Disusun Dan Diajukan Untuk Tugas Terstruktur Dengan Mata Kuliah Tafsir Ekonomi
KELOMPOK 6 :
Santika alisa
DOSEN PENGAMPU:
DARTI BUSNI,M.Sy.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Tafsir Kemenag
Allah menerangkan bahwa Dia telah mengutus para rasul kepada umat-umat-Nya dengan
membawa bukti-bukti yang kuat untuk membuktikan kebenaran risalah-Nya. Di antara bukti-
bukti itu, ialah mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada para rasul. Di antara mukjizat
tersebut seperti tidak terbakar oleh api sebagai mukjizat Nabi Ibrahim, mimpi yang benar
sebagai mukjizat Nabi Yusuf, tongkat sebagai mukjizat Nabi Musa, Al-Qur'an sebagai
mukjizat Nabi Muhammad saw dan sebagainya. Setiap rasul yang diutus itu bertugas
menyampaikan agama Allah kepada umatnya. Ajaran agama itu adakalanya tertulis dalam
sahifah-sahifah dan adakalanya termuat dalam suatu kitab, seperti Taurat, Zabur, Injil dan Al-
Qur'an. Ajaran agama itu merupakan petunjuk bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat. Sebagai dasar untuk mengatur dan membina masyarakat, maka
setiap agama yang dibawa oleh para rasul itu mempunyai asas "keadilan". Keadilan itu wajib
ditegakkan oleh para rasul dan pengikut-pengikutnya dalam masyarakat, yaitu keadilan
penguasa terhadap rakyatnya, keadilan suami sebagai kepala rumah tangga, keadilan
pemimpin atas yang dipimpinnya dan sebagainya, sehingga seluruh anggota masyarakat sama
kedudukannya dalam hukum, sikap dan perlakuan. Di samping itu Allah swt
menganugerahkan kepada manusia "besi" suatu karunia yang tidak terhingga nilai dan
manfaatnya. Dengan besi dapat dibuat berbagai macam keperluan manusia, sejak dari yang
besar sampai kepada yang kecil, seperti berbagai macam kendaraan di darat, di laut dan di
udara, keperluan rumah tangga dan sebagainya. Dengan besi pula manusia dapat membina
kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala macam alat perlengkapan
pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraaan perang dan sebagainya. Tentu
saja semuanya itu hanya diizinkan Allah menggunakannya untuk menegakkan agama-Nya,
menegakkan keadilan dan menjaga keamanan negeri. Sebuah ensiklopedia sains modern
menggambarkan unsur-unsur kimia yang ada di bumi kita ini mempunyai variasi yang
menakjubkan, beberapa di antaranya susah ditemukan tapi ada juga yang berlimpah. Ada
yang dapat dilihat oleh mata telanjang karena berbentuk cairan dan padatan, tetapi ada juga
yang tak tampak karena berupa gas. Sekitar 300 tahun yang lalu hanya 12 unsur yang
diketahui di antaranya adalah unsur Ferrum (Fe) yang bernomor atom 26 pada Tabel Susunan
Berkala Unsur-Unsur. Fe ini lebih dikenal dengan sebutan besi. Besi merupakan salah satu
unsur paling mudah ditemukan di Bumi. Diperkirakan 5% daripada kerak Bumi adalah besi.
Kebanyakan besi ditemukan dalam bentuk oksida besi, seperti bahan galian hematit, magnetit
dan takonit. Juga diduga keras permukaaan bumi banyak mengandung aloi logam besi-nikel.
