Anda di halaman 1dari 26

SMK

KELAS X

Dosen Pembimbing :

Dr. Avia Riza Kurnia, M.Pd.

Dr. Drs. Sulisetijono, M.Si


KATA PENGANTAR

Keperawatan merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan. Sebagai perawat profesional, anda
akan belajar memberikan perawatan dengan penuh kasih sayang, perhatian dan rasa hormat
terhadap harga diri tiap klien. Sebagai ilmu pengetahuan, keperawatan merupakan ilmu
pengetahuan yang terus berubah seiring penemuan baru dan inovasi.

Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan
tindakannya didasari ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya,
selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggung
jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya kemudian jyga berorientasi pada
pelayanan dengan melalui pemberian asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan
masyarakat.

Bentuk asuhan keperawatan itu sendiri merupakan proses dalam praktek keperawatan yang
langsung, diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi
etik keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.

Kesempatan berkarier dalam keperawatan tidak mengenal batas. Anda dapat memilih dari
sekian banyak jalur karier seperti praktik klinik, pendidikan, penelitian, manajemen, administrasi,
dan bahkan wirausaha.

Sebagai pelajar, kelas x asisten keperawatan penting bagi anda untuk memahami konsep dasar
keperawatan yang meliputi sejarah perkembangan keperawatan, fasafah dan paradigma keperawat,
pengembangan ilmu keperawata, konsep manusia, konsep sehat sakit, konsep stres adaptasi,
Sistem pelayanan kesehatan, etika dalam keperawatan, aspek legal dan etik dalam keperawatan,
sebagai dasar pengetahuan yang harus dikuasai oleh seorang calon perawat.

Dalam rangka mengantisipasi pesatnya pertumbuhan sektor kesehatan khusunya keperawatan,


diperlukan tenaga-tenaga kerja yang kompeten dan professional. Mata ajar “Konsep Dasar
Keperawatan” merupakan salah satu mata ajar guna membangun kompetensi inti tenaga kerja di
bidang keperawatan.eskripsi

1 | Pi a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. ii
KB 4 :PELAYANAN KEPERAWATAN ………………………………………. 1
A. APERSEPSI ………………………………………………………….. 1
B. PETA KONSEP ………………………………………………………….. 2
C. KATA KUNCI …………………………………………………………. 2
D. KOMPETENSI DASAR DAN
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI …………………………. 2
E. TUJUAN PEMBELAJARAN …………………………………………. 2
F. MATERI PEMBELAJARAN …………………………………………. 2
1) Pelayanan Keperawatan Prima ………………………………… 3
2) Pelayanan Puskesmas ………………………………………………… 7
3) Pelayanan Rumah Sakit …………………………………………10
4) Pelayanan Asurasi Kesehatan ………………………………………… 14

G. RANGKUMAN ………………………………………………………… 17
H. REFLEKSI DIRI ………………………………………………………… 20
I. TES FORMATIF ………………………………………………………… 20
J. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ………………………………… 21
KUNCI JAWABAN DAN DAFTAR PUSTAKA ………………… 22

ii
A. Apersepsi

Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional sebagai bagian integral dari


pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan dituju kepada individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat baik sehat maupun sakit (UU Keperawatan no 38 tahun
2014). Pelayanan keperawatan profesional dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh tenaga
keperawatan yang profesional sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas
pelayanan rumah sakit khususnya pelayanan keperawatan (sumijatun, 2010). Menurut
Kusnanto (2004) pelayanan keperawatan profesional adalah
rangkaian upaya melaksanakan sistem pemberian asuhan keperawatan kepada masyarakat
sesuai dengan kaidah-kaidah keperawatan sebagai profesi.

B. Peta Konsep

Pelayanan Keperawatan

Standar Pelayanan Puskesmas


Pelayanan Pelayanan Rumah sakit
Keperawatan

Pelayanan
Asuransi
Kesehatan

1|Page
C. Kata Kunci
1. Pelayanan Keperawatan Prima
2. Pelayanan Puskesmas
3. Pelayanan Rumah Sakit
4. Pelayanan Asuransi Kesehatan

D. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


i. KD

3.6 Menerapkan 4.6 Memberikan


layanan layanan
keperawatan keperawatan

ii. Indikator Pencapaian Kompetensi :


a. Menemukan Pemahaman Layanan Keperawatan
b. Menegaskan Pemahaman Layanan Keperawatan
c. Menganalisis Pemahaman Layanan Keperawatan

E. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Menemukan pemahaman
layanan keperawatan dengan rasa bertanggung jawab.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Menegaskan
Pemahaman Layanan Keperawatan dengan cermat.
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Menganalisis pemahaman
layanan keperawatan sesuai prosedur dengan percaya diri.

