Anda di halaman 1dari 2

Tanggapan

Pemerintah resmi memiliki bank tanah pada penghujung tahun 2021. Lahirnya bank tanah
ditandai dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2021 tentang Struktur &
Pengoperasian Bank Tanah.
Pembentukan bank tanah diperlukan karena intensitas kebutuhan tanah untuk
pembangunan yang semakin meningkat, terbatasnya ketersediaan tanah, harga tanah yang
selalu meningkat, serta kurang optimalnya penggunaan dan pemanfaatan tanah, terutama untuk
pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum. Badan usaha swasta telah
mempraktekkan “bank tanah” dalam bentuk penguasaan tanah dengan skala besar sebagai
pecadangan tanah, yang dapat dimaknai sebagai praktek spekulatif yang di dalamnya terdapat
unsur penelantaran tanah.
Keberadaan bank tanah diperlukan sebagai organ pemerintah yang mampu menyediakan
kebutuhan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum serta menjadi instrumen utama
dalam mencegah spekulasi harga tanah.
Berdasarkan PP 64/2021, Bank Tanah adalah badan khusus yang merupakan badan hukum
Indonesia yang dibentuk oleh pemerintah pusat yang diberi kewenang khusus untuk mengelola
tanah. Kewenangan khususnya adalah menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi
berkeadilan, untuk: kepentingan umum, sosial, pembangunan nasional, pemerataan ekonomi,
konsolidasi tanah, dan reforma agraria.
Secara normatif, bank tanah bertugas untuk : melakukan perencanaan kegiatan; melakukan
perolehan tanah; melakukan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan
umum/pengadaan tanah secara langsung; melakukan pengelolaan tanah dari kegiatan
pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian tanah; melakukan pemanfaatkan tanah
melalui kerjasama pemanfaatan dengan pihak lain dan; melakukan pendistribusikan tanah.
Objek tanah yang dapat dikuasai oleh bank tanah, seperti: tanah bekas hak; kawasan &
tanah terlantar; tanah pelepasan kawasan hutan; tanah timbul; tanah reklamasi; lahan bekas
tambang; tanah pulau-pulau kecil; tanah yang terkena kebijakan perubahan tata ruang; dan
tanah yang tidak ada penguasaan diatasnya. Disamping itu juga dapat berasal dari tanah-tanah
pemerintah, badan hukum, badan usaha ataupun dari tanah masyarakat. Tanah-tanah tersebut
dikuasai oleh bank tanah melalui berbagai cara perolehan seperti pembelian, penerimaan
hibah/sumbangan, tukar menukar, pelepasan hak atau melalui perolehan bentuk hukum yang
sah.
Dapat penulis simpulkan, bahwa bank tanah memiliki peran yang sangat penting dalam hal
tanah yang memiliki berbagai macam tanah yang berhak dikuasai, dan keberadaan bank tanah
di pemerintahan sangat berpengaruh besar untuk pembangunan tanah dan untuk kepentingan
umum. Dan dalam bank tanah tidak diperbolehkan mengambil keuntungan dari selisih harga
penjualan tanah yang dimilikinya, untuk selisih harga hanya digunakan sepenuhnya untuk
membiayai kebutuhan operasional bank tanah.
Utilitas yang didapatkan dari hadirnya bank tanah untuk infrastruktur diantaranya sebagai
penyedia lahan agar ekspansi yang telah dirancang tidak terkendala oleh factor-faktor
penghambat, juga mendapat keyakinan dan kepercayaan pada pemilik modal karena
terdapatnya tanah yang layak guna dijadikan usaha dan untuk memberikan efektivitas dalam
peristiwa pelepasan tanah yang berbelit-belit.
Secara garis besar Bank Tanah dalam mengelola asetnya terbagi menjadi dua yaitu aset
tetap dan aset tidak tetap. Yang termasuk ke dalam aset tetap yaitu tanah dan gedung yang lebih
sering membutuhkan perhatian yang banyak karena merupakan fisik yang lebih besar.
Sedangkan, aset tidak tetap yang dimaksud ialah kekayaan berupa seperangkat dari bagain
keuangan misalnya, saham, uang tunai, deposito, mesin dan instrumen lainnya. Kegiatan dalam
mengelola tanah yang difungsikan guna pemanfaatan dan langsung di distribusikan seperti
kegiatan dalam mengembangkan, pemeliharaan dan pengamanan untuk tanah serta
mengendalikannya. Untuk kegiatan dalam mengembangkan tanah yang dilakukan oleh bank
tanah merupakan rangkaian kegiatan penyiapan ketersediaan tanah untuk kegiatan perumahan
dan kawasan pemukiman; pengembangan kawasan terpadu; konsolidasi lahan; pembangunan
infrastruktur; juga perlunya mematangkan tanah guna mempersiapkan tanah untuk manajemen
usaha oleh Bank Tanah serta rencana fundamental nasional.
Jika bank tanah dapat beroperasi dengan baik, maka jaminan ketersediaan tanah untuk
berbagai pembangunan untuk kepentingan umum, kepentingan sosial, serta pemerataan
ekonomi/agenda reforma dapat diwujudkan.

Anda mungkin juga menyukai