Konon unsur besi bukan unsur asli "kepunyaan" bumi tapi ia berasal dari luar bumi. Para
pakar sependapat bahwa meteorit turut andil dalam pembentukan aloi besi-nikel yang ada di
bumi. Barangkali, inilah "cara" Allah mendatangkan" unsur besi ke permukaan bumi jauh
sebelum manusia ada. Pada umumnya besi adalah logam yang diperoleh dari bijih besi, dan
dijumpai bukan dalam keadaan bebas tetapi selalu dalam bentuk senyawa atau campuran
dengan unsur-unsur yang lain. Karenanya untuk mendapatkan unsur besi, unsur lain harus
dipisahkan yang biasanya dilakukan melalui proses kimia. Seperti dalam industri besi baja,
besi banyak digunakan yakni dalam bentuk logam campuran (aloi). Jenis campuran ada yang
terdiri dari logam-logam yang berlainan tetapi ada juga bahan campuran yang digunakan
berasal dari nonlogam, misalnya karbon. Semuanya dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan kualitas yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan dengan pertimbangan
untuk menekan biaya produksi. Sifat fisis unsur Fe jika dipanaskan terus menerus maka
sebelum mencair ia akan mengalami fasa pelelehan. Fasa dimana besi dalam keadaan padat
tapi ia memiliki sifat lunak. Karenanya pada fasa atau keadaan ini besi mudah dibentuk
walaupun hanya dengan menggunakan teknologi tradisional yang sederhana seperti teknologi
pandai besi (black-smith). Dengan teknologi yang sederhana tadi maka dalam sejarah
perkembangan manusia pemanfaatan besi telah digunakan banyak dalam aspek kehidupan
manusia sehari-hari, termasuk juga untuk perang. Sayyid Quthub dalam tulisannya
menguraikan, "Allah menurunkan besi ' ¦yang padanya terdapat kekuatan yang hebat¦, yaitu
kekuatan dalam perang dan damai. Kemudian '¦Dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (agama)-Nya dan rasulrasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya¦ Penggalan ini
mengisyaratkan jihad dengan senjata. Sebuah penyajian yang selaras dengan konteks surah
yang tengah membicarakan pengorbanan dengan jiwa dan harta." Dalam pengetahuan biologi
maka unsur besi (Fe) dalam bentuk zat besi juga amat dibutuhkan oleh semua makhluk
organik, kecuali bagi sebagian kecil bakteria. Seperti dalam tubuh kita zat besi sangat
diperlukan. Dalam tubuh manusia besi kebanyakan ditemukan dalam bentuk logamprotein
(metalloprotein) yang stabil, jika tidak maka ia dapat menyebabkan timbulnya radikal bebas
yang cenderung menjadi racun bagi sel. Dalam tubuh manusia zat besi terlibat dalam
pembentukan sel“ sel darah merah. Sementara sel-sel darah merah sangat penting
keberadaannya karena dialah yang membawa zat asam (oksigen) dari paru-paru ke seluruh
jaringan-jaringan yang ada dalam tubuh kita. Jaringan hidup memerlukan persediaan zat
asam. Lebih giat suatu jaringan maka semakin banyak ia membutuhkan zat asam.
Kekurangan zat besi dalam darah dapat menyebabkan anemia, mungkin jumlah sel darah
merahnya atau karena hemoglogin (bahan yang berisi zat besi berwarna merah yang dapat
mengangkut zat asam) dalam sel darah merah berkurang dari biasanya. Allah swt
menerangkan bahwa Dia berbuat yang demikian itu agar Dia mengetahui siapa di antara
hamba-hamba-Nya yang mengikuti dan menolong agama yang disampaikan para rasul yang
diutus-Nya dan siapa yang mengingkarinya. Dengan anugerah itu Allah ingin menguji
manusia dan mengetahui sikap manusia terhadap nikmat-Nya. Manusia yang taat dan tunduk
kepada Allah akan melakukan semua yang disampaikan para rasul itu, karena ia yakin bahwa
semua perbuatan, sikap dan isi hatinya diketahui Allah, walaupun ia tidak melihat Allah
mengawasi dirinya. Pada akhir ayat ini Allah swt menegaskan kepada manusia bahwa Dia
Mahakuat, tidak ada sesuatu pun yang mengalahkan-Nya, bahwa Dia Mahaperkasa dan tidak
seorang pun yang dapat mengelakkan diri dari hukuman yang telah ditetapkan-Nya.
B. Surat Al-Baqarah Ayat 172
ُ َّ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َأ
ات َما َر َزق َناك ْم َواشك ُروا ِلل ِه ِإ ْن ك ْن ُت ْم ِإ َّي ُاه
ِ َِ
ب ّ
ي ط ن م
ِ يا يها ال ِذين آمنوا ك
وا ل
ونَ َت ْع ُب ُد
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik
yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah.
Wahai orang-orang yang beriman Makanlah dari makanan-makanan yang lezat lagi
halal yang telah kami rizkikan kepada kalian, dan janganlah kalian berbuat seperti orang-
orang kafir yang mengharamkan makanan yang baik-baik dan menghalalkan makanan
makanan yang menjijikan. Dan bersyukurlah kepada Allah atas nikmat-nikmatnya yang
agung yang diberikan kepada kalian dengan hati, lisan dan anggota tubuh kalian, jika kalian
memang orang-orang yang betul-betul tunduk kepada perintah Nya, mendengar lagi taat
kepada Nya, beribadah kepada Nya saja tanpa menyekutukan sesuatu apapun dengan Nya.
2) Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah
Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari sesuatu yang halal dan kebaikan
yang melimpah. Dan janganlah kalian mengharamkan sedikitpun sesuatu yang tidak
diharamkan oleh Allah, dan bersyukurlah kepada Allah atas nikmat dan kebaikan yang
dilimpahkan olehNya atas kalian, jika kalian benar-benar menyembah hanya kepadaNya, dan
beribadah khusus kepadaNya. Maka makanlah sesuatu yang baik, dan janganlah
mengharamkan sesuatu yang tidak haram.