F. Materi Pembelajaran
Asisten Keperawatan adalah seseorang yang memberikan layanan keperawatan secara
prima, bukan sekedar memahami layanan di bangsal saja. Seorang Asisten keperawatan

2|Page
hendaknya memiliki pengalaman luas seputar layanan bidang keperawatan seperti layanan
rumah sakit, layanan puskesmas, layanan asuransi kesehatan lain-lain.
1. Pelayanan Keperawatan Prima
Pelayanan keperawatan prima adalah pelayanan yang diberikan oleh perawat
kepada pasien berdasarkan standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasien sehingga pasien dapat memperoleh kepuasaan dan akhirnya dapat
meningkatkan kepercayaan kepada rumah sakit.
Pelayanan keperawatan prima merupakan layanan keperawatan profesional yang
memiliki mutu, kualitas, bersifat efektif, efisien sehingga memberikan kepuasaan
pada kebutuhan dan keinginan lebih dari yang di harapkan oleh pasien.

Gambar 1.1 : Pelayanan Keperawatan Prima


Sumber : https://id.lovepik.com/image-501315681/nurse-examining-elderly-
patients.html

a. Faktor-Faktor Pelayanan Keperawatan Prima

Dalam pengembangan budaya pelayanan keperawatan prima, Gultom (2006)


mengembangkan pelayanan keperawatan prima dengan menyelaraskan faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan yang mutlak
diperlukan untuk menunjang program layanan prima, yang meliputi

3|Page
kemampuan dalam bidang keperawatanyang ditekuni, melaksanakan
komunukasi yang efektif, mengembangkan motivasi, membina hubumgan
dengan tenaga kesehatan lain.
Perawat harus mempunyai pengetahuan dan wawasan luas, terlebih
lagi pada saat ini ketika perawat dituntut untuk menjadi seorang profesional.
Pengetahuan dan wawasan yang dimaksud bukan hanya sebatas bidang
keperawatan tetapi menyeluruh. Pengetahuan yang luas dari perawat sangat
berguna untuk memberikan pelayanan.keperawatan yang profesional.
Sedangkan menurut Utama (1999), Keterampilan merupakan kemampuan
untuk melakukan sesuatu yang baik dan benar. Baik dan benarnya perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan mengacu pada dasar
pendidikannya dan standar keperawatan. Akan tetapi, keterampilan perawat
bukan hanya tergantung dari tingginya pendidikan yang terimanya, tetapi
pengalaman dalam melakukan pelayanan keperawatan juga sangat
berpengaruh (Zulkifli,1999).
2. Sikap (Attitude)
Sikap adalah perilaku yang harus ditonjolkan perawat ketika
menghadapi pasien. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat
menggunakan keahlian, kata-kata yang lembut, sentuhan, memberikan
harapan, selalu berada di samping pasien dan bersikap sebagai media
pemberi asuhan. Sikap ini diberikan melalui kejujuran, kepercayaan dan
niat baik. Adapun sikap-sikap dalam pelayanan prima adalah semangat,
memakai cara yang baik, pro-aktif, positif, penuh kesabaran dan tidak
mengada-ada, dan tepat waktu.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, sikap tersebut harus
dimiliki oleh perawat juga sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Sikap perawat yang baik dan ramah dapat menimbulkan rasa simpati pasien
terhadap perawat.
3. Penampilan (Appearance)
Penampilan perawat adalah penampilan, baik berupa fisik maupun
nonfisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari

4|Page
pihak lain. Penampilan seseorang merupakan salah satu hal yang
diperhatikan selama komunikasi interpersonal. Kesan pertama timbul dalam
20 detik sampai 4 menit pertama. 84% dari kesan terhadap seseorang
berdasarkan penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam Potter dan Perry,
1993). Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan
kepribadiaan, status sosial, pekerjaan, agama, budaya dan konsep diri.
Perawat yang mmperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan cita
diri dan profesional yang positif. Penampilan fisik perawat dapat persepsi
pasien terhadap pelayanan atau asuhan keperawatan yang di terima, karena
tiap pasien mempunyai citra bagaimana seharusnya penampilan tidak
sepenuhnya mencerminkan kemampuan perawat tetapi mungkin akan lebih
sulit bagi perawat untuk membina rasa percaya terhadap pasien jika perawat
tidak memenuhi citra pasien.
4. Perhatian ( Attention)
Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap pasien, baik berkaitan
dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pasien maupun
pemahaman atas saran dam kritik. Perhatian yang diberikan perawat,
terutama ketika pasien sendiri merasa menadi beban bagi orang lain, adalah
sangat berguna untuk mempercepat proses penyembuhan. Penyakit yang
diderita oleh pasie bukan hanya kelemahan fisiknya, tetapi dapat juga terjadi
karena adanya gangguan pada kejiwaannya. Sikap yang baik terutama
perhatian yang diberikan oleh perawat kepada pasien, di yakini dapat
mempercepat proses penyembuhan kejiwaannya. Sehingga dengan
sembuhnya kejiwaan maka dapat mempengaruhi kesembuhan fisiknya.
5. Tindakan (Action)
Tindakan adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan
dalam memberikan layanankepada pasien. Layanan ini sebagianya
berlandaskan ilmu pengetahuan, prinsip dari teori keperawatan seta
penampilan dan sikap serta sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
yang diemban kepada perawat tersebut. Apabila perawat terampil dalam
memberikan tindakan keperawatan, maka secara otomatis pasien juga akan

5|Page
merasakan kepuasan dari tindakan yang diberikan perawat tersebut. Hal ini
terjadi karena perawat yang terampil dapat menimbulkan rasa aman dan
nyaman bagi pasien saat melakukan suatu tindakan. Tindakan perawat yang
sesuai dengan standar keperawatan dapat menjamin bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan juga berkualitas.
6. Tanggung jawab (Accountability)
Tanggung jawab adalah suatu sikap keberpihakan kepada pasien
sebagai wujud kepeduliaan untuk menghindarkan atau meminimalkan
kerugian atau ketidakpuasaan pasien. Perawat merupakan salah satu profesi
yang berhubungan dan berinteraksi langsung dengan pasien, baik itu klien
sebagai individu, keluarga, maupun masyarakat, oleh karena itu dalam
memberikan asuhan keperawatannya perawat dituntut untuk memahami
dan berperilaku sesuai dengan etika keperawatan. Agar seorang perawat
dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat maka perawat harus
memegang teguh nilai-nilai yang mendasari praktik keperawatan sebagai
berikut:
a. Perawat membantu pasien untuk mencapai kesehatan optimun.
b. Perawat membantu meningkatkan pasien autonomi pasien
mengekspresikan kebutuhannya.
c. Perawat mendukung martabat kemanusiaan dan berperilaku
sebagai advokat bagi pasien.
d. Perawat menjaga kerahasiaan pasien, beriorentasi pada
akuntabilitas perawat.
e. Perawat bekerja dalam lingkungan yang kompeten, etik, dan
aman. (Can, 2001)
b. Kualitas Pelayanan Keperawatan
Kualitas pelayanan dalam bidang keperawatan adalah memastikan bahwa jasa
atau produk pelayanan keperawatan yang dihasilkan sesuai dengan standar atau
keinginan pasien. Untuk memenuhi kebutuhan pasien tersebut maka yang
bertanggung jawab adalah perawat. Kualitas pelayanan keperawatan dinilai dari

6|Page
berbagai pelayanan itu, baik bagi perorangan maupun populasi. Pelayanan
keperawatan terdapat tahap-tahap yang harus di jalani, antara lain:
a. Penyusunan standar atau kriteria, adalah sesuatu yang mustahil apabila mengukur
sesuatu tanpa adanya suatu standar yang baku. Tidak hanya harus ada standar,
tetapi pemimpin juga harus tanggap dan melihat bahwa perawat mengetahui dan
mengerti standar yang telah ditentukan tersebut, karena standar bervariasi
operasionalnya dalam setiap institusi dan perawat harus melaksanakan tugasnya
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
b. Mengindentifikasi informasi yang sesuai dengan kriteria, adalah informasi-
informasi yang diperoleh tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
pengukuran kualitas pelayanan keperawatan.
c. Indentifikasi sumber informasi, adalah pemimpin harus yakin terhadap sumber
iinformasi yang di dapatkan. Dalam melakukan pengawasan kualitas pelayan
keperawatan, pemimpin dapat menemukan banyak informasi dari pasien sendiri
yang merupakan sumber yang sangat membantu.
d. Mengumpulkan dan menganalisa data, adalah semua informasi yang telah didapat
dari pasien, dapat dijadikan sebagai pengukuran kualitas pelayanan keperawatan.
e. Evaluasi ulang, adalah jika semua asuhan keperawatan dilakukan sesuai dengan
standar yang berlaku, maka evaluasi ulang tidak perlu dilakukan. Evaluasi ulang
hanya akan dikerjakan apabila banyak kegiatan yang dilakukan tidak sesuai
dengan standar yang berlaku. Penelitian standar asuhan keperawatan, maka
tindakan yang seharusnya dilakukan adalah menetapkan standar keperawatan.
Standar keperawatan yang telah terbentuk akan membantu dalam meningkatkan
kualitas pelayanan keperawatan, yang konsisten, kontiniu, dan bermutu. Standar
keperawatan juga dapat melindungi pasien dari tindakan yang salah yang
dilakukan oleh perawat. (Nursalam, 2002)

7|Page
2. Pelayanan Puskesmas
a. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)
Puskesmas adalah salah satu unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Salah satu pengertian puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.
Tujuan pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat setinggi-
tingginya.

Gambar 1.2 : Puskesmas


Sumber : https://radarbojonegoro.jawapos.com/

a. Visi dan Misi Puskesmas


1. Visi Puskesmas

8|Page
Visi pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya kecematan sehat menuju terwujud indonesia
sehat.
a. Lingkungan sehat.
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
2. Misi Puskesmas
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,dan
masyarakat dan lingkungannya.
b. Peran Puskesmas
Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan
rehabilitatif saja seperti di rumah sakit.
c. Fungsi Puskesmas
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
d. Kegiatan Pokok Puskesmas
1. Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA)
2. Keluarga Berencana
3. Usaha peningkatan gizi
4. Kesehatan Lingkungan

9|Page
5. Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan.
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
8. Usaha Kesehatan sekolah.
9. Kesehatan Olahraga.
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat.
11. Usaha Kesehatan Kerja.
12. Usaha kesehatan Gigi dan Mulut.
13. Usaha Kesehatan Jiwa.
14. Kesehatan Mata.
15. Laboratorium (diupayakan tidak lagi sederhana).
16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan.
17. Kesehatan Usia Lanjut.
18. Pembinaan Pengobatan Tradisional

3. Pelayanan Rumah Sakit


A. Konsep Pelayanan Rumah sakit
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
rumah sakit, menyebutkan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat

Di Indonesia, Jenis pelayanan di rumah sakit diatur berdasarkan Undang-undang


Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Dalampasal 19,
menyebutkan bahwa rumah sakit dapat dibedakan berdasarkan jenis pelayanan, yaitu:
1. Rumah Sakit Umum
Sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2009 tersebut, Rumah Sakit Umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit.
2. Rumah Sakit Khusus (mata,paru,kusta,rehabilitasi,jantung,kanker) Sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009

10 | P a g e
tersebut, Rumah Sakit Umum memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit,
atau kekhususan lainnya.
Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan. Untuk
menyelenggarakan fungsinya, rumah sakit umum menyelenggarakan kegiatan :
1. Pelayanan medis.
2. Pelayanan dan asuhan keperawatan.
3. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis.
4. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan.
5. Pendidikan, penelitian dan pengembangan.
6. Administrasi umum dan keuangan.
Rumah Sakit berdasarkan jenis kelasnya di Indonesia dibedakan menjadi empat kelas
(Kepmenkes No 51 Menkes/SK/II/1979), yaitu :
1. Rumah Sakit Kelas A.
2. Rumah Sakit Kelas B (pendidikan dan non pendidikan).
3. Rumah Sakit Kelas C.
4. Rumah Sakit Kelas D.

