Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PRAKTIKUM

EKOLOGI TANAMAN

PENGARUH SENYAWA ALELOPATI IMPERATA CYLINDRICA DAN


CYPERUS ROTUNDUS TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH
KACANG HIJAU (GLYCINE MAX)

OLEH :

MOHD ASRI TAYOSI B

NPM : 71200713056

KELOMPOK : 1 ( SATU )

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

EKOLOGI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN
2022

JURNAL PRAKTIKUM

EKOLOGI TANAMAN

PENGARUH SENYAWA ALELOPATI IMPERATA CYLINDRICA DAN CYPERUS


ROTUNDUS TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU (GLYCINE MAX)

OLEH :

MOHD ASRI TAYOSI B

NPM : 71200713056

KELOMPOK : 1 ( SATU )

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Perkebunan Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan

ASISTEN NILAI

1. M. Aris Anandha Nasution S.Agt ( )


2. Dodi Irawan S.Agt
KOORDINATOR

(Ir. Noverina Chaniago, MP.)

EKOLOGI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN
2022

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tumbuhan dapat menghasilkan senyawa alelokimia yang merupakan

metabolit sekunder di bagian akar, rizoma, daun, serbuk sari, bunga, batang, dan

biji. Fungsi dari senyawa alelokimia tersebut belum diketahui secara pasti, namun

beberapa senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai pertahanan terhadap herbivora

dan patogen tanama (Setiawan, 2012).

Tanaman yang rentan terhadap senyawa alelokimia dari tanaman lainnya

dapat mengalami gangguan pada proses perkecambahan, pertumbuhan, serta

perkembangannya. Perubahan morfologis yang sering terjadi akibat paparan

senyawa alelokimia adalah perlambatan atau penghambatan perkecambahan biji,

perpanjangan koleoptil, radikula, tunas, dan akar (Sukman, 2011).

Peristiwa persaingan antara individu-individu dari jenis yang sama atau

jenis yang berbeda untuk memperebutkan kebutuhan-kehbutuhan yang sama

terhadap faktor-faktor pertumbuhan, kadang-kadang suatu jenis tumbuhan

mengeluarkan senyawa kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dari

anaknya sendiri. Peristiwa semacam ini disebut allelopati (Anggara, 2014).

Allelopati terjadi karena adanya senyawa yang bersifat menghambat.

Senyawa tersebut tergolong senyawa sekunder karena timbulnya sporadis dan

tidak berperan dalam metabolisme primer organisme organisme. Hambatan dan

gangguan allelopati dapat terjadi pada perbandingan dan perpanjangan sel,

aktivitas giberelin dan IAA, penyerapan hara mineral, laju fotosintesis, respirasi,
pembukaan stomata, sistem protein, dan aktivitas enzim tanaman. Faktor-faktor

yang mempengaruhi besarnya daya hambat senyawa kimia penyebab allelopati

dari tanaman antara lain jenis tanaman yang menghasilkan, macam tanaman yang

dipengaruhi, keadaan pada waktu sisa tanaman mengalami perombakan (Odum,

2010).

Allelopati dapat meningkatkan agresivitas gulma didalam hubungan

interaksi antara gulma dan tanaman melalui eksudat yang di keluarkannya, yang

tercuci,yang teruapkan,atau melalui hasil pembusukan bagian-bagian organ yang

telah mati. Beberapa jenis tanaman yang mempunyai efek allelopati adalah Pinus

merkusii, Imperata silindrica, Musa spp, dan Acacia mangium, dsb. Dalam

pengaruhnya, Allelopati memiliki pengaruh yaitu antara lain senyawa allelopati

dapa menghambat penyerapan hara yaitu dengan menurunkan kecepatan

penyerapan ion-ion oleh tumbuhan, beberapa allelopat menghambat pembelahan

sel-sel akar tumbuhan,mempengaruhi pembesaran sel tumbuhan, menghambat

respirasi akar, menghambat sintesa protein, menurunkan daya pemeabilitas

membran pada sel tumbuhan dan dapat mengahambat aktivitas enzim. (Bahrudin ,

2012).

Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui apa itu allelopati

2. Untuk memanfaatkan pengaruh senyawa allelopati cylindrica imperatus dan

cyperus rotundus terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.


TINJAUAN PUSTAKA

Allelopati adalah produksi substansi (zat) oleh suatu tanaman yang

merugikan tanaman lain. Permasalahannya adalah bahwa tanaman mengandung

substansi yang sangat luas yang bersifat toksik dan beberapa percobaan berusaha

mendemonstrasikan pengaruh alelopati dengan memberikan ekstrak suatu

tanaman kepada biji-biji atau pun bibit tanaman lainnya (Nurjati, 2012).

Semua jenis tanaman hidup mempunyai kebutuhan yang hamper sama,

mereka memerlukan sinar matahari, air, unsur hara untuk pertumbuhan dan jika

memerlukan ruangan sebagai tempat hidupnya. Dengan adanya kesamaan

keperluan hidup tersebut dalam keadaan tertentu terjadi persaingan untuk

mendapatkan nutrisi, air, cahaya dan ruangan. Untuk mengetahui pengaruh

allelopati terhadap perkecambahan kacang hijau maka dilakukan percobaan

allelopati (Fransiska, 2015).

Fenomena allelopati mencakup semua tipe interaksi kimia antar

tumbuhan,antar mikroorganisme, atau antara tumbuhan dan

mikroorganisme .Interaksi tersebut meliputi penghambatan dan pemacuan secara

langsung atau tidak langsung suatu senyawa kimia yang dibentuk oleh suatu

organisme (tumbuhan, hewan atau mikrobia) terhadap pertumbuhan dan

perkembangan organisme lain. Senyawa kimia yang berperan dalam mekanisme

itu disebut alelokimia. Pengaruh alelokimia bersifat selektif, yaitu berpengaruh

terhadap jenis organisme tertentu namun tidak terhadap organisme lain (Fitter.

2014).

Zat-zat kimia atau bahan organik yang bersifat allelopathy dilepaskan oleh

tumbuhan penghasilnya ke lingkungan tumbuhan lain melalui beberapa cara


antara lain melalui serasah yang telah jatuh kemudian membusuk, melalui

pencucian daun atau batang oleh air hujan, melalui penguapan dari permukaan

organ-organ tumbuhan, dan eksudasi melalui akar (root exudation) ke dalam

tanah. Contoh jenis tumbuhan yang mengeluarkan zat kimia bersifat allelopatyy

melalui daun, misalnya Adenostena fasciculatum, Eucalyptus globules, Camelina

alyssum, Erenophylla mitchellii, yang mengeluarkan zat allelopathy melalui

perakaran misalnya gandum, gandum hitam, dan apel, sedangkan yang

mengeluarkan zat Allelopathy melalui pembusukan nisalnya Helianthus, Aster,

dan Agropyron repens (Setyowati, 2018).

Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang

berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak

mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa

kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi

juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk

berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang

hijau dan jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan

Jagung akan mempengaruhi pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena

itulah percobaan ini dilakukan sehingga dapat diketahui pengaruh kompetisi

terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiates) dan jagung (Zea mays).

(Tetelay, 2013).
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Praktikum TBT. Ekologi

Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Karya Wisata,

Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Madya Medan, Provinsi

Sumatera Utara. Praktikum ini dilaksanakan Pada hari Sabtu Tanggal 26 Februari

2022 Pukul 10.00 Wib sampai dengan selesai.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah alang-alang (Imperata

cilyndrica), dan rumput teki (cyperus sp)

Alat yang digunakan adalah blender atau mangkok, cawan petri, kertas

saring, kertas merang, gelas ukur, corong penyaring, pipet dan pisau dan gunting.

