Anda di halaman 1dari 32

1

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BALITA SEHAT
DI BPS NY. S MAGETAN

Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Lanjut I


Dosen Pengajar : Tinuk Esti
E sti Handayani, S.S.T., M.Kes

Disusun Oleh :
Fitri Yuliana, AM.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN DIV BIDAN KLINIK 
PROGRAM STUDI KEBIDANAN MAGETAN
TAHUN 2011
2

BAB I
LANDASAN TEORI

A. Peng
Penget
etia
ian
n
Anak (menurut U RI No. 4 tahun 1979) adalah seorang yang belum mencapai
usia 21 tahun dan belum pernah menikah (Suryanah, 1995 : 1)

B. Pato
Patofi
fisi
siol
olog
ogis
is
1. Proses tumbuh kembang anak 
Pros
Proses
es pert
pertum
umbu
buha
han
n dan
dan perk
perkem
emba
bang
ngan
an anak
anak terj
terjad
adii seja
sejak
k dala
dalam
m
kandun
kandungan
gan.. Setiap
Setiap organ
organ dan fungsi
fungsinya
nya mempun
mempunyai
yai kecepa
kecepatan
tan yang
yang
  berbeda-bed
berbeda-beda.
a. Perkembang
Perkembangan
an yang dialami anak merupakan
merupakan rangkaian
rangkaian
  per
peru
ubah
bahan yang
ang tera
teratu
turr dari
ari satu
satu tah
tahap perk
erkmeb
mebang
angan ketah
etahap
ap
  perke
perkemba
mbang
ngan
an beriku
berikutny
tnyaa yang
yang berlak
berlaku
u secara
secara umum
umum misaln
misalnya
ya : anak 
anak 
terdiri dengan satu kaki, berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga,
 berlari dan sebagainya (Nardho, 1993 : 2).
2. Perkembangan
Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang
yang kompe
kompelks
lks dalam pola
pola yang
yang teratu
teraturr dan sebaga
sebagaii hasil
hasil dari
dari proses
proses
  pematanga
pematangan.
n. Disini
Disini menyangku
menyangkutt adanya
adanya proses
proses diferensias
diferensiasii dari sel-sel
tubuh jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang
sedemi
sedemikia
kian
n rupa
rupa hingga
hingga masing
masing-mas
-masing
ing dapat
dapat memenu
memenuhi
hi fungsi
fungsinya
nya..
Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 1995 : 1).
3. Teori perkembangan
a. Teori pe
perkembangan me
menurut So
Soetjiningsih, 19
1995 : 29
2 9-
30)
Melalui Denver Developmental Skrening test (DDST) mengemukakan
4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita yaitu :
1) Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspe
Aspek
k yan
yang berh
erhubun
ubunga
gan
n den
dengan
gan kema
kemam
mpuan
puan mand
mandir
iri,
i,
 bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan.
2

BAB I
LANDASAN TEORI

A. Peng
Penget
etia
ian
n
Anak (menurut U RI No. 4 tahun 1979) adalah seorang yang belum mencapai
usia 21 tahun dan belum pernah menikah (Suryanah, 1995 : 1)

B. Pato
Patofi
fisi
siol
olog
ogis
is
1. Proses tumbuh kembang anak 
Pros
Proses
es pert
pertum
umbu
buha
han
n dan
dan perk
perkem
emba
bang
ngan
an anak
anak terj
terjad
adii seja
sejak
k dala
dalam
m
kandun
kandungan
gan.. Setiap
Setiap organ
organ dan fungsi
fungsinya
nya mempun
mempunyai
yai kecepa
kecepatan
tan yang
yang
  berbeda-bed
berbeda-beda.
a. Perkembang
Perkembangan
an yang dialami anak merupakan
merupakan rangkaian
rangkaian
  per
peru
ubah
bahan yang
ang tera
teratu
turr dari
ari satu
satu tah
tahap perk
erkmeb
mebang
angan ketah
etahap
ap
  perke
perkemba
mbang
ngan
an beriku
berikutny
tnyaa yang
yang berlak
berlaku
u secara
secara umum
umum misaln
misalnya
ya : anak 
anak 
terdiri dengan satu kaki, berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga,
 berlari dan sebagainya (Nardho, 1993 : 2).
2. Perkembangan
Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang
yang kompe
kompelks
lks dalam pola
pola yang
yang teratu
teraturr dan sebaga
sebagaii hasil
hasil dari
dari proses
proses
  pematanga
pematangan.
n. Disini
Disini menyangku
menyangkutt adanya
adanya proses
proses diferensias
diferensiasii dari sel-sel
tubuh jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang
sedemi
sedemikia
kian
n rupa
rupa hingga
hingga masing
masing-mas
-masing
ing dapat
dapat memenu
memenuhi
hi fungsi
fungsinya
nya..
Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 1995 : 1).
3. Teori perkembangan
a. Teori pe
perkembangan me
menurut So
Soetjiningsih, 19
1995 : 29
2 9-
30)
Melalui Denver Developmental Skrening test (DDST) mengemukakan
4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita yaitu :
1) Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspe
Aspek
k yan
yang berh
erhubun
ubunga
gan
n den
dengan
gan kema
kemam
mpuan
puan mand
mandir
iri,
i,
 bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan.
3

2) Fine motor adaptive (gerakan motork halus)


Aspe
Aspek
k yang
yang berh
berhub
ubun
unga
gan
n deng
dengan
an kema
kemamp
mpua
uan
n anak
anak untu
untuk 

1
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-
 bagian tubuh tertentu saja, dan otot-otot kecil tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat misalnya kemamlpuan untuk menggambar,
memegang sesuatu benda, dan lain-lain.
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara mengikuti
 perintah dan berbicara spontan.
4) Gross motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh.
b. Teori Pe
Perkembangan me
menurut Si
Sigmen Fr
Frued dan Ericsen
Menurut Suryanah, 1995 : 44-45
Keluarga menyoroti perkembangan dan beberapa aspek yang berbeda,
namun semua sepakat bahwa perkembangan terjadi selangkah secara
urut
urut dan teratu
teratur.
r. Bila
Bila anak
anak mengua
menguasai
sai tugas
tugas perkem
perkemban
bangan
gan tahap
tahap
 berikutnya yang lebih kompleks. Gangguan perkembangan akan terjadi
 bila tidak berhasil menyelesaikan tugas perkembangan tahap tertentu.
Tahap-tahap perkembangan menurut Sigmund Freud :
1) Fase oral
∞ Antara umur 0-15 tahun
∞ Dimana anak mendapat kepuasan dan kenikmatan melalui
mulutnya.
∞ Hubungan antara ibu dan anak menjadi dasar 
 perkembangan mental anak pada fase ini.
∞ Fase
Fase oral
oral ini mencak
mencakup
up tahap
tahap pertam
pertamaa kehidu
kehidupan
pan anak 
anak 
(anaklahir).
∞ Fase menyapih ibu didampingi bapak.
∞ Seandai
Seandainya
nya ibu berhas
berhasil
il dalam
dalam pemenu
pemenuhan
han kebutu
kebutuhan
han--
kebu
kebutu
tuha
han
n dasa
dasarr maka
maka anak
anak akan
akan meras
merasaa aman
aman dan
dan dapa
dapatt
melangkah ke fase berikutnya dengan mantap.
4

∞ Dan bila fase pertama belum terselesaikan, maka akan


terbawa pda fase berikutnya.
2) Fase anal
∞ Terjadi pada anak antara umur 1-3 tahun.
∞ Sifat akunya mulai muncul (egoitas).
∞ Perkembangan pembicaraan dan bahasa.
∞ Sifat kemandirian anak mulai muncul.
∞ Tugas utama anak pada fase ini adalah latihan dan
kebersihan/latihan toilet (toilet training).
∞ Yang harus dilakukan orang tua melatih anak dapat BAK dan
BAB secara bersih dan teratur.
∞ Bila latihan dilakukan dengan kekerasan/hukuman akan
 berakibat yang buruk pada anak tersebut.
∞ Akhir masa anak akan menimbulkan kepribadian yang anal.
3) Fase falik/oedipal
∞ Antara mur 3-5 tahun.
∞ Anak mulai mengenal bagian tubuhnya sendiri.
∞ Anak mulai bisa merasakan dorongan seksual yang kemudian
ditujukan pada orang tuanya dengan jenis kelamin berbeda
dengan dirinya.
∞ Perasaan ini menimbulkan persaingan dengan orang tua yang
mempunyai jenis kelamin sama untuk mendpatkan perhatian
dari orang tua yang lainnya.
∞ Biasanya orang tua merasa tidak terancam dengan tingkah
lakunya dan berusaha untuk menahan diri dengan demikian
super egonya mulai berkembang.
4) Fase laten (7-12 tahun)
∞ Periode intergrasi.
∞ Ciri-cirinya : anak harus berhadapan dengan berbagai macam
tuntutan, misalnya hubungan kelompok, pelajaran sekolah, dan
lain-lain.
5

∞ Anak belajar untuk mengucapkan dan mengintegrasikan


 pengalaman baru yang didapatkannya.
5) Fase genital
∞ Anak harus dapat menghadapi berbagai
 permasalahan yang kompleks

∞ Diharapkan dapat bersikap dewasa dalam


menghadapi berbagai persoalan walaupun sebenarnya masih
dalam masa transisi.
c. Menurut buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga
dan Balita) ada 7 aspek pertumbuhan balita yaitu :
1) Tingkah laku sosial.
2) Menolong diri sendiri.
3) Intelektual.
4) Gerakan motorik halus.
5) Komunikasi pasif.
6) Komunikasi aktif.
7) Gerakan motorik kasar.
d. Periode perkembangan umur dapat dikategorikan sebagai
 berikut :
1) Periode perinatal (sejak konsepsi sampai lahir)
∞ Germinal : konsepsi -2 minggu.

∞ Embrionik : 2-8 minggu

∞ Fetal : 8-40 minggu (lahir)


2) Periode infancy (sejak lahir sampai 12-18 bulan)
∞ Neonatal : sejak lahir-28 hari.

∞ Inpancy : 1 bulan -1 tahun.


3) Periode early childhood (umur 1 tahun-6 bulan)
∞ Toddler : 1-3 tahun

∞ Preschool : 3-6 tahun


4) Periode middle childhood
6

Sejak umur 6 tahun-12 tahun : usia sekolah.


5) Periode later childhood (usia 11-19 tahun)

∞ Pra pubertas : 10-13 tahun.

