Anda di halaman 1dari 22

Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

PENDAHULUAN
4

Konjungtiva merupakan bagian mata yang mudah berhubungan dengan dunia luar.

Peradangan konjungtiva atau konjungtivitis dapat diakibatkan oleh infksi bakteri seperti pada

konjungtivitis gonokok, virus, klamidia, alergi toksik, dan molluscum contagiosum.1 Penyakit ini

 bervariasi mulai dari hyperemia ringan dengan mata berair, sampai konjungtivitis berat dengan

 banyak sekret purulen kental.2

Konjungtivitis vernalis yang juga dikenal sebagai “catarrh musim semi” dan

“Konjungtivitis musiman” atau “ konjungtivitis musim kemarau”, merupakan penyakit alergi

 bilateral yang jarang. Penyakit ini biasanya mulai pada tahuntahun prapubertas dan berlangsung

selama 510 tahun. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada anak lakilaki dibandingkan

 perempuan.2

#lergen spesifik sulit dilacak, tetapi biasanya pasien dengan konjungtivitis vernal

menampilkan reaksi alergi lainnya, yang diketahui berhubungan dengan sensitifitas terhadap

serbuk sari. Penyakit ini lebih jarang terjadi didaerah beriklim sedang dibanding hangat, dan

hampir tidak ada didaerah dingin.2

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

PEMBAHASAN
5

Anatomi

Konjungtiva merupakan membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus

 permukaan posterior kelopak mata $Konjungtiva palpebralis% dan permukaan anterior sklera

$Konjungtiva &ulbaris%. Konjungtiva bersambungan dengan kulit pada tepi palpebra $suatu

sambungan mukokutan% dan dengan epitel kornea di limbus.3

Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan melekat erat ke

tarsus. (i tepi superior dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior $pada forniks

superior dan inferior% dan membungkus jaringan episklera menjadi konjungtiva bulbaris.3

Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbitale di forniks dan melipat berkali kali

$plica semilunaris%. )ipatan tersebut memungkinkan bola mata bergerak dan memperbesar

 permukaan sekretorik konjungtiva. Konjungtiva bulbaris melekat longgar pada kapsul tenon dan

sklera diba*ahnya, kecuali di limbus, yang merupakan tempat penyatuan konjungtiva dan kapsul

tenon sepanjang 3mm.3

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

+ambar 1  #natomi konjungtiva

Histologi

)apisan epitel konjungtiva terdiri atas dua hingga lima lapisan sel epitel silindris

 bertingkat, superfisial dan basal. Selsel epitel superfisial mengandung selsel goblet bulat atau

oval yang mensekresi mukus. ukus tersebut mendorong inti sel goblet ke tepi, dan diperlukan

untuk disperse lapisan air mata prakornea secara merata. Selsel epitel basal ber*arna lebih pekat

dibanding selsel superfisial dan didekat limbus dapat mengandung pigmen.3

Stroma konjungtiva dibagi menjadi satu lapis adenoid $superfisial% dan satu lapis fibrosa

$profundus%. )apisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan dibeberapa tempat dapat

mengandung struktur semacam folikel tanpa stratum germinativum. )apisan adenoid tersebut

tidak berkembang sampai setelah bayi berumur 2 atau 3 bulan. )apisan fibrosa tersusun dari

 jaringan penyambung dan melekat pada lempeng tarsus. )apisan fibrosa tersebut tersusun

longgar pada bola mata.3

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

(idalam stroma terdapat kelenjar lakrimal asesorius $ kelenjar Krause dan /olfring%,

7
yang struktur dan fungsinya mirip kelenjar lakrimal. Sebagian besar kelenjar Krause terletak di

forniks atas, dan sisanya di forniks ba*ah. Kelenjar *olfring terletak di tepi atas tarsus atas.3

Perdarahan dan Persarafan

#rteriarteri konjungtiva berasal dari arteri ciliaris anterior dan arteri palpebralis. Kedua

arteri tersebut beranastomose dengan bebas dan bersama vena konjungtiva membentuk

jarring vaskular konjungtiva. Konjungtiva menerima persarafan dari percabangan pertama

0ervus

rigeminus $0.%, dimana saraf ini memiliki serabut nyeri yang relatif sedikit.3

KONJUNGTVTS

Konjungtivitis merupakan penyakit mata yang paling umum. +ejala penting pada

konjungtivitis adalah sensasi benda asing, yaitu sensasi tergores atau terbakar, sensasi penuh

disekeliling mata, gatal, dan fotofobia. Sensasi benda asing sering dihubungkan dengan edema

dan hipertrofi papil yang biasanya menyertai hyperemia konjungtiva, dan rasa nyeri biasanya

terjadi jika sudah mengenai kornea. Penyebab umumnya eksogen, tetapi bisa endogen.2

andatanda penting pada konjungtivitis adalah hiperemia, mata berair, eksudasi,

 pseudoptosis, hipertrofi papilar, kemosis, folikel, pseudomembran dan membrane,

granuloma, dan adenopati preaurikel.

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

KONJUNGTVTS VERNAL
8

Definisi

Konjungtivitis vernalis merupakan konjungtivitis yang terjadi akibat reaksi hipersensitivitas

humoral segera $ipe 3% yang rekuren dan mengenai kedua mata. Penyakit ini cenderung

mengenai anak kecil dan de*asa muda.2

E#idemiologi

Konjungtivitis vernalis biasanya mulai pada tahuntahun prapubertas dan berlangsung

selama 510 tahun. Penyakit ini lebih banyak menyerang anak lakilaki dibandingkan

 perempuan, dan lebih banyak ditemukan didaerah beriklim hangat, seperti daerah afrika,

dan timur tengah.2

Etiologi dan $oktor Predis#osisi

#lergen spesifik yang berperan pada terjadinya penyakit konjungtivitis vernal sulit

dilacak, tetapi biasanya terdapat ri*ayat alergi pada keluarga, dan terkadang disertai ri*ayat

alergi pada pasien itu sendiri. Secara luas penyebab penyakit ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu

eksogen $ pollen% dan endogen $sinar ultraviolet%. 2,4

Klasifikasi

Konjungtivitis vernal memiliki tiga bentuk klinis yaitu palpebra, limbal, dan gabungan 5 

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

&entuk Palpebra  terutama mengenai konjungtiva tarsal superior. Konjungtiva tarsal

tampak pucat dan menampilkan papil raksasa mirip batu kali. Setiap papil raksasa 9

 berbentuk poligonal dengan atap rata dan mengandung berkas kapiler. Papil

tersebut diliputi secret mukoid, disebut juga sebagai gambaran cobble stone

appearance.2,5

• &entuk limbal berupa pembengkakan gelatinosa yang terlihat di limbus superior.

Sebuat pseudogeronto5on $kabut serupa busur% sering terlihat pada kornea dekat papil

limbus.2 (isekitar limbus terlihat konjungtiva bulbi menebal, ber*arna putih susu,

kemerahmerahan seperti lilin $bintik tranta% pada pasien yang mengalami fase aktif

konjungtivitis vernal.6 (itemukan banyak eosinofil dan granula eosinofilik bebas

dalam bintik tranta.2

+abungan  bentuk klinis konjungtivitis vernalis berupa bentuk palpebra dan

limbal yang terjadi secara bersamaan.2,5

+ambar 2 Papil pada konjungtiva tarsal superior $(ari pustaka 0o.7%

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

10

+ambar 3  Trantas dot $(ari pustaka 0o.7%

Patofisiologi

Perubahan struktur konjungtuva pada penyakit konjungtivitis vernal sangat erat

kaitannya dengan reaksi inflamasi yang didominasi oleh gabungan reaksi hipersensitivitas tipe 3

dan tipe

3. 8eaksi hipersensitivitas tipe 3 merupakan reaksi alergi tipe cepat yang dimediasi oleh 3g9.

