SKRIPSI
Disusun Oleh:
ULFA RABBINA
145020507111003
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Pendidikan Formal :
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Skripsi ini
Ekonomi.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua dan segenap
keluarga besar yang telah mendukung, memberikan semangat, motivasi, dan doa
untuk kelancaran studi penulis. Terimakasih kepada para sahabat dan teman
dekat penulis yang telah menjadi teman diskusi, selalu membantu dalam segala
hal, selalu memberikan semangat, dan dukungan kepada penulis hingga akhir
Terimakasih tak hingga kepada bu Ajeng Kartika Galuh, SE., ME. yang telah
dukungan, secara langsung maupun tidak langsung, sehingga skripsi ini selesai
v
ABSTRAKSI
vi
ABSTRACT
This study aims to determine what factors influence tourists in choosing sharia
hotels in Malang. This research was conducted through interviews and
questionnaires with logistic analysis methods. The results of logistic regression
analysis of the factors that influence tourists in choosing a sharia case study in
Malang shows that there are 3 variables that significantly affect tourist preferences
in choosing sharia hotels namely, location, price, and religiosity. All significant
variables, namely location, price and religiosity and have a positive effect on tourist
preferences in choosing sharia hotels.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan
Penyusunan skripsi ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk meraih derajat
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Brawijaya.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai
kendala yang dihadapi. Namun, berbagai kendala tersebut dapat diatasi berkat
banyaknya bantuan dan dukungan yang tak terhingga dari berbagai pihak baik
secara moril maupun materiil. Oleh sebab itu pada kesempatan ini, penulis ingin
1. Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah diberikan kepada
2. Fanshurullah Asa dan Emi Marsusanti selaku orang tua dari penulis, yang
merasa nyaman ketika dirumah maupun ketika penulis berada jauh dari
rumah. Tempat berbagi keluh kesah dan sekaligus penghibur ketika penulis
sedang dilanda masalah baik akademik, sosial maupun kehidupan sisi lain
dari penulis.
3. Nadia Afifah, Haedar Bintang Cendikia dan Amira Syailendra Alhambra selaku
kakak dan adik dari penulis yang kerap memberikan pengalaman dan hiburan
4. Bapak Drs. Nurkholis, M.Buss., Ak., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
viii
5. Bapak Dr. rer. pol. Wildan Syafitri, SE., ME selaku Ketua Jurusan Ilmu
6. Bapak Arif Hoetoro , SE., MT., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Ekonomi
7. Ibu Ajeng Kartika Galuh, SE., ME.. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dan selalu sabar serta penuh lemah lembut dalam
8. Ibu Yenny Kornitasari , SE., ME dan Bapak Dr. Drs. Iswan Noor, ME selaku
dari awal hingga akhir pengerjaan skripsi penulis yang selalu memberikan
semangat dan selalu ada ketika penulis membutuhkan bantuan dan kesulitan.
10. Teman Zootopia, Ghina, Labda, Dyta, Sasi, Raceh, Baiq, Titi dan Kristi
sahabat penulis mulai dari maba hingga saat skripsi ini telah selesai ditulis,
yang selalu memberikan dukungan serta nasihat ketika penulis sedang dalam
11. Teman Bitches, Togi, Vanya, Dena, Yudith, Riana, dan Ulfi sahabat dari SMA
yang selalu setia menemani ketika penulis membutuhkan hiburan dan teman
12. Loise Aurora dan Andhika Bekek yang selalu menghibur dan mensupport
13. Seno, Abi, Malik, Falaq yang selalu memberikan hiburan dalam bentuk
14. Shabrina selaku kakak angkat saya dimalang yang membantu penulis dalam
kelancaran skrispi.
15. Zame teman dalam berbagi cerita dan menghabiskan waktu kosong sehingga
selalu memberikan dukungan dengan cara yang berbeda dan ilmu baru
pengerjaan skripsi.
18. Seluruh pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kata
kemampuan, serta pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
penulis adalah skripsi yang telah disusun bisa bermanfaat dalam pengembangan
juga berharap skripsi ini juga bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
Ulfa Rabbina
x
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR DIAGRAM iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 8
1.3 Tujuan Penelitian 8
1.4 Manfaat Penelitian 8
i
4.3.3 Metode Analisis Logistik 72
4.4 Pembahasan 81
4.4.1 Pengaruh Faktor Lokasi (X1) terhadap Preferensi Wisatawan Memilih
Hotel Syariah di Kota Malang 81
4.4.2 Pengaruh Faktor Harga (X2) terhadap Preferensi Wisatawan Memilih
Hotel Syariah di Kota Malang 84
4.4.3 Pengaruh Faktor Produk (X3) terhadap Preferensi Wisatawan Memilih
Hotel Syariah di Kota Malang 86
4.4.4 Pengaruh Faktor Religiusitas (X4) terhadap Preferensi Wisatawan
Memilih Hotel Syariah di Kota Malang 88
4.4.5 Implikasi Penelitian 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 92
5.1 Kesimpulan 92
5.2 Saran 93
DAFTAR PUSTAKA 94
LAMPIRAN 95
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Sepuluh Negara Organitation Of Islamic Cooperation sebagai Tujuan Wisata
pada Tahun 2017 2
Tabel 1.2 Data Sertifikasi Halal LPPOM MUI Pusat Periode 2012 – Oktober 2017 3
Tabel 1.3 Jumlah Akomodasi Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
pada Tahun 2014 dan 2015 6
Tabel 1.4 Daftar Hotel Syariah di Kota Malang 8
Tabel 2.1 Perbedaan Hotel Syariah dan Hotel Konvensional 27
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 35
Tabel 3.1 Definisi dan Indikator Penelitian 45
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas 62
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas 63
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Lokasi (X1) 64
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Harga (X2) 65
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Produk (X3) 66
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Religiusitas (X4) 68
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas 70
Tabel 4.8 Hasil Uji Hosmer-Lemeshow 71
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi 71
Tabel 4.10 Hasil Uji Tabel Klasifikasi Block 0 72
Tabel 4.11 Hasil Uji Tabel Klasifikasi Block 1 73
Tabel 4.12 Hasil Uji Pengaruh Simultan 74
Tabel 4.13 Hasil Uji Keseluruhan Model 75
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Parsial 76
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR DIAGRAM
v
BAB I
PENDAHULUAN
terbanyak di dunia yang memiliki kekayaan budaya dan alam yang melimpah
hanya bentuk geografis, dengan 300 ragam suku, tetapi 719 bahasa daerah juga
oleh WEF (World Economic Forum), Indonesia memiliki 8 world heritage cultural
sites. maka dari itu, Indonesia berpotensi untuk meningkatkan taraf pariwisata
2010 menunjukkan ada sekitar 87,18% atau 207 juta jiwa dari total 238 juta jiwa
penduduk beragama Islam. Mengacu pada data Global Muslim Travel Index
(GMTI) 2017, Indonesia berada di posisi ketiga sebagai negara tujuan wisatawan
muslim dunia. Posisi pertama diisi oleh Malaysia dalam kurun waktu tujuh tahun
terakhir dan Uni Emirat Arab (UEA) tetap dalam posisi kedua, data dapat dilihat
1
2
1 Malaysia 1 82.5
United Arab
2 2 76.9
Emirates
3 Indonesia 3 72.6
4 Turkey 4 72.4
6 Qatar 6 70.5
7 Morocco 7 68.1
8 Oman 8 67.9
9 Bahrain 9 67.9
10 Iran 11 66.8
seperti cendera mata, transportasi dan diiringi dengan peningkatan hunian kamar
Peningkatan secara nyata dapat dilihat melalui peningkatan Sertifikasi Halal dari
MUI yang setiap tahunnya meningkat pada tabel 1.2 dibawah ini:
3
Tabel 1.2 Data Sertifikasi Halal LPPOM MUI Pusat Periode 2012- Oktober 2017
Perusahaan
mengalami peningkatan setiap tahunnya mulai dari tahun 2012 sampai dengan
2016 dan saat ini pengembangan produk Syariah sudah ada dalam Peraturan
khamr, lingkungan yang menunjukkan suasana dan citra yang islami dan makanan
restoran yang dijamin halal. Dengan adanya hotel syariah mampu memberikan
berwisata serta beribadah. Peluang bisnis ini pun ditangkap oleh para pengusaha
hotel dengan mendirikan hotel syariah. Selain itu dengan tumbuhnya hotel syariah
Al-Quran dan hadist menjadi landasan utama dalam pedoman hidup umat
muslim. Dasar hukum yang sesuai dengan rukun islam dan rukun iman menjadi
salah satu acuan dasar terbentuknya hotel syariah. Salah satu ayat al-Quran yang
4
mengatakan :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
untuk beribadah kepada Allah. Semua hukum Islam yang ada di Al-Quran pasti
yang dilakukan makhluk-Nya harus bersifat Amar ma'ruf nahi munkar dan
melanggar aturan syariah. Fasilitas dan operasional hotel syariah secara umum
restaurant, lobby dan tempat khusus untuk meeting, yang membedakan adalah
konsep hotel syariah yang harus sesuai dengan Al-Quran dan hadist sehingga
komponen kriteria teknis operasional hotel,mulai dari hal kecil seperti informasi
apa yang harus tersedia di front office, perlengkapan istinja di toilet umum, sampai
pada penyajian dari jenis makanan yang tersedia di reception policy and
(Riyanto, 2011).
Operasi Produk) yang tertulis, sehingga ketika menerima pengunjung lawan jenis
harus memiliki status keluarga atau hubungan suami istri. Pekerja perempuan
diwajibkan berkerudung dan untuk pria berpakaian sopan. Hotel yang menerapkan
prinsip syariah sendiri merupakan inovasi baru bagi perindustrian hotel karena
Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 usaha hotel syariah digolongkan menjadi dua yaitu
Hotel Syariah Hilal-1 dan Hotel Syariah Hilal-2 yang digunakan sebagai dasar
untuk usaha hotel syariah yang dinilai memenuhi seluruh kriteria usaha hotel
Hotel Syariah Hilal-2 adalah penggolongan untuk usaha hotel syariah yang dinilai
memenuhi seluruh kriteria usaha hotel syariah yang diperlukan untuk melayani
potensi dalam peluang bisnis tidak hanya kuliner dan tempat wisata tetapi juga
bisnis perhotelan. Hal ini memungkinkan untuk pembangungan hotel syariah guna
memenuhi kebutuhan wisata halal, termasuk Kota Malang yang terbilang sebagai
kota yang memiliki objek kunjungan wisata yang beragam dan digemari
wisatawan.
Kota Malang menjadi salah satu kota yang memiliki objek wisata yang
cukup digemari wisatawan. Berdasarkan data Disbudpar Kota Malang, selama dua
tahun terakhir ini terdapat peningkatan jumlah wisatawan yang cukup siginifikan.
Pada tahun 2015 tercatat jumlah wisatawan domestik yang masuk ke Kota Malang
Dengan jumlah wisatawan yang cukup besar, peluang bisnis hotel perhotelan
Tabel 1.3 Jumlah Akomodasi Hotel Menurut Kota di Provinsi Jawa Timur
pada Tahun 2014 dan 2015
Hotel
Kota
Kediri 21 29
Blitar 19 19
Malang 68 104
Probolinggo 15 23
Pasuruan 5 6
Mojokerto 9 9
Madiun 30 37
Dalam tabel 1.3 data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
buah hotel, yang semula 68 jumlah hotel pada tahun 2014 menjadi 104 buah hotel
Pariwisata Kota Malang menyatakan bahwa Kota Malang menjadi salah satu dari
tujuh kota di Indonesia yang menjadi pilot project untuk wisata halal. Penerapan
7
Malang. Wisata halal tersebut tidak hanya berfokus pada menu makanan namun
juga layanan hotel yang diwajibkan untuk memfasilitasi adanya musholla dan
secara bersamaan berdampak pada jumlah hotel syariah yang terbilang cukup
banyak di Kota Malang. Tabel 1.4 selanjutnya memperlihatkan daftar hotel syariah
di Kota Malang.
