Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

REDAKSI DAN TERJEMAH AYAT AYAT TENTANG PRODUKSI

Disusun Dan Diajukan Untuk Tugas Terstruktur Dengan Mata Kuliah Tafsir Ekonomi

KELOMPOK 6 :
Santika alisa

DOSEN PENGAMPU:
DARTI BUSNI,M.Sy.

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafaatnya di akhir nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nyaa,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “ Redaksi dan Terjemahan Ayat-ayat
Tentang Produksi”.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan untuk
menjelaskan atau memaparkan point-point dimakalah ini, sesuai dengan pengetahuan yang
penulis dapatkan, baik dari buku maupun sumber-sumber yang lain. Bila terdapat keaalahan
tulisan atau kata-kata dalam makalah ini, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Sungai Penuh, 20 oktober 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan ekonomi tidak pernah lepas dari mengelola, menghasilkan,


mendistribusi dan memanfaatkan. Dalam bahasa ekonomi produksi, konsumsi, dan
distribusi. Ketiga ha tersebut sangat berkaitan. Manusia harus mengelola sesuatu hal
sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Ada upaya dalam pemenuhan kebutuhan
hidup.
Kegiatan itu semua telah diatur dalam Al-Quran dan Hadis. Tinggal lagi
manusia, apakah ingin mendapatkan keridhoan Allah dalam setiap apa yang dilakukan
atau ingin melakukan sesuatu sesuai dengan kemauannya. Semua itu mendapatkan
ganjaran masing-masing. Dalam makalah ini akan memaparkan bagaimana manusia
dapat mengelola sumber daya alam sesuai ketentuan Allah dan Rasulullah sehingga
manusia dapat hidup bahagia di dunia dan diakhirat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Surat Al Hadid Ayat 25


ْ َْ ۚ ْ ُ َّ َ ْ ُ َ َ َ ْ ‫َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ ّ ٰ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ُ ْ ٰ َ َ مْل‬
‫اس ِبال ِق ْس ِط َوان َزل َنا‬ ‫لقد ارسلنا رسلنا ِبالب ِين ِت وانزلنا معهم ال ِكتب وا ِ يزان ِليقوم الن‬
َ ّٰ َْ َ ّٰ َ َ ْ َ َ َّ ُ َ َ َّ ٌ ْ َ ٌ ‫ْ َ ْ َ ْ َ ْأ‬
‫ص ُر ٗه َو ُر ُسل ٗه ِبالغ ْي ِ ۗب ِا َّن الل َه ق ِو ٌّي‬
ُ ‫الل ُه َم ْن َّي ْن‬ ‫اس و ِليعلم‬
ِ ‫الح ِديد ِفي ِه ب س ش ِديدومنا ِفع ِللن‬
‫َع ِز ْي ٌز‬

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul Kami dengan


bukti-bukti yang nyata dan Kami menurunkan bersama mereka kitab dan
neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Kami
menurunkan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi
manusia agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-
rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat
lagi Mahaperkasa." (QS. Al Hadid: 25)

