Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ORGANISASI ASOSIASI PROFESI GURU AUD

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Pendidik Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Dosen Pengampu: Agus Khunaifi, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 9

Nila Ikmaliyani (2103106017)

Intan Dwi Ade H (2103106021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Organisasi Asosiasi Guru AUD ....................................................................... 5

2.2 Fungsi dan Peran Organisasi Asosiasi Guru AUD ............................................................ 6

2.3 Landasan Asosiasi Profesi Guru AUD .............................................................................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 10

3.2 Saran .............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru merupakan komponen yang paling riskan atau berpengaruh dalam menentukan
pendidikan secara keseluruhan terutama berkaitan dengan peroses belajar mengajar. Dimana
tugas seorang guru tidak hanya sekedar transfer ilmu kepada peserta didiknya namun juga
kewajibannya memberuk karakter melalui ideologi Pancasila dan pendidikan religious atau
keagamaan. Berbagai upaya profesionalisasi guru telah dilakukan namun pelaksanaannya masih
dihadapkan pada berbagai kendala, antara lain pada lembaga pencetak guru.1

Organisasi profesi keguruan dijelaskan dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005


tentang guru dan dosen dalam pasal 41 dijelaskan bahwa: “Guru membentuk organisasi profesi
yang bersifat independent dan berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi,
karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan dan pengabdian kepada
masyarakat.” Dalam pasal ini dijelaskan juga bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi
profesi. Sedangkan Asosiasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah persatuan
antara rekan usaha; persekutuan dagang, perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan
bersama dan tautan dalam ingatan pada orang atau barang lain; pembentukan hubungan atau
pertalian antara gagasan, ingatan, atau kegiatan panca indra. Adapun fungsi Organisasi Profesi
Keguruan antara lain yaitu fungsi pemersatu dan fungsi peningkatan kemampuan professional.

1
Nizar Galang Harfianto, Eldiana, Mar’atus Solekah. Artikel Peran Organisasi Profesi Kependidikan dalam Sistem
Pendidikan. Universitas Negeri Semarang

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Organisasi Asosiasi Guru AUD?


2. Apa saja fungsi dan peran Organisasi Asosiasi Guru AUD?
3. Apa saja landasan Organisasi Asosiasi Guru AUD?
1.3 Tujuan Masalah
2. Untuk mengetahui pengertian Organisasi Asosiasi Guru Anak Usia Dini
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan peran Organisasi Asosiasi Guru Anak Usia Dini
4. Untuk memahami apa saja landasan Organisasi Asosiasi Guru Anak Usia Dini

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Asosiasi Guru AUD

Organisasi adalah entitas sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan batasan yang
dapat diidentifikasi secara relatif, yang berfungsi secara relative terus-menerus untuk mencapai
tujuan dan sasaran bersama. Seperti yang dikemukakan oleh Stephen F. Robbins bahwa
organisasi merupakan unit yang sengaja didirikan untuk jangka waktu yang lama, beranggotakan
dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja
tertentu yang terstruktur, serta didirikan untuk mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Sejalan dengan definisi di atas, David Cherrington juga
memberikan definisi organisasi adalah yang mempunyai pola kerja yang teratur dan yang
didirikan oleh manusia serta beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka mencapai satu
tujuan tertentu.2 Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen,
organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus
oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru. Undang-Undang tersebut juga mengatur
prinsip profesionalitas seorang pendidik. 3 Salah satu prinsip yang harus dijalankan adalah guru
harus memiliki organisasi profesi untuk mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan
dengan belajar sepanjang hayat. Artinya, organisasi profesi guru tidak hanya sekedar organisasi
untuk berkumpul guru, melainkan juga organisasi amanat undang-undang.

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Untuk
memahami organisasi secara baik, maka perlu kiranya kita berangkat dari berapa defenisi yang
ada untuk mewakili pemahaman setiap orang di antaranya:

1) James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja
sama manusia untuk mencapai tujuan bersama.

2
Muhammad Syukran, Andi Agustang, Andi Muhammad Idkhan, Rifdan. (2022). Konsep Organisasi dan
Perngorganisasian dalam Perwujudan Kepentingan Manusia. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia,
Adminsitrasi dan Pelayanan Publik. hlm 98
3
UU No. 14 Tahun 2005

5
2) Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang-
orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu kepemimpinan.
3) Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai
usaha kerjasama yang mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk
dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
4) Drs. Dydiet Hardjito, M. Sc organisasi adalah kesatuan sosial yang di koordinasikan
secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai
melalui individu secara terpisah. 4

Sedangkan Asosiasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah persatuan
antara rekan usaha; persekutuan dagang, perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan
bersama dan tautan dalam ingatan pada orang atau barang lain; pembentukan hubungan atau
pertalian antara gagasan, ingatan, atau kegiatan panca indra.

2.2 Fungsi dan Peran Organisasi Asosiasi Guru AUD

Organisasi profesi kependidikan memiliki suatu sistem yang senantiasa mempertahankan


keadaan yang harmonis, dimana akan menolak komponen sistem yang tidak searah atau sejalur
dalam praktek keorganisasiannya, seperti anggota yang mencoba melanggar peraturan, maka dari
itu dalam suatu organisasi terdapat aturan yang berlaku dan bersifat mengikat para anggotanya.
Kelahiran suatu organisasi asosiasi keprofesian tidak terlepas dari perkembangan berbagi jensi
bidang pekerjaan yang bersangkutan, karena organisasi tersebut pada dasarnya dapat terbentuk
atas Prakarsa para pengembangan di bidang pekerjaan tadi (Saud:2007). Organisasi profesi
mempunyai 2 perhatian utama yaitu, kebutuhan hukum untuk melindungi masyarakat dari
anggota profesi yang tidak dipersiapkan dengan baik dan kurangnya standar dalam bidang
profesi yang dijalani.

Organisasi profesi kependidikan memiliki banyak peran dalam sistem pendidikan, seperti
halnya meningkatkan kualitas mutu pendidikan, meningkatkan profesionalisme guru,
memberikan perlindungan hukum terhadap guru dalam menjalankan tugasnya, memberikan
layanan pada masyaraat pengguna jasa dalam membina kehidupan. Dengan demikian keragaman
bentuk corak, struktur dan kedudukan dari organisasi pendidikan itu bervariasi dimana disini

4
Nurul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, (Bandung: citapustaka Media Perintis, 2011), hlm 18-19.

6
organisasi keprofesian bersifat asosiasi sedangkan sifatnya berbentuk federasi atau perserikatan,
lazimnya keanggotan cukup terbatas dari pucuk organisas yang berserikat. Suatu profesi
dibidang pendidikan, khususnya yang termasuk sebagai kategori guru atau pengajar pada
dasarnya memperoleh pengakuan (recognition) sebagai kategori profesi dan menerima imbalan
dari lembaga pendidikan yang berlaku. Kontribusi organisasi profesi kependidikan dalam
meningkatkan kompetensi guru adapat dilihat dari pengadaan program (PPG) dimana ini
merupakan program untuk memberdayakan guru serta meningkatkan profesionlaitas guru dalam
melakukan dan menerapkan program pendidikan terhadap proses pembelajaran yang berjalan,
tentunya hal ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan.
Kualitas mutu pendidikan secara umum ditentukan oleh beberapa faktor atau elemen pendukung,
diantaranya elemen instruktur atau pendidik, materi ajar, metode , tujuan pendidikan, (Ari
Hidayat & Imam Mahali, 2012).

Peran ataupun fungsi dari organisasi profesi kependidikan/keguruan:

1. Memberikan pertimbangan (advisory agency) dan memberikan masukan-masukan pada


pemeritah dalam menyusun perencanaan pendidikan, hal ini dikarenakan pihak yang menjadi
anggota organisasi juga terdapat guru sehingga langsung mengetahui bentuk kondisi dan situasi
lapangan program pendidikan yang sedang berjalan.

2. Sebagai pihak yang mendukung (supporting agency) pada poin ini bersifat pemikiran artinya
tenaga ahli kependidikan dalam penyelennggaraa, pembinaan dan pengembangan pendidikan,
dimana disini organisasi memberikan dukungan penuh dalam melayani keluhan atau
permasalahan yang terkait.

3. Mengkritisi dan mengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan dasar,

4. Sebagai mediator (communicating agency) antara guru dengan pemerintah (Dinas Pendidikan)
dan Stakeholders, artinya pihak yang memberikan jalan atau menghubungakn guru dalam
menyampaikan pesannya.

Adapun fungsi Organisasi Profesi Keguruan:

7
1. Fungsi Pemersatu

Yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk membentuk suatu organisasi
keprofesian.

2. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional

Fungsi kedua dari organisasi kependidikan adalah meningkatkan kemampuan profesional


pengemban profesi kependidikan ini. 5

2.3 Landasan Asosiasi Profesi Guru AUD

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 14 tentang Guru dan Dosen secara
eksplisit menyebutkan bahwa lembaga yang diberi tugas oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan program pengadaan guru adalah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK). Organisasi profesi keguruan dijelaskan dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen dalam pasal 41 dijelaskan bahwa: “Guru membentuk orghanisasi profesi
yang bersifat independent dan berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi,
karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan dan pengabdian kepada
masyarakat.” Dalam pasal ini dijelaskan juga bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi
profesi.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Pasal 41, 42, dan 44 sebagai
berikut:

Pasal 41

1. Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen.


2. Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk memajukan
profesi meningkatkan potensi karir wawasan kependidikan perlindungan profesi
kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi.
4. Pembentukan organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

5
Husein Muhibbi.2016. Organisasi Profesi Guru dan Fungsinya (Profesi Keguruan).

8
5. Pemerintah atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi organisasi profesi guru dalam
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi guru.

Pasal 42

Organisasi profesi guru mempunyai kewenangan:

a. Menetapkan dan menegakkan kode etik guru.


b. Memberikan bantuan hukum kepada guru.
c. Memberikan perlindungan profesi guru.
d. Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru.
e. Memajukan Pendidikan Nasional.

Pasal 44

a) Dewan kehormatan guru dibentuk oleh organisasi profesi guru.


b) Keanggotaan serta mekanisme kerja dewan kehormatan guru sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam anggaran dasar organisasi profesi guru.
c) Dewan kehormatan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk untuk mengawasi
pelaksanaan kode etik guru dan memberikan rekomendasi pemberian sanksi atas
pelanggaran kode etik oleh guru.
d) Rekomendasi dewan kehormatan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus
objektif tidak diskriminatif dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar organisasi
profesi serta peraturan perundang-undangan.
e) Organisasi profesi guru wajib melaksanakan rekomendasi dewan kehormatan guru
sebagaimana dimaksud pada ayat 3.6

6
https://www.polsri.ac.id/panduan/01.%20umum/04.%20Undang-
Undang%20Republik%20Indonesia%20Nomor%2014%20Tahun%202005%20Tanggal%2030%20Desember%2020
05%20Tentang%20Guru%20dan%20Dosen.PDF Diakses pada 29 Oktober 2022

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi asosiasi profesi keguruan
adalah suatu wadah untuk menyatukan aspirasi dan gerak langkah para guru. Secara bersama-
sama guru harus memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi sebagai sarana
perjuangan dan pengabdian. Seperti yang telah ada dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun
2005 dalam bagian kesembilan tentang guru dan dosen, guru sebagai profesi harus mempunyai
organisasi profesi. Pada intinya, semua organisasi profesi guru memiliki tujuan yang sama yaitu
meningkatkan profesionalisme guru guna mendukung keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan nasional sehingga dapat menciptakan mutu pendidikan yang berkualitas.

3.2 Saran

Untuk para calon pendidik atau guru sebaiknya menambah rasa ingin tahu tentang
organisasi profesi keguruan. Untuk para pendidik atau guru sebaiknya lebih aktif mengikuti
berbagai organisasi profesi lain yang telah diadakan oleh pemerintah setempat untuk menambah
wawasan guru dan meningkatkan keprofesionalan sebagai seorang guru.

10
DAFTAR PUSTAKA

Husein Muhibbi.2016. Organisasi Profesi Guru dan Fungsinya (Profesi Keguruan).


Muhammad Syukran, Andi Agustang, Andi Muhammad Idkhan, Rifdan. (2022). Konsep
Organisasi dan Perngorganisasian dalam Perwujudan Kepentingan Manusia. Jurnal
Manajemen Sumber Daya Manusia, Adminsitrasi dan Pelayanan Publik. hlm 98
Nizar Galang Harfianto, Eldiana, Mar’atus Solekah. Artikel Peran Organisasi Profesi
Kependidikan dalam Sistem Pendidikan. Universitas Negeri Semarang
Nurul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, (Bandung: citapustaka Media Perintis, 2011),
hlm 18-19.
UU No. 14 Tahun 2005

https://www.polsri.ac.id/panduan/01.%20umum/04.%20Undang-
Undang%20Republik%20Indonesia%20Nomor%2014%20Tahun%202005%20Tanggal
%2030%20Desember%202005%20Tentang%20Guru%20dan%20Dosen.PDF Diakses
pada 29 Oktober 2022

11

Anda mungkin juga menyukai