Demi mendorong Kota Malang sebagai kota wisata halal maka penerapan
wisatawan dalam memilih hotel syariah sebagai tempat beristirahat terutama bagi
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari penelitian ini untuk
dapat dijadikan referensi belajar, kebijakan ataupun bahan ajar. Adapun manfaat
Dan dapat menjadi bahan atau referensi dalam penelitian lanjutan dengan tema
yang sama yaitu mengetahui karakteristik wisatawan dalam memilih hotel syariah
dan faktor apa saja yang mempengaruhi wisatawan dalam memilih hotel syariah
di Kota Malang.
9
apa saja yang mempengaruhi wisatawan memilih hotel syariah di Kota Malang
TINJAUAN PUSTAKA
yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan
dengan konsumsi.
masyarakat memilih arus pelayanan yang dibuahkan oleh berbagai komoditi, bukan
komoditinya itu sendiri. Berikut adalah asumsi-asumsi dalam model yang kita pelajari:
dihadapkan pada suatu pilihan antara berbagai kombinasi komoditi, bisa memlih
kombinasi yang paling diinginkannya atau mengambil kombinasi mana saja jika
3. Asumsi Tanpa Kepuasan merupakan asumsi bahwa lebih banyak selalu lebih
disukai daripada yang kurang banyak. Tidak ada seorangpun yang puas
10
11
dibuhulkan dalam bentuk kurva Indifference Curve (IC). IC adalah sebuah kurva yang
yang masing-masing titik itu melambangkan kombinasi dua macam komoditi (atau
berbagai macam komoditi) yang membuahkan kepuasan yang sama bagi konsumen.
Menurut Gilarso (2007) dalam ilmu ekonomi istilah permintaan mempunyai arti
tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu
barang yang akan dibeli seseorang dan harga barang tersebut. Menurut Danniel
(2004) permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah harga barang
1. Harga
Artinya bila yang satu naik maka yang lainnya akan turun dan begitu juga
permintaan barang lain. Harga barang lain dapat meliputi harga barang
barang yang dapat menggantikan fungsi dari barang lain. Harga barang
12
3. Selera
saja dipengaruhi oleh struktur umum konsumen, tetapi juga karena faktor
4. Jumlah Penduduk
5. Tingkat Pendapatan
kualitasnya.
Pada teori perilaku konsumen dapat terlihat tingkat kepuasan konsumen yang
diukur dari teori permintaan yang menjelaskan hukum permintaan. Menurut Boediono
konsumen yaitu:
13
1. Marginal Utility
Utility atau nilai guna adalah kepuasan yang diperoleh seseorang dari
utility) yang diperoleh dari setiap tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.
Atas dasar anggapan ini, terdapat perbedaan antara total utility dan marginal
utility. Total utility adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Setelah mencapai tingkat kepuasan
maksimal, kurva total utility akan menunjukkan penurunan grafik. Sedangkan pada
2. Indifference Curve
Mengukur kepuasan atau utilitas konsumen dengan bersifat ordinal atau bisa
dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau
rendah. Artinya tingkat kepuasan setiap konsumen tanpa perlu diukur nilainya.
2. Konsumsi dititik A, B, C dan D adalah terletak pada kurva indifference yang sama,
berarti kepuasan yang diperoleh juga sama. Pergerakan dari titik A ke titik B, dari
menginap di Hotel Konvensional untuk berada pada tingkat kepuasan yang sama,
tingkat pergantian subsitusi marginal, yaitu berapa jumlah suatu barang yang
x dan y) yang bisa dinyatakan dalam bentuk indifference map atau kumpulan
yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar, sebaliknya
kurva yang lebih rendah menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih kecil.
16
dari titik origin berarti makin tinggi tingkat kepuasan yang diterima konsumen. Kurva
indiferen IC3 > IC2 > IC1, ini berarti kepuasan pada kurva IC3 lebih besar dari IC2 dan
IC1, dan kepuasan yang diterima konsumen di IC2 lebih besar dari kepuasan yang
merupakan Hotel Konvensional, dengan 3 tingkat kepuasan yang berbeda yaitu pada
Konvensional sebesar Y3 dan Hotel Syariah sebesar X3) lebih tinggi dibandingkan
pada titik A (dengan frekuensi menginap Hotel Konvensional sebesar Y1 dan Hotel
Syariah sebesar X1) sehingga tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen menjadi
rangking semua situasi/kondisi mulai dari yang paling disenangi hingga yang paling
tidak disenangi. Menurut Nicholson (2002) Para ekonom mengasumsikan bahwa bila
terdapat beberapa kemungkinan, maka individu akan memilih salah satu yang
diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan atau nilai penting pada setiap produk
atau jasa (Akmaliyah, 2016). Menurut Simamora, ada beberapa langkah yang harus
Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut yang
relevan.
perbedaan atribut.
e. Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui
prosedur evaluasi.
pilihan, atau kesukaan. Preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para
18
menentukan produk-produk apa yang mereka beli dan pendapatan mereka yang
terbatas, dan juga permintaan untuk produk-produk. Preferensi juga diartikan sebagai
pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk, barang, atau jasa
yang dikonsumsi. Dalam hal ini adalah faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi
bersifat fisik tapi juga tentang pemuasan materi yang bersifat abstrak, yang berkaitan
dengan manusia sebagai khalifah dan hamba Allah SWT. Dalam Islam terdapat
konvensional. Sumber utama ekonomi Islam yaitu Al-Quran dan Hadist serta tujuan
adanya pembagian jenis barang atau jasa antara yang halal dan haram. Oleh karena
itu sangat penting untuk menggambarkannya dalam utility function. Utility Function
untuk dua barang yang salah satunya tidak disukai digambarkan dengan utility
function yang terbalik. Bagi konsumen, semakin ke kanan atas utility function semakin
baik. Semakin sedikit barang yang tidak disukai maka akan memberikan tingkat
kepuasan yang lebih tinggi. Dalam hal ini barang atau jasa yang haram dianggap
Halal Y Halal Y
Haram X
0 Halal X 0
(a) (b)
Untuk pilihan baranghalal dan halal ()Untuk pilihan barang halal dan haram
Pada Gambar 2.4 bagian (b) dapat dilihat bahwa sumbu X sebagai barang
atau jasa haram dan sumbu Y sebagai barang atau jasa halal. Dalam kurva diatas
pergerakan utility function ke kiri atas menunjukkan semakin banyak barang atau jasa
halal yang dikonsumsi dan semakin sedikit barang atau jasa haram yang dikonsumsi.