8eaksi tersebut terjadi pada individu yang sudah terpapar antigen spesifik. Paparan berulang

antigen menstimulasi aktivasi sel mast oleh 3g9, sehingga sel mast mengeluarkan mediator

mediator inflamasinya. :al tersebut berbeda dengan reaksi hipersensitivitas tipe 3 yang disebut

 juga sebagai cell-mediated immunity yang dimediasi oleh sel limfosit , dan terjadi 4; jam

setelah paparan terhadap antigen.5

Konjungtivitis vernal merupakan reaksi alergi kronik yang umumnya dimediasi oleh sel

limfosit h2, yang memiliki peranan pada terjadinya ekspresi berlebihan sel mast, eosinofil,

neutrofil, Th2-derived cytokines, chemokins, molekul adhes i, growth factors, fibroblast, dan

limfosit. 3)4 dan 3)13 juga berperan dalam terbentuknya papil dengan menginduksi produksi

matriks ekstraselular dan proliferasi fibroblast konjungtiva.5

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

Pada konjungtiva akan dijumpai hyperemia dan vasodilatasi difus, yang dengan cepat diikuti

11
hyperplasi akibat proliferasi jaringan yang menghasilkan pembentukan jaringan ikat yang tidak

terkendali. Kondisi tersebut diikuti hyalinisasi dan terbentuknya deposit konjungtiva sehingga

terbentuk gambaran cobble stone appearance. <aringan ikat berlebihan tersebut memberikan

*arna putih susu kebiruan sehingga konjungtiva tampak buram.5 :ipertrofi papil konjungtiva

tidak jarang menyebabkan ptosis mekanik dan dalam kasus yang berat disertai keratitis yaitu

 berupa keratitis epithelial vernbalis atau ulkus kornea superfisial, serta erosi epitel kornea.6

)imbus konjungtiva juga memberikan perubahan akibat vasodilatasi dan hipertrofi yang

memberikan lesi fokal. Pada tingkat yang berat, kekeruhan pada limbus sering menimbulkan

gambaran distrofi yang akhirnya menimbulkan gangguan dalam kualitas maupun kuantitas sel

limbus.5

Gam&aran Histo#atologis

ahapan a*al yang terjadi pada konjungtivitis vernal adalah pembentukan neovaskularisasi

dan pembentukan papil yang ditutup oleh satu lapis sel epitel dengan degenerasi mukoid dalam

kripta diantara papil serta pseudomembran milky white. 0eovaskularisasi dan pembentukan papil

diikuti dengan deposisi kolagen, hialuronidase, dan peningkatan vaskularisasi yang lebih

mencolok, serta reduksi sel radang secara keseluruhan. erjadi infiltrasi limfosit, sel plasma, sel

mast, eosinofil, dan basofil pada konjungtiva yang berperan dalam pembentukan papil

fibrovaskular.4

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

Pada epitel konjungtiva akan terjadi hiperplasi, yang pada perjalanan selanjutnya akan terjadi

12
hipertrofi sampai atrofi. :iperplasia jaringan ikat yang meluas menyebabkan terbentuknya giant

 papil. :ipertropi epitel yang terjadi kemudian menyebabkan terbentuknya sel epitel yang

edematous dan tidak beraturan. Seiring dengan bertambah besarnya papil, lapisan epitel akan

mengalami atrofi diapeks sampai hanya tinggal satu lapis sel yang kemudian akan mengalami

keratinisasi. Pada stroma epitel terjadi degenerasi hyaline. Sekret mukoid yang terbentuk

merupakan kumpulan mucus, sel epitel, dan eosinofil.4

Pada limbus terjadi perubahan berupa penebalan lapisan gelatin dengan injeksi vaskular,

serta pertumbuhan epitel yang hebat dan bersifat meluas. rantas dot yang terjadi sebagian

besar terdiri atas eosinofil, dan debris selular.4

Tanda dan Gejala

Pasien umumnya mengeluh sangat gatal dengen kotoran mata berseratserat. &iasanya

terdapat ri*ayat alergi di keluarga $hay fever, eksim%, dan terkadang disertai ri*ayat alergi

 pasien itu sendiri. Konjungtiva tampak putis susu, dan terdapat banyak papil halus dikonjungtiva

tarsal inferior. Konjungtiva tarsal superior sering memiliki papil raksasa mirip batu kali

