Anda di halaman 1dari 12

KETERAMPILAN MEMBUAT KEPUTUSAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah BK Entrepreneurship


Dosen pengampu : Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

Di Susun Oleh :
Kelompok 8

Amanda Lestari : 19010007


Putri Juliana Safitri : 19010069
Rita Riansah : 19010054

BK A1 2019

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum warahmatulahi wabarokatuh.

Alhamdulillah puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Keterampilan Membuat Keputusan”.
Makalah ini ditulis guna untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Prodi
Bimbingan dan Konseling. Kami mengucapkan terimakasih terutama kepada
“Dosen pengampu mata kuliah BK Entrepreneurship, yaitu Ibu Siti Fatimah,
S.Psi., M.Pd, dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Terlepas dari itu
kami semua kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat masih
ada kekurangan baik dari susunan maupun dari segi bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi kepada pembaca.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Cimahi, 25 November
2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
A. Definisi Entrepreneurship............................................................................. 3
B. Aspek pengembangan entrepreneur skill...................................................... 3
C. Karakteristik Entrepreneurship..................................................................... 4
D. Strategi Membuat Keputusan........................................................................ 5
E. Macam-Macam Membuat Keputusan........................................................... 6
F. Faktor Membuat Keputusan.......................................................................... 6
G. Teknik Membuat Keputusan......................................................................... 7
BAB III.....................................................................................................................8
SIMPULAN............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara harfiah Entrepreneurship berasal dari bahasa Prancis
entrepreneur yang berrati perantara, di dalam kamus umum bahasa
Indonesia entrepreneur diartikan sebagai “orang yang pandai atau berbakat
dalam mengenali produk baru, menentukan cara produksi dengan cara
baru, menyusun operasi untuk pengedar produk baru, dan memasarkannya
serta mengatur permodalan operasinya.
Menurut Pinchot sebagai mana dikutip oleh Husaini Usman,
entrepeneurship merupakan kemampuan untuk menginternalisasikan baka,
rekayasa dan peluang yang ada. Sementara entrepenur adalah orang yang
berani mengambil resiko, inovatif, kreatif, pantang menyerah dan mampu
menyiasati peluang secara tepat.
Istilah Entrepreneurship pertama kalli dikenalkan oleh Richard
Cantilon seorang ahli ekonomi Prancis. Dalam karya monumentalnya yang
berjudul “Essai Sur La Nature Du Comerce end General”. Cantillon
menyatakan seorang entrepreneur digambarkan sebagai orang yang
membayar harga tertentu untuk produk tertentu untuk kemudian dijual
kembali dengan harga dinamis, dengan membuat keputusan-keputusan
tentang upaya memperoleh dan memanfaatkan sumber-sumber daya dan
menerima resiko berusaha.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai “Keterampilan Membuat
Keputusan” dibawah ini terdapat poin-poin yang akan dijelaskan pada isi
makalah ini.
1. Apa itu definisi tentang Entrepreneurship?
2. Apa saja Karakteristik Entrepreneurship?
3. Bagaimana cara membuat keputusan seorang entrepreneur?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi tentang Entrepreneurship.
2. Untuk mengetahui apa saja Karakteristik Entrepreneurship.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat keputusan seorang
entrepreneur.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Entrepreneurship
Pengertian entrepreneurship menurut para ahli : a) Timmons
mengatakan bahwa entrepreneurship yaitu orang yang mempunyai
tindakan kreatif pada suatu hal yang tidak punya nilai apa- apa. b) Kuratko
dan Hodgetts, entrepreneurship ialah penciptaan berupa inovasi baru
dengan empat dimensi terdiri dari organisasi, lingkungan, individual serta
bantuan keikutsertaan didalam pemerintahan, lembaga dan pendidikan. c)
Arthur Cole, entrepreneurship yaitu seluruh masyarakat, dan suatu
jembatan dari masyarakat, khususnya bidang non ekonomi dari suatu
masyarakat yang bertujuan pada laba dibuat untuk dapat keuntungan dari
sumbangan ekonominya, sebaik yang mereka dapatkan.
Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa entrepreneurship merupakan
suatu inovasi serta kreatifitas untuk menggunakan kesempatan dalam
melahirkan perubahan yang menimbulkan nilai positif bagi dirinya
maupun orang sekitarnya.

