Anda di halaman 1dari 2

Keragaman Budaya antara Sunda dan Jawa

Nama : Aulia Alfi Nurfadhilah


Nim : 225211007

Saya Aulia Alfi Nurfadhilah saya terlahir dari keluarga yang bersuku Jawa tetapi
saat ini pindah domisili ke daerah Sunda tepat nya di Ciamis, Jawa Barat.
Menurut ayah saat awal pindah ke Ciamis beliau kan memang asli Jawa dan tidak
bisa dan mengerti bahas Sunda, katanya saat awal-awal itu sangat kaku dan
merasa asing tapi disamping itu beliau juga tetep sedikit-sedikit belajar bahasa
Sunda, dan sekarang sudah lancar berbicara bahasa sunda. SMA saya di MAS
Serba Bakti Tasikmalaya dan saya tinggal di asrama, teman-teman sekolah saya
ada yang dari berasal dari luar Jawa ada yang dari Palembang, Batam, dan
Purwekerto. Saya dan teman-teman yang lain terkadang saling bercerita tentang
kebudayaannya masing-masing bagaimana adat istiadat kebiasaan dan makanan
khas dari daerahnya. Teman saya pernah bercerita makanan khas dari Palembang
ada pempek dan tekwan, dan dia juga bilang kalau pempek yang ada disini dan
dari Palembang itu beda rasa nya. Dan saya juga selama tinggal di Sunda banyak
mengenal kebudayaan sunda seperti tari jaipong, tari topeng, tari merak dan yang
lainnya, saya juga menjadi tahu ciri khas alat musik sunda yaitu dari bahan bambu
sebagai Warisan Budaya Dunia dalam daftar Representative List of the Intangible
Cultural Heritage of Humanity dan padan tahun 2011, alat musik angklung juga
masuk di Guiness Book of World Record dengan catatan rekor dunia dari
keharmonisan alat musik angklung. Saya jadi bangga sebagai orang yang lahir di
sunda karena kesenian sunda sudah mendunia, dan selama saya bersama teman-
teman saya banyak belajar kosa kata bahasa sunda yang baru yang tidak pernah
saya dengar sebelumnya, seperti kata jatuh artinya kalau di sunda banyak
istilahnya tisoledat artinya tergelincir tijengkang artinya jatuh kebelakang
tikusruk artinya jatuh kedepan tigebrus artinya jatuh kebawah tigatruk artinya
kesandung dan masih banyak lagi. Selain mengenal kebudayaan sunda saya juga
sering dikenalkan kebudayaan Jawa oleh ayah dan ibu dirumah juga komunikasi
kadang menggunakan bahasa Jawa. Kebudayaan Jawa yang saya ketahui salah
satunya alat musik yaitu gamelan, pernah pada sekitar 2015 saya melihat skatenan
di alun-alun Surakarta pada saat itu saya melihat ada yang memainkan gamelan
katanya acara skatenan tersebut hanya ada pada saat bulan mulud. Ada beberapa
tradisi di Jawa Tengah sampai saat ini diantaranya yang saya tahu adalah tradisi
wetonan yaitu upacara yang dilakukan guna menyambut bayi yang baru lahir.
Yang ke dua tradisi mitoni yaitu upacara untuk ibu hamil yang dilakukan saat usia
kandungan baru berusia tujuh bulan dan tradisi tedak sinten yaitu tradisi yang
dilakukan orang tua untuk anaknya pada saat usianya menginjak 7 bulan.
Makanan khas dari Jawa yang saya tahu yaitu nasi liwet, gudeg, bacem, soto
kudus. Dan saat ini saya berkuliah dan tinggal di pondok pesantren memiliki
teman dari berbagai daerah ada yang Cilacap, Ngawi, Purwodadi, Purbalingga dan
lainnya, saya juga jadi tahu istilah-istilah yang baru seperti kata dingin ada yang
bilangnya anyep, atis, dan adem. Dari keberagaman kebudayaan tersebut saya
banyak belajar dan bisa mengenal kebudayaan dari daerah lain dan bisa saling
menghargai atas perbedaan kebudayaan ataupun kebiasaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai