Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19

DISUSUN OLEH :
SYNTHIA ADELLIA ANATASYA PRIYANTI
NIM ( 045187363 )
ILMU HUKUM

UNIVERSITAS TERBUKA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “E-learning pada masa pandemi covid-19”
ini.Tidak lupa Shalawat dan salam selalu kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua sebagai umatnya, yang mana
beliau menyampaikan Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan kerendahan hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya bisa kami revisi kembali. Karena penulis menyadari, bahwa
makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah mendukung serta
membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat
kepada setiap pembacanya.

Tanjung Selor, 09 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................
1.2 TUJUAN PENULISAN.............................................................................................
1.3 MANFAAT PENULISAN........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 NNN...........................................................................................................................
2.2 MMM.........................................................................................................................
2.3 M,,,.............................................................................................................................
....................................................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................
....................................................................................................................................
3.2 SARAN......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, dunia pendidikan sangat memerlukan


penyesuaian pola pembelajaran. Penyesuaian pola pembelajaran ini dapat dilakukan
melalui e-learning. Untuk mencapai keefektifan pembelajaran melalui e-learning
maka diperlukan beberapa komponen yang saling berkaitan sebagai penunjang
keberhasilan pembelajaran. Komponen yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut
antara lain yaitu: peserta didik, pendidik, tujuan pembelajaran, materi atau isi, dan
metode. Seluruh komponen tersebut harus dikelola dengan baik oleh guru sebagai
seorang pendidik supaya materi yang diajarkan dapat diterima dengan baik oleh
siswa. Pembelajaran berbasis e-learning sangat diperlukan di masa pandemi sekarang
ini. E-learning memanfaatkan teknologi dan membutuhkan jaringan internet. Dengan
adanya pembelajaran e-learning maka tidak diperlukan tatap muka secara langsung.
Walaupun tidak diperlukan tatap muka secara langsung, pembelajaran melalui e-
learning diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan mencapai keberhasilan
pembelajaran. E-learning sendiri dapat memudahkan peserta didik maupun
mahasiswa dalam menerima pengetahuan dan menerapkan keterampilan.
E-learning sangat membantu kegiatan belajar mengajar di masa pandemi. Jika
tidak menggunakan e-learning maka siswa tidak dapat menerima informasi atau
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Kurangnya bimbingan dalam
pembelajaran e-learning sangat berdampak langsung terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah. Dimana proses pembelajaran yang memerlukan beberapa
komponen dalam melakukan pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan
efektif. Pada masa pandemi sekarang ini, seluruh sekolah menerapkan sistem
pembelajaran jarak jauh. Kondisi sekolah saat ini dinilai dari kinerja guru yang harus
kreatif dan inovatif. Selain itu, guru harus memiliki strategi dan metode yang tepat
dalam mengajar supaya pembelajaran dapat berlangsung secara menyenangkan. Oleh
karena itu, penerapan pembelajaran berbasis E-Learning sangat diperlukan. Sehingga,
guru dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang teknologi yang sangat penting
untuk penerapan proses pembelajaran berbasis E-Learning. Saat ini, hal-hal tersebut
yang menjadi kompetensi yang harus dimiliki siswa. Dengan kemajuan teknologi
yang menerapkan pembelajaran berbasis e-learning itulah siswa diharapkan mampu
mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka. Selain itu, siswa diharapkan
mampu menggali informasi dsn menambah khasanah ilmu pengetahuan dengan luas
tidak hanya pada buku ajar, buku paduan, dan literatur saja, melainkan dapat
menggali informasi yang bersumber dari internet.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pola pembelajaran yang dapat dilakukan melalui e-learning.
b. Untuk mengetahui tentang teknologi yang sangat penting untuk penerapan proses
pembelajaran berbasis E-Learning.

1.3 MANFAAT PENULISAN


Adapun manfaat khusus penyusunan makalah ini yaitu :
a. Agar dapat mengetahui pola pembelajaran yang dapat dilakukan melalui e-
learning.
b. Agar dapat mengetahui tentang teknologi yang sangat penting untuk penerapan
proses pembelajaran berbasis E-Learning.

Globalisasi merupakan
perkembangan yang
mempengaruhi terhadap
munculnya berbagai
perubahan tatanan dunia.
Pengaruh dalam globalisasi ini
dapat menyebabkan berbagai
hambatan dan dimana
globalisasi mencetuskan konsep
“Dunia Tanpa Batas” yang
menjadi
realita dan berpengaruh secara
signifikan terhadap
perkembangan budaya.
Globalisasi ini
mengacu kepada seluruh
kegiatan masyarakat dunia
dimana intensifikasi hubungan
sosial di
seluruh dunia dihubungkan ke
daerah terpencil dengan
berbagai cara.
Globalisasi tidak hanya terbatas
hanya pada fenomena
perdagangan dan aliran
keuangan yang
berkembang karena adanya
kecenderungan lain yang
didorong oleh kemampuan
teknolog
yang memfasilitasi perubahan
keuangan. Globalisasi ini dapat
dilihat sebagai kompresi ruang
dan waktu dalam hubungan
sosial. Globalisasi dilihat
sebuah proses integrasi yang
terjadi
secara internasional yang
disebabkan adanya pertukaran
pandangan secara menyeluruh
seperti pemikiran, pandangan
dunia, produk, dan berbagai
aspek kebudayaan lainnya.
Waters mendefinisikan
globalisasi dengan sebuah
proses sosial dimana batas
geografis tidak
berpengaruh penting terhadap
kondisi sosial budaya dimana
ini berpengaruh kepada
kesadaran seseorang.
Multikulturalisme adalah
ideologi yang menekankan
pengakuan dan penghargaan
pada
kesederajatan perbedaan
kebudayaan yang ada. Ideologi
ini bergandengan dan saling
mendukung dalam proses
demokratisasi yang pada
dasarnya adalah kesederajatan
pelaku
secara individual yang terikat
dalam Hak Asasi Manusia
dalam berhadapan dengan
kekerasan
dan komunitas atau masyarakat
setempat.
Upaya penyebarluasan ideologi
ini dalam masyarakat Indonesia
harus bergandengan tangan
dengan pemantapan ideologi
demokrasi dan kebangsaan yang
seimbang, sehingga
masyarakat Indonesia nantinya
akan mempunyai kesadaran
sebagai warga negara Indonesia
dan akan mampu untuk
menolak diskriminasi dan
perlakuan sewenang-wenang
oleh
kelompok masyarakat yang
dominan. Multikulturalisme ini
lebih menekankan relasi antar
kebudayaan dengan keberadaan
suatu budaya harus
mempertimbangkan keberadaan
kebudayaan lainnya.
Dikatakan oleh Haviland,
multikultural diartikan sebagai
pluralitas kebudayaan dan
agama,
dimana jika kita memelihara
pluralitas ini keita akan
mencapai kehidupan yang
ramah dan
menciptakan kebudayaan.
Pluralisme kebudayaan
multikulturalisme berarti
penolakan akan
kefanatikan, purbasangka,
rasialisme dan menerima secara
inklusif keberagaman yang ada
(Haviland, 1988)
Globalisasi merupakan
perkembangan yang
mempengaruhi terhadap
munculnya berbagai
perubahan tatanan dunia.
Pengaruh dalam globalisasi ini
dapat menyebabkan berbagai
hambatan dan dimana
globalisasi mencetuskan konsep
“Dunia Tanpa Batas” yang
menjadi
realita dan berpengaruh secara
signifikan terhadap
perkembangan budaya.
Globalisasi ini
mengacu kepada seluruh
kegiatan masyarakat dunia
dimana intensifikasi hubungan
sosial di
seluruh dunia dihubungkan ke
daerah terpencil dengan
berbagai cara.
Globalisasi tidak hanya terbatas
hanya pada fenomena
perdagangan dan aliran
keuangan yang
berkembang karena adanya
kecenderungan lain yang
didorong oleh kemampuan
teknologi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi

B. Pengertian Multikulturalisme

C. Pengaruh Globalisasi Terhadap Masyarakat Multikulturalisme


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan
kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak
remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Tidak banyak remaja yang mau
melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan
kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas
dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda, internet sudah menjadi
santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu akan memperoleh
manfaat yang berguna. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno, bahkan sampai
terkena penipuan. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu hand
phone, apalagi sekarang ini mulai muncul hand phone yang berteknologi tinggi. Mereka
justru berlomba-lomba untuk memilikinya, tapi kita lihat alat musik kebudayaan kita
belum tentu mereka mengetahuinya. Hal ini jika kita lihat dari segi sosial, maka
kepedulian terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih
kesibukan dengan menggunakan handphone tersebut.
yang memfasilitasi perubahan
keuangan. Globalisasi ini dapat
dilihat sebagai kompresi ruang
dan waktu dalam hubungan
sosial. Globalisasi dilihat
sebuah proses integrasi yang
terjadi
secara internasional yang
disebabkan adanya pertukaran
pandangan secara menyeluruh
seperti pemikiran, pandangan
dunia, produk, dan berbagai
aspek kebudayaan lainnya.
Waters mendefinisikan
globalisasi dengan sebuah
proses sosial dimana batas
geografis tidak
berpengaruh penting terhadap
kondisi sosial budaya dimana
ini berpengaruh kepada
kesadaran seseorang.
Multikulturalisme adalah
ideologi yang menekankan
pengakuan dan penghargaan
pada
kesederajatan perbedaan
kebudayaan yang ada. Ideologi
ini bergandengan dan saling
mendukung dalam proses
demokratisasi yang pada
dasarnya adalah kesederajatan
pelaku
secara individual yang terikat
dalam Hak Asasi Manusia
dalam berhadapan dengan
kekerasan
dan komunitas atau masyarakat
setempat.
Upaya penyebarluasan ideologi
ini dalam masyarakat Indonesia
harus bergandengan tangan
dengan pemantapan ideologi
demokrasi dan kebangsaan yang
seimbang, sehingga
masyarakat Indonesia nantinya
akan mempunyai kesadaran
sebagai warga negara Indonesia
dan akan mampu untuk
menolak diskriminasi dan
perlakuan sewenang-wenang
oleh
kelompok masyarakat yang
dominan. Multikulturalisme ini
lebih menekankan relasi antar
kebudayaan dengan keberadaan
suatu budaya harus
mempertimbangkan keberadaan
kebudayaan lainnya.
Dikatakan oleh Haviland,
multikultural diartikan sebagai
pluralitas kebudayaan dan
agama,
dimana jika kita memelihara
pluralitas ini keita akan
mencapai kehidupan yang
ramah dan
menciptakan kebudayaan.
Pluralisme kebudayaan
multikulturalisme berarti
penolakan akan
kefanatikan, purbasangka,
rasialisme dan menerima secara
inklusif keberagaman yang ada
(Haviland, 198

Anda mungkin juga menyukai