11 | P a g e
Salah satu rumah sakit diIndonesia
Gambar 1. 4
Sumber : https://hospital.umm.ac.id/page/sejarah.html

Kelas rumah sakit juga dibedakan berdasarkan jenis pelayanan yang tersedia. Pada
rumah sakit kelas A tersedia pelayanan spesialistik yang luas termasuk subspesialistik.
Rumah sakit kelas B mempunyai pelayanan minimal sebelas spesialistik dan
subspesialistik terdaftar. Rumah sakit kelas C mempunyai minimal empat spesialistik
dasar (bedah, penyakit dalam, kebidanan dan anak). Di rumah sakit kelas D hanya
terdapat pelayanan medis dasar. Pemerintah sudah berusaha dan telah meningkatkan
status semua rumah sakit kabupaten menjadi kelas C.
Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang
menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi,
rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes RI, 1997
yang dikutip dari Suryanti (2002).
Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien dirawat dan tinggal
di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Selama pasien dirawat, rumah sakit harus
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien (Posma 2001 yang dikutip dari
Anggraini (2008).

12 | P a g e
a. Memberikan bantuan kepada orang yang mempunyai kebutuhan
b. Memberikan pelayanan atas semua hal berikut ini:
1. Apa yang mereka kehendaki
2. Kapan mereka menghendaki
3. Siapa yang ingin mereka temui
4. Mengapa mereka menginginkannya
5. Cara apa yang mereka kehendaki dalam melakukan pekerjaan tersebut.
B. Mutu Pelayanan Rumah Sakit
Mutu menurut Herlambang (2016:71) adalah cara sederhana untuk meraih tujuan
yang diinginkan, dengan cara yang paling efisien dan efektif, dengan penekanan untuk
memuaskan pembeli atau konsumen. Mutu tidak selalu berarti cara yang paling mahal
untuk melaksanakan segala sesuatu.
Menurut Azwar (1996) dalam Herlambang (2016:72) mutu pelayanan kesehatan
adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan
kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaranya
sesuai dengan standar dan kode etik profesi.
Mutu pelayanan Kesehatan di rumah sakit dapat dikelompokkan menjadi tiga hal yaitu,
(Herlambang 2016:42):
1. Struktur (Sarana Fisik, peralatan, dana, tenaga kesehatan dan non kesehatan, serta
pasien).
2. Proses (manajemen rumah sakit baik manajemen interpersonal, teknis maupun
pelayanan keperawatan yang kesemuanya tercermin pada tidakan medis dan nonmedis
kepada pasien).
3. Outcome.
Menurut Herlambang (2016:42) Aspek mutu yang dapat dipakai sebagai indikator untuk
menilai mutu pelayanan rumah sakit, yaitu:
1. Penampilan keprofesian (aspek klinis)
2. Efisiensi dan Efektivitas
3. Keselamatan
4. Kepuasan Pasien.

13 | P a g e
Dari konsep Mutu pelayanan kesehatan diatas, dengan begitu dapat disimpulkan Mutu
Pelayanan Rumah Sakit adalah tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam
menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan, maka makin
baik mutu pelayanan kesehatan.
C. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum
yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 pada Bab IV tentang pelaksanaan dan pembinaan standar
pelayanan minimal rumah sakit yaitu :
1. Rumah sakit wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan minimal yang disusun dan disahkan oleh kepala daerah
2. Pemerintah daerah wajib menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan minimal.
3. Pemerintah dan pemerintah provinsi memfasilitasi penyelenggaraan minimal dan
mekanisme kerjasama antar daerah kabupaten/kota.
4. Fasilitas yang dimaksud butir 1 dalam bentuk pemberian standar teknis pedoman,
bimbingan teknis, pelatihan meliputi :
a. Perhitungan kebutuhan pelayanan rumah sakit sesuai standar pelayanan minimal.
b. Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target standar pelayanan
minimal.
c. Penilaian pengukuran kinerja
d. Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan pemenuhan standar pelayanan
minimal rumah sakit.
4. Pelayanan Asuransi Kesehatan
A. Pengertian Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan dalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus
menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota jika mereka jatuh sakit atau
mengalami kecelakaan.

