Anda di halaman 1dari 2

Hasil diskusi kelompok 9

NAMA ANGGOTA :
1. Dina Nur Atria (D071201003)
2. Fauzan Ahmad Tsaqib (D071201005)
3. Andi Adawiatul Hadijah (D071201009)
4. Amirah Ayu (D071201027)
5. Anna Kaldzakov Belo (D07121043)
6. Zhildjihan Al Gifari (D071201086)
7. Hans Rainer Satia (D071201087)

1. (Muhammad Haikal_D071201084)
Mengapa Pemerintah di Indonesia masih kurang dalam mensosialisasikan
penggunaan panel surya, apakah ada hambatan tertentu? Dan seberapa efektif
penggunaan panel surya dibanding dengan pembangkit listrik?
Jadi, untuk penggunaan panel surya itu sendiri sebenarnya sudah digunakan di
Indonesia. Namun, penggunaannya hanya untuk hunia kelas atas dikarenakan faktor
biaya konstruksi dan biaya pokok yang mahal. Jadi itulah mengapa pemerintah
Indonesia belum memasifkan penggunaan panel surya karena memang benar terjadi
hambatan hambatan tertentu. Kemudian untuk hambatan lainnya seperti penguasaan
teknologi, peningkatan mutu sistem jaringan listrik serta kompetensi sumber daya
manusia, yang kurang mumpuni. Selanjutnya pertanyaan kedua, kalau dilihat dari
cuaca yang ada di Indonesia sebenarnya cukup efektif jika kita menggunakan panel
surya karena panel surya hanya menggunakan matahari sebagai sumbernya. Selain itu,
panel panel surya salah satu penbangkit listrik yang ramah lingkungan serta dapat
menghemat biaya tagihan listrik bagi yang menggunakannya. Serta panel surya juga
memiliki biaya perawatan yang cukup relatif murah.
2. (Astrina_D071201021)
Terkait dgn permasalahan pencemaran lingkungan di daerah Makassar, masalah yang
paling nyata ialah terkait pencemaran udara di TPA yang bersumber dari pencemaran
tanah akibat limbah industri maupun masyarakat. Beberapa inovasi solusi pun sudah
banyak digarap baik dari pemerintah maupun mahasiswa. Dari semua inovasi
tersebut, apakah sudah ada yang terealisasikan? Kalau sudah, bagaimana
perkembangan penanggulangan pencemaran itu? Apakah sudah mampu mengatasi
atau belum? Adapun jika belum terealisasikan, apa kendalanya?

Salah satu metode yang sudah pernah di uji cobakan adalah sistem controlled landfill.
Di mana sistem ini menerapkan proses sampah yang datang setiap hari di TPA
diratakan dan dipadatkan dengan alat berat. Sampah tersebut dipadatkan menjadi
sebuah sel. Setelahnya sampah yang telah dipadatkan itu dilapisi dengan tanah setiap
lima atau seminggu sekali. Metode itu dilakukan untuk mengurangi gas metan yang
terkandung pada sampah. Selain itu, dalam penerapannya harus dibuat pula saluran
drainase untuk mengendalikan air hujan, saluran pengumpul air lindi dan instalasi
pengolahannya, pos pengendaluan operasional, dan fasilitas pengendalian gas metan.
Metode itu, sebenarnya telah diujicobakan di TPA Antang pada 2018 lalu. Hanya
saja, lahan di kawasan itu tidak lagi mampu menampung volume sampah yang setiap
harinya mencapai 1 ton sampah. Sementara, TPA Antang hanya berkapasitas 800
hingga 4000 kubik sampah per hari. Disini kami fokus ke permasalahan sampahnya
karena sampah itu sumber bau atau pencemaran udaranya. Jadi kalau permasalahan
sampah dapat teratasi dengan baik maka pencemaran udara juga dapat diatasi.

3. (Mursalim_D071201067)
Bagaimana peran kita sebagai mahasiswa dalam menanggulangi atau menyikapi
pencemaran yang ada di sekitar kita ?

Sebagai mahasiswa kita bisa melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk


mengingatkan betapa pentingnya kebersihan lingkungan udara. Selain itu sebagai
kaum intelektual kita juga harus mampu melakukan inovasi yang dapat membantu
masyarakat untuk menjaga kelestarian udara sekitar. Seperti motor listrik dan lain
sebagainya.

4. (Daniel Calvin_D071201063)
Di daerah sulawesi selatan terutama makassar tergolong tinggi untuk pencemaran
udara, pertanyaan saya menurut kelompok anda langkah apa yang paling tepat untuk
menanggulangi pencemaran dengan melihat lingkungan di sekitar?

Menurut kelompok kami pencemaran udara dapat ditangani dengan menciptakan


suatu sistem atau inovasi yang dapat meminimalisir pencemaran udara. Contohnya
dengan menciptakan atau memperbanyak kawasan hijau. Kemudian, membuat aturan
yg membatasi jumlah penggunaan kendaraan per hari. Seperti yang sudah diterapkan
di beberapa kota besar.

5. (Theresya Saranga_D071201018)
Apa kah sebenarnya itu pola emisi. Lalu kedua dari 5 pola sumber pencemaran ,
mana yang paling banyak menghasilkan pencemaran dengan tingkat bahaya yang
tinggi dan merugikan lingkungan?

Pola emisi adalah alur yang dilalui oleh sebuah emisi dari sumbernya hingga sampai
ke lingkungan. Berdasarkan kelima sumber emisi menurut kelompok kami, semuanya
memiliki dampak yang sangat berbahaya masing-masing tetapi sumber pencemar
yang paling dekat dengan kita adalaha sumber pencemar garis seperti pencemaran
oleh asap kendaraan

Anda mungkin juga menyukai