Wahai orang-orang yang beriman! makanlah dari rezeki yang baik yang sehat, aman
dan tidak berlebihan, dari yang kami berikan kepada kamu melalui usaha yang kamu lakukan
dengan cara yang halal. Dan bersyukurlah kepada Allah dengan mengakui bahwa semua
rezeki berasal dari Allah dan kamu harus memanfaatkannya sesuai ketentuan Allah jika kamu
hanya menyembah kepada-Nya. Sesungguhnya dia hanya mengharamkan atasmu beberapa
hal. Pertama, bangkai, yaitu binatang yang mati tidak dengan disembelih secara sah menurut
ketentuan agama; kedua, darah yang aslinya mengalir, bukan limpa dan hati yang aslinya
memang beku; ketiga, daging babi dan bagian tubuh babi lainnya seperti tulang, lemak, dan
lainnya serta produk turunannya; dan, keempat, daging hewan yang disembelih dengan
menyebut nama selain Allah, yaitu hewan persembahan untuk patung dan roh halus yang
dianggap oleh orang musyrik dapat memberikan perlindungan dan keselamatan. Tetapi
barang siapa terpaksa memakannya karena kalau tidak memakannya diduga menyebabkan
kematian akibat kelaparan, bukan karena menginginkannya tetapi memang tidak ada
makanan lain, dan tidak pula melampaui batas karena yang dimakan hanya sekadar untuk
bertahan hidup, maka tidak ada dosa baginya memakan makanan yang diharamkan itu.
Sungguh, Allah maha pengampun terhadap dosa yang dilakukan oleh hamba-Nya, apalagi
dosa yang tidak disengaja. Allah maha penyayang kepada seluruh hamba-Nya, sehingga
dalam keadaan darurat dia membolehkan memakan makanan yang diharamkan agar hamba-
Nya tidak mati kelaparan.
Artinya : Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada
(bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu
makan. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu
membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat
penggembalaan. Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak
sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang
memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu
menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang
kamu tidak mengetahuinya
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya! janganlah kamu
mengharamkan apa yang baik bagi kesehatan kamu, yang telah dihalalkan Allah di dalam Al-
Qur'an kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas dalam segala hal yang telah
ditetapkan Allah di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas, baik dalam agama maupun kehidupan sosialdan makanlah oleh kamu wahai
orang-orang yang beriman, dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu, berupa bahan
makanan yang berasal dari darat maupun dari laut, baik protein nabati maupun protein
hewani sebagai rezeki yang halal dan baik untuk menopang aktivitas kamu dalam hidup dan
kehidupan ini; dan bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya, yang kepada-Nya kamu beriman dengan ikhlas dan istikamah.
b) Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 88
Dan makanlah oleh kamu wahai orang-orang yang beriman, dari apa yang telah
diberikan Allah kepadamu, berupa bahan makanan yang berasal dari darat maupun dari laut,
baik protein nabati maupun protein hewani sebagai rezeki yang halal dan baik untuk
menopang aktivitas kamu dalam hidup dan kehidupan ini; dan bertakwalah kepada Allah
dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, yang kepada-Nya kamu
beriman dengan ikhlas dan istikamah. Ayat ini menjelaskan macam-macam kafarat atau
denda bagi siapa saja yang melanggar sumpah yang diucapkan secara sadar dan sengaja.
Namun demikian, kafarat ini tidak berlaku bagi sumpah yang tidak disengaja. Allah tidak
akan menghukum kamu, wahai orang beriman, disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
disengaja untuk diucapkan, seperti perkataan, tidak, demi Allah, atau benar, demi Allah,
tetapi dia akan menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Jika kamu
dalam mengucapkan sumpah itu benar-benar bermaksud untuk bersumpah, maka kafaratnya,
denda pelanggaran sumpah supaya dosa sumpahmu diampuni oleh Allah, ialah memberi
makan sepuluh orang miskin, baik yang kamu kenal maupun tidak, yaitu dari jenis makanan
yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, baik dari segi jumlah maupun jenis
makanannya, atau memberi mereka pakaian baru maupun layak pakai, atau memerdekakan
seorang hamba sahaya, baik laki-laki maupun perempuan. Barang siapa tidak mampu
melakukannya, salah satu dari tiga pilihan kafarat tersebut, maka kafaratnya berpuasalah tiga
hari dengan ikhlas sambil berharap agar Allah mengampuni dosa sumpah yang pernah
diucapkannya. Itulah ketentuan Allah tentang kafarat sumpah-sumpahmu, apabila kamu
benar-benar bersumpah dengan sengaja. Dan jagalah sumpahmu supaya kamu tidak mudah
bersumpah, apalagi bersumpah palsu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukumnya
tentang sumpah kepadamu agar kamu bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang telah
diberikan Allah kepada kamu.