PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
18.0603.0027
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
18.0603.0027
Juli 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Skripsi
Skripsi ini telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Magelang
NIDN. 0602067801
Pembimbing Pendamping
NIDN.
LEMBAR PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan
bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini maka saya siap
menanggung segala resiko/sanksi yang berlaku.
MATERAI
10.000
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty Non
Ekslusive ini Universitas Muhammadiyah Magelang berhak menyimpan,
mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta ijin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik hak cipta.
Dibuat di : Magelang
Pada tanggal : 14 Juli 2022
Yang menyatakan
Abstrak
Pendahuluan:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, atas segala rakhmat serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Dukungan Keluarga Terhadap Kesehatan Jiwa Remaja: Literature Review”.
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun dalam upaya untuk meneliti
bagaimana manajemen hipergranulasi pada luka yang baik. Sholawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa banyak
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini,
iringan doa dan ucapan terima kasih khususnya kepada:
1. Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp., M.Kes, Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang.
2. Ns. Retna Tri Astuti, M.kep, selaku dosen pembimbing 1 yang senantiasa
sabar dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
3. , selaku dosen penguji yang senantiasa sabar,
dan banyak memberikan saran yang sangat bermanfaat untuk skripsi ini.
4. Ns. Sambodo Sriadi Pinilih, M.Kep., Sp.Kep.J, selaku dosen pembimbing 2
yang senantiasa sabar dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
5. Segenap jajaran dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Magelang, terima kasih telah mendidik dan membagikan ilmunya.
6. Orang tua dan teman-teman serta berbagai pihak yang tidak bisa peneliti sebut
satu persatu pada kesempatan ini yang turut membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
Magelang, 14 Juli 2022
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN..................................iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..........................v
Abstrak...................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR SKEMA...............................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian....................................................................................4
E. Target Luaran............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................19
A. Pengertian Kesehatan Jiwa......................................................................19
B. Komponenen Kesehatan Jiwa.................................................................19
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa.............................20
D. Kriteria Sehat Jiwa..................................................................................22
E. Pengertian Remaja..................................................................................22
F. Tahap Perkembangan Remaja.................................................................23
G. Karakteristik Perkembangan Remaja......................................................23
H. Perkembangan Individu Berbeda............................................................26
I. Pengertian Keluarga................................................................................27
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SKEMA
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
sendiri atau mempunyai keinginan untuk bunuh diri. Mungkin yang harus
dilakukan oleh keluarga adalah membiasakan mereka terbuka. Dengan begitu,
mereka akan dengan santai menceritakan hal apapun tentang dirinya kepada orang
terdekat. Dalam hal ini keluarga sangat penting utuk mempeengaruhi (Oktaviany,
2021)
Remaja perlu adanya kesiapsiagaan dengan sistem pada remaja diantaranya fungsi
keluarga dimana berisiko dalam rentang rendah lebih besar mengalami masalah
kesehatan jiwa dibandingkan dengan fungsi keluarga sangat baik, keluarga
merupakan support system terdekat bagi remaja yang berdampak pada perilaku
remaja. Kesiapan keluarga berperan penting dalam proses tumbuh kembang
remaja dalam mebentuk instrumental, informasi, emosional, dan penghargaan,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
orang tua dalam menghadapi dan memberikan dukungan kepada remaja, yang
berdampak remaja dalam lingkungan (Sulistiowati et al., 2018)
Menurut observasi didusun Siyangan terdapat permasalahan pada remaja seperti
sudah diperbolehkan merokok, meminum-minuman keras yang bisa berakibat
mabuk, dan kecanduan game online, Terlebih pada masa pandemic Covid-19 ini,
dengan pembelajaran daring banyak remaja di dusun Siyangan yang merasa bosan
dan lebih suka dengan bermain game dan bermain dengan teman-temannya seperti
nongkrong yang tidak jelas. Hal ini tentu saja akan dapat menyebabkan resiko
terjadinya permasalahan kesehatan jiwa pada remaja di Dusun Siyangan. Adapun
upaya yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah setempat belum
banyak. Upaya pembinaan dan pemberdayaan remaja untuk kesehatan remaja
belum dilakukan. Kegiatan yang dilakukan hanya masih berfokus pada kesehatan
ibu dan anak dan upaya kesehatan secara umum. Berdasarkan data di atas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Dukungan Keluarga Terhadap
Kesehatan Mental Remaja: Literature Review”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui dukungan keluarga dalam
kesehatan jiwa remaja dengan metode literature review.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Target Luaran
Target luaran skripsi berupa publikasi artikel ilmiah pada Jurnal Keperawatan,
Borobudur Nursing Review, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Magelang, ISSN: 2777-0788, https://journal.unimma.ac.id/index.php/bnur
Individu memiliki arah untuk pertumbuhan dan aktualisasi diri. Dia tidak puas
dengan status quo/anti perubaha dan terus-menerus berusaha untuk tumbuh
menjadi seseorang yang ingin tumbuh.