$cobblestone appearance%. Setial papil raksasa berbentuk poligonal , dengan atap rata, dan

mengandung berkas kapiler.2

ungkin terdapat kotoran mata berserabut dengan pseudomembran fibrinosa $tanda

a5*ell)yons%. Pada beberapa kasus, terutama pada orang negro keturunan afrika, lesi paling

mencolok terdapat di limbus, yaitu berupa pembengkakan gelatinosa $papil%. (apat terlihat

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

 bintikbintik putih pada limbus $trantas dot% pada pasien dengan fase aktif keratokonjungtivitis

13
vernal. Sering terlihat ikropanus pada keratokonjungtivitis palpebra dan limbus.(apat disertai

keratokonus.2

Selain rasa pengeluaran sekret dan gatal yang sangat, pasien juga mengalami epifora, serta

fotofobia. =otofobia dapat dirasa cukup berat sehingga pasien merasa lebih nyaman berasa

ditempat gelap. Sensasi benda asing dirasakan pasien sebagai akibat dari permukaan konjungtiva

yang irregular dan pengeluaran sekret mukoid. #danya rasa sakit pada mata yang dirasakan

 pasien mengindikasikan perlibatan kornea yang dapat berupa keratitis pungtata superfisial, erosi

epitel, ulkus, dan plak.;

Diagnosis

(iagnosa konjungtivitis vernal ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala klinis, serta hasil

 pemeriksaan mata. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan berupa kerokan

konjungtiva untuk mempelajari gambaran histopatologis. :asil pemeriksaan akan menunjukkan

gambaran

eosinofil yang cukup banyak dengan granulagranula bebas eosinofilik, serta basofil dan granula

 basofilik bebas.4

Diagnosa Banding

>ntuk menentukan diagnosa konjungtivitis, perlu diketahui perbedaan klinis dari masing

masing etiologi konjungtivitis secara umum2 

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

14

abel 1  anda konjungtivitis dan perbedaan jenis konjungtivitis umum $dari pustaka 0o.2%

Konjungtivitis vernal didiagnosa banding dengan konjungtivitis atopik, rakoma,

 superior limbic keratoconjunctivitis, Giant papillary conjunctivitis, dan keratokonus.9

Konj(ngti)itis Ato#ik

anda dan gejalanya adalah sensasi terbakar, sekret mukoid, merah, dan fotofobia.

epian palpebra eritematous, konjungtiva putih susu, terdapat papil halus $papil raksasa kurang

nyata dibandingkan keratokonjungtivitis vernal% terutama di tarsal inferior.2

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis Vernalis

Edelyn Christina

15

Keterangan  K@  ernal KeratoconjunctivitisA #K@  #topic Keratoconjunctivitis

abel 2  perbedaan keratokonjungtivitis vernal dan keratokontungtivitis atopik $dari pustaka 0o.9%

Konj(ngti)itis )iral kronik

&erupa keratokonjungtivitis molluscum contagiosum. erlihat nodul moluskum yang

dapat single atau multiple pada tepian atau kulit palpebra dan alis mata. )esi khas dengan bentuk

 bulat, berombak, putih mutiara, noninflamatorik, dengan bagian pusat yang menekuk kedalam.

(apat menimbulkan konjungtivitis folikular kronik unilateral $terutama di tarsus superior%,

keratitis superior, dan panus superior, juga terlihat adanya sekret mukoid.2,7

Trakoma

erupakan penyakit kronik bilateral yang disebabkan oleh klamidia. Penyakit ini

menyebar melalui kontak langsung atau benda pencemar, umumnya dari anggota keluarga yang

lain.2

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis

Edelyn

(imulai sebagai suatu konjungtivitis folikular kronik pada masa kanakkanak, yang

16
 berkembang hingga terbentuknya parut konjungtiva $patognomoniksumur :erbert, depresi kecil