Semakin banyak barang atau jasa yang halal maka akan menambah utility dan
sebaliknya. Keadaan ini akan memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
line. Keadaan ini terjadi karena Marginal Rate of Substitution (MRS) untuk barang-
barang halal selalu lebih kecil dibandingkan dengan slope budget line. Maka pilihan
optimal bagi konsumen adalah mengalokasikan seluruh income nya untuk membeli
perlu dilakukan suatu modifikasi dimana batasan yang membatasi konsumsi seorang
konsumen muslim bukan hanya garis anggaran namun juga adanya batasan syariah.
Sehingga batasan seorang konsumen muslim secara grafis dibatasi oleh garis
anggaran dan syariah (budget and syariah line). Pada garis anggaran dan syariah
secara posisi letaknya berada lebih rendah dibandingkan dengan pada garis
anggaran. Karena adanya batasan dalam syariat Islam, seperti larangan untuk
mengkonsumsi barang yang haram, larangan riba, larangan untuk konsumsi yang
berlebihan dan kewajiban berzakat. Secara grafis hal ini dapat digambarkan pada
gambar 2.5 :
Barang Y
Keterangan :
BL : Budget Line
0 BSL BL Barang X
paling optimum adalah pada titik Q* yaitu pada kurva indifirensi U2. Karena pada titik
inilah terjadi persinggungan antara kurva indiferensi dengan garis anggaran dan
syariah. Pada kurva U1, tingkat kepuasan konsumen belum optimum karena adanya
konsumen yang optimal belum tercapai. Sementara pada kurva U3, meskipun kurva
indiferensi lebih besar dibandingkan pada kurva U2 dan terjadi persinggungan dengan
garis anggaran, namun tingkat kepuasan konsumen muslim tidak optimum karena
adanya batasan syariah yang belum dipenuhi, seperti belum dikeluarkannya zakat
dari pendapatan yang diterima atau adanya barang-barang yang tidak boleh
dikonsumsi, hal ini menyebabkan kurva U3 tidak optimum bagi seorang konsumen
muslim.
22
2.1.2 Hotel
menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum,
77, tanggal 12 Desember 1977 hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola
Gaffar (2007), hotel adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan, makanan
dan minuman, serta pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang-
orang yang tinggal untuk sementara waktu. Jadi Hotel adalah perusahaan yang
Hotel syarî’ah adalah salah satu model hotel yang memiliki produk hotel yang
sesuai dengan nilai Islam. Dengan konsep syariat, tamu akan merasa aman dan
dari hal kecil seperti informasi apa yang harus tersedia di front office, perlengkapan
istinja di toilet umum, sampai pada penyajian dari jenis makanan yang tersedia di
reception policy and procedure, house rules, harus dipastikan semua memenuhi
23
kriteria syariah. Secara ringkas rambu-rambu usaha dalam hotel syariah dapat
produk atau jasa yang seluruh maupun sebagian dari produk tersebut, dilarang
atau tidak dianjurkan dalam syariah. Seperti makanan yang mengandung bangkai,
b. Transaksi harus didasarkan pada suatu jasa atau produk yang rill, benar adanya
tidak rekayasa.
dan kerusakan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu
tindakan atau hal yang dilarang atau tidak dianjurkan oleh syariah.
berlebihan, korupsi, manipulasi dan ribawi atau mendapatkan suatu hasil tanpa
mau berpartisipasi dalam suatu usaha atau tidak mau menanggung resiko.
Dalam ekonomi.
Hotel Syariah adalah salah satu unsur yang ikut mendukung industri
pariwisata. Menurut Spillane (1994) ada tiga pemain utamadalam industry pariwisata:
2. Orang yang tinggal dan berdomisili dalam masyarakat yang menjadi alat
karena:
dll.
Selain dalam industri pariwisata hotel juga memiliki peranan penting dalam
operasional hotel lalu dibuatlah standar dan karakteristik hotel syariah sebagai berikut:
25
a. Fasilitas
Fasilitas yang bersifat basic atau mendasar wajib untuk disediakan, begitu
pula dengan fasilitas tambahan yang bermanfaat dalam membantu kegiatan tamu.
Menghapus dan menutup produk dan fasilitas yang tidak sesuai dengan syariah
(seperti diskotik, bar dengan minum yang mengandung khamr) dan digantikan dengan
Sedangkan untuk fasilitas yang bersifat netral (seperti kolam renang, tempat
gym, dan pijat refleksi) dapat diatur agar penggunaannya tidak melanggar prinsip
syariah. Penggunaan fasilitas harus diawasi dan tetap konsisten mengikuti tujuan
B. Tamu
Tamu yang check-in khususnya bagi pasangan lawan jenis dilakukan seleksi
tamu (reception policy). Untuk mengetahui apakah pasangan tersebut memang suami
perzinahan.
C. Pemasaran
Target pemasaran terbuka bagi siapa saja baik pribadi ataupun kelompok,
formal atau informal dengan berbagai macam suku, agama, ras dan golongan. Untuk
golongan dan kelompok yang menginap, aktivitasnya tidak dilarang oleh Negara dan
bukan merupakan pembuat kerusakan dan permusuhan serta tindakan yang sejenis.
26
Makanan dan minuman yang disediakan harus sesuai dengan syariat islam
(halal). Dalam proses pembuatan makanan dan minuman maupun bahan-bahan yang
dilarang syariah. Restoran atau café juga buka tidak hanya hari biasa tetapi juga pada
saat bulan Ramadhan terkhusus bagi musafir yang melakukan perjalanan jauh dan
hidup ditiadakan dan bisa diganti dengan ornamen kaligrafi dan nuansa timur tengah.
F. Operasional
a) Kebijakan perusahaan
Secara internal yang berupa kebijakan manajemen dan peraturan hotel yang
dibuat harus sesuai dengan nilai-nilai syariah. Sedangkan kebijakan eksternal berupa
usahanya tidak dilarang syariah dan untuk usaha yang tidak dilarang syariah
(Hafidhuddin, 2003).
b) Pengelolaan SDM
dan memenuhi standar kualifikasi yang ditetapkan. Perusahaan harus memenuhi hak-
hak karyawan namun dilain sisi karyawan juga wajib melaksanakan kewajiban sesuai
Pengelolaan sumber daya manusia juga mengacu pada peningkatan kualitas yang
c) Struktur
operasional hotel secara syariah. Lembaga ini adalah Dewan Pengawas Syariah.