3. Menoleransi ketidakpastian hidup:
Seseorang dapat menghadapi tantangan sehari-hari dengan harapan dan
pandangan positif, apa pun yang terjadi di masa depan. Ia akan selalu tetap tenang
dalam menghadapi masalah.
4. Harga diri:
Orang-orang secara realistis menyadari kemampuan dan keterbatasan mereka. Dia
tidak melihat dirinya secara positif dan bertindak atau berpikir dia tidak bisa
melakukan sesuatu.
5. Menguasai lingkungan:
Manusia dapat menjadi kreatif, kompeten, dan kompeten dalam menghadapi dan
mempengaruhi lingkungan. Ia akan mudah bergaul dengan masyarakat dan
memilih yang positif dari lingkungannya.
6. Manajemen stress:
Orang dapat menoleransi stresor hidup seperti kecemasan, kesedihan, atau
kegagalan. Dia tahu bahwa stres tidak berlangsung selamanya, dan dia
menggunakan dukungan keluarga dan teman untuk melewati krisis.
tidak dapat dibagi karena mereka saling terkait. Orang yang percaya positif,
kesehatan jiwanya juga akan baik (Sari, 2020)
2. Faktor interpersonal
a. Rasa
Maslow menggambarkan kepemilikan sebagai kebutuhan psikososial dasar yang
mencakup nilai dan kecocokan. Nilai mewakili perasaan kebutuhan dan
penerimaan. Kesesuaian, di sisi lain, mengacu pada perasaan konsisten dengan
sistem. Rasa memiliki akan menimbulkan perasaan penerimaan dan penerimaan,
kebutuhan dan kebutuhan.
b. Jaringan sosial dan dukungan sosial
Jejaring sosial adalah sekelompok dua orang atau lebih yang terhubung satu sama
lain. Kehadiran jejaring sosial akan meningkatkan hubungan baik antar manusia,
dan penelitian menunjukkan bahwa kehadiran jejaring sosial menghilangkan
stresor dan menghasilkan respons positif. Dukungan sosial adalah sistem
dukungan yang berasal dari keluarga, teman, atau masyarakat. Dukungan sosial
dapat berupa pujian dan dorongan yang tentunya dapat meningkatkan kemampuan
individu dalam mengatasi stress (Multasih & Suryadi, 2019).
E. Pengertian Remaja
Adolescence atau sering disebut juga dengan istilah masa remaja berasal dari
bahasa latin adolescence/adolescence yang berarti pertumbuhan. Masa remaja
adalah proses bertahap menuju kematangan fisik, intelektual, psikologis, sosial
dan emosional. Hal ini menunjukkan bahwa sifat pertumbuhan adalah bahwa ia
terjadi secara bertahap, bukan tiba-tiba, dari satu tahap ke tahap lainnya. WHO
menggambarkan masa remaja sebagai tahap perkembangan dari masa kanak-
kanak hingga dewasa, kira-kira antara usia 10 dan 19 tahun.
Remaja dalam perkembangannya tentu saja mempunyai ciri yang khas. Hal ini
harus benar-benar diperhatikan karena adanya perubahan poisitif dan negatif yang
terjadi/tentang apa saja sikap yang harus dipertahankan ataupun yang perlu
dilurskan/diarakhan (Khasanah & Mamnuah, 2021)
1. Perkembangan psikososial remaja
Perkembangan psikososial remaja akan membentuk kepribadian remaja itu
sendiri. Masa remaja awal dimulai dengan pubertas dan stabilitas emosional dan
fisik yang relatif. Selain itu, orang ingin mencegah otonomi dari keluarga dan
mengembangkan identitas mereka sendiri daripada pembagian peran. Identitas
kelompok penting untuk mengawali pembentukan identitas pribadi. Remaja pada
masa remaja awal harus mampu mengatasi masalah teman sebaya sebelum
menjawab pertanyaan tentang siapa mereka dalam hubungannya dengan keluarga
dan masyarakat (Pertiwi & Lestari, 2021)
2. Perkembangan kognitif
Remaja tidak lagi dibatasi oleh realitas dan peduli dengan perkembangan kognitif.
Remaja sudah berpikir ke depan dan memperhatikan peluang baru (mengancam
dan menguntungkan). Dia akan mulai membayangkan apa yang akan berubah di
masa depan sebagai akibat dari perilaku sekolahnya, seperti hubungannya dengan
orang tuanya dan kurangnya motivasi untuk belajar dan mencegahnya untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi. Remaja secara mental mampu memanipulasi
lebih dari satu kategori variabel pada saat yang bersamaan. Misalnya, saat
merencanakan perjalanan, Anda dapat mempertimbangkan hubungan antara
kecepatan, jarak, dan waktu. Mereka dapat mendeteksi konsistensi logis atau
inkonsistensi dalam sekelompok pernyataan dan mengevaluasi sistem atau
kumpulan nilai dalam perilaku yang lebih dapat diuraikan (Putri et al., 2020)
3. Perkembangan moral
Masa remaja akhir ditandai dengan pertanyaan serius tentang nilai-nilai moral dan
pribadi. Remaja dapat dengan mudah mengambil peran yang berbeda. Mereka
memahami kewajiban dan tanggung jawab berdasarkan hak bersama dengan
orang lain, dan konsep keadilan yang muncul dalam menentukan hukuman atas
kesalahan dan memperbaiki atau mengganti yang rusak karena kesalahan. Tetapi
mereka tidak mematuhi tetapi menantang aturan moral yang ditetapkan oleh
pengamatan remaja bahwa aturan lisan berasal dari orang dewasa (Supandi et al.,
2019)
4. Perkembangan Spiritual
Ketika remaja mulai mandiri dari orang tua dan otoritas lainnya, beberapa dari
mereka mulai mempertanyakan nilai dan cita-cita keluarga. Sementara itu, remaja
lain yang masih bergulat dengan konflik di masa yang penuh gejolak ini, masih
memegang teguh nilai-nilai ini sebagai elemen kehidupan yang stabil. Remaja
mungkin menolak kebaktian formal, tetapi berdoa secara pribadi di kamar mereka.
Mereka mungkin perlu mengeksplorasi konsep keberadaan Tuhan.
Membandingkan agama seseorang dengan orang lain mungkin mempertanyakan
keyakinan Anda, tetapi pada akhirnya spiritualitas Anda terbentuk dan diperkuat
(Saputra, 2018)
5. Perkembangan Sosial
Untuk mencapai kedewasaan penuh, remaja harus melepaskan diri dari dominasi
keluarga dan membangun identitas yang independen dari otoritas orang tua.
