Anda di halaman 1dari 20

Psikologi

Perkembangan dalam
Perspektif Islam
01
Tahap Perkembangan
Manusia dalam AlQuran
02
& Hadist Pengasuhan dalam
Islam

TOPIK UTAMA
03
Akhir Kehidupan
Manusia dalam
Islam
FASE KEHIDUPAN MANUSIA
ALAM RUH ALAM RAHIM ALAM DUNIA
Alam sebelum jasad Tempat menyempurnakan Tempat ujianbagi
manusia diciptakan. jasad & penentuan kadar manusia.
nasibnya di dunia.

ALAM KUBUR ALAM AKHIRAT


Tempat menyimpan amal Tempat pembalasan amal-amal,
manusia. Terdapat 2 keadaan, keputusan surga/neraka.
yaitu nikmat atau azab kubur.
01
Tahap Perkembangan
Manusia dalam
AlQuran & Hadist
ASPEK PERKEMBANGAN

JASAD
QS AL-IMRAN: 6
JASAD/FISIK: SEBAGAI WADAH, STRUKTUR
ORGANISME FISIK.
QS AZ-ZUMAR: 6, QS AR-RAD:8, QS AL-
QIYAMAH: 37, QS AL-MURSALAT: 21
JIWA/NAFS: RASA JASAD/ SUBTANSI PSIKIS
(KOGNISI & AFEKSI) TERDIRI DARI AKAL,
KALBU, NAFSU.

JIWA RUH
QS AL-A’RAF: 172
RUH: SEBAGAI PEMBERI HIDUP, PEMBERI
QS AN-NAHL: 78 ENERGI SEHINGGA PERANGKAT-PERANGKAT
QS AS-SAJDAH: 32 AL HADID: 8,
AL INSAN: 1
JIWA MENJADI BERFUNGSI.
AKAL KALBU NAFSU
Berkedudukan di perut & alat
Berkedudukan di otak Berkedudukan di jantung
kelamin (bentuk syahwat)

Berdaya kognisi (cipta) Berdaya emosi (rasa) Berdaya konasi (karsa)

Mengikuti natur ruh & jasad yg Mengikuti natur ruh yg suci Mengikuti natur jasad yg
insaniyah (ilahiyah) hayawaniyah

Potensi bersifat istidhlaliah Potensi bersifat zaukiyah (cita-


Potensi bersifat hissiyah (indrawi)
(argumentatif) & aqliyah (logis) rasa) & hadsiyah (intuisi)

Berkedudukan pada alam Berkedudukan pada alam supra Berkedudukan pada alam bawah
kesadaran kesadaran sadar

Bila mendominasi jiwa manusia Bila mendominasi jiwa manusia Bila mendominasi jiwa manusia
menimbulkan pribadi yg labil (Al menimbulkan pribadi yg tenang menimbulkan pribadi yg jahat (Al
nafsu al lawwamah) (Al nafsu al muthmainnah) nafsu al ammarah)
PRA LAHIR
RASULULLAH SAW Bersabda: Sesungguhnya setiap kamu
dikumpulkan kejadiannya; dalam rahim ibunya selama 40 hari
40 malam berupa “darah” (alaqah), dalam waktu yang sama (40
hari 40 malam) kemudian menjadi “daging” (mudghah), dalam
waktu yang sama pula (40 hari 40 malam) kemudian diutus
Malaikat kepadanya untuk memberitahukan 4 perkara, kemudian
ditetapkan (1) rezekinya (2) ajalnya (3) amalnya (4) celaka atau
bahagianya (H.R BUKHORI)
KEHIDUPAN DUNIA
BAYI TAMYIZ TAKLIF LANSIA
(0-2 TH) (7-10 TH) (15-40 TH) (60 TH
KEATAS)