2003).
d) Fasilitas Ibadah
Masjid dan Mushola menjadi fasilitas wajib yang harus disediakan di setiap
Hotel syariah untuk memudahkan umat muslim melaksanakan ibadah. Adzan setiap
waktu sholat fardhu wajib dikumandangkan dan wajib tersedianya peralatan sholat
seperti mukena, sarung, dan Al-Quran disetiap kamar. Untuk fasilitas tambahan
seperti kran air khusus untuk berwudhu di setiap kamar mandi dan kiblat yang
ditentukan dengan jelas juga menjadi hal tambahan yang cukup penting (Riyanto,
2011).
yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Ada beberapa perbedaan pada hotel
dan Konvensional
diperlihatkan. diperlihatkan
salam universal.
membawa keluarga.
dan Konvensional
arah kiblat.
bersama-sama.
dan Konvensional
memang tidak dijelaskan secara spesifik dalam Al-Quran dan hadist. Akan tetapi,
A. Al-Quran
- An-Nisa : 29
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah
orang lain dengan jalan yang dibenci Allah (batil) kecuali dengan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka. Dalam konteks hotel syariah, perniagaan/bisnis
31
yang dilakukan dalam bidang jasa tidak diperbolehkan menggunakan cara yang
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad- akad itu. Dihalalkan
bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan padamu. (yang demikian itu)
dengan adil, dan ini adalah hal yang dijanjikan-Nya. Janji yang harus dipenuhi dalam
ayat ini adalah janji yang diucapkan kepada sesama manusia. ’Uqud (bentuk jamak
dari ‘aqd (‘janji’ ‘perjanjian’) adalah kata yang digunakan dalam ayat ini dan pada
dasarnya berlangsung antara dua pihak. Hotel syariah sebagai salah satu contoh
bisnis yang menggunakan akad yang disepakati antara dua belah pihak, tidak
B. Hadist
Artinya : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
Artinya : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
“Wahai Rasulullah SAW, apakah saat istimewa itu? Beliau bersabda, “Hari dan malam
pertamanya, bertamu itu adalah tiga hari. Kalau lebih dari tiga hari, maka itu adalah
sedekah”(HR. Muslim).
tamu, baik tamu muslim, non-muslim, laki-laki maupun perempuan, golongan tersebut
C. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 2 Tahun 2014 tentang
disebutkan bahwa pengertian Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang
pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang
Dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 2 tahun 2014
17/1/2004, menyebutkan bahwa Usaha Hotel Syariah adalah usaha hotel yang
Bauran Pemasaran jasa menurut Zeitaml dan Bitner (2009) yang terdiri dari
a. Faktor Lokasi
dalam memilih hotel syariah. Menurut Lupiyoadi (2006) lokasi yaitu keputusan yang
dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan para pegawainya akan
ditempatkan. Sementara itu menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Olson (2000)
yang sama, perbedaan yang sangat tipis sekalipun pada lokasi dapat berdampak kuat
Lokasi usaha dapat juga disebut sebagai saluran distribusi perusahaan karena
lokasi berhubungan langsung dengan pembeli atau konsumen, dengan kata lain
pertumbuhan di masa depan. Area yang dipilih harus mampu untuk tumbuh dari segi
34
lainnya.
b. Faktor Harga
harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya)
yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang
atau jasa.
mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap suatu produk atau jasa (Kotler
dan Amstrong, 1997). Dalam penelitian Widyarini (2013) dijelaskan bahwa tarif atau
harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu
produk, karena tarif merupakan nilai yang ditukar untuk mendapatkan kepemilikan dari
suatu jasa.
c. Faktor Produk
Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata untuk
ditawarkan ke calon pembeli, didalamnya sudah tercakup tarif, kemasan dan prestise
serta pelayanan yang mungkin diterima oleh pembeli supaya merasa puas (Stanton,
2000).
Menurut KBBI produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambahkan
gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses
produksi itu. Menurut Sunyoto (2015) Produk merupakan Kombinasi barang dan jasa
keseluruhan konsep obyek, baik itu merupakan barang atau jasa yang memberikan
Produk yang berkualitas adalah produk yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Akbar (2012) indikator yang digunakan
1. Kemudahan penggunaan
2. Daya tahan
3. Kejelasan fungsi
sejumlah nilai pada konsumen (Rambat dan Hamdani, 2008). Produk merupakan
d. Faktor Religiusitas
juga yang dinyatakan oleh Schiffman dan Kanuk (1997) yang mengatakan bahwa
Religiusitas merupakan bentuk aspek religi yang telah dihayati oleh individu
dengan benar agar manusia dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam
36
adalah suatu cara hidup yang dapat membimbing seluruh aspek kehidupan manusia
ditegaskan bahwa terdapat variabel yang slaing berhubungan, tetapi variabel yang
(Narbuko, 2005)
Hotel Syariah
Lokasi penelitian ini terletak di Kota Malang yang menjadi pusat kota antara
Kota Batu dan Kabupaten Malang. Kota Batu merupakan pusat wisata yang memiliki
variasi tempat hiburan seperti, Jatim Park, Museum Angkut, dll. Sedangkan
Sehingga Kota Malang menjadi daerah yang cukup efisien dan efektif untuk konsumen
Selain itu terdapat fasilitas publik yang cukup memadai seperti rumah sakit,
transportasi umum dan pusat wisata kuliner. Lokasi yang strategis akan
Hotel Syariah
dapat dilihat melalui harga yang sesuai dengan yang didapatkan akan membuat
konsumen puas karena telah memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa.
