Penerapan Teknik Editing Continuity Cutting Pada Film Fiksi
Penerapan Teknik Editing Continuity Cutting Pada Film Fiksi
“MALAPETAKA”
TUGAS AKHIR
Oleh :
193140214111026
PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Penerapan Teknik Editing Continuity Cutting pada Film Fiksi
“MALAPETAKA”
TUGAS AKHIR
Oleh :
193140214111026
PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
i
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Oleh :
MUHAMMAD NAUFAL VIANDI
193140214111026
Pembimbing
ii
LEMBAR PERNYATAAN TUGAS AKHIR
Yang Menyatakan,
iii
RINGKASAN
iv
SUMMARY
Films are often used as a medium to convey messages that can influence
the audience. Film can’t be separated from editing which affect the result
of the film itself. By combining various of shots into one, a story will be
created, in which it contains a message that editor wants to convey. One
of combination of shots is using continuity cutting techniques on film to
get an image with the right continuity. Films are easy to understand when
they are easy to enjoy it, fixing continuity in films is one way to make it
easy for audience to catch.
v
KATA PENGANTAR
vi
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis berharap kepada berbagai pihak berupa kritik dan
saran guna untuk penyempurnaan selanjutnya. Penulis berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Malang, …………………….
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
4.2 Sinopsis Film .......................................................................... 12
4.3 Tujuan ................................................................................... 12
4.4 Peran Editor ........................................................................... 12
4.5 Proses Pasca Produksi ............................................................ 14
BAB V PENUTUP ................................................................................. 26
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 26
5.2 Saran .................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 27
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
patokan kontinuitas. Bagaimana sambungan antar shot hingga sebuah
cerita dapat terlihat alurnya merupakan peran penting dalam
penggunaan continuity cutting. (FRANS, 2020)
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian tentang
konsep continuity editing dalam karya film di Indonesia
2. Manfaat Praktis
Membantu dalam proses editing film ‘Malapetaka’ agar penyampaian
pesan dapat tersampaikan dengan baik.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
editing. Penggunaan naskah editing juga berperan penting dalam proses
editing, didalam naskah editing terdapat berbagai uraian narasi, timecode,
hingga bagian-bagian yang perlu di isi dengan music. (Mediarta, 2020)
1. Menyunting video
Video-video hasil produksi yang masih belum diolah atau
masih sesuai dengan bentuk aslinya harus dikumpulkan di dalam
sebuah penyimpanan untuk memudahkan kinerja seorang editor.
2. Menyusun ulang
Dalam menyusun ulang video, seorang editor harus
memotong bagian yang tidak termasuk dalam skenario. Biasanya
seorang editor menyusun ulang video berpatokan pada
clapperboard atau papan yang biasanya dishoting di awal adegan.
Dan kemudian editor akan menyusun sesuai urutan yang ada
pada skenario.
3. Memfilter video
Pada proses ini, seorang editor harus mengatur transisi atau
perpindahan dari satu adegan ke adegan yang lain dengan halus.
Pada proses ini juga editor harus memilih kualitas yang terbaik
dan paling sempurna sesuai dengan naskah, sebab beberapa
adegan ada yang harus mengalami berapa kali take.
4. Olah suara
4
Pada proses inilah editor akan mengolah suara baik suara asli
yang muncul pada saat pengambilan gambar atau suara
tambahan yang perlu ditambahkan untuk memperkuat nuansa
video dan sesuai dengan konsep skenario di awal.
5. Membuat title
Setelah semua gambar tersusun, selanjutnya membuat titel
pada video tersebut yang dapat berupa informasi teks atau
keterangan yang berkaitan dengan video.
6. Finishing
Pada proses finishing ini, seluruh kru dalam pembuatan film
tersebut akan menyaksikan bersama video yang sudah diedit
untuk memastikan bahwa film sudah terangkai dengan sempurna.
(Rara, 2022)
a. Cutting
Cutting adalah proses pemotongan gambar secara langsung tanpa
memanipulasi gambar sedikitpun.
b. Transisi
Transisi adalah proses pemotongan gambar dengan menggunakan
efek transisi pada perpindahan gambar.
a. Straight Cut
Straight cut atau pemotongan biasa, contohnya shot A berakhir dan
langsung muncul shot B tanpa adanya interupsi maupun transisi.
b. Match Cut
Penggabungan antara dua shot dengan frame yang sama atau mirip
bentuknya atau berkesinambungan, contohnya shot bola yang bulat
langsung berpindah ke shot jam dinding yang bentuk dan besarnya
disamakan agar dapar menyembunyikan transisi dari penonton.
c. Jump Cut
Suatu pergantian shot yang kesinambungan waktunya terputus
karena lompatan shot yang berbeda waktunya. Perbedaan waktunya
5
beragam, bisa antara pagi dan sore, atau tahun sekarang dan
beberapa tahun kedepan.
d. Contras Cut
Pemotongan gambar yang digunakan untuk memperlihatkan
kontradiksi antara dua adegan
e. L Cut
Teknik editing yang menghasilkan potongan yang berbeda antara
audio dan videonya, contohnya ketika kita sudah mendengarkan
suara tokoh pada adegan yang belum berganti shotnya.
f. Form Cut
Perpindahan objek didalam satu frame yang sama, dengan posisi
kamera yang tetap tanpa berpindah.
g. Parallel Cut
Pemotongan gambar yang memperlihatkan dua adegan yang
memiliki persamaan dalam waktu yang dirangkai bergantian.
a. Fade In-Out
Pergantian antar shot yang satu dengan shot yang lainnya melalui
blank. Fade in adalah suatu shot yang bermula dari keadaan gelap
kemudian secara perlahan muncul gambar (visual) hingga normal.