B. Aspek pengembangan entrepreneur skill


Inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan. Baik
tidaknya seorang entrepreneur dalam memimpin akan tercermin dari
keputusan-keputusan yang dia ambil. Tidak sedikit kegagalan entrepreneur
dikarenakan kurang tepat dalam mengambil keputusan, ketidak tepatan
dalam mengambil keputusan disebabkan oleh ketidakcukupan informasi,
karena keputusan yang baik adalah keputusan yang dilandasi oleh
informasi yang cukup baik dan benar. Dalam sehari-hari seorang
entrepreneur biasanya akan dituntut mengambil keputusan dengan sedikit
informasi atau bahkan bingung karena terlalu banyak informasi. Oleh
karena itu pada kondisi ini pun kemampuan berkomunikasi berperan
penting dalam memperoleh informasi yang cukup.
Kemudian dalam inti kepempinan juga terdapat keberanian dalam
pembuatan keputusan, hal ini menjadi bagian terpenting dari efektif atau
tidaknya kepemimpinan seorang entrepreneur. Menurut Inyang 2004:129
(dalam ) pembuatan keputusan adalah “the process of selecting among
available alternatives”. Proses pemilihan alternatif keputusan biasanya
merupakan hal yang sulit dilakukan, apalagi jika banyak alternatif
keputusan yang harus dihadapi dan terkadang kontradiksi. Oleh karena itu
seorang entrepreneur selalu berhadapan dengan keputusan strategis dan
teknis sehari-harinya maka seorang entrepreneur harus diimbangi dengan
pengetahauan dan keterambilan dalam pembuatan keputusan, sehingga
mampu membuat keputusan yang tepat, dan setiap keputusan yang diambil
entrepreneur akan menentukan nasib organisasi atau perusahaan yang
dipimpinnya.
Yang terakhir dalam inti kepemimpinan adalah komunikasi, yaitu
proses transfer informasi dan ide dari seorang entrepreneur kepada
lingkungan sosial disekitarnya. Ketika penerima memperoleh makna ide
yang sama dengan pengirim ide dapat dikatakan komunikasi telah efektif.
Karena itu ketiga aspek ini menjadi bagian penting dalam pengembangan
entrepreneurship.

C. Karakteristik Entrepreneurship
Entrepreneur di definisikan sebagai individu yang mengambil
inisiatif, bertanggung jawab dan memiliki kemampuan untuk membuat
sesuatu hal terjadi, mampu menciptakan hal baru, mampu mengelola
resiko yang melekat pada proses, memiliki ketekunan, dan keteguhan
untuk melihat segala sesuatu bahkan ketika menghadapi berbagai
hambatan dan kesulitan.
Karakteristik entrepreneur adalah sifat dan keterampilan personal
yang dimiliki pengusaha untuk membangun kompetensi yang dibutuhkan
untuk kesuksesan usaha. Salah satu karakteristik entrepreneur yang akan
dibahas kali ini adalah Risk Taking Prospensity.

4
Risk Taking Prospensity adalah kecenderungan seorang
entrepreneur dalam membuat keputusan pada keadaan yang penuh
ketidakpastian dengan sedikit informasi dan hasil yang tidak pasti.
Kemudian menurut Brandsatter (Ranto:2017) Risk Taking Prospensity
merupakan kecenderungan orang untuk mengambil resiko dalam kegiatan
usahanya. Kecenderungan mengambil resiko adalah salah satu sifat yang
ada pada seorang entrepreneur. Risk Taking Prospensity mencerminkan
kemampuan seseorang untuk menangani ketidakpastian dan kemauan
untuk mengambil resiko kerugian.

D. Strategi Membuat Keputusan


Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama dari seorang
wirausahawan dalam mengelola bisnisnya. Kegiatan pengambilan
keputusan ini sering menjadi kegelisahan tersendiri bagi seorang
wirausaha, hal ini disebabkan keputusan yang dibuat akan mengikat
seluruh komponen dalam perusahaan untuk melaksanakan hasil keputusan
tersebut.
Tiga alasan yang menjadi dasar mengapa perlu mempelajari
pengambilan keputusan, yaitu:
1. Karier pembuat atau pengambil keputusan meningkat
Seseorang yang telah lama bekerja dalam pekerjaan yang sama
cenderung untuk melakukan pekerjaan secara cepat dan benar.
Besar kemungkinan ia akan dipromosikan untuk menduduki
jabatan yang lebih tinggi dalam organisasi tesebut.
2. Efisiensi kerja manajer meningkat seiring berjalannya waktu,
manajer akan terus berusaha meningkatkan kemampuan mereka
dalam membuat keputusan secara efisien, karena biasanya
penentuan keputusan memerlukan banyak waktu dan cukup
menyita aktivitas.
3. Produktivitas perusahaan meningkat hasil sebuah keputusan sering
kali membuahkan kerja yang semakin baik.

5
E. Macam-Macam Membuat Keputusan
Menurut H.A. Simon, keputusan yang dibuat oleh manajer dalam
mengambil berbagai keputusan dihadapkan pada dua tipe pada situasi yang
berbeda, yaitu:
a. Keputusan yang terprogram
Dibuat untuk mengatasi hal-hal yang bersifat rutin yang terjadi
berulang-ulang pada pekerjaan yang sama, digunakan untuk
mengatasi masalah yang mempunyai sebab-akibat secara jelas
dalam suatu organisasi.
b. Keputusan yang tidak terprogram
Tidak akan diprogramkan jika sifatnya baru dan tidak berstruktur,
unik dan kompleks. Oleh karena itu tidak ada prosedur tertentu
secara pasti yang dapat digunakan untukmengatasi masalah-
masalah yang timbul, karena masalah tersebut tidak muncul dengan
cara yang sama dengan sebelumnya

Sedangkan Menurut Mc. Farland, ia mengklasifikasikan macam-


macam keputusan menjadi Keputusan Dasar dan Keputusan Rutin.

a. Keputusan Dasar merupakan keputusan unit, investasi dalam


jumlah besar, keputusan yang satu kali menyangkut komitmen
jangka panjang dan relatif permanen.
b. Keputusan Rutin merupakan keputusan-keputusan setiap hari,
bersifatrepetitive (berulang-ulang) dan mempunyai sedikit dampak
terhadap organisasi secara keseluruhan.