Harga menjadi faktor penentu dalam permintaan pasar. Dalam membeli suatu
produk atau jasa, hal yang sangat diperhatikan oleh konsumen adalah harga. Dengan
harga yang cocok besar kemungkinan konsumen akan melakukan pembelian ulang
barang atau jasa yang sama. Harga yang ditawarkan harus sesuai dengan kualitas
yang ditawarkan, dan tergolong harga yang sesuai dengan kondisi pasar.
eksploitasi, kerugian antara salah satu pihak dan keuntungan dalam pihak lain juga
menjadi hal yang dilarang. Antara penjual dan pembeli harus ikhlas dan tidak ada
Hotel Syariah
produk. Produk yang berkualitas adalah produk yang diterima oleh pelanggan sesuai
dijelaskan bahwa Kualitas suatu produk adalah kemampuan yang bisa dinilai dari dari
suatu produk didalam menjalankan fungsinya, yang merupakan suatu gabungan dari
daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan serta atribut lainnya dari
suatu produk.
38
relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk atau jasa. Atribut yang
ditampilkan pada suatu produk atau jasa dapat menimbulkan daya tarik pertama yang
produk atau jasa tersebut, sekaligus dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam
menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Sehingga produk akan
menyeluruh. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208 yang artinya:
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
kegiatan selalu sesuai dengan prinsip agama islam. Oleh karena itu berkonsumsi tidak
hanya memperhatikan segi kebutuhan dan biaya yang harus dikeluarkan tetapi yang
paling penting adalah sejauh mana barang yang dikonsumsi akan memberikan
Pada gambar 2.7 menunjukkan kerangka pikir pada penelitian yang dilakukan.
Variabel lokasi, harga, produk dan religiusitas merupakan turunan dari faktor-faktor
itu responden yang akan menjadi fokus penulis merupakan konsumen hotel syariah
dan hotel konvensional. Dengan adanya empat variabel tersebut maka akan
fenomena tersebut hal yang menarik untuk diteliti sehingga dasar kerangka pikir pada
dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
METODE PENELITIAN
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metodologi penelitian juga dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang digunakan
merupakan bagian yang krusial. Dengan penyajian metodologi penelitian ini akan
jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, sehingga tujuan dari penelitian
tersebut dapat tercapai. Adapun jenis penelitian yang digunakan oleh penulis
primer. Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang dikumpulkan melalui
kuesioner dan wawancara kepada responden hotel syariah dan responden yang
variabel mandiri (independent) baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
44
45
untuk menjelaskan situasi yang menjadi objek penelitian dengan dukungan studi
Pemilihan tempat ini bertujuan untuk memperoleh data primer yang harus
1. Data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
data yang bersifat mentah atau belum diolah sehingga data primer belum
2. Data sekunder, yaitu data yang merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara (diperoleh atau
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder mampu memberikan informasi dalam
Statistik, situs Global Muslim Travel Index dan isntansi terkait yang digunakan
1. Observasi
pengamatan.
2. Wawancara
3. Kuesioner
Kuesioner ini merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika penulis
mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan mengetahui apa yang
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun
objek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
Dalam penelitian ini, definisi dan penjabaran dari setiap variabel dijelaskan
sebagai berikut :
lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah preferensi wisatawan memilih
hotel syariah di Kota Malang. Preferensi konsumen adalah sikap konsumen yang
untuk memberikan nilai kepuasan terhadap apa yang dibeli atau ditawarkan,
sehingga orang yang menginginkan barang atau jasa telah mempunyai sikap
perilaku pembelian.
48
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitian ini adalah wisatawan di
Kota Malang dalam periode tertentu. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak
diketahui sehingga penentuan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
pertimbangkan biaya dan waktu. Mengingat waktu dan biaya yang cukup besar
dalam mengambil data dari responden yang cukup besar populasinya untuk
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
responden yang dapat dijadikan sebagai sampel adalah wisatawan yang pernah
menginap di Hotel Syariah Kota Malang dan tidak ada batasan jenis kelamin,
yaitu :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian.
51
adalah tepat.
ukuran sampel sebanyak 10X lebih besar dari jumlah variabel dalam
penelitian.
sampel 10 kali lebih besar dari total variabel dependen dan variabel independen
yang di teliti telah mencukupi untuk digunakan dalam sebuah penelitian. Oleh
karena itu sampel yang saya ambil dalam penelitian ini sebesar 50 responden.
suatu indikator variabel penelitian dapat dilakukan dengan dua cara sebagai
berikut :
a. Uji Validitas
pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak
b. Uji Reliabilitas
data yang memang benar-benar sesuai dengan kenyataan dan dapat digunakan
berkali-kali pada waktu yang berbeda, pengujian ini menggunakan metode alpha.
beda dengan Alpha dari nilai 0,5 hingga 0,7. Dalam penelitian ini reliabilitas diukur
croanbach alpha > 0,6 dan dikatakan tidak reliabel jika croanbach alpha < 0,6.
respon (Y) melalui model persamaan matematis tertentu. Secara umum, peubah
Keterangan :
α : Intersep
β : Parameter peubah X1
X1 : Lokasi
X2 : Harga
X3 : Produk
X4 : Religiusitas
syariah) terhadap peluang terjadinya pilihan 0 (tidak memilih hotel syariah). Nilai
(hotel syariah). Nilai odds yang semakin besar menunjukkan peluang konsumen
untuk memilih hotel syariah semakin besar. Hubungan antara parameter dan odds
ratio yaitu :
𝑃𝑖
Odds Ratio = 1−𝑃𝑖……………………………………………………………..……(2)
Keterangan :
Oleh karena data yang didapat dari peneliti bersifat kualitatif, maka data
yang bersifat kualitatif itu diberi skala sehingga menjadi data-data yang bersifat
diminta untuk menjawab pertanyaan dengan nilai yang telah ditetapkan sebagai
berikut :
54
sebaliknya, seperti pertanyaan untuk alternatif jawaban sangat penting diberi nilai
menjadi data interval. Data ordinal harus diubah dalam bentuk interval disebabkan
data ordinal sebenarnya adalah data kualitatif atau bukan angka sebenarnya.
Dalam banyak produser statistik seperti regresi, uji t dan lain sebagainya
1. Menghitung frekuensi
2. Menghitung proporsi
4. Menghitung nilai z
7. Menghitung penskalaan
a. Uji Multikolinearitas
persamaan regresi mempunya korelasi (hubungan) erat satu sama lain. Tujuannya
adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Model regresi yang baik harus terbebas dari multikolinearitas
55
untuk semua variabel independennya atau yang tidak terjadi korelasi diantara
didasarkan pada nilai Variance and Inflation Factor (VIF) dan tolerance.
(2004) mengatakan bahwa bila korelasi antara 2 variabel bebas melebihi 0,8 maka
variabel penjelas tidak lebih besar dibanding korelasi variabel terikat dengan
kebih kecil dari 0,8 maka dapat dikatakan telah terbebas dari masalah
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan VIF tinggi (Karena VIF = 1/tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Uji ini digunakan untuk menguji apakah data
empiris sesuai dengan model, sehingga tidak ada perbedaan antara model dengan
data dan model dapat dikatakan fit. Jika nilai signifikan Hosmer and Lemeshow
sama dengan atau kurang dari 0,05 maka terdapat perbedaan signifikan antara
model dengan nilai observasinya, sehingga goodness of fit tidak baik karena model
tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Namun jika nilai signifikansi Hosmer
and Lemeshow lebih dari 0,05 maka model mampu memprediksi nilai
observasinya, atau dapat dikatakan model dapat diterima karena fit dengan data
observasinya.
56
program SPSS, besaran nilai R2 diketahui melalui nilai Cox & Snell atau
sebenarnya. Tabel klasifikasi ini mengkonfirmasi bahwa tidak ada perbedaan yang
dependen sebagaimana uji F di dalam regresi linear. Menilai overall model fit dapat
dilakukan dengan melihat angat -2Log Likelihood (-2LL) pada akhir hasil analisa,
yaitu dengan membandingkan selisih nilai -2LL dimana apabila nilai chi square
hitung lebih besar dari chi square table atau nilai signifikansi lebih kecil dari alpha,
Uji signifikansi pada model logit menggunakan uji Wald. Regresi logistik Wald
digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari tiap-tiap variabel independen
statistik Wald dengan nilai pembanding chi square pada derajat bebas (db) = pada
alpha 5%, atau dengan membandingkan nilai signifikansi (p-value) Wald dengan
alpha sebesar 5%, dimana p-value yang lebih kecil dari alpha menunjukkan bahwa
Pada bab ini, akan dijabarkan mengenai hasil dan pembahasan dari
tersebut mencakup gambaran umum penelitian, hasil tahapan analisis dan model
Indonesia, hal ini diikuti dengan pembangunan sektor pariwisata di Indonesia terlihat
secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya setiap sektor pariwisata
seperti bisnis perhotelan, bisnis rumah makan, bisnis perjalanan wisata dan souvenir
khas daerah.
Salah satu sektor pariwisata yaitu bisnis perhotelan terus melakukan inovasi
untuk menampilkan sajian produk dan pelayanan yang berbeda dengan menciptakan
suatu kekhasan atau keunikan tertentu dalam mengait konsumennya. Bisnis hotel
pelayanan khusus dalam mengemas produk dan jasa yang ditawarkan. Saat ini
58
59
Perkembangan label syariah pada dunia bisnis di Indonesia saat ini tengah
konsumen pemeluk agama Islam terhadap hukum dan ketentuan Islam didalam segi
kehidupannya.
Oleh karena itu, tidak asing untuk menemukan beberapa jenis perusahaan dunia yang
telah mengambil kesempatan dari konsep syariah dalam memasarkan produk bisnis
mereka.
Muamalat menjadi pioneer pelopor jasa perbankan syariah yang lahir pada tahun
1992. Diikuti oleh bank-bank swasta yang hadir dengan labelisasi syariah seperti BNI
Syariah, Trimegah Sekuritas Syariah, dan lain sebagainya. Sehingga hal ini
merupakan elemen yang penting. Calon konsumen saat ini bersifat lebih kritis dan
60
selektif dalam memilih dan menggunakan sarana jasa akomodasi yang sesuai dengan
beberapa pelaku bisnis melihat peluang tersebut dengan mendirikan hotel syariah.
Tujuannya tidak hanya untuk memperoleh keuntungan tetapi juga sebagai salah satu
dengan cara menyebarkan kuisioner online melalui Google Form yang dilaksanakan
pada bulan mei 2018. Karakteristik responden dalam penelitian ini merupakan
wisatawan yang berada di Kota Malang yang sudah pernah menginap di hotel syariah
dan wisatawan yang belum pernah menginap. Jumlah wisatawan yang dipilih sebagai
status pernikahan, jenis pekerjaan, dan alasan menginap. Berdasarkan jenis kelamin,
Laki-
Laki
38%
Perem
puan
62%
Berdasarkan data pada diagram 4.1, dapat dilihat bahwa mayoritas jenis
orang atau sebesar 62% sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah
berdasarkan agama :
4%
96%
Serupa dengan agama, status pernikahan juga menjadi salah satu elemen
yang essential karena dengan pola pikir dan status yang berbeda membuat seseorang
membuat keputusan yang berbeda. Berikut diagram 4.3 memiliki data yang cukup
62
signifikan. Profil responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada diagram
4.3 :
Menikah
20%
Belum Menikah
80%
menunjukkan 40 orang atau 80% belum menikah sedangkan responden yang sudah
menikah sebesar 10 orang atau 20%. Dengan total keseluruhan status pernikahan
tersebut maka menimbulkan jenis pekerjaan yang cukup bervariatif antar responden.
Berikut beberapa jenis pekerjaan yang digeluti oleh wisatawan di Kota Malang.
Malang terbagi menjadi 8 jenis pekerjaan. Dengan responden paling besar yaitu
orang atau 10%. Sedangkan responden yang menjadi wiraswasta sebesar 5 orang
(10%), disusul dengan jenis pekerjaan buruh sebanyak 3 orang (6%), jenis pekerjaan
sisanya memiliki besar yang sama dengan jenis pekerjaan yang berbeda yaitu, 1 Ibu
2%
2%
2%
10%
10%
6%
68%
Pelajar/Mahasiswa Buruh Wiraswasta PNS Karyawan Swasta Ibu Rumah Tangga Appraiser
yang berbeda bagi setiap responden. Alasan tersebut dibagi menjadi 4 pokok utama
12% 18%
6%
64%
paling utama adalah adanya keluarga atau kerabat sebesar 32 orang atau 64%,
64
disusul dengan alasan menginap karena tugas atau pekerjaan sebesar 9 orang atau
18%, sedangkan alasan liburan atau wisata sebanyak 6 orang (12%) dan sisanya
Pada sub bab ini, akan dipaparkan dan dianalisis hasil statistik dari penelitian.