14 | P a g e
Sesuai dengan pengertian asuransi kesehatan tersebut, asuransi kesehatan akan
mengcover biaya perawatan selama peserta asuransi sakit mau pun menderita
kecelakaan. Biaya yang dicover oleh asuransi kesehatan ini meliputi biaya rawat inap
dan rawat jalan termasuk obat-obatan. Saat memutuskan untuk ikut asuransi kesehatan,
pastikan poin-poin biaya asuransi yang dicover, sebab beberapa asuransi kesehatan
hanya mengcover biaya selama rawat inap di rumah sakit dan dengan nominal
pertanggungan yang relatif kecil.
Asuransi kesehatan di Indonesia merupakan hal yang relatif baru bagi
kebanyakan penduduk Indonesia karena istilah asuransi kesehatan belum menjadi
perbendaharaan kata umum. Pemahaman tentang asuransi kesehatan masih sangat
beragam, di banyak buku teks asuransi, asuransi kesehatan mencakup produk asuransi
kesehatan sosial maupun komersial. Istilah Asuransi Kesehatan Nasional (AKN) atau
National Health Insurance (NHI) kini semakin banyak digunakan di dunia. Inggris
merupakan negara pertama yang memperkenalkan AKN di tahun 1911.
Hakekatnya baik NHS maupun AKN mempunyai tujuan yang sama yaitu
menjamin bahwa seluruh penduduk mendapatkan pelayanan 316 kesehatan sesuai dengan
kebutuhan medis tanpa mempertimbangkan kemampuan ekonominya. Perbedaan NHS
dan AKN terletak pada mekanisme pendanaan. AKN lebih bertumpu pada kontribusi
khusus yang bersifat wajib (yang ekivalen dengan pajak) dan dikelola secara terpisah dari
anggaran belanja negara, baik dikelola langsung oleh pemerintah maupun oleh suatu
badan kuasi pemerintah yang otonom.
.

Gambar: 5.1
Sumber :https://zonabanten.pikiran-rakyat.com/nasional
Masalah kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang seperti
Indonesia didasarkan pada dua aspek utama yaitu aspek fisik seperti sarana kesehatan dan

15 | P a g e
pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua adalah aspek non fisik yang menyangkut
masalah kesehatan.
B. Manfaat Asuransi Kesehatan
Manfaat Asuransi Kesehatan Ada beberapa manfaat asuransi kesehatan selain
mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain :
1. Asuransi merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana

2. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang dengan


cara perangkuman risiko (risk pooling). Dengan demikian terjadi subsidi silang; yang
muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang
miskin.

C. Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan


Jenis asuransi selanjutnya dibedakan berdasarkan badan yang mengelola. Sesuai
namanya, asuransi swasta dimiliki dan dikelola oleh perusahaan swasta. Asuransi ini
berjalan atas premi yang dibayarkan nasabah secara penuh. Premi yang dibayarkan
nasabah pun bergantung dari manfaat pertanggungan yang diambil oleh nasabah.
Dibanding asuransi milik pemerintah, asuransi swasta memang cenderung lebih mahal.
Namun, jangan lupa slogan 'ada uang ada barang'. Mahalnya premi dari asuransi swasta
sepadan dengan pertanggungan yang ditawarkan. Namun untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan, pastikan kamu membaca seluruh poin kontrak dalam polis sebelum
membelinya.
1. Asuransi swasta
Asurasi swasta dapat menjadi pelengkap atas kekurangan sistem BPJS Kesehatan, badan yang
dikelola oleh pemerintah. Pelayanan asuransi kesehatan yang dikelola oleh perusahaan swasta
relatif lebih praktis daripada BPJS Kesehatan.
Dengan berbekal kartu asuransi swasta, kita bisa langsung mendapatkan pelayanan di rumah sakit
tanpa harus ke fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, dokter keluarga atau klinik
terlebih dulu. Kita juga tidak perlu mengantri terlalu lama untuk bisa mendapatkan pelayanan
dokter di rumah sakit.
Kartu asuransi swasta juga dapat digunakan di semua rumah sakit yang telah bekerjasama dengan
perusahaan asuransi swasta. Artinya, kita tidak harus datang ke klinik tertentu seperti ketika
menjadi peserta BPJS Kesehatan.