Cara kerja

1. Buatlah ekstrak alang-alang dan rumput teki dengan cara menghancurkan dan

haluskan bagian tumbuhan yang dipilih tersebut dengan mangkok penggerus

atau belender

2. Buatlah ekstrak bagian tumbuhan tersebut dengan air, dengan perbandingan

bagian tumbuhan air adalah 1:5, 1:10 dan 1:15

3. Saringlah ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan alat penyaring.

4. Letakkan sepuluh biji kacang hijau pada cawan petri sebanyak sepuluh petri

5. Siram sebanyak 5ml ekstrak allelopathi dari masing-masing perlakuan

kedalam cawan petri yang telah berisi biji kacang hijau.

6. Amati perkecambahan biji-biji tersebut selama satu minggu tentukan persen

kecambahnya dan ukur panjang kecambahnya.


HASIL PRAKTIKUM

Hari Perlakuan 1:5 untuk Perlakuan 1:10 Perlakuan 1:15

Pengamatan allelopati cylindrica untuk allelopati untuk allelopati

imperata dan cylindrica cylindrica


Gambar
cyperus rotundus imperata dan imperata dan

cyperus rotundus cyperus rotundus

1. Senin, 4 Dihari pertama Hal serupa juga Hal serupa juga

Maret 2022 pengamatan belum terjadi dengan terjadi pada

ada pertumbuhan, perbandingan perbandingan

masih dalam 1:10 1:15

bentuk kacang

hijau

2. Rabu, 6 Mulai ada Mulai ada Mulai ada

maret 2022 perkembangan perkembangan perkembangan

3. Jumat, 8 Pada pengamatan Pada Pada

Maret 2022 ketiga sudah mulai pengamatan pengamatan

tumbuh ketiga sudah ketiga sudah

mulai tumbuh mulai tumbuh

4. Senin, 11 Pada pengamatan Kecambah Kecambah

Maret 2022 keempat sudah sudah mulai sudah mulai

kecambah sudah tumbuh tumbuh

mulai tumbuh dan

perkembangannya

lebih cepat
daripada perlakuan

lain

5. Rabu, 13 Kecambah sudah Kecambah Kecambah

Maret 2022 tumbuh dan sudah sudah tumbuh sudah tumbuh

bisa dipindahkan dan sudah dan sudah

ke media tanam. dapat dipindah dapat dipindah

Karena ke media ke media tanam

perkecambahannya tanam

sudah mulai

berkembang

PEMBAHASAN

Dari pengamatan yang sudah dilakukan diketahui bahwa allelopati adalah

suatu peristiwa yang dimana suatu individu tumbuhan menghasilkan zat kimia

yang dapat mempenngaruhi pertumbuhan individu lain. Pada prinsipnya allelopati

adalah pengaruh yang bersifat merusak, menghambat, merugikan \, dan dalam

kondisi tertentu kemungkinan menguntungkan, ini terjadi pada perkecambahan

pertumbuhan maupun metabolisme tanaman.

Pengaruh ini disebabkan karena adanya senyawa kimia yang dilepaskan

oleh suatu tanaman ke tanaman lainnya. Allelopati dapat berupa keluarnya zat dari

akar untuk menghambat pertumbuhan dari tanaman sejenis atau tanaman lain,

Tanaman mengeluarkan zat pada daun yang kemudian tercuci air hujan zat ini

dapat menghambat pertumbuhan dari tanaman lain.

Tanaman mengandung suatu zat yang pada waktu hidup tidak bereaksi

apa-apa tetapi bila tanaman mati zat tersebut akan lepas, terurai kedalam tanah
secara kimiawi atau dengan mikroorganisme. Zat yang lepas ini dapat

mempengaruhi kehidupan tanaman sejenis dan tanaman lainnya disekitar matinya

tanaman ini.

Senyawa-senyawa yang bersifat mengahambat tersebut dikelompokkan

menjadi menjadi lima kelompok utama seperti fenis, propian, asetogenin,

terpenoid dan akloid. Beberapa jenis tumbuhan yang diketahui mempunyai efek

allelopati adalah Ppinus merkusi, Imperata cylindrica, cyperus rotundus, musa

spp, dan sebagainya.

Senyawa alelopati dari tanaman, gulma, residu tumbuhan, maupun

mikroorganisme dapat dimanfaatkan bagi tujuan pengendalian gulma, patogen,

dan hama tanaman dalam mendukung teknologi budi daya tanaman ramah

lingkungan pada sistem pertanian berkelanjutan. Dan pada praktikum kali ini

allelopati digunakan sebagai ekstrak dalam membantu pertumbuhan kacang hijau.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Allelopati adalah produksi substansi (zat) oleh suatu tanaman yang merugikan

tanaman lain

2. Allelopati dapat meningkatkan agresivitas gulma didalam hubungan interaksi

antara gulma dan tanaman melalui eksudat yang di keluarkannya, yang

tercuci,yang teruapkan,atau melalui hasil pembusukan bagian-bagian organ

yang telah mati

3. Allelopati terjadi karena adanya senyawa yang bersifat menghambat. Senyawa

tersebut tergolong senyawa sekunder karena timbulnya sporadis dan tidak

berperan dalam metabolisme primer organisme organisme.

4. Allelopati dapat berupa keluarnya zat dari akar untuk menghambat

pertumbuhan dari tanaman sejenis atau tanaman lain, Tanaman mengeluarkan


zat pada daun yang kemudian tercuci air hujan zat ini dapat menghambat

pertumbuhan dari tanaman lain

5. Senyawa-senyawa yang bersifat mengahambat pada allelopati dikelompokkan

menjadi menjadi lima kelompok utama seperti fenis, propian, asetogenin,

terpenoid dan akloid.

SARAN

1. Praktikan diharapkan dapat mengikuti praktikum dengan baik dan seksama

2. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh asdos.

DAFTAR PUSTAKA

Wardana, 2010. Manfaat Allelopati Bagi Penelitian. Serial Online


(http://politeknikcitrawidyaedukasi.wordpress.com/2010/01/29/penyakit-
pada-pembibitan-kelapa-sawit/). Diakses Pada Tanggal 16 Mei 2022. Pada
Pukul 20.21 Wib. Medan.
Sunarko, 2010. Allelopati . Jakarta : Agromedia Pustaka
Anggara, 2012. Senyawa Allelokimia. Serial Online
(https://susunbentangalam .co.id/blog/senyawa-allelokimia/). Diakses Pada
Tanggal 16 Mei 2022. Pada Pukul 21.30 Wib. Medan.
Suleman, 2012. Proses Perkecambahan. Serial Online (https://www.scribd.com
/document/541670996/senyawa-allelokimia). Diakses Pada Tanggal 16
Mei 2022. Pada Pukul 21.30 Wib. Medan.
Gunardi, 2012. Hambatan dan Gangguan Allelopati. Serial Online
(https://www.scribd.com/document/380451875/Hamabatan-dan-gangguan-
allelokimia). Diakses Pada Tanggal 16 Mei 2022. Pada Pukul 21.30 Wib.
Medan.
Wardana, 2010. Jenis-jenis Tanaman Allelopati. Serial Online
(http://politeknikcitrawidyaedukasi.wordpress.com/2010/01/29/jenis-
tanaman-allelopati/). Diakses Pada Tanggal 16 Mei 2022. Pada Pukul
20.21 Wib. Medan.
Sunarko, 2010. Fenomena Allelopati. Jakarta : Agromedia Pustaka
Setyowati, 2012. Organ-organ Tumbuhan. Serial Online (https:
//setyowati.blogspot.com/blog/organ-organ-tumbuhan/). Diakses Pada
Tanggal 16 Mei 2022. Pada Pukul 21.30 Wib. Medan.

Anda mungkin juga menyukai