F. Faktor Membuat Keputusan


a. Faktor Orang
Perlu diperhatikan dan dipertimbangkan orang-orang yang akan
merasakan masalah, sebagai akibat dari adanya keputusan.
b. Faktor Psikologis
Perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor psikologis yang
terasa maupun yang tidak terasa seperti emosional, pikiran, perasaan,
kekecewaan, maupun kejiwaan lainnya.
c. Faktor Sasaran

6
d. Harus memperhatikan dan mendorong arah usaha atau bisnis dalam
rangka pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan oleh seorang
wirausahawan.
e. Faktor Waktu
Waktu efektif dan efisien harus cukup menganalisis data-data dan
permasalahan.
f. Faktor Pelaksanaan
Merupakan tindaklanjut (follow-up) dari setiap keputusan yang
diambil.

G. Teknik Membuat Keputusan


1. Teknik Brain Storming
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreativitas maksimal dari
kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk
melontarkan ide-ide mereka, tanpa rasa takut dan penuh tanggung
jawab.
Prosedur penerapan teknik Brain Storming meliputi empat tahap atau
aturan dasar, yaitu:
1) Tidak boleh memberikan kritik terhadap ide-ide yang disampaikan
oleh anggota kelompok.
2) Bebas mengemukakan ide (pendapat), makin radikal suatu ide
maka semakin baik.
3) Makin besar jumlah ide-ide yang diperoleh, makin besar
kemungkinan
memperoleh penyelesaian yang baik
4) Diharapkan adanya kombinasi dan perbaikan ide
2. Teknik Teori Probabilitas
Menunjukkan besarnya kemungkinan terjadinya suatu kejadian.
Dengan bantuan perangkat ini, wirausahawan dapat memperkirakan
nilai yang diharapkan untuk tiap-tiap alternatif yang dipilih.
3. Teknik Pohon Keputusan
Pohon keputusan juga sangat berguna bagi suatu tim yang mengadakan
analisis masalah untuk dipecahkan bersama-sama dalam tim, karena
masalah yang dihadapinya dan pemecahannya saling berkaitan. Oleh
karena itu, tanpa bantuan anggota tim lainnya masalah yang begitu
kompleks tidak akan dipecahkan dengan baik dan benar.

7
BAB III

SIMPULAN

Dalam membuat keputusan adalah diperlukan tiga langkah yaitu:


pendekatan rasional adalah pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika
bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta yang ada, pendekatan naluri
atau instink pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan
atas pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya dan pendekatan
kombinasi yaitu gabungan antara rasional dan naluri yang mana pendekatan dalam
pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional.
Dalam membuat suatu keputusan seseorang mempunyai banyak alternatif maka
seorang pebisnis harus memilih alternatif, bagi wirausahawan untuk memilih
alternatif yang mengandung banyak kebaikan bagi berbagai macam pihak. Karena
dengan demikian maka usaha yang dijalani akan mendapatkan kepercayaan dari
berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal perusahaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Darwis, M. (2017). Entrepreneurship Dalam Perspektif Islam; Meneguhkan


Paradigma Pertautan Agama Dengan Ekonomi. IQTISHODUNA; Jurnal Ekonomi
Islam, 6(1), 190_221-190_221.

Wijayanto, F. R. (2020). Pengaruh Karakteristik Entrepreneur Dan Karakteristik


Ukm Terhadap Perkembangan Usaha (Survey Pada Pelaku Usaha Tas Di Kota
Banjar Provinsi Jawa Barat)” (Doctoral dissertation, Universitas Komputer
Indonesia.

Maryanto, A. Rosana, D., Jurusan Pendidikan, I. P. A., & di Indonesia, M. P. P. K.


(2015). Model Pmebntukan Mindset , Attitude, Skill dan Knowledge (MASK)
dalam Penyiapan Sarjana IPA yang berjiwa Entrepreneur. In Prosiding Seminar
Nasional, Entrepreneurship dan Profesionalitas Guru di Era MEA (PP. 47-55),

Muchson, M., & MM, S. (2017). Entrepreneurship (Kewirausahaan). Guepedia.

Shohib, M. (2020). Religiusitas dan entrepreneurship. Cognicia, 8(2), 169-1

Anda mungkin juga menyukai