∞ Adolesence : 13-18 tahun.


Didalam teori perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana
diperlukan rancangan/stimulasi yang berguna agar potensi
  berkembang dengan baik. Perkembangan anak optimal bila
interaksi sosial anak diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak 
 pada berbagai ahap perkembangan bahkan sejak dalam kandungan.
e. Tahap perkembangan menurut ericson terbagai 8 fase :
1) Bayi (0-1 tahun)
Rasa percaya (trust) mencapai harapan, dapat menghadapi prestasi
dalam jumlah kecil, mengenal ibu sebagai orang lain dan berbeda
dari dirinya sendiri.
2) Usia bermain
Perasaan otonomi, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai
kekuatan baru, menerima kenyataan.
3) Usia pra sekolah (3-6 tahun)
Perasaan inislatif, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai
kekuatan baru, menerima kenyataan.
4) Usia sekolah (6-12 tahun)
Perasaan berprestasi dapat menerima dan melaksanakan tugas dari
orang tua dan guru.
5) Remaja (12-20 tahun)
Rasa identitas, mencapai kesetiaan yang menuju pada pemahaman
 besero seksual, memilih pekerjaan, mencapai kebutuhan pribadi,
contoh : mementingkan kepentingan orang lain).
6) Remaja akhir dan dewasa muda
Rasa keintiman dan solidaritas, memperoleh cinta, mampu
membuat hubungan dengan lawan jenis, belajar kreatif dan
 produktif.
7

7) Dewasa
  perasaan generativitas/keturunan, memperoleh perawatan/
  perhatian, belajar ketrampilan, efektif dalam berkomunikasi dan
mengasuh anak, menggantungkan minat aktifitas pada keturunan
8) Dewasa akhir  
Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaian hidup
dengan bijaksana, belajar untuk menerima kematian,
menyelesaikan urusan hidup, menerima masa pensiun tanpa
 berhenti hidup.
4. Pertumbuhan perkembangan sesuai umur 
a. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran
 berbagai organ.
Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaihan hidup
dengan bijaksana, belajar untuk menerima dari masing-masing sel
dalam kesatuan sel yang membentuk organ tubuh/pertumbuhan,
 jumlah keseluruhan sel/kedua-duanya
b. Tumbuh kembang anak menurut umur  
Menurut Soetjiningsih, 1005 : 33-36
1) Usia 0-1 bulan
∞ Fisik : - BB meningkat 150-
200 gram/minggu.
- TB meningkat 2.5 cm/bulan
- Lingkar kepala meningkat 1.5 cm/bulan
sampai usia 6 bulan.
∞ Motorik : - Mengangkat kepala
dibantu.
- Tubuh ditengkurapkan dan menoleh.
- Reflek primitif baik, sucking, rotting, moro
reflek, menelan dan menggenggam
∞ Sensorik : Mengikuti sinar ke tengah.
∞ Sosialisasi : Mulai tersenyum
2) Usia 2-3 bulan
8

∞ Fisik : Fontanela posterior sudah


menutup.
∞ Motorik : - Mengangkat kepala bayi ditahan dengan
tangan.
- Memasukkan tangan ke mulut.
- Meraih benda-benda yang menarik.
- Sudah dapat didudukan dengan punggung
ditopang.
∞ Sensorik : - Mengikuti sinar ke
tepi.
- Koordinasi vertikal dan horisontal
- Mendengarkan suara.
∞ Sosialisasi : - Tertawa pada
seseorang.
- Senang tertawa keras.
- Menangis sudah mulai kurang.
3) Usia 4-5 bulan

∞ Fisik : - BB 2 kali BBL.


- Ngeces (belum ada koordinasi
menelan).

∞ Motorik : - Duduk kepala mulai seimbang dan punggung


mulai kuat.
- Tengkurap susa bisa miring dan kepala tegak 
lurus
- Reflek primitif mulai menghilang.
- Meraih benda dengan tangan.
∞ Sensorik : - Sudah mengenal
orang.
- Akomodasi mata baik.

∞ Sosialisasi : - Senang berinteraksi


dengan orang lama.
9

- Mengeluarkan suara tidak senang bila


mainnya diambil orang.
4) Usia 6-7 bulan

∞ Fisik : - BB meningkat 90-150


gr/minggu.
- TB meningkat 1.25 cm/bulan.
- Lingkar kepala meningkat 0,5 cm/bulan
sampai 12 bulan.
- Gigi mulai tumbuh.
∞ Motorik : - Membalikan tubuh.
- Memindahkan benda dari tangan satu ke
tangan lainnya.
- Mengambil dengan tangan, kaki, dan mulut.
- Makanan ke mulut.
∞ Sensorik : -

∞ Sosialisasi : - Dapat membedakan


orang yang dikenalnya.
- Merangkul/memeluk orang yang
dicintai.
- Menyebutkan (ma….ma……).
- Dapat menangis cepat lalu tertawa
lagi.
5) Usia 8-9 bulan

∞ Fisik : - BB3 kali BBL.


- TB lebih ½ kali BBL.
- Gigi atas dan bawah sudah tumbuh.

∞ Motorik : - Duduk sendiri.


- Koordinasi tangan ke mulut lebih
sering.
- Tengkurap dan merangkak.
10

- Mengambil dengan jari.

∞ Sensorik : Tertarik dengan benda kecil.

∞ Sosialisasi : - Cemas terhadap orang


tua.
- Mengulang kata tidak ada arti.
6) Usia 10-12 bulan
∞ Fisik : - BB 3 kali BBL.
- TB lebih ½ kali BBL
- Gigi atas dan bawah sudah sembuh.
∞ Motorik : - Berdiri tidak lama.
- Berjalan dengan bantuan.
- Berdiri dan duduk sendiri.
- Mulai makan dengan sendok.
- Main ciluk….ba……
- Senang mencoret kertas.
∞ Sensorik : Dapat membedakan bentuk.

∞ Sosialisasi : - Emosi berlebihan,


cemburu, marah.
- Senang lingkungan yang dikenal.
- Takut lingkungan asing.
- Mengerti perintah sederhana.
7) Usia 15 bulan
∞ Fisik : -
∞ Motorik : - Motorik kasar.
- Motorik halus.
& Memegang cangkir.
& Memasukkan jari ke lubang.
& Membuka kotak.
& Melempar benda.
∞ Sensorik : -
∞ Sosialisasi : -
11

8) Usia 18 bulan
∞ Fisik : -
∞ Motorik : - Motorik kasar.
& Berlari sering jatuh
& Menrik mainan
& Senang naik turun tangga tanpa
 bantuan
- Motorik halus
& Menggunakan sendok.
& Membuka buku halaman.
& Menyusun balok.
∞ Sensorik : -
∞ Sosialisasi : -
9) Usia 24 bulan
∞ Fisik : - B 4 kali BBL
- TB 50% TB dewasa
∞ Motorik : - Motorik kasar.
& Berlari
&  Naik tangga sendiri.
- Motorik halus
& Membuka pintu
& Membuka kunci
& Menggunting
& Minum dengan gelas.
& Menggunakan sendok dengan baik 
∞ Sensorik : -
∞ Sosialisasi : -
10) Usia 36 bulan
∞ Fisik : - Peningkatan BB : 2-3
kg/tahun
- Peningkatan IB : 6-8 cm/tahun
- Lingkar kepala : 50 cm
12

∞ Motorik : - Motorik kasar  


&  Naik turun tangga tanpa bantuan.
& Memakai baju dengan bantuan.
- Motorik halus
& Menggambar 
& Mencuci tangan
& Menggosok tangan.

∞ Sensorik : -
∞ Sosialisasi : - Bermain : senang, penting untuk  
 perkembangan sosial.
- Solitary play.
11) Usia 4 tahun
∞ Motorik : - Motorik kasar  
& Berjalan jinjit.
& Melompat.
& Melompat dengan satu kaki.
& Menangkap dan melempar bola
- Motorik halus
& Menggunakan gunting
& Menggambar 
& Menggambar garis vertikal.
& Belajar membuka dan memasang
kancing.
12) Usia 5 tahun
∞ Fisik : - BB meningkat 2.3
kg/tahun.
- TB meningkat 6.75-7.5 cm/tahun.
∞ Motorik : - Motorik kasar  

& Berjalan mundur.

& Melompat dengan kaki bergantian


13

- Motorik halus

& Menulis angka, huruf 

& Melompat dengan kaki bergantian

& Menggosok tangan.

∞ Sensorik : -

∞ Sosialisasi : - Sosial emosional

& Bermain sendiri

& Berkumpul dengan teman

& Interaksi sosial meningkat

& Mulai menggunakan alat dengan baik 

13) Usia sekolah

∞ Fisik : - BB meningkat 2-3

kg/tahun

- TB meningkat 6-7 cm/tahun.

- Lingkar kepala : 50 cm

∞ Motorik : - Motorik kasar  

meningkat

- Motorik halus

- Wanita > laki-laki

∞ Sosialisasi : - Bermain dengan

teman.

∞ Sosialisasi : - Sekolah dengan teman

- Sekolah senang berperan dalam

 pembentukan kepribadian

- Peran guru besar.

14) Adolensence

∞ Fisik : - Pertumbuhan BB
 pesat 25%
14

- TB 25% semua sistem berubah terutama

untuk sistem endolirin

∞ Sosialisasi : - Bersosialisasi
meningkat
- Relasi dengan teman lawan jenis.
- Penampilan fisik (penting)
- Persepsi terhadap badannya mempengaruhi
konsep diri
& Tahap awal

Orang tua berperan dalam tumbuh


kembang fisik sosial emosional tapi
tidak berlebihan.
& Tahap kedua

Independent dengan orang tua,


independent dalam fungsi di masyarakat.
5. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak 
a. Faktor dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor 
 bawaan maupun faktor yang diperoleh, antara lain :
1) Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek,
nenek atau generasi sebelumnya, misal : warna rambut, bentuk 
tubuh.
2) Untuk berpikir dan kemampuan intelektual
Misal : kecepatan berfikir.
3) Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh
Misal : kekurangan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan
dan perkembangan anak.
4) Emosi dan sifat-sifat (tempramen) tertentu
Misal : pemalu, pemarah, tertutup, dan lain-lain.
b. Faktor luar  
Menurut Mardho, 1993 : 2-4
15

1) Keluarga
 Umur ibu kurang dari 20 tahun.

