NO PERTANYAAN JAWABAN
Dr. Tamzila Akbar Nila Sandy
1. Siapa ketua PPI di RSUM
5. Apa tugas dari IPCLN 1. Mencatat data surveilans dari setiap pasien diunit rawat
inap masing-masing.
2. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang
pelaksanaan kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan
di unitnya masing-masing.
3. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam
penerapan kewaspadaan isolasi.
4. Memberitahukan kepada IPCN apa bila ada kecurigaan
adanya HAIs pada pasien.
5. Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan
bagi pengunjung dan konsultasi prosedur PPI berkoordinasi
dengan IPCN.
6. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga
dan pengunjung dan konsultasi prosedur yang harus
dilaksanakan.
6. Adakah bukti pelaksanaan tugas IPCLN Monitoring kepatuhan Kewaspadaan Standart meliputi:
form monitoring dari IPCLN di masing-
masing unit 1. Kepatuhan HH
2. Kepatuhan APD
3. Pengelolaan Limbah
4. Pemrosesan peralatan
5. Etika batuk
6. Kebersihan lingkungan
7. Penyuntikan yang aman
8. Penempatan pasien
Apakah IPCLN mencatat data surveilans
di unit masing-masing Iya dengan cara memasukkan survailens di SIM RS
Ditambah 1
f. Sebelum menyentuh area wajah
12. Berapa Langkah cuci tangan 6 langkah utama
a. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
b. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
c. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
d. Jari-jari dalam dari kedua tangan saling mengunci
e. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya
f. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan
ditelapak tangan kiri dan sebaliknya
13. Bagaimana Langkah cuci tangan bedah? a. Lepaskan semua asesoris atau perhiasan tangan.
khusus IBS b. Nyalakan kran.
c. Basahi tangan dan lengan dengan air mengalir yang bersih.
d. Tuangkan 3-5 cc larutan antiseptik di bagian telapak tangan
yang telah basah.
e. Rendam dan bersihkan kuku pada larutan antisektik yang
ada pada telapak tangan ( 5 detik).
f. Gosok tangan dan lengan menggunakan antiseptic dengan
gerakan melingkar sampai 3 cm diatas siku. Lakukan
secara bergantian.
g. Tuangkan 3-5 cc larutan antiseptik di bagian telapak tangan
h. Lakukan 6 langkah cuci tangan
i. Proses cuci tangan bedah berlangsung selama 3-5 menit
dengan prinsip sependek mungkin tapi cukup memadai
untuk mengurangi jumlah bakteri yang menempel di tangan.
j. Bersihkan dengan air mengalir dan jaga agar letak tangan
lebih tinggi dari siku agar air mengalir dari arah tangan ke
wastafel.
k. Jangan sentuh wastafel, kran atau gaun pelindung.
l. Keringkan tangan dengan lap steril.
m. Kenakan gaun pelindung dan sarung tangan steril
14. Kapan melakukan identifikasi risiko (ICRA Tiap awal tahun dilakukan oleh setiap unit layanan
PPI) dari unit
15. Penggunaan APD Berdasarkan indikas i/ berdasrkan tingkat resiko
16. Alur bila Ada pasien meninggal 1. Pasien dinyatakan meninggal oleh dokter
2. Kepala ruangan/penanggung jawab shift memberitahukan
pada Petugas Bina Rohani atau Tim pemulasaran jenazah
bahwa pasien meninggal dan membutuhkan pertolongan
untuk dapat dibawa keruang jenazah/tempat
persemayaman sementara.
3. Apabila memerlukan pemulasaran keluarga mengajukan
permohonan pemulasaran jenazah kepada petugas ruang
keperawatan
4. Petugas Bina Rohani atau Tim pemulasaran menyiapkan
personel, ruang jenazah dan perlengkapan pemulasaran
jenazah.
5. Petugas Bina Rohani dan atau Petugas Keamanan untuk
segera mempersiapkan jalur transportasi jenazah
6. Petugas Bina Rohani atau Tim pemulasaran jenazah
membawa jenazah menuju ke kamar jenazah dengan
membawa form serah terima jenazah dari ruang
keperawatan.
7. Tim pemulasaran jenazah melakukan pemulasaran jenazah
sesuai peosedur
8. Tim pemulasaran melakukan pencatatan di buku register.
NB: Bila Pasien Non Muslim RSUM sudah MOU atau
bekerjasama dengan Departemen Agama Kota Ponorogo untuk
proses pemulasaran jenazahnya.
17. Bagaimana alur pelaporan jika terjadi HAIs di Unit melaporkan ke PPI dan melakukan input Surveilans di
ruangan SIMRS
18. Kapan perawatan infus dilakukan setiap Setiap 3 hari sekali dilakukan perawatan infus
berapa hari sekali?
19. Apa tanda-tanda plebitis Merah, seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus
sampai eksudat purulent atau mengeluarkan cairan bila ditekan
20. Ada berapa macam metode sterilisasi Metode sterilisasi di RSUM ada 2 macam, yaitu :
yang digunakan di RSUM?, sebutkan
beserta contoh peralatannya! 1. Sterilisasi uap basah (menggunakan autoclave),
contoh : untuk bahan/ alat tidak tahan panas seperti
kasa, linen.
2. Sterilisasi uap/ panas kering (menggunakan oven) ,
contoh : instrumen yang tahan dengan sterilisasi
panas kering spt (pinset, gunting dll)
21. Bagaimana alur sterilisasi dilakukan?, Sesuai alur pemrosesan alat/ Bahan medis habis pakai
(BMHP) yang tertempel di tempat pencucian.
1. Dilakukan perendaman 10 menit dengan enzimatik
(amniosym atau yg lainnya).
2. Dilakukan pencucian: sikat, gosok.
3. Dilakukan pengeringan: ditiriskan.
4. Dilakukan sterilisasi:
a. Panas kering: 150o-160oC selama 120 menit/ 2
jam.
b. Uap bertekanan Tinggi/ Otoklaf Vacum: 131 oC 20-
30 menit.
5. Penyimpanan: disimpan di tempat khusus kering
bersih tak berdebu maximal 4 hari.
22. Untuk pelayanan pemrosesan alat single use yang di reuse
Sistem pelayanan pemrosesan alat single use
dilakukan dibawah pengawasan CSSD baik mengenai
yang di reuse
pembersihan alat sampai dengan Disinfeksi Tingkat Tinggi dan
sterilisasi
23. Alat apa saja yang di re use Di RSUM Po? Di RSU Muhammadiayah Ponorogo peralatan single use
yang di reuse dan unit kerja yang memakai adalah :
1. Ruang Siti Walidah atau bersalin yaitu Sirkuit C PAP (9x
Pemakaian)
2. Ruang Intensive Care Unit yaitu Sirkuit Ventilator PAP (9x
Pemakaian)
NB: akan tetapi jika alat sebelum sampai 9x sudah
terdapat tanda-tanda ketidak layakan maka tidak
akan di gunakan lagi
24. Bagaimana dikatakan alat sudah tidak layak re Berubah warna
use? Bentuk nya berubah
25. Bagaimana pengelolaan limbah? Limbah infeksius : warna kuning
Limbah non infeksisu : warna hitam
Limbah benda tajam dan jarum : savety box