2. Asuransi Pemerintah
Ada asuransi swasta, ada juga asuransi kesehatan yang dikelola oleh badan pemerintah yaitu BPJS

16 | P a g e
Kesehatan. Pemerintah Indonesia punya target untuk mewujudkan 'Universial Health Coverage'
atau cakupan kesehatan semesta bagi seluruh masyarakat Indonesia. Caranya, dengan memperluas
keanggotaan BPJS Kesehatan tersebut.
Berbeda dengan swasta yang juga mencari profit, asuransi dari BPJS Kesehatan lebih berorientasi
pada penyediaan jaminan kesehatan masyarakat. Pemerintah menggunakan asas gotong royong
dalam menjalankan program asuransi kesehatan ini.
Dengan iuran yang relatif rendah, peserta BPJS Kesehatan bisa mendapatkan manfaat relatif tinggi
yaitu dijaminnya berbagai risiko kesehatan mulai dari penyakit ringan seperti demam atau batuk
sampai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, stroke dan sebagainya. BPJS
Kesehatan akan menanggung sepenuhnya biaya dokter, biaya obat, biaya perawatan sampai biaya
rumah sakit.
Karena orientasinya adalah menjamin kesehatan masyarakat, maka premi yang dibayarkan
masyarakat pun bisa disubsidi pemerintah. Sayangnya, asuransi pemerintah ini punya beberapa
keterbatasan jika dibandingkan dengan asuransi swasta.
Walaupun punya banyak kelebihan, sistem BPJS Kesehatan belum sempurna dan masih banyak
dikeluhkan oleh peserta yang telah membayar iuran setiap bulan. Salah satu kekurangannya adalah
soal kepraktisan.

G. Rangkuman

1. Pelayanan keperawatan prima adalah pelayanan yang diberikan oleh


perawat kepada pasien berdasarkan standar kualitas untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasien sehingga pasien dapat memperoleh
kepuasaan dan akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan kepada rumah
sakit.
2. Faktor-Faktor Pelayanan Keperawatan Prima

Dalam pengembangan budaya pelayanan keperawatan prima, Gultom (2006)


mengembangkan pelayanan keperawatan prima dengan menyelaraskan
faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kemampuan (Ability)
2. Sikap (Attitude)
3. Penampilan (Appearance)
4. Perhatian ( Attention)
5. Tindakan (Action)
6. Tanggung jawab (Accountability)

17 | P a g e
Pelayanan keperawatan terdapat tahap-tahap yang harus di jalani, antara
lain:
f. Penyusunan standar atau kriteria, adalah sesuatu yang mustahil apabila
mengukur sesuatu tanpa adanya suatu standar yang baku. perawat harus
melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
g. Mengindentifikasi informasi yang sesuai dengan kriteria, adalah informasi-
informasi yang diperoleh tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
pengukuran kualitas pelayanan keperawatan.
h. Indentifikasi sumber informasi, adalah pemimpin harus yakin terhadap
sumber iinformasi yang di dapatkan.
i. Mengumpulkan dan menganalisa data, adalah semua informasi yang telah
didapat dari pasien, dapat dijadikan sebagai pengukuran kualitas pelayanan
keperawatan.
j. Evaluasi ulang, adalah jika semua asuhan keperawatan dilakukan sesuai
dengan standar yang berlaku, maka evaluasi ulang tidak perlu dilakukan.
3. Pelayanan Puskesmas
Puskesmas adalah salah satu unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. Peran puskesmas adalah sebagai
ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara
komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja
seperti di rumah sakit.
d.Fungsi Puskesmas
e. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
f. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
g.Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
h. Kegiatan Pokok Puskesmas
4. Pelayanan Rumah Sakit

18 | P a g e
Konsep Pelayanan Rumah sakit
Di Indonesia, Jenis pelayanan di rumah sakit diatur berdasarkan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
Dalampasal 19, menyebutkan bahwa rumah sakit dapat dibedakan
berdasarkan jenis pelayanan, yaitu:
1. Rumah Sakit Umum
2. Rumah Sakit Khusus
Rumah Sakit berdasarkan jenis kelasnya di Indonesia dibedakan menjadi
empat kelas (Kepmenkes No 51 Menkes/SK/II/1979), yaitu :
1. Rumah Sakit Kelas A.
2. Rumah Sakit Kelas B (pendidikan dan non pendidikan).
3. Rumah Sakit Kelas C.
4. Rumah Sakit Kelas D.

a. Pelayanan Asuransi Kesehatan


a. Pengertian Asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan dalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus
menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut
jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan.

b. Manfaat Asuransi Kesehatan


Manfaat Asuransi Kesehatan Ada beberapa manfaat asuransi kesehatan
selain mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
antara lain :

1. Asuransi merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana

2. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko


sekelompok orang dengan cara perangkuman risiko (risk pooling). Dengan
demikian terjadi subsidi silang; yang muda membantu yang tua, yang sehat
membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin.

c. Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan

19 | P a g e
Jenis asuransi selanjutnya dibedakan berdasarkan badan yang mengelola.
Sesuai namanya, asuransi swasta dimiliki dan dikelola oleh perusahaan
swasta. Asuransi ini berjalan atas premi yang dibayarkan nasabah secara
penuh. Premi yang dibayarkan nasabah pun bergantung dari manfaat
pertanggungan yang diambil oleh nasabah.
1. Asuransi swasta
Asurasi swasta dapat menjadi pelengkap atas kekurangan sistem BPJS
Kesehatan, badan yang dikelola oleh pemerintah. Pelayanan asuransi
kesehatan yang dikelola oleh perusahaan swasta relatif lebih praktis
daripada BPJS Kesehatan.
2. Asuransi Pemerintah
Ada asuransi swasta, ada juga asuransi kesehatan yang dikelola oleh badan
pemerintah yaitu BPJS Kesehatan. Pemerintah Indonesia punya target
untuk mewujudkan 'Universial Health Coverage' atau cakupan kesehatan
semesta bagi seluruh masyarakat Indonesia. Caranya, dengan memperluas
keanggotaan BPJS Kesehatan tersebut.

H. Refleksi Diri
a. Jelaskan poin penting dari Pelayanan keperawatan di Indonesia untuk masing-
masing sebagai berikut:

i. Pelayanan Prima

ii. Pelayanan Asuransi Kesehatan

b. Jelaskan fungsi dari puskesmas

I. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini untuk mengetahui apakah anda sudah menguasai
pelayanan keperawatan . Anda bisa memilih option yang menurut anda benar.

Pilihan Ganda

1. Dibawah ini yang bukan Faktor-fakto dari pelayanan keperawatan prima


a. Kemampuan
b. Sikap
c. Penampilan
d. Penghargaan
e. Tindakan (Action

20 | P a g e
2. Salah satu unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.adalah pengertian dari
a. Puskesmas
b. Rumah sakit
c. Posyandu
d. Posbindu
e. Klinik
3. Yang bukan merupakan Aspek mutu yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai
mutu pelayanan rumah sakit, yaitu:
a. Penampilan keprofesian (aspek klinis)
b. Efisiensi dan Efektivitas
c. Ketelitian
d. Keselamatan
e. Kepuasan Pasien

4. Menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota jika mereka jatuh sakit atau
mengalami kecelakaan.
a. Pelayanan
b. Asuransi
c. Kesehatan
d. Rumah sakit
e. Puskesmas
5. Ada berapa jenis asuransi Kesehatan :
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Essay
1. Sebutkan Fungsi dari puskesmas
2. Ada berapa jenis rumah sakit
3. Jelaskan menurut anda kualitas pelayanan keperawatan diindonesia pada saat
pandemic covid 19

J. Lembar siswa
Aktivitas:

21 | P a g e
Lembar Kerja siswa

................................ ................................ ................................ ..........


................................ ................................ ................................ ..........
................................ ................................ ................................ ..........
................................ ................................ ................................ ..........
................................ ................................ ................................ ..........
................................ ................................ ................................ ..........
................................ ................................ ................................ ..........
................................ ................................

a. Mengamati, Mendeskripsikan Mengkomunikasikan Anda diminta untuk


mencari dan mengamati Puskesmas atau Rumah sakit , kemudian deskripsikan
perkembangan keperawatan saat ini

Pilihan ganda

1.d 4.b

2.a 5.b

3.c

Essay :

22 | P a g e
1. a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka


meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu


kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

d. Kegiatan Pokok Puskesmas

2. 1. Rumah Sakit Kelas A.,2. Rumah Sakit Kelas B (pendidikan dan non
pendidikan).3. Rumah Sakit Kelas C.4. Rumah Sakit Kelas D.

3.sesuai dengan kemampuan individu

Daftar Pustaka

Hawari, D. 2001, Manajemen Stres, Cemas & Depresi. Jakarta : FKUI

Hidayat, A. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, A. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan, Jakarta : CV. Sagung Seto

Sumijatun. 2009. Manajemen Keperawatan: Konsep Dasar Dan Aplikasi Pengambilan


Keputusan Klinis. Jakarta: Trans Info Media

Sunaryo. 2014. Psikologi Untuk Keperawatan, Jakarta: EGC

Ali, Z, 2002, Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC

https://www.generali.co.id/id/healthyliving/detail/9/jenis-asuransi-kesehatan-di-indonesia-

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/asuransi-kesehatan-melindungi-semua-
lapisan

23 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai