BAGAIMANA MANUSIA
BERTUHAN?
Spiritual = bersifat kejiwaan
(rohani dan bathin)
Spiritualitas: keyakinan adanya kekuatan
non fisik yang bisa menghubungkan langsung
kepada Tuhan
Spirit dalam perspektif islam adalah jiwa halus yang ditiupkan oleh Tuhan kedalam diri manusia.
Se
Manusia mampu
Roh sebagai fitrah mengenal, meyakini,
Dasar manusia manusia, untuk dan merasakan
keberadaan Tuhan
Memiliki fitrah berhubungan dengan
dalam setiap
(bawaan lahir) ber- Tuhan sebagai
fenomena alam
Tuhan kebenaran sejati (al- semesta.
haqiqi)
Tugas :
buatlah argumentasi akademik mengapa
potensi ruhiyah pada manusia tidak
berfungsi atau mendorong manusia
melakukan hal- hal yang seharusnya
tidak mereka lakukan?
• Roh bersemayan di hati (qolb) merupakan karunia ilahi yang dipancarkan dari dzat Tuhan, sehingga dari hati
terpancar kecerdasan, kemampuan, perasaan dari cahaya kebaikan Tuhan (hati nurani).
Apabila hati manusia gelap (qolbun dzulman)ia akan sulit terhubung dengan kebenaran sejati, akibatnya manusia
akan mudah berbuat maksiat dan keburukan.
Hakikat spiritualitas adalah fitrah yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia, namun tidak semua manusia
memiliki kesadaran spiritual.
Paradigma hidup dan Kesadaran manusia terletak pada hati, jika
kehidupan akan hati terletak pada posisi Tuhan, maka hati
mempengaruhi corak akan kuat untuk menjaga hawa nafsu yang
karakter manusia buruk dan tercipta energy positif yang
mempengaruhi sikap dan perilakunya
)فاقم وجهك للدين حنيفا فطرت هللا التي فطر الناس عليهاالتبديل لخلق هللا ذالك الدين القيم ولكن اكثر الناس اليعلمون(الروم
“maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Alloh)(tetaplah atas) fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Alloh (Itulah) agama yang lurus , tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”(arrum: 30).
Yang dimaksud fitrah Allah pada ayat di atas adalah ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah memiliki naluri ber-Agama yaitu tauhid. Jika ada manusia tidak bertauhid,
maka hal itu tidaklah wajar dan bisa karena lingkungan.
(kullu mauludin yuladu ala al-fithroh)
B.Konsep keTuhanan.
;
Psikologis memahami dan merasakan kehadiran Tuhan sebagai potensi dari lahir, sehingga melahirkan kecerdasan spiritual ( EQ) suara hati yang dapat mempengaruhi pemikiran kita.
Sosiologis : Memahami keber-Tuhanan sebagi bentuk ekspresi kolektif suatu komunitas beragama yang berdasarkan pada pengalaman kongkret masa kini dan masa lampau. Seperti : Islam, Kristen Budha dll.
Filosofis : Tuhan adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam, menjadi sebab pertama (causa prima) dari segala akibat yang kita lihat saat ini dan wajib alwujud artinya ada dengan sendirinya dan tidah membutuhkan sesuatupun untuk mengaktualkannya.
Teologis : Pengetahuan tentang Tuhan baik- buruk dan cara beragama dalam perspektif teologi tidak terjadi atas prakarsa manusia, tetapi berdasarkan wahyu. Tanpa isiatif Tuhan melalui wahyuNya, manusia tidak mampu menjadi makhluk yang berTuhan dan beribadah kepadaNya
BAGAIMANA MANUSIA BERTUHAN ?
C. Ekspresi mengimani sifat-sifat Alloh
Meyakini atau mempercayai Tuhan artinya pengikat dan pembatasan terhadap wujud mutlak Tuhan
yang ghaib dan transenden yang dilakukan oleh subjek manusia melalui kreasi akalnya,menjadi sebuah
gagasan,ide,dan konsep tentang Tuhan
Indikator keimanan dapat dilihat dari sikap dan perilaku manusia,seperti :
melakukan amal shaleh. Keimanan seseorang bertingkat-tingkat dan mengalami pasang surut. Selama
seseorang memiliki indikator keimanan walaupun ibarat sinyal hp yang hanya satu garis saja,maka tetap
dikatakan beriman. Namun apabila seseorang melakukan indicator kekufuran sampai pada puncaknya
menentang Alloh dan RasulNya, maka ketika itu la terjerumus dalam kekufuran.
Oleh karena itu yang beriman adalah seseorang yang menyakini Tuhan
sebagai sumber kebenaran dan kebajikan tinggi, mengidentikkan diri
dengan cara banyak meniru akhlak Tuhan dalam bersikap dan
berperilaku.
ALLAH Maha Esa dalam dzat dan sifatNya. Esa memiliki makna
hanyalah milik ALLAH semata. Makhluk atau ciptaaNya tidak
memiliki sifat-sifat yang sama sebagaimana melekat dalam diri
ALLAH. Sifat-sifat yang wajib diketahui bagi mukallaf yaitu terbagi
menjadi 3 : 1. Sifat-sifat wajib, 2. sifat- sifat mukhal (mustahil) dan 3.
sifat Jaiz (mumkin).
Wujud (ada),qidam (dahulu),baqa’ (kekal),mukhalafah lil hawadis
(berbeda-beda dengan makhluk), al-qiyam bi nafsihi (berdiri sendiri/tidak
butuh yang lain), wahdaniyah (Esa), qudroh (berkuasa) irodat
SIFAT WAJIB BAGI (berkehendak) ilmu (tahu) hayah (hidup), sama’ (mendengar), bashar
ALLAH (melihat), kalam (berbicara), qadiran (maha berkuasa), muridan (maha
berkehendak), aliman (maha mengetahui), hayyan (maha hidup), sami’an
(maha mendengar), bashiran (maha melihat), mutakaliman (maha
berbicara).
Maka, spiritualitas harus menjadi peran utama dalam kehidupan, sehingga mereka mampu
merasakan Tuhan dalam setiap gerak dan sikapnya. ia akan dapat melihat segala sesuatu
dengan visi Tuhan (ilahi) sebagai dasar kecintaan kepada Tuhan akan manifestasi
kebenaran universal dan pengabdian serta pelayanan kepada sesama ciptaan Tuhan
Rumuskan tanggung akademik anda mengenai
visi Ilahi, keberTuhanan dan spiritualitas?
Ary Ginanjar merumuskan;
kecerdasan spiritual adalah
“kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran, perilaku, dan
kegiatan, serta mampu menyinergikannya
dengan IQ dan EQ secara komprehensip”.
kajian neurosains,
menemukan bagian- bagian yang
terkait dengan kecerdasan spiritual.