Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PROJECT

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

LAPORAN OBSERVASI POTENSI BAHAYA PADA UMKM PADA BENGKEL


SEPEDA MOTOR

DISUSUN OLEH :

HABRIN TOGAP DAPOT TUA SILAEN(5223211026)


FIRMAN PARDOMUAN SINAGA (5223121010)

KELAS :

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN / A

DOSEN PENGAMPU :

Ir. Firdaus, M.Kes Dan Hasianna Nopina Situmorang, ST,M.Sc.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun
emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Tujuan adanya K3 adalah
untuk menciptakan kondisi aman dan sehat. mencegah terjadi penurunan kesehatan, dan
menciptakan keserasian antara pekerja dan lingkungan. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka
permasalahan keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko
bahaya dalam penerapan teknologi juga semakin kompleks.
Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang baik yang terlibat langsung
dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada umumnya.
Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat kita, termasuk pekerja sepeda motor, kurang
memperhatikan keselamatan kerja. Kemungkinan penyebabnya pertama, mereka mungkin tidak
memiliki pengetahuan tentang keselamatan kerja. Kedua, mereka sudah tahu, tetapi mengabaikan
karena punya kebiasaan buruk. Kebiasaan tidak mematuhi aturan keselamatan kerja untuk pekerja
mekanik sepeda motor tidak dapat ditolerir. Untuk menjadi pekerja profesional, setiap orang wajib
terlebih dahulu mempelajari keselamatan kerja. Semuanya ada aturan, dan aturan keselamatan kerja
harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tinggi. Sikap dan kebiasaan kerja yang professional
dibentuk melalui disiplin yang kuat. Bahkan, sikap dan kebiasaan kerja merupakan kunci sukses
seorang teknisi. Dalam penerapannya K3 tidak hanya dibebankan pada setiap individu tetapi juga
ditunjang dengan adanya kebijakan-kebijakan perusahaan yang senantiasa meminimalisir terjadinya
gejala bahaya sehingga pendeteksian bahaya secara dini dapat menghindari adanya kerugian pada
berbagai pihak baik karyawan, intansi maupun masyarakat, dan dapat menciptakan atmosfir kerja
yang aman.nyaman dan menyenangkan sehingga dapat memicu etos kerja yang tinggi.
Sistem K3 harus menyentuh sumua aspek keselamtan dan keseahtan dalam suatu praktek
kerja. Tentang K3 kali ini akan membahas tentang hal-hal yang berpotensi atau mengakibatkan
terjadinya kecelakaan dalam praktek kerja pada bengkel. Dan memberi solusi apa yang harus
dilakukan guna memperbaiki dan menerapkan K3.
A. Tempat Analisis Penelitian K3
1. Nama Perusahaan : MAJU MOTOR
2. Alamat Perusahaan : Jl.Pancing No. 132c Indra Kasih
3. Pemilik Perusahaan : Hartono
4. Gambar Perusahaan :
1. Seorang pekerja tidak menggunakan alat perlindungan diri seperti sarung tangan dan
kaca mata saat mengganti oli sepeda motor.
Dalam hal ini sangat lah berbahaya sekali pada kulit tangan dan air mata dan
ditambah lagi dengan kondisi sepeda motor yang masih panas yang dalam artian oli
didalam sepeda motor masi sangat panas hal ini dapat melukai tangan si pekerja dan
dapat membuat kulit pada tangannya melepuh. Dan hal ini juga berbahaya pada muka
ketika oli ke ceprit ke muka dan mengenai mata yang dapat membuat mata buta. Dalam
hal ini pekerja seharusnya menggunakan face shield ataupun kaca mata dalam proses
pengerjaan dibagian ini

Gambar seorang pekerja tidak menggunakan sarung tangan dan kaca mata atau face
shield
2. Seorang pekerja yang tidak menggunakan masker dan kaca mata pada saat pembersihan
saringan udara motor
Dalam hal ini tentu sangat berbahaya apalagi bekas udara kotor yang menempel
pada saringan udara motor. Resiko bahayanya yang ditimbulkan dalam hal ini dapat
terjadi pada saluran pernapasan pada paru paru yang kotor dan juga pada mata yang
beterbangan sehingga membuat penglihatan terganggu

Gambar seorang pekerja yang tidak menggunakan APD seperti masker dan kacamata.

