DOSEN PENGAMPU
Ari Hepi Yanti, S.Si, M.Sc
DISUSUN OLEH
Fitria Dea Utami
H1041201080
1.3 Tujuan
2.1 Hibernasi
Hibernasi terjadi pada sebagian hewan yang berada di wilayah garis lintang
utara, yaitu hewan-hewan kemungkinan menghindari musim dingin yang sebaliknya
membutuhkan energi yang berlebih. Selama dormansi parsial, temperatur tubuh
beruang akan turuh kira-kira 38oC menjadi kira-kira 30oC, tetapi suhu tubuh dibawah
15oC menyebabkan kematian. Hibernasi yang sebenarnya yaitu suhu tubuh dapat
turun sampai 2oC. Hibernasi sebenarnya merupakan karakteristik hewan mammal
kecil, namun katak juga dapat melakukan hibernasi (McFarland, 1993).
Hewan- hewan yang mengalami hibernasi sering memilih tempat tidur selama
hibernasi dan meningkatkan fase tidurnya. Hibernator sering menyimpan lemak
coklat yang mempunyai fungsi utama menghasilkan panas, selain yang dihasilkan
dari produksi energi nutrien yang terjadi ketika sebagian cadangan lemak
dimobilisasi. Lemak coklat terutama penting selama periode thrill dari hibernasi,
ketika suhu tubuh ditingkatkan secara cepat ( McFarland, 1993).
2.2 Torpor
Siklus harian aktivitas dan torpor pada seekor hewan merupakan yang
diperoleh secara dikontrol oleh jam biologis. Mekanisme homeostatis torpor
melibatkan suatu perubahan yang relatif luas dalam fungsi tubuh. Berdasarkan uraian
di atas, maka makalah ini dibuat untuk membahas mengenai peranan jaringan adiposa
coklat pada hewan yang mengalami hibernasi (Hernawati, 2015).
berikut.
1. Meningkatkan produksi panas metabolik dalam otot rangka yaitu harus ada
kontraksi otot, antara lain dengan cara menggigil. Menggigil merupakan gerakan
yang tidak teratur dan tidak mempunyai tujuan pergerakan tertentu. Kontraksi otot
dapat terjadi secara sadar( misalnya dengan menggerakan kaki/ tangan) atau tanpa
sadar( dengan menggigil, misalnya saat dingin).
Bagi sejumlah besar amfibia yaitu katak, upaya pengaturan panasnya untuk
mengatasi temperatur tinggi (panas) berlangsung dengan sangat efektif karena
kulitnya yang basah sehingga memungkinkan terjadinya penguapan air (kehilangan
panas melalui evaporasi). Namun, ketika katak kehilangan air dari dalam tubuhnya
pada giliran berikutnya akan merupakan faktor penghambat. Kehilangan air secara
berlebihan akan mengakibatkan binatang tersebut mengalami dehidrasi dan mungkin
saja menyebabkan kematian (Siswanto,2016).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hibernasi atau torpor, yaitu penurunan suhu pada tubuh yang berkaitan
dengan adanya penurunan laju metabolisme, laju denyut jantung, laju respirasi, dan
sebagainya. Periode hibernasi tergantung dari hewan maupun suhu mulai dari
beberapa jam hingga beberapa minggu, bahkan beberapa bulan. Berakhirnya
hibernasi dapat dicapai dengan kebangkitan spontan melalui peningkatan laju
metabolisme dan suhu tubuh secara cepat, yang akan segera mengembalikannya
kekeadaan normal.
Champbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2004. Biologi. Edisi Kelima. Alih
Bahasa:Wamen Manalu. Jakarta: Erlangga.
Hernawati, 2015, Peranan Jaringan Adiposa Coklat (Brown Adipose Tissue) Pada
Hewan Yang Mengalami Hibernasi, Pendidikan Biologi Fpmipa Universitas
Pendidikan Indonesia, 022-2001937