Pengertian Koordinasi
Pengertian Koordinasi
menurut Stoner (dalam Sugandha, 2011:212), koordinasi adalah proses penyatupaduan sasaran-sasaran
dan kegiatan-kegiatan dari unit-unit yang terpisah (bagian
atau bidang fungsional) dari sesuatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien.
tujuan
Koordinasi merupakan kerja sinergis antar pihak, sehingga ia bukanlah sebuah sistem individu. Oleh
karena itu, koordinasi bertujuan untuk membentuk ketergantungan atau kesinambungan antar pihak
demi memenuhi capaian fungsi, struktur, dan sumber daya dalam konteks organisasi.
prnsip
mengenai sasaran yang harus dicapai sebagai arah kegiatan bersama, adanya
kesepakatan mengenai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan oleh masing masing pihak,
termasuk target dan jadwalnya, setelah itu adanya kataatan atau
loyalitas dari setiap pihak terhadap bagian tugas masing-masing serta jadwal yang
telah diterapkan.
Jenis-Jenis Koordinasi
lingkup dan arah jalurnya yaitu menurut lingkupnya, terdapat koordinasi intern,
yaitu koordinasi antar pejabat antar unit di dalam suatu organisasi dan koordinasi
ekstern, yaitu koordinasi antar pejabat dari berbagai organisasi atau antar
organisasi.
Menurut praktiknya, koordinasi terdiri dari beberapa jenis utama yang meliputi koordinasi internal dan
eksternal. Untuk koordinasi internal, dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Koordinasi vertikal
Secara umum, koordinasi internal merupakan koordinasi yang terjadi di dalam relasi suatu organisasi
seperti manajer, eksekutif, departemen, divisi, dan karyawan. Sedangkan, koordinasi vertikal berarti
bersifat dari atas ke bawah atau sebaliknya dengan mematuhi rambu hierarki dalam suatu organisasi
tersebut. Salah satu contoh koordinasi vertikal ini adalah keberadaan supervisors dalam tim penjualan.
2. Koordinasi horizontal
Berkebalikan dengan koordinasi vertikal, koordinasi horizontal bersifat sejajar berdasarkan kesamaan
status atau jabatan. Relasi yang terjadi adalah koordinasi setara seperti koordinasi antar kepala
departemen atau antara para eksekutif dalam suatu organisasi. Di beberapa komunitas tanpa struktur,
koordinasi horizontal juga dilakukan secara sejajar dan terbuka.
Selain koordinasi internal, terdapat pula koordinasi eksternal yang dilakukan suatu organisasi dengan
pihak luar. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun relasi dengan klien, atau perusahaan lain dengan
kepentingan tertentu. Koordinasi eksternal juga bisa dilakukan terkait kebijakan atau pejabat
pemerintah hingga institusi finansial, seperti konsultan pajak hingga konsultan hukum.
KATA PENGANTAR…………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………
1.1 Latar Belakang……………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….
2.1. Pengertian Pengarahan dan Pengkoordinasian…………..
2.2 Jenis Pengarahan dan koordinasi………………………
2.3 Prinsip Pengaran dan koordinasi………………………..
2.4 Tujuan pengarahan dan koordinasi……………………..
2.5 Manfaat Pengarahan dan koordinasi……………………….
BAB III PENUTUP…………………………………………………….
3.1 Kesimpulan…………………………………………………...
3.2 Saran………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKAN