Anda di halaman 1dari 9

RENUNGAN RABU, 31 OKTOBER 2018

Luk 13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota


dan dari desa ke desa sambil mengajar dan
meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.

Luk 13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan,


sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"

Luk 13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah


untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku
berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha
untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Luk 13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup


pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok
pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu!
dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku
tidak tahu dari mana kamu datang.

Luk 13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan


minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di
jalan-jalan kota kami.

Luk 13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari


mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai
kamu sekalian yang melakukan kejahatan!

Luk 13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila


kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan
semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu
sendiri dicampakkan ke luar.

Luk 13:29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari
Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di
dalam Kerajaan Allah.
Luk 13:30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan
menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang
terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."

Bruder, bapak/ibu guru serta adik-adik sekalian yang


terkasih…..

“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!


Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk
masuk, tetapi tidak akan dapat Yesus menjawab tidak hanya
kepada orang yang bertanya tadi tapi semua orang yang
mendengarnya dan tentunya kita semua: Berjuanglah kamu
semua untuk masuk… masuk disini adalah masuk ke dalam
Kerajaan Allah (surga). (ay. 25-28), diluar pintu surga ada, ratap
tangis dan kertak gigi, begitulah Yesus menjelaskan gambaran
neraka: “lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api;
disanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi (Mat 13:50).
Kata” berjuang” dari kata agonizeste yang arti kamusnya:
bertanding melawan musuh, bergumul, melawan, berjuang
dengan semangat kuat untuk mendapatkan sesuatu (hadiah),
berperang, bergulat dalam olahraga gulat. Ternyata untuk masuk
ke dalam Kerajaan Surga Yesus katakan harus dengan berjuang.
Pintu sesak yang kita harus lewati itu adalah pintu menuju ke
Kerajaan Allah (Surga), perhatikan: Yesus memerintahkan
masuknya bukan lewat pintu lebar tapi lewat pintu sesak. Karena
lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju
kebinasaan(neraka),dan banyak orang yang masuk melaluinya
(Mat 7:13-14). Kata “berjuang” disini bukan berarti kita
diselamatkan masuk surga, itu melalui usaha keras
manusia,perbuatan amal saleh baik manusia,jelas sekali dalam
Efesus 2: 8-9 berkata: Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman;itu bukan hasil usahamu,tapi pemberian
Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu,jangan ada orang yang
memegahkan diri”.Jadi ,kalau keselamatan itu hanya anugerah
mengapa Yesus perintahkan untuk berjuang? Kata berjuang disini
adalah soal sikap hati manusia bagaimana dia memandang
keselamatan rohani itu, sekedar sesuatu yang biasa
sajakah,sekedar punya agamakah atau sesuatu yang harus
digumuli sungguh-sungguh, seperti orang yang
berperang,bertanding, bergulat.
Ngomong tentang surga atau neraka untuk anak muda
jaman sekarang ini, yang istilah kaum milenial, itu sama dengan
menyuruh seorang anak menggambar gajah padahal anak itu
belum sekalipun melihat gajah. Jadi kalau mendengar kata surga
atau neraka itu sama dengan cerita dongeng. Tidak masuk akal.
Memang iya, jangankan neraka yang tidak kelihatan, narkoba yang
bahayanya aja udah jelas-jelas dilihat saja masih ada yang mau
nyoba-nyoba. Jangankan surga yang belum pernah kita datangi,
kebahagiaan dan kesuksesan abang-bang kelas yang sering dilihat
saja belum tentu diikuti jejaknya. Mengapa? Karena jaman
sekarang kaum mudanya pada apatis, masa bodoh, cuek. Menurut
penelitian, orang yang selalu menggunakan handphone akan
mengalami Penurunan konsentrasi saat belajar, Malas menulis
dan membaca (kemampuan literasi menurun), Penurunan dalam
kemampuan bersosialisasi (asocial), perkembangan kognitifnya
berkurang. Perkembangan kognitif itu meliputi pemikiran akan
proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,
memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya akan
terhambat). Sisi positifnya ada? Banyak, sangat banyak.
Masalahnya, gandget atau handphone itu ibarat pisau: ditangan
tukang jagal digunakan untuk motong jagal. Di tangan mama-
mama dipakai untuk motong bawang, di tangan penjahat jadi alat
untuk menikam. Nah, nilai kegunaannya terletak pada tangan
anda. Kualitas diri anda baik, maka apa yang di tangan anda pasti
digunakan untuk hal-hal yang baik. Bahkan, benda yang tidak
memiliki nilai atau kegunaanpun, bila berada di tangan yang tepat
akan menjadi sesuatu yang sangat bernilai. Ada sebuah kisah
nyata…..
Tanggal, 17 Februari 1963, + 55 tahun yang lalu, di
Brookllyn, New York, lahirlah seorang anak dari keluarga miskin.
Ia lahir di tengah-tengah kawasan kumuh. Ia adalah anak kelima,
dari lima bersaudara. Upah ayahnya yang hanya sedikit tidak
cukup untuk menafkahi mereka sekeluarga. Semenjak kecil, ia
melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh
diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan
masa depannya. Masa depan itu gelap.
Ketika ia berusia tiga belas tahun, ayahnya memberikan
sehelai pakaian bekas kepadanya, “Menurutmu, berapa harga
pakaian ini?”
Pemuda kecil ini menjawab, “Mungkin 1 dollar.”
Ayahnya kembali berkata, “Bisa kau jual seharga 2 dollar? Jika
engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan
ibumu.”
Pemuda kecil ini menganggukkan kepalanya: “Baiklah, saya akan
mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil.”
Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih.
Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia
meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian
dijemur sampai kering. Keesokan harinya, dibawanya pakaian itu
ke stasiun bawah tanah yang ramai, ditawarkannya hingga lebih
dari enam jam. Akhirnya ia berhasil menjual pakaian itu. Kini ia
memegang lembaran uang 2 dollar dan berlari pulang.
Setelah itu, setiap hari ia diberi pakaian bekas, lalu
dirapikan kembali dan dijualnya di keramaian. Lebih dari sepuluh
hari kemudian, ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian
bekas kepadanya.
“Coba engkau pikirkan, bagaimana caranya untuk menjual
pakaian ini hingga seharga 20 dolar?” Pemuda kecil ini terkejut.
Katanya, “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling tinggi nilainya
hanya 2 dollar.” Ayahnya memberikan motivasi, “Mengapa engkau
tidak mencobanya dulu? Pasti ada jalan.”
Akhirnya, pemuda kecil ini mendapatkan sebuah ide, ia
meminta bantuan sepupunya yang belajar melukis untuk
menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang
pada pakaian itu. Lalu ia berusaha menjualnya di sebuah sekolah
anak orang kaya. Tak lama kemudian seorang pengurus rumah
tangga yang menjemput tuan kecilnya, membeli pakaian itu untuk
tuan kecilnya, seharga 20 dolar. Tuan kecil itu yang berusia
sepuluh tahun sangat menyukai pakaian itu, sehingga ia