Namun, proses ini penuh dengan ambivalensi bagi remaja dan orang tua. Remaja
ingin berada di luar kendali orang tua ketika mereka tumbuh dewasa, tetapi takut
ketika mencoba memahami tanggung jawab yang datang dengan kemandirian
(SUHARTI, 2020)
a. Hubungan dengan Orang Tua Selama masa remaja, hubungan antara orang tua
dan anak berubah dari cinta dan kesetaraan. Proses mencapai kemerdekaan
seringkali penuh dengan kebingungan dan ambiguitas. Ini karena, sementara
orang tua dan remaja belajar untuk mengambil dan melihat melalui peran
baru, penyelesaian sering kali menciptakan serangkaian keterasingan yang
menyakitkan yang diperlukan untuk membangun hubungan. hubungan
terakhir (Parulian & Yulianti, 2019)
b. Hubungan Sebaya Sementara orang tua terus memiliki pengaruh yang
signifikan pada kehidupan sebagian besar remaja, diyakini bahwa bagi
sebagian besar remaja, teman sebaya memainkan peran yang lebih penting
I. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang memiliki hubungan darah, perkawinan,
atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan
memainkan perannya dalam menciptakan dan memelihara suatu budaya. Keluarga
adalah unit terkecil yang memberikan dukungan sosial kepada seluruh anggota
keluarga dan berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya pribadi. Dapat
disimpulkan keluarga adalah suatu sistem di mana anggota keluarga berinteraksi
satu sama lain, memainkan peran sosial tertentu, dan dihubungkan oleh darah dan
pernikahan untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut (Syahla, 2021) tugas dan fungsinya dalam bidang kesehatan dibagi
kedalam 5 hal yang harus dilakukan, diantaranya :
1. Menyadari bahwa masalah kesehatan setiap keluarga. Kesehatan merupakan
kebutuhan keluarga yang tidak bisa diabaikan, karena tanpa kesehatan
semuanya tidak ada artinya dan kesehatan terkadang menghabiskan semua
kekuatan sumber daya dan dana keluarga. Orang tua harus mewaspadai
kondisi kesehatan dan perubahan yang dialami anggota keluarga. Karena
perubahan terkecil yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
merupakan kepedulian dan tanggung jawab keluarga, jika mengetahui adanya
perubahan sebaiknya segera mencatat kapan, apa, dan seberapa besar
perubahannya.
2. Membuat keputusan tentang mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
melindungi kesehatan keluarga Anda. Tugas ini merupakan upaya besar
keluarga untuk mencari dukungan yang tepat berdasarkan keadaan keluarga
mereka, mengingat kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang
menentukan perilaku mereka. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh
keluarga diharapkan tepat untuk mengurangi atau mengatasi masalah
kesehatan. Jika keluarga anda memiliki batasan, anda dapat mencari bantuan
dari orang-orang di lingkungan keluarga anda.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit atau tidak mampu menolong dirinya
sendiri karena cacat atau usia muda. Perawatan ini dapat dilakukan di rumah
jika keluarga memiliki kesempatan untuk mengambil langkah tambahan untuk
menghindari masalah yang lebih serius.
4. Memelihara suasana rumah yang kondusif bagi kesehatan dan perkembangan
pribadi anggota keluarga. Keluarga berperan sebagai pendukung bagi anggota
keluarga yang sakit. Dengan kata lain, untuk menjaga kesehatan anggota
keluarga, kebutuhan keluarga harus sesuai dengan konsumsi sumber daya
lingkungan
5. Menjaga hubungan antara keluarga dan institusi pelayanan kesehatan
(menggunakan institusi pelayanan kesehatan yang ada) Sikap positif
berpengaruh positif pada keluarga terhadap fasilitas pelayanan kesehatan.
O. Kerangka Teori
Remaja
1. Perkembangan Psikososial
2. Perkembangan Kognitif
3. Perkembangan Moral
4. Perkembangan Spiritual
5. Perkembangan Sosial
Keluarga
Keterangan: : Diteliti
: Tidak Diteliti
A. Database
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang
didapat berupa artikel jurnal yang bereputasi baik dari jurnal internasional dengan
tema yang sudah ditentukan. Pencarian literature review menggunakan dua
database dengan kriteria kualitas tinggi dan sedang yaitu; Google Scholar.
B. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan bahasa Indonesia dengan keyword dan
boolean operator (AND, OR NOT or AND NOT) yang digunakan untuk
memperluas atau menspesifikasinya pencarian, sehingga mempermudah dalam
penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam literature review
ini disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri sebagai
berikut:
Tabel 3. 2 PICOS
Kriteria Inklusi Ekslusi
Population (P) Studi literature yang Studi literature yang tidak
membahas mengenai membahas mengenai
dukungan keluarga terhadap dukungan keluarga terhadap
kesehatan jiwa remaja
kesehatan jiwa remaja.
