini, karena jam operasional
kedai kopi berlangsung selama 13 jam setiap
Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat hari sehingga perlu di lakukan pembagian
bahwa jumlah bahan baku Kopi Kotamobagu shift jam kerja. Tugas utama 2 orang
dengan total harga tertinggi adalahRp. karyawan (barista) ini membuat minuman
1.800.000/bulan, sedangkan untuk bahan baku kopi,pemilik bertugas di bagian kasir. Gaji
terendah kertas filter sebesar Rp. karyawan diberikan setiap bulan dengan upah
170.000/bulan. Sehingga hasil bahan baku Rp. 3.600.000/bulan.
pembuatan minuman kopi yang dikeluarkan
pemilik kedai kopi “Baba Budan” setiap Biaya Transportasi
bulannya adalah sebesar Rp. 6.405.000.
Transportasi digunakan untuk
memudahkan pemilik berbelanja, sehingga
Biaya Pengadaan Peralatan Pelengkap
biaya transportasi yang diperhitungkan dalam
Dalam pengadaan peralatan pelengkap,
penelitian ini adalah biaya yang dikeluarkan
seperti wifi, lampu, dan sebagainya. harus
oleh pemilik kedai kopi untuk berbelanja
sesuai dengan kebutuhan kedai kopi, dimana
dengan adanya fasilitas seperti wifi bisa
bahan baku minuman. Kegiatan berbelanja
meningkatkan jumlah pengujung. dilakukan setiap bulan untuk memunuhi stock
Tabel 4. Rincian Biaya Pengadaan Peralatan Pelengkap persediaan bahan baku perbulan seperti gula,
Lainnya pada Bulan Desember 2017 dan susu. Dimana transportasi yang
No Nama Barang Jumlah Harga Total Biaya
(Rp) (Rp/bulan) digunakan motor pribadi dengan biaya
1 Bahan Bakar 2 20.000 40.000 sebesar Rp. 50.000/bulan.
(LPG)
2 Wifi 1 250.00 250.000
Rekapitulasi Biaya Variabel
3 Lampu 2 20.000 40.000
4 Buku Nota 1 7.500 7.500 Komponen yang tergolong biaya
Sabun Cuci 2 13.000 26.000 variabel adalah biaya pembelian bahan baku
5 Tangan minuman sebesar Rp.4.400.000, biaya
363.500
pengadaan peralatan sebesar Rp 363.500,
Total
biaya tenaga kerja sebesar Rp.3.600.000,
biaya iuran tagihan listrik dan air Rp. 250.000
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dan biaya transportasi sebesar Rp.50.000.
bahan pelengkap tertinggi yaitu wifi yang Total biaya variabel yang dikeluarkan untuk
digunakan dalam sebulan dengan biaya menjalankan usaha kedai kopi “Baba Budan”
pengadaan sebesar Rp.250.000/bulan, sebesar Rp. 8.413.500.
sedangkan biaya pengadaan terendah buku
nota Rp. 7.500/bulan. Total biaya pengadaan
318
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 313 - 320
Tabel 5. Rekapitulasi Biaya Produksi penerimaan sebesar Rp. 1,45 yang artinya
Pembuatan Minuman Kopi total penerimaan masih lebih tinggi dari
Jenis Biaya Jumlah (Rp) total biaya produksi, sehingga usaha kedai
Biaya Penyusutan Alat 33.471,8 kopi ini menguntungkan dan layak untuk
Pajak Usaha 600.000 dijalankan.
Biaya Bahan Baku 4.400.000
Biaya Pengadaan 363.500
Biaya Tenaga Kerja 3.600.000
Biaya Tagihan Listrik dan
KESIMPULAN DAN SARAN
250.000
Air
Biaya Transportasi 50.0000 Kesimpulan
Total Biaya Produksi 9.296.971,8 Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa :
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
terdapat 6 faktor biaya yang diperhitungkan dapat ditarik kesimpulan, bahwa rata-rata
dalam pelaksanaan usaha kedai kopi ini, yaitu penerimaan dalam usaha ini mempunyai
biaya penyusutan Rp. 33.471,8/bulan, biaya pengaruh positif dan signifikan terhadap
pajak usaha Rp. 600.000/bulan, biaya keuntungan yang diperoleh oleh Kedai Kopi
pengadaan bahan baku Rp. 4.400.000/bulan, “Baba Budan”. Hasil penelitian
biaya pengadaan pelengkap Rp. menunjukkan bahwa usaha dikawasan jalan
363.500/bulan, biaya tenaga kerja Rp. roda mempunyai potensi.
3.600.000/bulan, Biaya Tagihan listrik dan air
Rp. 250.000 dan biaya untuk transportasi
Saran
sebesar Rp. 50.000 maka total biaya produksi
Pengolahan hasil pertanian,
usaha kedai kopi “Baba Budan” pada bulan
desember mencapai Rp. 9.296.971,8/bulan.
khususnya industri kuliner dimana menjadi
salah satu peluang usaha yang menawarkan
Tabel 6. Total Keuntungan Usaha Kedai keuntungan bagi para pelakunya. Salah
Kopi dan Ratio R/C satunya Kedai Kopi “Baba Budan”
Uraian Total Per bulan (Rp) dikawasan wisata kuliner dijalan roda di
Total Penerimaan 13.505.000 Kota Manado, dan diharapkan menjadi
Total Biaya Produksi 9.296.971,8 bahan pertimbangan bagi instansi-instansi
Keuntungan Usaha 4.208.028,2 yang terkait untuk mengembangkan
Ratio R/C 1,45 kawasan kuliner di jalan roda menjadi lebih
baik, agar dapat memberikan dampak
Tabel 6, menunjukan bahwa R/C positif bagi Kota Manado.
ratio usaha kedai kopi “Baba Budan” adalah
sebesar 1,45 yang diperolah dari pembagian DAFTAR PUSTAKA
antara total penerimaan dengan total biaya
produksi. Dapat disimpulkan bahwa usaha Aak, 1980. Budidaya Tanaman Kopi.
ini layak untuk dijalankan karena nilai R/C Penerbit Yayasan
lebih dari 1. Hal ini menunjukan bahwa Kanisius.
setiap Rp. 1 biaya produksi yang Yogyakarta.
dikeluarkan oleh pengelola kedai kopi
mampu memberikan pengembalian
319
Analisis Keuntungan Usaha Kedai Kopi “Baba Budan” Jalan Roda..............(William Tanwijaya, Ribka Kumaat, Caroline Pakasi)
Najiyati dan Danarti, 2004. Kopi Budidaya Suyono, S. 2004. Pengkajian Potensi
dan Penanganan Lepas Panen,Edisi Kuliner Nusantara untuk Kemajuan
Revisi. Penerbit Swadaya. Jakarta. Ekonomi Lokal. Penerbit FK UI.
Jakarta.
Novianty, 2015. Analasis
Keuntungan Usaha Sirup Segar CV. Swastha, B. 2005. Analisa Pendapatan
Segarindo Utama. Skripsi Usaha Kuliner. Penerbit Kanisius.
Jurusan Sosial Ekonomi Yogyakarta.
Fakultas Pertanian
Universitas Sam Ratulangi. Manado. Tambunan, Tulus. 2002, Usaha Kecil dan
Menengah di Indonesia Beberapa Isu
Panggabean, E. 2011. Buku Pintar Kopi. PT Penting. Penerbit Salemba. Jakarta.
Agro Media Pustaka. Jakarta
Selatan. Tjiptono, F. 2001. Manajemen Jasa. Edisi
Kedua. Penerbit Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
320
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 313 - 320
Wewengkang, D, S. dan Rotinsulu, H. 2017. Wilson. 2007. Teori dan Analisi Biaya.
Kewirausahaan , Penerbit CV. Patra Penerbit Grafindo. Jakarta Media Grafindo.
Bandung.
321