Sedangkan fade out adalah dari gambar (visual) berangsur secara
perlahan menjadi gelap.
b. Dissolve
Perpindahan antara shot dengan menggunakan tansisi memudar
yang menyebabkan gambar terlihat menumpuk secara halus
dibagian tengah transisi.
c. Wipe
Efek perpindahan shot dimana satu frame dari shot awal disapu oleh
frame berikutnya sehingga tampak terdorong keluar dari layar dan
digantikan oleh shot berikutnya.
d. Morph
Efek khusus dalam film yang menunjukkan perubahan dari satu shot
menjadi shot yang berbeda tapi hampir mirip secara halus. (Rizka
Febry I, 2015)
6
Editing erat kaitannya dengan hasil pengambilan gambar dari seorang
kameraman. Dengan hasil gambar yang baik maka akan lebih mudah bagi
editor untuk merangkai gambar atau shot.
2.2.1 CUT
2.2.2 DISSOLVE
2.2.3 FADE
2.2.4 WIPE
Efek dimana sebuah shot disapu oleh shot yang lain, hingga
shot pertama nampak keluar dari layar. (Hardhianto, 2010)
7
2.3 Kajian Komparasi
1. Malang-Malang Putung
( Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=O9B4lVa6AK4 )
2. Ubag-Ubeg
( sumber : https://www.youtube.com/watch?v=nTGaJQLHRSw )
8
BAB III
Metode Penyelesaian Tugas Akhir
Pada bab ini menjelaskan apa saja metode yang digunakan dalam
pembuatan, pengolahan, dan perancangan karya dalam pembuatan karya
film pendek bergenre fiksi tentang continuity cutting.
9
3.2 Objek dan Subjek Penelitian
10
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
4.2 Sinopsis Film
4.3 Tujuan
12
a. Backup File
Setelah melakukan perekaman dalam produksi, terdapat peran
penting ketika selesai merekam yang bertanggung jawab atas file
mentah atas segala alat perekaman yang biasa disebut dengan
DIT (Digital Imaginary Technician). Namun tidak semua produksi
film terdapat peran DIT, biasanya dirangkap oleh seorang editor
yang juga berperan untuk mengamankan file rekaman tersebut
agar tidak hilang dan rusak.
b. Offline Editing
Pada Offline Editing diawali dengan memasukkan file mentah
dari hasil Backup File saat syuting kedalam aplikasi editing.
Dibagian ini juga menentukan kualitas akhir film yaitu kualitas
resolusi output. Kali ini editor memilih resolusi output HD 1080p
untuk hasil rendering yang terbaik. Alasan mengambil HD 1080p
karena resolusi yang digunakan dalam perekaman pada file
mentah memiliki resolusi 1920x1080px atau HD 1080p.
13
c. Online Editing
Online editing merupakan proses lanjutan dari offline editing
yang memperhalus dan memberi beberapa efek yang menunjang
hasil dari offline editing.
d. Finishing
Hasil dari online editing direview bersama dan dicari masukan
yang ada untuk memperbaiki film.
14
b. Melakukan roughtcut file video dan sikronisasi dengan file audio
15
c. Picture Lock
16
Gambar 4. 7 shot mematikan Gambar 4. 8 shot menuju ranjang
lampi
17
menampilkan menutup dompet. Bertujuan untuk memperjelas
keadaan yang dialami oleh tokoh, yaitu sedang kehabisan uang
saku dengan memperlihatkan close up pada dompetnya.
18
Gambar 4. 14 shot Mala menjawab Gambar 4. 15 shot Karin di depan pintu
panggilan dari karin
19
Gambar 4. 17 shot Karin Membuka tas Gambar 4. 18 shot close up Mala
20
cut. Selain digunakan untuk memperbaiki visual yang jumping,
insert cut juga digunakan untuk memperlihatkan detail reaksi dari
seorang karakter.
21
Gambar 4. 21 timeline penambahan transisi pada bagian antar shot
22
Gambar 4. 22 timeline penambahan transisi pada bagian antar shot
Credit title pada film berada pada bagian akhir, dan berisi
seluruh nama kru, pemain, ucapan terima kasih kepada siapa saja
dan logo sponsor yang ada. Editor meminta data-data yang akan
dimasukkan kedalam credit title, seperti nama-nama yang
23
berpartisipasi dalam pembuatan film dan data beberapa support
jika ada. Untuk pergerakan credit title editor menggunakan key
frame dari bawah (Bottom) ke atas (Top) sehingga bergerak dari
bawah, untuk kecepatan geraknya dapat diatur pada jarak key
frame nya.
g. Rendering
24
h. Pengarsipan data
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
27