a. Tafsir Kemenag

Allah menerangkan bahwa Dia telah mengutus para rasul kepada umat-umat-Nya dengan
membawa bukti-bukti yang kuat untuk membuktikan kebenaran risalah-Nya. Di antara bukti-
bukti itu, ialah mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada para rasul. Di antara mukjizat
tersebut seperti tidak terbakar oleh api sebagai mukjizat Nabi Ibrahim, mimpi yang benar
sebagai mukjizat Nabi Yusuf, tongkat sebagai mukjizat Nabi Musa, Al-Qur'an sebagai
mukjizat Nabi Muhammad saw dan sebagainya. Setiap rasul yang diutus itu bertugas
menyampaikan agama Allah kepada umatnya. Ajaran agama itu adakalanya tertulis dalam
sahifah-sahifah dan adakalanya termuat dalam suatu kitab, seperti Taurat, Zabur, Injil dan Al-
Qur'an. Ajaran agama itu merupakan petunjuk bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat. Sebagai dasar untuk mengatur dan membina masyarakat, maka
setiap agama yang dibawa oleh para rasul itu mempunyai asas "keadilan". Keadilan itu wajib
ditegakkan oleh para rasul dan pengikut-pengikutnya dalam masyarakat, yaitu keadilan
penguasa terhadap rakyatnya, keadilan suami sebagai kepala rumah tangga, keadilan
pemimpin atas yang dipimpinnya dan sebagainya, sehingga seluruh anggota masyarakat sama
kedudukannya dalam hukum, sikap dan perlakuan. Di samping itu Allah swt
menganugerahkan kepada manusia "besi" suatu karunia yang tidak terhingga nilai dan
manfaatnya. Dengan besi dapat dibuat berbagai macam keperluan manusia, sejak dari yang
besar sampai kepada yang kecil, seperti berbagai macam kendaraan di darat, di laut dan di
udara, keperluan rumah tangga dan sebagainya. Dengan besi pula manusia dapat membina
kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala macam alat perlengkapan
pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraaan perang dan sebagainya. Tentu
saja semuanya itu hanya diizinkan Allah menggunakannya untuk menegakkan agama-Nya,
menegakkan keadilan dan menjaga keamanan negeri. Sebuah ensiklopedia sains modern
menggambarkan unsur-unsur kimia yang ada di bumi kita ini mempunyai variasi yang
menakjubkan, beberapa di antaranya susah ditemukan tapi ada juga yang berlimpah. Ada
yang dapat dilihat oleh mata telanjang karena berbentuk cairan dan padatan, tetapi ada juga
yang tak tampak karena berupa gas. Sekitar 300 tahun yang lalu hanya 12 unsur yang
diketahui di antaranya adalah unsur Ferrum (Fe) yang bernomor atom 26 pada Tabel Susunan
Berkala Unsur-Unsur. Fe ini lebih dikenal dengan sebutan besi. Besi merupakan salah satu
unsur paling mudah ditemukan di Bumi. Diperkirakan 5% daripada kerak Bumi adalah besi.
Kebanyakan besi ditemukan dalam bentuk oksida besi, seperti bahan galian hematit, magnetit
dan takonit. Juga diduga keras permukaaan bumi banyak mengandung aloi logam besi-nikel.
Konon unsur besi bukan unsur asli "kepunyaan" bumi tapi ia berasal dari luar bumi. Para
pakar sependapat bahwa meteorit turut andil dalam pembentukan aloi besi-nikel yang ada di
bumi. Barangkali, inilah "cara" Allah mendatangkan" unsur besi ke permukaan bumi jauh
sebelum manusia ada. Pada umumnya besi adalah logam yang diperoleh dari bijih besi, dan
dijumpai bukan dalam keadaan bebas tetapi selalu dalam bentuk senyawa atau campuran
dengan unsur-unsur yang lain. Karenanya untuk mendapatkan unsur besi, unsur lain harus
dipisahkan yang biasanya dilakukan melalui proses kimia. Seperti dalam industri besi baja,
besi banyak digunakan yakni dalam bentuk logam campuran (aloi). Jenis campuran ada yang
terdiri dari logam-logam yang berlainan tetapi ada juga bahan campuran yang digunakan
berasal dari nonlogam, misalnya karbon. Semuanya dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan kualitas yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan dengan pertimbangan
untuk menekan biaya produksi. Sifat fisis unsur Fe jika dipanaskan terus menerus maka
sebelum mencair ia akan mengalami fasa pelelehan. Fasa dimana besi dalam keadaan padat
tapi ia memiliki sifat lunak. Karenanya pada fasa atau keadaan ini besi mudah dibentuk
walaupun hanya dengan menggunakan teknologi tradisional yang sederhana seperti teknologi
pandai besi (black-smith). Dengan teknologi yang sederhana tadi maka dalam sejarah
perkembangan manusia pemanfaatan besi telah digunakan banyak dalam aspek kehidupan
manusia sehari-hari, termasuk juga untuk perang. Sayyid Quthub dalam tulisannya
menguraikan, "Allah menurunkan besi ' ¦yang padanya terdapat kekuatan yang hebat¦, yaitu
kekuatan dalam perang dan damai. Kemudian '¦Dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (agama)-Nya dan rasulrasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya¦ Penggalan ini
mengisyaratkan jihad dengan senjata. Sebuah penyajian yang selaras dengan konteks surah
yang tengah membicarakan pengorbanan dengan jiwa dan harta." Dalam pengetahuan biologi
maka unsur besi (Fe) dalam bentuk zat besi juga amat dibutuhkan oleh semua makhluk
organik, kecuali bagi sebagian kecil bakteria. Seperti dalam tubuh kita zat besi sangat
diperlukan. Dalam tubuh manusia besi kebanyakan ditemukan dalam bentuk logamprotein
(metalloprotein) yang stabil, jika tidak maka ia dapat menyebabkan timbulnya radikal bebas
yang cenderung menjadi racun bagi sel. Dalam tubuh manusia zat besi terlibat dalam
pembentukan sel“ sel darah merah. Sementara sel-sel darah merah sangat penting
keberadaannya karena dialah yang membawa zat asam (oksigen) dari paru-paru ke seluruh
jaringan-jaringan yang ada dalam tubuh kita. Jaringan hidup memerlukan persediaan zat
asam. Lebih giat suatu jaringan maka semakin banyak ia membutuhkan zat asam.
Kekurangan zat besi dalam darah dapat menyebabkan anemia, mungkin jumlah sel darah
merahnya atau karena hemoglogin (bahan yang berisi zat besi berwarna merah yang dapat
mengangkut zat asam) dalam sel darah merah berkurang dari biasanya. Allah swt
menerangkan bahwa Dia berbuat yang demikian itu agar Dia mengetahui siapa di antara
hamba-hamba-Nya yang mengikuti dan menolong agama yang disampaikan para rasul yang
diutus-Nya dan siapa yang mengingkarinya. Dengan anugerah itu Allah ingin menguji
manusia dan mengetahui sikap manusia terhadap nikmat-Nya. Manusia yang taat dan tunduk
kepada Allah akan melakukan semua yang disampaikan para rasul itu, karena ia yakin bahwa
semua perbuatan, sikap dan isi hatinya diketahui Allah, walaupun ia tidak melihat Allah
mengawasi dirinya. Pada akhir ayat ini Allah swt menegaskan kepada manusia bahwa Dia
Mahakuat, tidak ada sesuatu pun yang mengalahkan-Nya, bahwa Dia Mahaperkasa dan tidak
seorang pun yang dapat mengelakkan diri dari hukuman yang telah ditetapkan-Nya.
B. Surat Al-Baqarah Ayat 172

