Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

RAHMAT ALLAH KEPADA HAMBANYA

SMAIT NURUL ILMI

GURU PEMBIMBING
Sirajudin, S.Ag

DIBUAT OLEH
Kelompok 4
Hafidz Praditya Gunawan (XI MIPA I)
Muhammad Rizki Desyafutra (XI MIPA I)
Riskazt Ziqrand Amir (XI MIPA I)
Dzakwan El-shirazy (XI MIPA I)
I. Rumusan Masalah

A. Bagaimana Peluang Memperoleh Rahmat Allah SWT ?


B. Bagaimana Pengetahuan di Sekitar Siksa dan Surga ?
C. Bagaimana Masuk Surga Karena Rahmat Allah ?

II. Pembahasan

A. Peluang Memperoleh Rahmat Allah SWT

Rahmat merupakan kata yang mencakup setiap kebaikan dan murka adalah kata yang
mencakup setiap keburukan. Tempat rahmat yang murni adalah surga dan tempat murka
yang murni adalah neraka. Adapun dunia adalah tempat campuran antara rahmat dan
murka. Allah akan memberikan Rahmat-Nya kepada manusia yang senantiasa
melakukan kebaikan yang semata hanya karena Allah SWT., dan murka Allah akan
senantiasa menunggu manusia yang setia kepada keburukan.
Satu hal yang harus kita ketahui bahwa Rahmat Allah SWT diberikan kepada seluruh
mahluq ciptaan, tidak terkecuali pada saat manusia di dunia. Setiap manusia
mendapatkan Rahmat Allah SWT tanpa terkecuali, baik muslim ataupun non Muslim.
Pada realitanya sering kali orang Islam menuntut keadilan terhadap Allah SWT terhadap
semua kebaikan atau bahkan kenikmatan yang diberikan terhadap orang non Muslim.
Misalnya saja orang-orang non Muslim mendapatkan berbagai kenikmatan berupa ilmu,
harta benda, dan lain sebagainya. Sedangkan orang Islam sendiri pada saat ini sering kali
tertinggal dalam segala hal. Untuk itu kita sebagai orang Islam jangan menyia-nyiakan
segala kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT.

B. Pengetahuan di Sekitar Siksa dan Neraka

siksa adalah balasan Allah SWT. yang diberikan di Neraka terhadap orang-orang yang
melakukan keburukan-keburukan atau tidak mentaati segala larangan Allah SWT.
Orang-orang non Muslim yang pada saat di dunia masih mendapatkan Rahmat Allah
SWT. nantinya di akhirat tidak akan mendapat Rahmat melainkan mendapatkan siksa
yang murni yaitu di neraka. Adapun peristiwa-peristiwa pada zaman Nabi terdahulu,
misalnya pada saat umat Nabi Nuh AS tidak mentaati apa yang diperintahkan oleh Allah
SWT. umat nabi Nuh langsung mendapatkan siksa yang berat di dunia misalnya berupa
banjir yang begitu dahsyatnya yang konon banjir tersebut sampai meliputi seluruh
permukaan bumi tanpa tersisa, kecuali umat beliau yang masuk kapal besar yang dibuat
oleh Nabi Nuh AS sendiri. terselamatkan dari siksa dunia yang begitu pedih. Berbeda
lagi dengan umat Nabi Muhammad SAW yang mendapat keistimewaan bahwasanya
tidak mendapatkan siksa melainkan hanya sebuah peringatan atau cobaan berupa
bencana atau apa saja yang menimpa umat manusia baik yang taat ataupun yang
membangkang, semuanya akan mendapatkan dampaknya tanpa terkecuali. Sedangkan
siksa diberikan kepada orang yang tidak menjalankan perintah Allah SWT dan siksa
yang murni ada di neraka bukan di dunia.
Manusia hidup di dunia yang hanya sementara, haruslah berlomba-lomba melakukan
kebaikan yang nantinya akan mendapatkan balasan yang baik pula. Hendaklah manusia
melakukan kebaikan dengan segala kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT., yang
berupa rahmat di dunia dan akhirat.

C. Masuk Surga Karena Rahmat Allah

manusia masuk surga mutlak hanya berdasarkan karena Rahmat Allah SWT. Jadi,
dengan Rahmat Allah SWT. seseorang ditentukan masuk surga dan tidaknya. Sesudah
ada keputusan masuk surga maka, ketentuan masuk surga tingkatan yang mananya itu
ditentukan berdasarkan amal, selanjutnya imam Ibn Bathal menjelaskan bahwa masuk
surga itu tergantung pada Rahmat Allah dan amal-amal kita.
Dari uraian ini bisa ditarik kesimpulan bahwa amal tetap sebagai penyebab adanya
balasan surga. Hanya berdasarkan Hadis ini seseorang tidak boleh berbangga diri dengan
amalnya sendiri, karena di sana pasti ada peran Rahmat Allah SWT. Dengan Hadis ini
juga seseorang tidak perlu mempersulit diri dengan amal-amal yang dikerjakannya.
Tetapi optimis dengan amal-amal yang sudah, sedang dan harus dikerjakan, semuanya
itu pasti akan menyebabkan kita sampai pada cita-cita yang diidamkan yaitu tempat
kenikmatan yang abadi (surga).

III. Kesimpulan

A. Rahmat merupakan kata yang mencakup setiap kebaikan dan murka adalah kata yang
mencakup setiap keburukan. Tempat rahmat yang murni adalah surga dan tempat murka
yang murni adalah neraka.
B. Setiap makhluk yang diciptakan Allah SWT berpeluang mendapatkan Rahmat tanpa
terkecuali, baik Muslim ataupun Non Muslim, baik taat maupun yang tidak taat, karena
Allah Maha Pengasih. Berbeda dengan Rahmat yang ada di akhirat, akan diberikan
kepada orang-orang yang senantiasa menjalankan segala perintah dan menjauhi segala
larangan Allah SWT.
C. Makna rahmat adalah memberikan nikmat dan keutamaan. Rahmat Allah di dunia akan di
berikan kepada seluruh manusia, baik yang mukmin maupun yang kafir. Akan tetapi, di
akhirat nanti, Allah maha penyayang terhadap mukmin.
D. Amal tetap sebagai penyebab adanya balasan surga, seseorang tidak boleh berbangga diri
dengan amalnya sendiri, karena di sana pasti ada peran rahmat Allah SWT.

IV. Pertanyaan

1. Apa Itu Rahmat?


➢ Rahmat merupakan kata yang mencakup setiap kebaikan.
2. Apakah Semua Makhluk Berpeluang Mendapatkan Rahmat?
➢ Setiap makhluk yang diciptakan Allah SWT berpeluang mendapatkan Rahmat tanpa
terkecuali, baik Muslim ataupun Non Muslim, baik taat maupun yang tidak taat,
karena Allah Maha Pengasih.
3. Apa Makna Rahmat, Apa di Akhirat Nanti Allah Juga Memberikan Rahmatnya Kepada
Seluruh Manusia?
➢ Makna rahmat adalah memberikan nikmat dan keutamaan. Rahmat Allah di dunia
akan di berikan kepada seluruh manusia, baik yang mukmin maupun yang kafir. Akan
tetapi, di akhirat nanti, Allah maha penyayang terhadap mukmin.

Anda mungkin juga menyukai