 Jumlah anak usia dbawah 3 tahun (balita) 2 atau


lebih.
 Ibu/pengasuh anak tidak tahu mengenai kebutuhan
anak dan sulit menerima pesan-pesan kesehatan.
 Ibu/pengasuh anak menderita gangguan mental atau
tekanan jiwa yang berat.
 Ibu/pengasuh anak mengabaikan atau tak acuh
terhadap kesejahteraan/perkembangan anak.
 Rmah kacau/kotor yang ditandai oleh kurangnya
 perhatian terhadap keselamatan anak dan perawatan rumah.
 Ayah yang sering melakukan kejahatan, minum
alkohol atau ada gangguan jiwa
 Hubungan suami istri yang buruk.
2) Gizi
3) Budaya
4) Teman bermain dan sekolah
6. Klasifkasi perlakuan salah
Menurut Soetjingsih, 1995 : 166
a. Didalam keluarga
1) Penganiayaan fisik  
2) Kelalaian/penelantaran anak  

∞ Pemeliharaan yang kurang memadai.

∞ Pengawasan yang kurang

∞ Kelalaian dalam pengobatan


3) Penganiayaan emosional
4) Penganiayaan seksual
5) Sindrom munchausen
b. Diluar keluarga
16

1) Didalam institusi/lembaga
2) Ditempat kerja
3) Di jalan
4) Dimedan perang

C. Pengkajian Data
1. Identitas / Biodata
a. Anak (nama, jenis kelamin, tempat sekolah dan kelas) sangat
  penting diketahui untuk memperlancar perawatan, tingkah laku dan
kemampuan anak untuk beradaptasi terhadap lingkungannya.
 b. Umur paling rawan adalah masa balita oleh karena pada masa
itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu
dasar pemberitahuan kepribadian anak. (Soetjiningsih, 1995 : 6)
c. Penanggung jawab (orang tua) meliputi nama, pekerjaan :
untuk menentukan jenis perawatan yang sesuai dengan kemempuan
orang tua mengantar anaknya, alamat : untuk lebih menegaskan
identitas anak sehingga kartu status tidak terlihat dengan pasien yang
lain.
2. Riwayat Kesehatan Anak 
Menurut Ismu Suharsoso, 1991 :7
a. Riwayat kesehatan sekarang

 Alasan masuk rumah sakit (MRS)

 Keluhan waktu didata


b. Riwayat kesehatan masa lalu

 Riwayat kehamilan ibu


Bagaimana kesehatan ibu waktu kehamilan anak tersebut

 Riwayat kelahiran
Bagaimana kelahiran anak? cukup bulan atau prematur atau ada
trauma?
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
17

a. BB = 8 + 2n Kg (n = tahun_ atau ( 9 + (2n – 1))

= ± 14,5 kg

b. PB = 80 + 5n = ± 88 cm, 2k  ± 1/6 panjang


 badan
c. Motorik kasar : berjalan jinjit, melompat,
melompat dengan satu kaki, menangkap dan melempar bola.
d. Motorik halus : menggunakan gunting,
menggambar kotak, menggambar garis vertikal, belajar membuka dan
memasang kancing.
4. Riwayat Imunisasi
Menurut Pusdiknakes RI, 1993 : 47
a. Umur 1 bulan : BCG, Polio I, Hepatitis I
b. Umur 2 bulan : Polio II, Hepatitis II, DPT I
c. Umur 3 bulan : Polio III, Hepatitis III, DPT II
d. Umur 4 bulan : Polio IV, DPT III
e. Umur 9 bulan : Campak  
5. Riwayat Penyakit yang pernah dialami
Penyakit akut yang berat dapat menghambat pertumbuhan anak, tetapi bila
hambatan yang terjadi tidak besar maka keterlambatan pertumbuhan
tersebut masih dapat dikejar. Penyakit krais juga akan menghambat
  pertumbuhan dan keterlambatan pertumbuhan yang diakibatkan lebih
sukar. (FKUI, 1985 : 149)
6. Riwayat kesehatan keluarga
Tuberkolusis paru mudah menular kepada orang lain yang bergaul (rapat,
terutama mereka yang rentan terhadap penyakit ini. Bahaya penularan
yang tinggi terdapat pada golongan umur 1-6 tahun dan 7-14 tahun.
(FKUI, 1985 : 141)
Penyakit keluarga yang bisa menurun dan mengganggu pertumbuhan dan
  perkembangan anak adalah Diabetes melitus, asma dan kelainan darah
(hemofili).
7. Kebutuhan sehari-hari
18

a. Nutrisi
Kebutuhan zat gizi anak usia 1-5 tahun menurut Pusdiknakes, 1983:
42-43 hendaknya berprinsip sebagai berikut :
1) Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik  
 berasal dari makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
2) Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3) Jangan memaksa anak makanan yang tak disenangi,
 berikan makanan lain yang dapat diterima.
4) Berilah makanan selingan (makanan ringan,
diberikan antara waktu makan pagi siang atau malam)
Anak golongan umur itu rentan terhadap gizi.
b. Eliminasi
Anak umur 1 ½ tahun berhenti mengompol pada siang hari 2 ½-tahun
  berhenti mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu
 berhenti mengompol, bila umur 3-4 tahun masih mengompol. Dicari
 penyebabnya. Toilet (latihan defikasi perlu dimulai penyebabnya agar 
evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang mempermudah
kelancaran pemberian makanan (FKUI, 1985 : 55).
c. Istirahat dan tidur  
Anak yang mulai besar akan berkurang waktu istirahatnya, karena
kegiatan fisiknya meningkat seperti bermain.
Kebutuhan tidur 2-3 jam tidur siang, 7-8 tidur malam (Suryanah,
1996 : 80)
d. Olahraga dan rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologis dan
stimulasi perkembangan otot-otot (Pusdiknakes, 1993 : 16).
e. Personal hgyiene
Anak mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, potong kuku 1
kali, membersihkan mulut dan gigi untuk bai yang sudah tumbuh
gignya dengan pasta gigi dan sikat yang sesuai dengan umur.
19

Kebersihan lingkungan perlu diperhatikan karena anak sula bermain


dilantai.
f. Ketergantungan
1) Menghisap jempol merupakan salah satu
 bentuk manipulasi atas tubuh yang normal yang terjadi pada usia
dini. Hal ini dapat menjadi berlebihan pada keadaan akibat depresi
aktifitas dalam usia yang masih dini atau karena suatu regrasi bila
anak sedang lelah atau tegang.
2) Menggunakan kempongan/empeng akan
mengganggu bentuk rahang.

∞ Apakah anak pernah dirawat


dirumah sakit ? sakit apa ? kapan ?.
∞ Apakah anak alergi
obat/makanan tertentu ? apa ?

∞ Apakah anak mempunyai


kebiasaan buruk ? apa ?
g. Pemeriksaan fisik  
1) Ukuran pertumbuhan
Menurut Lewis. A Barness, 1994 : 7-9
 BB

∞ Untuk menilai
tumbuh kembang seorang anak.

∞ Untuk mendeteksi
kelainan secara dini dibandingkan TB.

∞ Kehilangan BB
akut menunjukkan adanya penyakit akut, dehidrasi, atau
malnutrisi.

∞ Kehilangan BB
kronik menunjukkan adanya penyakit menahun.
20

∞ Kenaikan BB
yang cepat menunjukkan adanya overhidrasi atau edema,
kelebihan BB (obesitas) disebabkan oleh makan yang
 berlebihan.
 TB

∞ Diukur 
  bersama dengan BB, merupakan cara yang baik untuk 
mengetahui pertumbuhan anak.

∞ TB yang
abnormal pendek disebabkan oleh berbagai penyakit
menahun yang menggangu absorsi atau penggunan nutrisi,
termasuk malnutrisi, gangguan fisik (terutama deprivasi),
alergi makanan, kesukaan memilih-milih makanan,
  penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit hati, fibrosis
  pankreas dan berbagai gangguan atau anomali gastro
internial lainnya.
∞ Anak 
dengan defidiensi mental, anemia hemolitik oleh sebab
apapun, penyakit rickets atau diabetes juvenilis memiliki
tubuh yang pendek.

∞  Nilai
normal tinggi pada waktu duduk kurang lebih 70% dari
tinggi total pada saat lahir sampai 60% pada waktu usia
mencapai 2 tahun dan 52% pada usia 10 tahun.
∞ Jika
tinggi pada waktu duduk lebih besar dari setengah kali TB
 pada saat berdiri maka bentuk tubuh pasien adalah infansil.
∞ Jika
 berkisar antara setengah dari tinggi pada saat berdiri, maka
 bentuk tubuh pasien adalah tipe dewasa.
 LK 
21

∞ Penguku
ran ini biasanya tidak dilakukan pada anak yang telah
 berusia lebih dari 2 tahun.
∞ Ukuran
lingkaran kepala yang terbesar dan lingkar dada diukur 
dengan melewati garis yang melalui ke 2 putting susu.
∞ Ukuran
lingkar kepala rata-rata
• Saat bayi lahir : 34-37 cm (LD lebih pendek 2 cm).
• Lingkar kepala akan mendekatio lingkar dada jika
anak telah berusia ± 2 tahun, setelah itu dada akan
tumbuh lebih cepat, sedangkan lingkar kepala hanya
sedikit bertambah.
 LILA
Menurut Soetjiningsih, 1995 : 41
∞ Mencer 
minkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang
tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairab tubuh
dibanding dengan BB.
∞ Untuk 
menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada kelompok 
umur pra sekolah.
∞ Keuntun
gan
• Alat murah, bisa dibuat sendiri.
• Mudah dibawa.
• Cepat penggunaannya.
• Dapat digunakan oleh tenaga yang tidak terdidik.
∞ Kerugian

• Hanya untuk identifikasi anak dengan gangguan


gizi/pertumbuhan yang berat.

• Sukar menentukan pertengahan LILA.


22

• Hanya untuk anak umur 1-3 tahun.

 Pertumbuhan gigi

∞ Jumlah
gigi primer/gigi susu pada anak-anak sebanyak 20 buah
yang lengkap pada umur 2.5 tahun.
∞ Mulai
tumbuhnya gigi bervariasi antara 7-9 tahun dan
lepas/tanggal umur 6-11 tahun, dengan jumlah gigi
 permanen sebanyak 32 buah.
2) Tanda-tanda vital
Merupakan kunci untuk mengevaluasi status fisik dan fungsi vital
yaitu :
 Suhu
Menurut Syahlan, 1992 : 8

∞ Dapat diukur melalui


mulut, rektum atau axilla.
∞ Pada mulut sebaiknya
dilakukan pada anak yang dapat diajak kerja sama untuk 
menghindari hal-hal yang akan terjadi misalnya termometer 
yang digigit.

∞ Pengukuran lewat
rectal dilakukan pada anak yang tidak dapat dilakukan
melalui ketiak atau mulut.
∞ Pengukuran melalui
rectum dan mulut tidak terlalu umum dilakukan yang paling
sering melalui ketiak.

∞ Frekuensi kenalkan
suhu pada bayi sering berbeda sekitar 0.5-1 oC masih dalam
 batas normal.
  Nadi
23

∞ Diukur pada arteri


radialis dan arteri femoralis bagi anak umur lebih 1 tahun.
∞ Pada bayi
menggunakan stetoskop pada apex jantung.

∞   Nadi dihitung waktu


sisa menit, karena kemungkinan iramanya kurang teratur.
∞ Apabila nilai nadi
 berbeda pada arteri radialis dengan arteri femoralis, maka
kemungkinan adanya gangguan sirkulasi seperti coarc
rasio.
 Nilai nadi pada anak (denyut per mrnit)
Waktu
Usia Tidur Demam
 bangun
Bayi baru lahir 100-180 80-160 > 200
1 minggu -3 bulan 100-220 80-200 > 200
3 bulan-2 bulan 80-150 70-120 > 200
2-10 tahun 70-110 60-90 > 200
10 tahun-dewasa 55-90 50-90 > 200

3) Pernafasan

∞ Dihitung sama dengan


orang dewasa kecuali pada bayi dihitung dari gerakan
diafragma atau gerakan abdominal
∞   Nilai rata-rata setiap
menit sesuai umur 
 Nilai
Usia Tidur Demam
 pernafasan/menit
Bayi baru lahir 35 8 tahun 20
1-11 bulan 30 10-12 tahun 19
2 tahun 25 14 tahun 18
4 tahun 23 16 tahun 17
6 tahun 21 18 tahun 16-18

4) Tekanan darah
Menurut Syahlan, 1992 : 9
24

∞ Diukur pada anak 3


tahun keatas.
∞ Lebar manset harus
mencukupi 2/3 lengan atas sedangkan panjang manset harus
cukup melingkari lengan.

∞ Cara pengukuran
tekanan darah pada anak sama dengan pengukuran tekanan
darah pada orang dewasa, dimana lengan diletakkan sejajar 
  jantung.bila letaknya lebih rendah maka tekanan akan lebih
tinggi atau sebaliknya.
h. Pemeriksaan umum
Menurut Syahlan, 1992 : 12
Rambut : Pertumbuhan, warna.
Mata : Konjungtiva, sklera, simetris/tidak struktur, ukuran,
cornea, dan retina, apakah ada infeksi.
Mulut/gigi : Caries, warna, stomatitis, apakah ada tonsil, retak,
apakah ada pembengkakan, merah.
Telinga : Seruman, simetris tidak, adakah infeksi seperti otitis
media dan berbau.
Leher : Ada pembesaran tyroid/tidak, kelenjar limpa,
 bendungan vena jugularis.
Dada : Bentuk dinding thorax, tetraxsi otot intercostal, gerak,
 pernafasan, ronchi/wheezing.
Abdomen : Kembung, peristaltik usus, benjolan abnormal, hepar,
limfa.
Kulit : Struktur, warna, turgor, suhu, kelembaban, elastisitas
dan kebersihan.
Kuku : Keadaan panjang dan pendek.
Ekstermitas : Apakah simetris/tidak, lengkap/tidak terutama jari,
kebersihan, kuku, kaki dan ketiak.
25

Genetalia : Apakah glans penis baik bentuknya, adakah hernia,


keadaan skrotum dan testis, apakah sudah turun benar,
 bagaimana BAK lancar/tidak, terdapat penyumbatan.
Anus : Keadaan lubang anus adakah hemoroid, prolaps
i. Data psikosial
Anak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik mampu
menyebutkan nama umur dan jenis kelamin, mudah dipisahkan dengan
ibu, jarang menangis oleh sesuatu yang mengganggunya : anak tampak 
ramah dengan sekelilingnya
(Soetjiningsih, 1998 )
j. Data penunjang
1) Perkembangan mental anak usia 3-4
tahun
Menurut Soetjningsih, 1995 : 35

∞ Berjalan-jalan sendiri
mengunjungi tetangga.

∞ Berjalan pada jari


kaki.
∞ Belajar berpakaian
dan membuka pakaian sendiri.

∞ Menggambar garis
silang.

∞ Menggambar orang
hanya kepala dan badan.

∞ Mengenal 2 atau 3
warna.

∞ Bicara dengan baik.

∞ Menyebut namanya
 jenis kelamin dan umurnya.
∞ Banyak bertanya.
26

∞ Bertanya bagaimana
anak dilahirkan.
∞ Mengenal sisi atas,
sisi bawah, sisi muka, sisi belakang.

∞ Mendengarkan cerita-
cerita.
∞ Bermian dengan anak 
lain.