AMRAD FUTUH
THUFULAH (40-60 TH)
(10-15 TH)
(2-7 TH)
Fase ini, anak sering mendengar
namanya disebut. Pemberian nama
yang baik dapat mempengaruhi Fase ini, adalah fase eksplorasi. Anak suka
persepsi seseorang terhadap dirinya, melihat segala sesuatu yang baru (hewan,
memotivasi diri & doa baginya. Fungsi tumbuhan, mainan dll) & mencobanya.
akal/kognisi: banyak distimulasi dg Fungsi akal/kognisi: Anak bertanya
banyak hal, dapat menulis & membaca.
warna & suara. Fungsi kalbu/afeksi: rasa BAYI THUFULAH Fungsi kalbu/afeksi: memasuki fase
nyaman menghasilkan trust. Fungsi
ruh/ spiritual: adzan sebagai penegasan
(0-2 TH) (2-7 TH) tempertantrums (untuk mendapatkan
kesaksian atas keesaan Allah dan nama perhatian). Fungsi ruh/ spiritual: dapat
sebagai doa. memaknai sesuatu yang dilihat, misal:
melihat ikan berwarna-warni terdapat
kesadaran bahwa ia ciptaan Allah → hati
kerangka tauhid. (QS Luqman: 13)
Fase ini, adalah persiapan menjadi
Abdullah (hamba Allah). Anak dapat
membedakan baik & buruk serta TAMYIZ AMRAD
Fase ini, adalah persiapan menjadi
mengenal tingkatan hukum halal- (7-10 TH) (10-15 TH) khalifah fil ardh. Anak sudah baligh,
haram. Meminta anak mendirikan
ibadah wajib & sunah. Memberikan mampu menggunakan akal secara
pengingatan, peringatan, teguran penuh dan bertanggungjawab. Memiliki
hingga hukuman (H.R Daud: keterampilan teknis yg bermanfaat
perintahkan sholat usia 7 th & pukul (contoh: nabi berdagang).
apabila usia 10 th tidak
melaksanakannya.
Fase ini, adalah menjalankan peran
sbg Abdullah (Hamba allah) dgn Fase ini, mulai mengalami
memperbanyak amal ibadah & penurunan disegala aspek. Namun
khalifah fil ardh dgn melakukan amar LANSIA apabila sering dilatih akan memiliki
ma’ruf pada diri sendiri, keluarga, TAKLIF kemampuan kognitif yg semakin
(60 TH matang, secara emosi memiliki rasa
masyarakat, belajar & bekerja. Sosial: (15-40 TH)
Mampu melakukan peran sebagai
KEATAS) sayang dan cinta yg tulus, secara
anggota masyarakat. Kognitif: Memiliki sosial memiliki rasa bermakna bg
kemampuan berpikir dalam berbagai banyak orang, dan secara spiritual
tingkatan (mengetahui, memahami, FUTUH sangat dekat dg Allah & siap mati.
analisis, sintesis). Emosi: Memiliki (40-60 TH)
kemampuan mengenali dan
mengontrol emosi. Spiritual: Mampu
melakukan tugas ibadah kepada Allah.
Fase ini adalah cermin keberhasilan/kegagalan dari fase taklif/dewasa.
Keberhasilan dalam menjalankan tugas-tugas akan berpengaruh pada
kemampuan kognitif, emosi, spiritual yang meningkat. Spiritual: orang
lebih mudah untuk memahami segala sesuatu sampai ke tingkat
hakikatnya. Kognitif: Memahami segala sesuatu lebih kontemplatif.
Emosi/afektif: Perasaan cintanya kepada sesama semakin kuat.

Kegagalan menjalani fase ini dapat dicek terutama pada aspek spiritual
dan afektif. Spiritual: Lebih melayani hawa nafsunya sendiri (korupsi,
fenomena perselingkuhan). Emosi/afektif: Semakin mementingkan
diri/serakah.
02
Pengasuhan Dalam
Islam
Memilih pasangan yang baik
Menjaga fitrah "Pilihlah untuk air manimu (rahim yang bagus) dan menikahlah dengan jodoh
“Bersikaplah adil diantara sederajat serta nikahkanlah (anak-anakmu) dengan orang seperti mereka.“ (HR.
anak-anak kalian dalam Ibnu Majah, 1968, ash-Shahihah, 1067.
pemberian sebagaimana
kalian suka berlaku adil Menjaga fitrah
diantara kalian dalam
kebaikan dan kelembutan”. 1 "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
(HR Muslim dari Abdullah 6 2 kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah
bin Amru bin Al-Ash) yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
5 3 Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
Bermain dengan anak
4 kebanyakan manusia tidak mengetahui”. ( QS
Ar-Rum: 30)
“Siapa yang memiliki anak hendaklah ia
Mendidik & Memberi Teladan
bermain bersamanya dan menjadi
sepertinya. Siapa yang menggembirakan IMAM ALI K.W: “Didiklah anakmu
Bersikap pemaaf, tidak
hati anaknya maka ia bagaikan sesuai zamannya”. “7 th pertama
memerdekakan hamba sahaya. Siapa yang
menakuti & berbohong
perlakukan anakmu bagaikan raja,
bergurau/ bercanda untuk menyenangkan “Ajarlah, permudahlah, dan jangan
7th berikutnya perlakukan
hati anaknya maka ia bagaikan menangis persulit! Gembirakanlah dan
bagaikan tawanan perang dalam
karena takut kepada Allah Azza wajalla (HR jangan takut-takuti! Jika salah
kedisiplinan, dan 7th berikutnya
Abu Dawud&Tirmidzi) seorang dari kalian marah
dst jadikanlah anakmu seperti
hendaklah berdiam diri”. (HR
sahabat dan teman”
Ahmad dan Bukhari)
03
Akhir Kehidupan
Manusia dalam Islam
KEMATIAN
Bersifat memaksa & datang pd
siapapun (QS Ali Imran: 154)

Telah ditentukan waktunya, tidak


bisa dipercepat / diperlambat.
(QS Munafiqun: 11)

Akan mengejar siapapun walau


berlindung dibalik teknologi kedokteran
yg canggih (QS An-Nisa: 78) Siapapun tidak bisa
Datang secara tiba-tiba. menghindar darinya.
(QS Luqman: 34) (QS Al Jumu’ah: 8)
❖ Kehidupan dalam Kubur
❖ Kehidupan di Surga-Neraka

Keduanya sangat dipengaruhi apa yang dilakukan manusia


semenjak fase taklif hingga akhir kehidupannya.

Kesadaran akan adanya hari akhir (yang berisi konsekuensi


perbuatan selama hidup di dunia) berpengaruh terhadap
kehidupan seseorang selama di dunia.

Anda mungkin juga menyukai