ُ َّ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ُ َ َ َّ َ ُّ ‫َ َأ‬
‫ات َما َر َزق َناك ْم َواشك ُروا ِلل ِه ِإ ْن ك ْن ُت ْم ِإ َّي ُاه‬
ِ َِ
‫ب‬ ّ
‫ي‬ ‫ط‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫يا يها ال ِذين آمنوا ك‬
‫وا‬ ‫ل‬
‫ون‬َ ‫َت ْع ُب ُد‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik
yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah.

1) Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai orang-orang yang beriman Makanlah dari makanan-makanan yang lezat lagi
halal yang telah kami rizkikan kepada kalian, dan janganlah kalian berbuat seperti orang-
orang kafir yang mengharamkan makanan yang baik-baik dan menghalalkan makanan
makanan yang menjijikan. Dan  bersyukurlah kepada Allah atas nikmat-nikmatnya yang
agung yang diberikan kepada kalian dengan hati, lisan dan anggota tubuh kalian, jika kalian
memang orang-orang yang betul-betul tunduk kepada perintah Nya, mendengar lagi taat
kepada Nya, beribadah kepada Nya saja tanpa menyekutukan sesuatu apapun dengan Nya.

2) Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah

Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari sesuatu yang halal dan kebaikan
yang melimpah. Dan janganlah kalian mengharamkan sedikitpun sesuatu yang tidak
diharamkan oleh Allah, dan bersyukurlah kepada Allah atas nikmat dan kebaikan yang
dilimpahkan olehNya atas kalian, jika kalian benar-benar menyembah hanya kepadaNya, dan
beribadah khusus kepadaNya. Maka makanlah sesuatu yang baik, dan janganlah
mengharamkan sesuatu yang tidak haram.

3) Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 172

Wahai orang-orang yang beriman! makanlah dari rezeki yang baik yang sehat, aman
dan tidak berlebihan, dari yang kami berikan kepada kamu melalui usaha yang kamu lakukan
dengan cara yang halal. Dan bersyukurlah kepada Allah dengan mengakui bahwa semua
rezeki berasal dari Allah dan kamu harus memanfaatkannya sesuai ketentuan Allah jika kamu
hanya menyembah kepada-Nya. Sesungguhnya dia hanya mengharamkan atasmu beberapa
hal. Pertama, bangkai, yaitu binatang yang mati tidak dengan disembelih secara sah menurut
ketentuan agama; kedua, darah yang aslinya mengalir, bukan limpa dan hati yang aslinya
memang beku; ketiga, daging babi dan bagian tubuh babi lainnya seperti tulang, lemak, dan
lainnya serta produk turunannya; dan, keempat, daging hewan yang disembelih dengan
menyebut nama selain Allah, yaitu hewan persembahan untuk patung dan roh halus yang
dianggap oleh orang musyrik dapat memberikan perlindungan dan keselamatan. Tetapi
barang siapa terpaksa memakannya karena kalau tidak memakannya diduga menyebabkan
kematian akibat kelaparan, bukan karena menginginkannya tetapi memang tidak ada
makanan lain, dan tidak pula melampaui batas karena yang dimakan hanya sekadar untuk
bertahan hidup, maka tidak ada dosa baginya memakan makanan yang diharamkan itu.
Sungguh, Allah maha pengampun terhadap dosa yang dilakukan oleh hamba-Nya, apalagi
dosa yang tidak disengaja. Allah maha penyayang kepada seluruh hamba-Nya, sehingga
dalam keadaan darurat dia membolehkan memakan makanan yang diharamkan agar hamba-
Nya tidak mati kelaparan.