3. Kondisi tempat yang lantainya sangat licin akibat oli yang berserakan pada lantai
kondisi lantai yang berminyak dapat menyebabkan menghambat suatu
perkejaan dan dapat menghasilkan potensi bahaya yang dimiliki bagi para pekerja.
Resiko bahaya yang dihasilkan dapat berupa tergelincir atau terpeleset yang dapat
mengakibatkan pekerja terjatuh akibatnya bagian tubuh terbentur benda keras maupun
benda tajam yang berada disekitar tempat kerja.
Gambar lantai yang berminyak pada lantai dari oli yang bececeran
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH K3
Langkah pekerjaan Potensi bahaya Resiko (risk) Akibat
(aktivitas kerja) (hazard) (consequences)
1. Mengganti oli pada saat pengerjaan Pada saat kemungkinan akan
mesin tidak menggunakan penggantian terjadi kulit melepuh
APD seperti sarung kemungkinan tangan atau wajah pada kulit
tangan dan kaca akan terkena panas
mata atay face shield oli atau keciprat
padlita wajah yang
dapat membuat kulih
melepuh

2. Membersihkan Jelas terjadi hal Pada saat Akan mengganggu


saringan udara seperti udara kotor membersihkan kesehatan terutama
pada motor tampa masuk paru paru dari saringan udara pada organ
masker rongga hidung yang kemungkunan udara pernapasan
menyebabkan asma akan terhirup oleh
hidung
BAB III.
ANALISIS

Langkah pekerjaan Potensi bahaya Tindakan pengendalian Hierarki pengendalian


(aktivitas kerja) resiko k3

Pembersihan Menghirup udara Menggunakan masker Alat pelindung diri


saringan udara kotor dari debu pada saat penyemprotan (APD)
motor saringan udara
mengakibatkan batuk
bayuk dan asma Menyeprot saringan Subtitusi
udara di tempat yang
terbuka dan tidak
melawan arah angin
Mengganti saringan Eliminasi
udara dengan yang baru

Tempat kerja yang Terpeleset Membersihkan lantai Eliminasi


licin karena oli menggunakan serbuk
kayu agar oli yang
berceceran tidak ada
lagi

BAB IV
PEMBAHASAN
Jurnal Acuan
Judul jurnal : penerapan keselematan kerja pada bengkel sepeda motor
Nama jurnal : flywheel
Edisi terbit : september 2018
Pengarang : Budijanto, Eko Susuanto, Febi Rahmadianto
Alamat situs : https://ejournal.itn.ac.id/index.php/flywheel/article/download/705/650

Materi pengamatan dibengkel berdsarkan jurnal


1. Lingkungan kerja bengkel
Dalam kondisi tersebut tampaknya bengkel tersebut masih harus dalam pemulihan
atau penanganan dalam mengatasi masalah seperti penerapan APD pada pekerja agar
para pekerja terhindar dari masalah kecelakaan
Hasil penelitian : pada bengkel yang kami amati masi perlu mengutamakan
Keselamatan bekerja dari pada ke efisensian dalam bekerja

2. Untuk hal ini agar pihak bengkel melakukan evaluasi terhadap bengkelnya seperti
pembersihan bekas oli berceceran dilantai agar tidak membahayakan bagi para
pekerja atau pelanggan yang hendak datang ke tempat tersbut. Dismaping itu juga
untuk pemilik usaha lebih mengutamakan keselamatan bekerja dari pada ke cepat
selesaian dalam mengerjakan sesuatu agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan
yang dapat mengganggu aktivitas dalam bekerja
Hasil pengamatan: pada bengkel yang saya amati pada poin kedua ini belum
tercapai karena seperti yang kita lihat pada gambar hasil pengamatan masih banyak
hal yang diabaikan. Mulai dari tata letak motor yang akan di servis,letak kunci
kunci,peletakan suku cadang yang sembarangan, tumpahan oli, serta sisa sisa dari
suku cadang tidak ada yang terletak dengan rapi

Daftar Pustaka
https://ejournal.itn.ac.id/index.php/flywheel/article/download/705/650

lampiran

Anda mungkin juga menyukai