memberikan tip 5 dolar. Tentu saja 25 dollar adalah jumlah yang
besar bagi pemuda kecil ini, setara dengan satu bulan gaji
ayahnya.
Setiba di rumah, ayahnya kembali memberikan selembar
pakaian bekas kepadanya, “Apakah engkau mampu menjualnya
kembali dengan harga 200 dolar?” Mata ayahnya tampak
berbinar.
Kali ini, Pemuda Kecil ini menerima pakaian itu tanpa
keraguan sedikit pun. Dua bulan kemudian kebetulan aktris film
populer “Charlie Angels”, Farah Fawcett datang ke New York
melakukan promo film terbarunya. Setelah konferensi pers,
Pemuda kecil ini menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi
Farah Fawcett dan meminta tanda tangannya di pakaian
bekasnya. Ketika Fawcett melihat seorang anak yang polos
meminta tanda tangannya, ia dengan senang hati membubuhkan
tanda tangannya pada pakaian itu.
Pemuda ini pun berteriak dengan sangat gembira, “Ini
adalah sehelai baju kaus yang telah ditandatangani oleh Miss
Farah Fawcett, harga jualnya 200 dollar!”
Ia pun melelang pakaian itu, hingga seorang pengusaha
membelinya dengan harga 1.200 dollar (+ Rp 18 juta)
Sekembalinya ke rumah, ayahnya dengan meneteskan air
mata haru berkata, “Tidak terbayangkan kalau engkau berhasil
melakukannya. Anakku! Engkau sungguh hebat!”
Malam itu, pemuda kecil ini tidur dengan sangat nyenyak.
Sebelum tidur, Ayahnya bertanya, “Anakku, dari pengalamanmu
menjual tiga helai pakaian yang sudah kau lakukan, apakah yang
berhasil engkau pahami?”
Pemuda kecil itu menjawab: “Selama kita mau berpikir positif
dan punya kemauan, pasti ada caranya.”
Ayahnya menggelengkan kepala, “Nak, yang engkau
katakan tidak salah! Tapi bukan itu maksud ayah. Ayah hanya
ingin memberitahumu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai
satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, bekali-kali lipat.
Apalagi kita sebagai manusia yang hidup? Mungkin kita miskin,
lemah tak berdaya tapi apa bedanya?”.
Seketika dalam pikirannya seakan ada matahari yang
terbit. Bahkan sehelai pakaian bekas saja bisa ditingkatkan
nilainya, lalu apakah alasan untuk meremehkan diri sendiri?
Sejak saat itu, dalam hal apapun, pemuda kecil ini merasa bahwa
masa depannya indah dan penuh harapan.
Siapakah pemuda kecil ini??
Dia adalah Michael Jeffrey Jordan atau lebih dikenal
Mikael Jordan. Dia adalah pemain bola basket profesional asal
Amerika. Ia merupakan pemain terkenal di dunia dalam cabang
olahraga itu. Setidaknya, enam kali merebut kejuaraan NBA
bersama kelompok Chicago Bulls.
Adik-adik yang terkasih…..
Kalian mungkin saja pernah dicap kecil, bodoh, bandel,
nakal dan lain sebagainya. Mengapa? Karena mungkin dirimu
menampakkan sikap dan kelakuan yang seperti itu. Karena kamu
belum mengenali dirimu yang sebenarnya.
Kamu mungkin pernah dianggap tidak punya masa depan
yang jelas. Mengapa? Mungkin karena kamu menghiasi dirimu
dengan hal-hal yang negatif. Jika kita berperilaku sopan, rajin dan
pandai maka kita akan disebut anak yang baik. Sebaliknya juga
sama, kita akan dinilai negatif.
Jangan pernah menyalahkan siapapun apabila kita
mendapat predikat atau cap seperti itu. Semuanya itu adalah hasil
dari apa yang kita tunjukkan. Di dalam dirimu terdapat dua
potensi. Potensi adalah sebuah kemampuan dasar yang dimiliki
manusia yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Pada intinya
potensi sendiri berarti suatu kemampuan yang masih bisa
dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Jika bisa dikembangkan
berari anda disebut orang yang berpotensial untuk maju,
berkembang dan berhasil. Sebaliknya, jika anda tidak mampu
mengembangkan potensi maka anda disebut impoten. Apa yang
kita tunjukan baik dalam perkataan, perbuatan maupun sikap kita
ada visualisasi diri kita dan kita akan mendapat cap atau predikat
dari apa yang telah kita tunjukkan.

Adik-adik yang terkasih…..


Dalam bacaan injil yang baru saja kita dengarkan tadi berkisah
tentang Yesus yang sedang dalam Perjalanan menuju Yerusalem.
Yesus berkeliling menuju kota dan desa, kalau istilah sekarang
blusukan. Tapi bukan untuk berkampanye. Yesus mengadakan
blusukan untuk mengajar. Kegitan mengajar selalu Yesus lakukan
sebagai kesempatan dalam pertemuan dan perjumpaan dengan
orang-orang banyak yang ditemuinya dalam perjalanan tersebut.
Seperti biasa, dalam kegiatan belajar mengajar, seperti di kelas,
selalu ada saja muncul pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik.
Yesus juga mengalamai hal seperti itu.
Pada saat itu, ada orang yang bertanya. "Tuhan, sedikit sajakah
orang yang diselamatkan?" Pertanyaan orang ini
dilatarbelakangi 0leh- pandangan orang Yahudi pada jaman itu
bahwa orang Yahudi akan selamat secara otomatis, sedangkan
bangsa-bangsa lain tidak akan bisa selamat. Yesus tidak menjawab
pertanyaan "sedikit" atau "banyak". Namun Yesus memberikan
dorongan kepada orang yang bertanya untuk berjuang
memperoleh keselamatan itu karena "pintu yang sesak" itu. 
Yesus ingin menyampaikan bahwa dirinya adalah pintu itu
artinya orang yang menerima keselamatan, jalan yang dilalui tidak
akan mudah. Untuk masuk ke dalam pintu keselamatan yang
sudah dianugerahkan itu diperlukan kesungguhan hati, sehingga
jangan menganggap murah atau remeh.
Pemikiran orang Yahudi sebagai bangsa yang super
membuat mereka tertutup pada keselamatan. Apalagi diperparah
dengan kehadiran orang-orang farisi. Orang farisi menganggap
diri sebagai orang yang pantas masuk surga. Yesus berpandangan
lain. Tak seorangpun otomatis masuk surge. Orang yang masuk
surge adalah orang yang mau berubah dan berkembang. Orang
yang mau meningkatkan nilai-nilai dalam dirinya. Orang yang
masuk surge adalah orang-orang yang mau memperbaiki dirinya
terus menerus.
Orang Farisi dan orang Yahudi menutup dirinya rapat-
rapat pada pengajaran Yesus. Mereka menganggap dirinya
otomatis masuk surge. Padahal Yesus berkata: "Berjuanglah untuk
masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata
kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi
tidak akan dapat.”
Jika pakaian yang terlihat lecek, kumal, dan tidak berharga
bisa dinaikkan nilainya, apalagi dengan diri anda. Kuncinya, anda
harus mengasah diri kita agar nilai diri kita meningkat. Tetaplah
berusaha dan teruslah berjuang mengasah kecerdasan dan
kemampuan anda. Anda bisa saja gagal atau berhasil: semua ada
di tanganmu. Bukan ditangan bapa/ibu gurumu. Juga bukan
ditangan orangtuamu. Gunakanlah apa yang anda terima selama 3
tahun di SMK Cinta Rakyat ini sebagai senjata untuk menghadapi
perjuanganmu di masa yang akan datang. Sukses itu tidak
otomatis. Sukses itu hanya milik orang yang mau belajar dan
mau berkembang serta milik orang yang bekerja keras….
Persaingan di dunia kerja jaman sekarang sangat ketat: sekian
puluh tahun lalu, saingan kita berjualan adalah tetangga kita yang
sama-sama berjualan. Zaman sekarang, saingan kita adalah
Negara-negara tetangga. Jika kita tidak berjuang, maka anda akan
tercampak ke dalam kegagalan dan penyesalan. Di situ akan ada
tangisan dan kertakan gigi. Orangtua telah memberikan
kesempatan kepada anda untuk mengenyam pendidikan di SMK
CR ini selama 3 tahun. Pertanyaannya: apakah kesempatan 3
tahun ini diberikan kepada kepada orang yang tepat? Jawabannya
ada pada dirimu. Berjuanglah, mulai dari sekarang. Amin.

Anda mungkin juga menyukai