 pada jaringan ikat dibatas limbuskornea yang ditutupi epitel%. Pada saat timbulnya, trakoma

sering menyerupai konjungtivitis bakterial. anda dan gejala bisanya terdiri dari epifora,

fotofobia, nyeri, eksudasi, edema palpebra, kemosis konjungtiva bulbaris, hiperemia, hipertrofi

 palpilar, folikel tarsal dan limbal $superior%, keratitis superior, pembentukan pannus, nodus

 preaurikular kecil yang nyeri tekan.2

$a% $b%

+ambar 4  jaringan parut konjungtiva $a% dan sumur :erbert $b% $diambil dari pustaka 0o.7%

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara


Konjungtivitis

Edelyn

17

+ambar 5  rikiasis dan keratopati $diambil dari pustaka 0o.7%

 Superior Limbic Keratoconjunctivitis

>mumnya bilateral, terbatas pada tarsus superior dan limbus superior, dan

berhubungan dengan fungsi abnormal kelenjar tiroid. Keluhan utama biasanya berupa iritasi

dan hyperemia. Penyakit ini ditandai dengan hipertrofi papilar tarsus superior, kemerahan

pada konjungtiva

 bulbaris superior, penebalan dan keratinisasi limbus superior, keratitis epithelial, filament cornea

superior. Sel epitel berkeratin mengambil Bat *arna &engal rose sehingga pada pulasan &engal

rose menampilkan *arna kemerahan.2,7

Giant papillary conjunctivitis

anda dan gejalanya mirip dengan konjungtivitis vernal, dan dapat dijumpai pada parien

 pengguna lensa kontak atau mata buatan dari pelastik.2

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis

Edelyn
Kom#likasi

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis

Edelyn

Komplikasi yang timbul dapat merupakan akibat dari perjalanan penyakitnya atau efek

18
samping pengobatan yang diberikan. &ila proses penyakit meluas ke kornea dapat terjadi ulkus

kornea superfisial yang pada akhirnya berakibat terbentuknya parut kornea, keratokonus, dan

astigmatisme miopi sebagai akibat dari keratokonus. Selain itu, dapat juga terjadi komplikasi

 berupa blefaritis dan konjungtivitis stafilokokus.2,7

Penggunaan kortikosteroid jangka panjang sebagai pengobatan konjungtivitis vernal

dapat menyebabkan terjadinya glaucoma, katarak, dan infeksi bakteri sekunder.2

Penatalaksanaan

Karena keratokonjungtivitis vernalis merupakan penyakit yang sembuh dengan

sendirinya $ self limiting disease%, perlu diingat bah*a medikasi yang dipakai untuk meredakan

gejala dapat member perbaikan dalam *aktu singkat, tetapi dapat memberi kerugian jangka

 panjang.2

Tindakan (m(m 

enghindari allergen  menghindari daerah berangin kencang, memindahkan pasien ke

daerah beriklim dingin $climatetherapy%, menggunakan kacamata berpenutup total,

dll.2,10


enghindari kegiatan menggosok mata.10

Kompres dingin  menurunkan vasodilatasi dan dapat memperbaikin gejala sementara.10

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis

Edelyn

#ir mata buatan $artificial tears% 24 kali sehari dapat membantu menghilangkan allergen

serta berfungsi untuk lubrikasi mata.10 19

• Penggunaan ruangan ber#@ dapat membuat pasien merasa nyaman.2

Medikasi To#ikal 

• Kortikosteroid  mungkin dibutuhkan pada fase akut. Ketika gejala sudah membaik,

sebaiknya secara perlahan diberhentikan dan terapi diganti dengan antihistamin

dan

 penstabil sel mast. Penggunaan jangka panjang steroid dapat menimbulkan efek

sampaing katarak, glaucoma, dan peningkatan resiko terjadinya infeksi, oleh karnanya

 perlu pemeriksaan berkala.10

#ntihistamin  secara competitive mengikat reseptor histamine dan mengurangi rasa gatal

dan vasodilatasi. )evocabastine :ydrocloride 0.05C, #Belastine :ydrocloride 0.05C,