Comparators (C) Kelompok control yang masuk Kelompok yang tidak masuk
dalam kategori tema study dalam katagori tema study
literature review. literature review.
Outcomes (O) Hasil study literature review Hasil study literature review
yang dipublikasi dalam 5 yang tidak terkait dalam
tahun terakhir berupa penelitian sebelumnya.
dukungan keluarga terhadap
kesehatan jiwa remaja.
Study design and Randomized control and trial, Cross sectional study.
publication type (S) Cohort.
Diagram PRISMA
Google Scholar
n = 16.700
Articles excluded:
n = 16.676
There is no keyword
“Dukungan keluarga” or
“Kesehatan jiwa remaja” in
the title (9.284)
Automated duplicate removed
(1.108)
The article is not full text
(3.672)
Does not provide
implementation (2.612)
Articles excluded:
n = 11
(There is no implementation in
in teenagers).
Articles excluded:
n=0
DAFTAR PUSTAKA
Hendrianti, N. P., & Dewinda, H. R. (2019). Konsep Diri Dan Dukungan Sosial
Keluarga Terhadap Kematangan Karir Pada Siswa Kelas Xii Smk. Jurnal
RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 10(1), 78–87.
https://doi.org/10.24036/rapun.v10i1.105016
Idaiani, S., & Riyadi, E. I. (2018). Sistem Kesehatan Jiwa di Indonesia: Tantangan
untuk Memenuhi Kebutuhan. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan
Pelayanan Kesehatan, 2(2), 70–80. https://doi.org/10.22435/jpppk.v2i2.134
Kesehatan, D. (2018). Kesehatan mental pada remaja (3rd ed.). Riskesdas, 2018.
Multasih, E., & Suryadi, B. (2019). Pengaruh Self-Esteem dan Dukungan Sosial
Terhadap Optimisme Masa Depan Anak Jalanan di Rumah Singgah Jakarta
Selatan. TAZKIYA: Journal of Psychology, 1(1), 67–78.
https://doi.org/10.15408/tazkiya.v18i1.9377
Parulian, T. S., & Yulianti, A. R. (2019). Hubungan pola asuh orang tua dengan
interaksi teman sebaya pada remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(2), 173.
https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.175-180
Prihartanti, T., Khodijah Parinduri, S., & Masitha Arsyati, A. (2021). Evaluasi
Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Jiwa Di Puskesmas Sindang Barang
Kota Bogor Provinsi Jawa Barat Tahun 2020. Promotor, 4(4), 380.
https://doi.org/10.32832/pro.v4i4.5605
Priyanti, S. Y., Mardi, M., & Fauzi, A. (2021). Analisis kecemasan Akademis
melalui self efficacy dan dukungan sosial pada siswa SMK Jurusan
Akuntansi. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 758–769.
Putri, R. A., Lestari, P., & Nilawati, I. (2020). Gerakan Remaja Sehat dan dan
pemberian pendidikan kesehatan Pelaksanan kegiatan dilaksnakan di SMK
Supandi, D., Hakim, L., & Hartono, R. (2019). Pola asuh orang tua dalam
perkembangan moral remaja (studi kasus Di Desa Pernek). Jurnal Psimawa,
2(1), 35–46. http://jurnal.uts.ac.id/index.php/PSIMAWA
Wiguna, T., Manengkei, P. S. K., Pamela, C., Rheza, A. M., & Hapsari, W. A.
(2018). Masalah Emosi dan Perilaku pada Anak dan Remaja di Poliklinik
Jiwa Anak dan Remaja RSUPN dr. Ciptomangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Sari Pediatri, 20(2), 101. https://doi.org/10.14238/sp20.2.2018.101-5
Wulandari, D., & Hermiati, D. (2019). Deteksi Dini Gangguan Mental dan
Emosional pada Anak yang Mengalami Kecanduan Gadget. Jurnal
Keperawatan Silampari, 3(1), 382–392.
https://doi.org/10.31539/jks.v3i1.843