∞ Menunjukkan rasa
sayang kepada saudara-saudaranya.
∞ Dapat melaksanakan
tugas-tugas sederhana.
2) DDST anak umur 3 tahun 7 tahun
Menurut Soetjiningsih 1993

∞ Personal sosial

• Menyebut nama
teman.
• Memakai T-Shirt

• Berpakaian tanpa
 bantuan.

• Bermain ular tangga


(kartu).

∞ Motorik halus

• M
eniru garis vertikal.

• M
enara dari 8 kubus.
• M
engoyangkan ibu jari
27

• M
encontoh O
∞ Bahasa
• Menyebut dari gambar.
• Mengetahui 2 kegiatan.
• Mengerti 2 kata sifat.
• Menyebut 1 warna
• Kegunaan 2 benda.
• Menghitung 1 kubus.
• Kegunaan 3 benda.
• Mengetahui 4 kegiatan
∞ Motorik kasar 
• Loncat jauh.
• Berdiri 1 kaki 1 detik.
• Berdiri 1 kaki 2 detik.
• Melompat dengan 1 kaki
• Berdiri 3 detik.

D. Diagnosa Kebidanan
Anak sehat umur …..laki-laki/perempuan, status gizi baik, tumbuh kembang
anak normal
Dengan masalah yang mungkin timbul :
1. Resiko cerada karena pertumbuhan dan perkembangan.
2. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perawatan anak.
3. Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan anak.

E. Perencanaan
Menurut Soetjiningsih
1. Diagnosa : Anak sehat umur …..laki-laki/perempuan, status gizi baik,
tumbuh kembang anak normal.
Tujuan : Tumbuh kembang anak optimal.
28

Kriteria : - Anak sehat bertambah umur bertambah tinggi dan besar.


- Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu tumbuh kembang anak sesuai usia.
R/ Ibu mengerti dan kooperatif dengan petugas.
b. Jelaskan permainan anak untuk anaknya.
R/ Alat permainan yang sesuai dapat menstimulasi perkembangan
anak di aspek motorik halus dan kasar.
c. Jelaskan pada ibu tahap perkembangan yang perlu
dorongan orang tua.
R/ Bergaul meningkatkan kemampuan anak berinteraksi dengan
lingkungan.
d. Jelaskan pada ibu kebutuhan dasar anak.
R/ Kasih sayang yang terpenuhi akan menimbulkan rasa aman,
nyaman dan percaya diri.
e. Jelaskan pada ibu manfaat hadir dalam pertemuan BB.
R/ Dalam pertemuan BKB dibahas tentang tumbuh kembang anak 
sehingga betul pengetahuan ibu dalam mengasuh anak.
f. Motivasi ibu untuk tetap memantau pertumbuhan
 balitanya setiap bulan.
R/ Posyandu sebagai pusat kegiatan masyarakat, melayani
  pemeriksaan kesehatan dan memantau adanya kelainan tumbuh
 balita.
2. Masalah I : Resiko cedera karena pertumbuhan dan perkembangan
Tujuan : Balita tidak mengalami cedera karena tumbuh kembangnya
seumur hidup.
Kriteria : Tidak ada cacat karena kecelakaan tumbuh kembang.
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu ketrampilan/perkembangan anak yang
 perlu pengamanan/penataan lingkungan yang aman
29

b. Jelaskan pada ibu perabot rumah tangga, bahan-bahan


yang dapat membahayakan balita.
3. Masalah II : Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap
 perkembangan anak.
Tujuan : Pengetahuan orangb tua tentang perawatan aank bertambah.
Kriteria : - Anak sehat bertambah umur bertambah tinggi dan besar.
- Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.
Intervensi
a. Jelaskan pada orang tua tentang kemampuan yang normal
dicapai anak sesuai usia.
b. Jelaskan antisipasi yang perlu diperhatikan orang tua pada
tahap-tahap perkembangan.
c. Jelaskan pada orang tua manfaat stimulasi/alat permainan
untuk anak 
d. Jelaskan pada orang tua alat stimulasi perkembangan
sesuai usia anak.
4. Masalah III : Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan
anak.
Tujuan : Tumbuh kembang anak optimal
Kriteria : Identifikasi tubuh dengan ukuran antropometri normal/antara
90-110%.
Intervensi
a. Jelaskan pada orang tua tentang pola asuh pada balita.
b. Atur nutrisi sesuai dengan standar/kebutuhan anak.
c. Antisipasi selera makan ank.
d. Dorong orang tua untuk menentukan pilihan ketika
 bimbang.

F. Evaluasi
Dilakukan evaluasi ketelitian dimasukkan yang sudah diberikan meliputi
  pemeriksaan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi
30

sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah didefinisikan dalam diagnosa dan


masalah.
31

DAFTAR PUSTAKA

A Barnes, Lewis, 1994,  Menilai Diagnostik Pada Anak , Edisi Ke Enam.

Mardho G,dr.H.S.MPH,  Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, Dep


Kes RI, Jakarta.

Pusdiknakes, 1992,  Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Dep Kes
RI, Jakarta.

Soetjiningsih, Dr Ds Ak, 1995, Tumbuh Kembang Anak , EGC, Jakarta.

Surjanah, 1995, Perawatan Untuk Siswa SPK, EGC, Jakarta.

Suwelo Ismu Suharsono, 1991,  Petunjuk Praktis Sistem Perawatan Gig.,

Anda mungkin juga menyukai