Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL

STRATEGI

Disusun oleh:
Meisy Theresia
(203020302119)

Dosen Pengampu:
Rita Yuanita Toendan,SE, M. S

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
DAFTAR BAHASAN

 Pengertian dan Ruang Lingkup Strategis


 Perbedaan Strategi dan Tujuan Organisasi
 Efektivitas Perusahaan
 Jenis-Jenis (Tingkatan) Strategi
 Strategi dan Kinerja Perusahaan
 Posisi Administrasi Dalam Perencanaan
Strategis
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Strategi
Strategi muncul sebagai bidang tersendiri dalam teori organisasi pada akhir
dekade 1950-an (Hatch, 1997: 101), tidak lama setelah berkembangnya perspektif
modern atau teori sistem. Di masa sebelumnya, strategi hanya dianggap sebagai
salah satu variabel yang menentukan terhadap struktur organisasi (Robbins,
1990:120)

Strategi dahulu hanya dipandang sebagai “variabel antara” yang menghubungkan


faktor-faktor lingkungan dan kapabilitas-kapabilitas organisasi dengan struktur
orrganisasi. Belakangan, dengan menyebar-luasnya berbagai konsep perencanaan
strategis (corporate Planning), strategi berkembang menjadi bidang kajian
tersendiri khususnya disebut sebagai strategi bisnis (bussines strategy)

Lingkup kajiannya seringkali lebih berhubungan erat dengan:

Ilmu marketing, dan analisis mikroekonomi (akunting dan keuangan), ketimbang


teori organisasi. Kendati demikian, strategi tetap merupakan topik bahasan
penting yang selalu hadir dalam teori organisasi.

Sebagaimana dapat diduga, kajian strategi dalam strategi bisnis lebihmengarah


pada aplikasi dari perencanaan strategis organisasi. Jadi sifatnya sangat praktikal,
yaitu sebagai semacam panduan praktis bagi para pengelola organisasi.

Pendekatan yang digunakan biasanya masih mengikuti tradisi normatif dari


perspektif klasik:
Khususnya prinsip-prinsip administrasi Henry Fayol

Contohnya disini adalah strategi generik Michael Porter, yang mengajukan


strategi:

Cost
Differentiation Focus
Leadership

Pengertian strategi dalam konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan


dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang
dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya
yang diperluaskan guna mencapai berbagai sasaran tersebut.
Ini sesuai denngan definisi A.D Chandler Jr., sebagai berikut:

Strategy can be defined as the determination of the basic


long-tern goals and objectives of an enterprise, and the
adoption of course of action and the allocation of
resources necessary for carrying out these goals.

Lebih lanjut Chandler Jr. memberi contoh bahwa keputusan-keputusan mendasar


yang tergolong strategi itu misalnya:

Memperluas Membuka cabang Menambah atau Mendiversifikasi


volume aktivitas atau kantor di mengubah fungsi- kegiatan dari
organisasi wilayah baru fungsi baru yang sudah ada

Aktivitas-aktivitas semacam ini memiliki jangkauan yang luas dan mempengaruhi


organisasi dalam jangka panjang. Strategi disusun dan diimplementasikan untuk
mencapai berbagai tujuan yang telah ditetapkan, sekaligus mempertahankan dan
mmeperluas aktivitas organisasi pada bidang-bidang baru dalam rangka
merespons lingkungan misalnya:

Strategi untuk merespon Lingkungan:

Perubahan
Permintaan

Perubahan
sumber pasokan
ekonomi

Perkembangan
Teknologi Baru

aktivitas-aktivitas
para pesaing
Model rasional penyusun strategi adalah proses yang terdiri dari tiga tahap:

Analisis Formulasi Implementasi

Strategi kadang-kadang digambarkan sebagai salah satu unsur yang memengaruhi


organisasi, yaitu bersama dengan nilai organisasi, sistem operasional, struktur
organisasi, kemampuan anggota,, jajaran pengelola, dan gaya pengelolaan.

Dengan kata lain, ruang lingkup strategi sesungguhnya sangat luas, sejalan
dengan kompleksitas aktivitas-aktivitas yang dilakukan organisasi. Namun
setidak-tidaknya ada empat dimensi pokok yang terkandung dalam strategi

Inovasi Diferensiasi Jangkauan Pengendalian


Pasar Biaya

Keempat dimensi tersebut merupakan unsur-unsur penting yang selalu dicermati


oleh penyusun strategi. Jadi ketika menggambarkan strategi, seorang pengelola
organisasi perlu memutuskan apakah organisasi mengedepankan inovasi atau
cukup menggunakan proses atau mekanisme konvensial.
B. Perbedaan Strategi dan Tujuan Organisasi
Strategi dan tujuan organisasi merupakan dua hal yang berkaitan erat.
Kadang-kadang organisasi menetapkan tujuan-tujuannya terlebih dahulu, baru
kemudian menyusun strategi yang diperlukan untuk mencapainya.

