Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI

1. Praktikum ke : 13
2. Tanggal : 2 Desember 2022
3. Judul praktikum : Pengoperasian dan pemeliharaan Dry Heat Oven (DHO).
4. Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat mengunakan dan melakukan pemeliharaan alat
DHO dengan benar
5. Penggunaan alat : sterilisasi alat dengan menggunakan panas (Sterilisasi kering)
6. Prinsip kerja alat : Proses sterilisasi panas kering terjadi melalui mekanisme konduksi
panas. Panas akan diabsorpsi oleh permukaan luar alat yang
disterilkan, lalu merambat ke bagian dalam
permukaan sampai suhu untuk sterilisasi tercapai
7. Alat dan bahan : 1. Dry Heat Oven
yang digunakan 2. Tabung Reaksi
3. Lidi Tusuk sate
4. Kapas
5. Wadah alat yang akan disterilisasi
6. Wadah alat yang sudah disterilisasi
7. Spidol
8. Kertas A4 (Bisa bekas)

8. Jelaskan dasar : Oven adalah alat pemanas yang dapat digunakan untuk sterilisasi
teori alat DHO peralatan secara kering. Biasanya digunakan untuk mengeringkan
peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik serta
dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. oven lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC.Tidak semua
alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan
spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan yaitu alat gelas dengan
ketelitian rendah, sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi
tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian
tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan
memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti dan biasanya
digunakan desikator untuk mengeringkannya.

9. Prosedur : 1. Hubungkan DHO dengan sumber arus listrik.


penggunaan 2. Cuci bersih peralatan yang akan disterilkan
3. Setiap mahasiswa menyiapkan 1 tabung rekasi dan 1 kapas lidi
yang akan disterilisasi
4. Bungkus dengan kertas atau aluminium foil, alat yang akan
disterilkan (tabung rekasi, kapas lidi, dan peralatan lain) yang
bertujuan melindungi bahan agar tidak terkontaminasi.

1
5. Susun alat yang akan disterilkan serapi mungkin. Apabila
pemanasan di atas suhu 1000 C, jangan memasukkan alat/bahan
yang terbuat dari karet, plastik atau bahan yang mudah rusak.
6. Jangan mensterilkan labu ukur dan pipet ukur karena volume
akan berubah.
7. Tutup pintu dry heat oven dan ventilasi dry heat oven.
8. Tekan tombol on lalu atur suhu yang diinginkan dengan
memutar tombol suhu ke 1600 C.
9. Setelah suhu yang diinginkan tercapai dengan melihat
termometer yang tertera pada DHO.
10. Atur waktu yang diinginkan dengan memutar tombol timer,
sterilisasi alat-alat gelas dilakukan selama 30 menit.
11. Pindahkan tombol lampu dari I ke II.
12. Proses sterilisasi selesai ditandai dengan lampu akan mati
secara otomatis.
13. Buka pintu alat DHO, keluarkan alat yang sudah steril, setelah
suhu pada alat turun/dingin.
14. Tempatkan peralatan yang sudah disteril pada wadah yang
bersih, dan diberi label dengan keterangan meliputi: Hari,
Tanggal, Jam, Nama yang melakukan sterilisasi)
15. Simpan peralatan yang sudah disterilisasi pada lemari
penyimpanan.
10. Prosedur : 1. Catat waktu dan suhu/temperature setiap kali alat dijalankan.
pemeliharaan 2. Alat harus bersih dan bebas dari debu.

Hasil Praktikum :

Pembahasan : • Pertama, pastikan untuk menempatkan oven di ruang kerja yang bersih,
Jelaskan apa yang dalam ruangan, dan tahan lembab untuk mencegah korosi. Jaga jarak
harus diperhatikan dengan baik dari dinding dan langit langit dengan jarak antara dinding 4
dalam penggunaan inci dan jarak dengan langit langit sekitar 11 inci.
• Selanjutnya, periksa persyaratan voltase oven yang Anda miliki. Oven
DHO
kecil biasanya membutuhkan 220 volt, sedangkan oven yang lebih besar
mungkin membutuhkan 380 volt.
• Sebelum Anda memasukkan bahan atau alat ke dalam oven, periksa
apakah catu daya terhubung sebelum menyalakan unit. Untuk oven yang
2
dilengkapi dengan blower, biarkan blower tetap terbuka selama proses
pemanasan dan termostatik, jika keseragaman suhu dapat terganggu dan
dapat merusak elemen pemanas. Setelah itu sesuaikan suhu oven agar
sesuai dengan sampel atau alat anda.
• Jangan letakkan sampel atau alat lab di bagian bawah papan (pelat
panas) karena akan mempengaruhi siklus udara di dalam oven. Juga,
jangan memanggang barang yang mudah terbakar, meledak, dan barang
yang mudah menguap dan korosif.
• Setelah selesai memanaskan sampel atau alat lab, jangan lupa
mematikan unit sebelum membuka pintu. Jangan pernah menyentuh
sampel secara langsung dengan tangan anda. Selalu gunakan alat khusus
atau kenakan sarung tangan untuk perlindungan agar terhindar dari luka
bakar yang tidak merugikan.

Kesimpulan : Fungsi oven laboratorium adalah memanaskan atau mengeringkan


peralatan laboratorium atau objek-objek lainnya.

Sumber Pustaka : Maria, TJ, dkk. 2018. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik
(TLM) Kendali Mutu hal 176-178

Mengetahui Palembang,

Pembimbing Praktikum

Anda mungkin juga menyukai