C. Surah An-Nahl ayat 5-8

ٌ ‫ َو َل ُك ۡم ِف َيها َج َم‬٥ ‫ون‬


‫ال ِح َين‬ َ ‫ َت ۡأ ُك ُل‬P‫ء َو َم َٰنف ُع َوم ۡن َها‬ٞ ‫َوٱَأۡل ۡن َٰع َم َخ َل َق َه ۖا َل ُك ۡم ف َيها د ۡف‬
ِ ِ ِ ِ
‫اَّل‬ ْ ُ َُ َّ َ َ ُ ََ ۡ ‫َأ‬ َ َ ‫ون َوح َين َت ۡس َر ُح‬ ُ ‫ُتر‬
‫ َوت ۡح ِم ُل ثقالك ۡم ِإ ل ٰى َبل ٖد ل ۡم تكونوا َٰب ِل ِغ ِيه ِإ ِب ِش ِ ّق‬٦ ‫ون‬ ِ
َ ‫يح‬
ۚٗ َ َ َ ُ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ ٞ َّ ٞ ُ َ َ ۡ ُ َّ َ َّ ۚ ُ ‫َِأۡل‬
‫ وٱلخيل وٱل ِبغال وٱلح ِمير ِلتركبوها و ِزينة‬٧ ‫س ِإ ن ربكم لرءوف ر ِحيم‬ ِ ‫ٱ نف‬
٨ ‫ون‬َ ‫َو َي ۡخ ُل ُق َما اَل َت ۡع َل ُم‬

Artinya : Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada
(bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu
makan. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu
membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat
penggembalaan. Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak
sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang
memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu
menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang
kamu tidak mengetahuinya

Kendaraan dalam ayat tersebut termanifestasi dengan menggunakan kata al-an’am,


al-khail, al-bighal, dan al-khimar. Dari ayat tersebut dapat kita lihat bahwa kendaraan
mememiliki beberapa fungsi:
Fungsi pertama, untuk mencari nafkah dengan menggunakan kalimat ‘minhaa
ta’kuluun’. Contoh sederhananya adalah bagaimana tukang ojek,
baik online maupun offline yang menggunakan kendaraan yang dimilikinya untuk menjemput
rizki dari Allah SWT.
Fungsi kedua, untuk kebanggaan diri sendiri yang tersirat dalam ‘wa lakum fiihaa
jamaalun. Semakin tinggi level kendaraan yang dimiliki semakin tinggi rasa bangga
memilikinya. Karena kendaraan merupakan salah satu gaya hidup yang melambangkan
seberapa besar hasil usaha yang telah kita raih dari kerja keras yang telah kita lakukan.
Fungsi ketiga, sebagai transportasi barang yang tertuang dalam ‘wa tahmilu
atsqaalakum’. Dahulu, untuk membawa barang-barang berat biasanya menggunakan hewan
ternak seperti sapi, kuda, dan kerbau. Di zaman sekarang, bisa kita dapati mobil-mobil truk
pengangkut, mobil-mobil pengangkut, dan lainnya. Tergantung dari seberapa besar beban
yang akan dibawanya. Kita juga bisa lihat bagaimana jasa-jasa pemaketan barang
menggunakan kendaraan sebagai alat transportasi utama.
Fungsi keempat, sebagai alat transportasi yang tertuang dalam kalimat ‘li
tarkabuuhaa’. Zaman sekarang alat transportasi semakin canggih, bahkan semua medan pun
telah dapat ditaklukkan dengan berbagai jenis kendaraan yang ada, mulai dari pesawat, kapal,
dan lain sebagainya.
Fungsi kelima, untuk menunjukkan kelas seseorang di masyarakat yang terlihat dalam
kata ‘wa ziinah’. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk menilai seseorang ialah melalui
kendaraan yang dimilikinya. Bisa kita lihat tokoh-tokoh ternama, artis-artis, dan pejabat yang
memiliki mobil bermacam-macam dan berbagai model. Hal ini menunjukkan bahwa
tingginya posisi mereka di masyarakat.
Namun, jangan pernah lupa, bahwa bagaimanapun kendaraan yang dimiliki, seberapa
mahal harganya, seberapa mewah nilainya, tetap merupakan bentuk kenikmatan yang
diberikan oleh Allah. Jangan pernah lupa mensyukurinya, dan jangan pernah
menyombongkannya. Karena jika Allah menghendaki, segala nikmat yang diberikannya
dapat diambil dalam sekejap.

D. Surat al-Maidah ayat 87-88


‫َّ اَل‬ َ ‫َّ َ ُ اَل‬ ‫َأ‬ َ ُ ّ َ ُ ‫َ َأ ُّ َ َّ َ َ ُ اَل‬
‫ات َما َح َّل الل ُه لك ْم َو ت ْع َت ُدوا ِإ َّن الل َه ُي ِح ُّب‬ َ
‫ب‬ ّ
ِ ِ ‫ين آمنوا تح ِرموا‬
‫ي‬ ‫ط‬ P ‫يا يها ال ِذ‬
ْ ُ ْ ‫َّ َ َّ َأ‬ ُ َّ َ ً ّ َ ‫َّ َ َ َ ُ ُ َّ ُ َ اَل اًل‬ ُُ َ َ َ ْ ُ ‫مْل‬
‫ ِمما رزقكم الله ح ط ِيبا واتقوا الله ال ِذي نتم ِب ِه‬P‫) وكلوا‬87( ‫ا عت ِدين‬
)88( ‫ون‬ َ ‫ُمْؤ م ُن‬
ِ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik
yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan
makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.

a) Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 87

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya! janganlah kamu
mengharamkan apa yang baik bagi kesehatan kamu, yang telah dihalalkan Allah di dalam Al-
Qur'an kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas dalam segala hal yang telah
ditetapkan Allah di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas, baik dalam agama maupun kehidupan sosialdan makanlah oleh kamu wahai
orang-orang yang beriman, dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu, berupa bahan
makanan yang berasal dari darat maupun dari laut, baik protein nabati maupun protein
hewani sebagai rezeki yang halal dan baik untuk menopang aktivitas kamu dalam hidup dan
kehidupan ini; dan bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya, yang kepada-Nya kamu beriman dengan ikhlas dan istikamah.
b) Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 88

Dan makanlah oleh kamu wahai orang-orang yang beriman, dari apa yang telah
diberikan Allah kepadamu, berupa bahan makanan yang berasal dari darat maupun dari laut,
baik protein nabati maupun protein hewani sebagai rezeki yang halal dan baik untuk
menopang aktivitas kamu dalam hidup dan kehidupan ini; dan bertakwalah kepada Allah
dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, yang kepada-Nya kamu
beriman dengan ikhlas dan istikamah. Ayat ini menjelaskan macam-macam kafarat atau
denda bagi siapa saja yang melanggar sumpah yang diucapkan secara sadar dan sengaja.
Namun demikian, kafarat ini tidak berlaku bagi sumpah yang tidak disengaja. Allah tidak
akan menghukum kamu, wahai orang beriman, disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
disengaja untuk diucapkan, seperti perkataan, tidak, demi Allah, atau benar, demi Allah,
tetapi dia akan menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Jika kamu
dalam mengucapkan sumpah itu benar-benar bermaksud untuk bersumpah, maka kafaratnya,
denda pelanggaran sumpah supaya dosa sumpahmu diampuni oleh Allah, ialah memberi
makan sepuluh orang miskin, baik yang kamu kenal maupun tidak, yaitu dari jenis makanan
yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, baik dari segi jumlah maupun jenis
makanannya, atau memberi mereka pakaian baru maupun layak pakai, atau memerdekakan
seorang hamba sahaya, baik laki-laki maupun perempuan. Barang siapa tidak mampu
melakukannya, salah satu dari tiga pilihan kafarat tersebut, maka kafaratnya berpuasalah tiga
hari dengan ikhlas sambil berharap agar Allah mengampuni dosa sumpah yang pernah
diucapkannya. Itulah ketentuan Allah tentang kafarat sumpah-sumpahmu, apabila kamu
benar-benar bersumpah dengan sengaja. Dan jagalah sumpahmu supaya kamu tidak mudah
bersumpah, apalagi bersumpah palsu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukumnya
tentang sumpah kepadamu agar kamu bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang telah
diberikan Allah kepada kamu.

Anda mungkin juga menyukai