9medastine difumarate 0.05 C merupakan beberapa jenis antihistamin yang sering

dipakai untuk konjungtivitis alergi.11

• Penstabil sel mast  bekerja dengan menghambat degradasi sel mast sehinggal

menurunkan pengeluaran substansi inflamatorik. Sodium cromolyn 4C, lodo5amide

tromethamine 0.1C, merupakan obat pilihan untuk terapi keratokonjungtivitis vernal.10

Dbat #ntiinflamasi 0onsteroid  &ekerja dengan menghambat aktivitas siklooksigenase,

yang merupakan salah satu enBim yang berfungsi mengubah asam arachidonat menjadi

 prostaglandin. Ketorolac tromethamine 0.5C merupakan pilihan.11

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis

Edelyn

3munosupresan  @yclosporine 2C efektif untuk kasus berat yang tidak responsive.2


20

#ntibiotik broad spectrum topical dapat digunakan sebagai terapi profilaksis pada

konjungtivitis yang menyertai kornea

ucolitic agent  #setil sistein 1020C dalam larutan saline dapat digunakan untuk

menghilangkan sekresi mucus.10

Medikasi sistemik 

Kortikosteroid sistemik  prednisolone dan deksametasone misalnya dapat digunakan

untuk keratokonjungtivitis vernal pada kasus yang parah.11 Ketika gejala membaik,

sebaiknya penggunaan dihentikan dan dilanjutkan dengan pemberian

vasokonstriktor, kompres dingin, dan penggunaan tetes mata yang memblok

histamine.2

• #ntihistamin sistemik  #cetyl salicylic acid 0.51.0 gram E hari dapat dipertimbangkan

 penggunaannya bila gejala masih terasa setelah penggunaan antialergi topical yang

cukup.

DA$TAR PUSTAKA

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis

Edelyn

Fakultas Kedokteran Universitas


Konjungtivitis

Edelyn

1. 3lyas S. Penuntun 3lmu Penyakit ata 9disi Ke3. <akarta  &alai Penerbit =K>3, 2010 
12123. 21

2. aughan, (aniel +. Dftalmologi >mum 9disi ke17, <akarta  9+@, 2009  97114.

3. aughan, (aniel +. Dftalmologi >mum 9disi ke17, <akarta  9+@, 2009  5 F 6.

4. @onjunctival pathology. #vailable at  httpEEone.aao.orgEasset.a5dGidH0f07bdf;3b02


446;ab7210fedef22364

5. 3talian <ournal of Pediatric. #llergic @onjunctivitis  # comprehensive revie* of the


literature, >pdated  2013, #vailable at  httpEE***.ijponline.netEcontentEpdfE1;24
72;;391;.pdf 

6. /ijana, 0ana. 3lmu penyakit mata, Konjungtiva  4659

7. Kanski << dan &o*ling &. @linical Dphthalmology # Systemic #pproach. 7th edition.
>S# 9lsevier SaundersA 2011.

;. &onini, Stefano, dkk. #llergic conjunctivitis  >pdate on its pathophysiology and


 perspectives for future treatment, >pdated  2009, #vailable at 
httpEE***.springer.comEcdaEcontentEdocumentEcdaIdo*nloaddocumentE97;4431;;3166

c1.pdfGS+/3(H0045725907p173;4;471

9. entocilla, ark. #llergic @onjunct ivitis. >pdated  sept, 17 2012. #vailable at 

httpEEemedicine.medscape.comEarticleE1191467overvie* 

10. +ood*in, (enniseA 9ricson, (ina. anagement of Dcular #llergies, Pacific university

Dregon, #vailable at 
httpEE***.pacificu.eduEoptometryEceElistEdocumentsEanagementofDcular#llergies.pdf  

11. Dptometric @linical Practice +uideline, @are of the Patient *ith @onjungtivitis
2nd  edition, #merican Dptometric #ssociation. 2010. #vailable at 
httpEE***.aoa.orgEdocumentsE@P+11.pdf 

Fakultas Kedokteran Universitas

Anda mungkin juga menyukai