Robbins berpendapat bahwa tujuan-tujuan organisasi lebih


mengacu ke dalam (internal), yaitu apa-apa yang ingin dicapai
berdasarkan kapabilitas dan sumber daya yang tersedia dalam
organisasi; sementara strategi lebih menekankan keluar
(eksternal), yaitu bagaimana mencocokan kapabilitas dan
sumber daya internal dengan "peluang dan ancaman"
lingkungan sedemikian rupa agar tujuan-tujuan tersebut dapat
tercapai

C. Efektivitas Perusahaan
Berkaitan dengan strategi dan tujuan “efektivitas” merupakan suatu topik
yang penting untuk dibahas. Terutama untuk organisasi-organisasi bisnis, yang
ditujukan untuk mengejar laba setinggi-tingginya dengan biaya serendah-
rendahnya, masalah efektivitasnya merupakan topik hangan dibahas karena
merupakan ukuran apakah suatu strategi sudah tepat atau tidak. Efektivitas
perusahaan dapat dianggap merupakan hasil dari strategi.

Secara ringkas, kita akan menemukan setidaknya ada empat pendekatan yang
berkembang dalam menetapkan kriteria efektivitas organisasi yaitu:

Efektivitas Organisasi

Competing Value

Strategic-Consituency

Systems
Goal-Attainment

D. Jenis-jenis (Tingkatan) Strategi

Untuk perusahaan atau


organisasi yang memiliki lebih
dari satu unit bisnis, pengelola
perlu memiliki strategi
Strategi
korporat. Tujuan dari strategi
Korporat
korporat adalah
mengidentifikasi dan
mengimplementasikan sinergi
di antara unit-unit bisnis
Pada level unit bisnis, masing-
masing pengelola juga perlu
menyusun strategi bagi unitnya,
yang biasa disebut strategi level
bisnis. jadi, pada perusahaan multi
Strategi
bisnis masing-masing divisi akan
Level
mengembangkan strateginya
Bisnis
sendiri berkaitan dengan produk
atau jasa yang ditawarkan,
kelompok konsumen yang menjadi
sasaran, harga yang akan dipasang,
dan seterusnya.

Selain itu, pada level yang lebih


rendah, yaitu level operasional,
kita menemukan pada strategi lain.
setiap fungsi dalam suatu unit
Strategi
bisnis biasanya merumuskan
level
strategi tersendiri dalam
fungsional
menjalankan tugas-tugas yang
dibebankankepadanya. Strategi ini
biasanya disebut strategi level
fungsional
E. Strategi dan Kinerj
Menurut Kaplan dan Norton (2000:3), ukuran-ukuran finansial adlah lag
indicators (Parameter-parameter yang melaporkan hasil-hasil atau konsekuensi
dari apa yang dilakukan pada masa lalu), sementara untuk menenangkan
persaingan yang makin kompetitif dibutuhkan Lead indicator (Parameter—
parameter yang mengarahkan pada kinerja di masa depan). Mereka mengajukan
model BSC, di mana perspektif lain yang bersifat non-finansial, sehingga
organisasi dapat mengejar tingkat keuntungan finansial secara seimbang dengan
aspek-aspek lain yang menentukan kinerja perusahaan di masa mendatang.

Dalam hal ini, tiga perspektif non-finansial yang dimaksud adalah:

Perspektif
Pelanggan

Perspektif
Proses Internal

Persepktif
learning and
Growth
Sejalan dengan itu, pengelolaan organisasi dilakukan dengan penyusunan serangkaian strategi
berdasarkan keempat persepktif tersebut:

Strategi
finansial

Strategi
Pelanggan

Strategi proses
Internal

Startegi
Learning and
Growth
F. Posisi Administrasi dalam Perencanaan Strategis
Jika kita mengamati perkebangan organisasi dewasa ini, tidak sedikit
perubahan yang terjadi pada apa dan bagaimana organisasi dikelola.
Kecenderungan organisasi Post industrial sering memperlihatkan aspek-aspek
yang barangkali tidak terpikirkan di masa sebelumnya katakanlah pada abad ke 19
dan 20.

Dalam konteks strategi, secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa


pergeseran paradigma ini akan mendorong pengelola pengelola organisasi untuk
bersifat outward-looking daripada inward-looking. Artinya tidak cukup bahwa
organisasi berjalan lancar dan mencapai sasaran-sasaran (inward-looking), tetapi
organisasi juga harus cermat melihat perkembangan dan perubahan lingkungan
agar dapat mengantisipasi hambatan dan tantangan.

Paradigma Sekarang Paradigma Baru


Sasaran/Tujuan Short-term goals Corporate and
individual vision
Budaya Rigid Culture Flexibel culture
Orientasi Product Orientation Market Orintation
Fokus Internal Focus External Focus
Titik berat Regional Emphasize Global emphasize
Kontrol Management direction Employee
empowerment
Proses Procedure bias Risk bias
Keputusan Analysis only Creativity, analysis,
intuition
Hubungan Competition only Cooperation &
competition
Posisi penyusun strategi dalam konteks perubahan lingkungan memang tidak
selalu sama.
Menurut Mintzberg ada dua faktor yang menentukan posisi penyusun strategi
dalam organisasi, yaitu kompleksitas dan tingkat perubahan. Pada organisasi-
organisasi yang menempati lingkungan yang menempati lingkungan yang tidak
kompleks dan tingkat perubahan lambat, model rasional dapat diterapkan.

Berikut adalah gambar posisi penyusun strategi dalam berbagai lingkungan.

Implementators
Rational Model formulate

Complexity

Formulators Radical Model


Implementation

Anda mungkin juga menyukai