Pertama, uji instrumen penelitian berupa uji validitas dan uji reliabilitas pada alat ukur.
variabel bebas. Ketiga, uji hipotesis berupa uji multikolinearitas, uji kelayakan model
regresi, uji koefisien determinasi, uji tabel klasifikasi, uji keseluruham model, dan uji
parsial.
Pada penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah uji validitas dan
reliabilitas melalui program SPSS 16. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuisioner. Nilai korelasi atau r-hitung yang telah diperoleh
dibandingkan dengan nilai korelasi pada r-tabel. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel
dengan signifikansi 5% (0.05), artinya nilai korelasi menunjukkan bahwa alat ukur
tersebut valid, Nilai r-tabel didapatkan dengan melihat tabel distribusi r tabel dengan
Berdasarkan tabel 4.1 berikut adalah hasil uji validitas dari masing-masing variabel :
65
Dari tabel 4.1, diketahui bahwa semua item penelitian dari variabel lokasi (X1),
harga (X2), produk (X3), dan Religiusitas (X4) dinyatakan valid. Hal ini dapat dibuktikan
dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Karena nilai rhitung selalu lebih
besar daripada rtabel senilai 0.278 pada taraf signifikansi 5%. Maka semua pernyataan
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dari suatu
tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam
kondisi yang serupa. Ukuran reliable atau tidaknya suatu data biasanya menggunakan
dikatakan reliable apabila nilai croanbach alpha > 0,6 dan dikatakan tidak reliable jika
Pada penelitian ini terdapat empat variabel yang akan di uji reliabilitasnya,
keempat variabel tersebut adalah variabel lokasi (X1), harga (X2), produk (X3), dan
religiusitas (X4). Adapun hasil uji reliabilitas pada keempat variabel tersebut akan
Dari hasil pengujian pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa koefisien croanbach
alpha keempat variabel dalam penelitian yaitu variabel lokasi (X1), harga (X2), produk
(X3), dan religiusitas (X4) berada lebih besar dibandingkan nilai 0,6. Dengan demikian
responden terhadap item-item pertanyaan yang terdapat pada kuisioner untuk setiap
variabelnya. Hasil ini digunakan untuk mengetahui frekuensi dan variasi jawaban
karena itu, penjabaran variasi dan frekuensi jawaban yang telah diajukan adalah :
Pada variabel lokasi terdapat empat (4) item pertanyaan yang diberikan
responden untuk item-item pertanyaan yang terdapat pada variabel lokasi (X1) dapat
F % F % F % F % F %
1 0 0 8 16 24 48 18 36 50 100 3.2
2 0 0 8 16 21 42 21 42 50 100 3.26
3 4 8 21 42 22 44 3 6 50 100 2.48
4 3 6 17 34 20 40 10 20 50 100 2.74
Sumber : Peneliti, data diolah (2018).
Tabel 4.3 menunjukkan hasil jawaban dari 4 item pertanyaan pada variabel
lokasi. Pada item pertama yaitu mengenai faktor lokasi hotel syariah, sebanyak 18
responden (36%) menyatakan sangat setuju bahwa mereka lebih memilih lokasi hotel
syariah yang terletak di pusat kota dan dekat dengan fasilitas umum. Kemudian 24
setuju.
Pada item kedua masih mengenai faktor lokasi hotel syariah, sebanyak 21
responden (42%) menyatakan sangat setuju bahwa mereka lebih memilih lokasi hotel
setuju.
Pada item ketiga mengenai faktor lokasi hotel syariah yang memiliki
menyatakan sangat setuju bahwa tersedianya transportasi umum menjadi salah satu
unsur penting dalam menentukan lokasi hotel syariah yang strategis. Kemudian 22
68
Pada item keempat yaitu masih mengenai faktor lokasi hotel syariah.
memilih lokasi hotel syariah yang dekat dengan tempat wisata. Kemudian 20
Pada variabel kedua terdapat tiga (3) item pertanyaan yang diberikan kepada
responden untuk dijawab sesuai dengan keadaan dirinya. Jawaban responden untuk
item-item pertanyaan yang terdapat pada variabel harga (X2) dapat dilihat pada tabel
F % F % F % F % F %
1 0 0 7 14 17 34 26 52 50 100 3.38
2 3 6 7 14 16 32 24 48 50 100 3.22
3 2 4 15 30 14 28 19 38 50 100 3
Sumber : Peneliti, data diolah (2018).
Pada tabel 4.4 didapatkan hasil frekuensi dari 3 item pertanyaan pada variabel
harga (X2). Pada item pertama yaitu mengenai tingkat harga hotel syariah yang sesuai
menyatakan sangat setuju dan lebih memilih hotel syariah dengan tingkat harga yang
69
responden (48%) menyatakan sangat setuju bahwa harga hotel syariah yang
Pada item ketiga yaitu mengenai harga hotel syariah, sebanyak 19 responden
(38%) menyatakan sangat setuju bahwa harga hotel syariah harus sesuai dengan
Pada variabel ketiga terdapat lima (5) item pertanyaan yang diberikan kepada
responden untuk dijawab sesuai dengan keadaan dirinya. Jawaban responden untuk
item-item pertanyaan yang terdapat pada variabel harga (X3) dapat dilihat pada tabel
F % F % F % F % F %
1 1 2 5 10 16 32 28 56 50 100 3.42
2 5 10 19 38 24 48 2 4 50 100 2.46
3 1 2 4 8 15 30 30 60 50 100 3.48
70
F % F % F % F % F %
4 1 2 14 28 17 34 18 36 50 100 3.04
5 4 8 11 22 24 48 11 22 50 100 2.84
Sumber : Peneliti, data diolah (2018).
Tabel 4.5 menunjukkan hasil frekuensi dari 5 item pertanyaan pada variabel
produk (X3). Pada item pertama yaitu mengenai produk hotel syariah, sebanyak 28
responden (56%) menyatakan sangat setuju dengan fasilitas hotel syariah yang
Pada item kedua yaitu mengenai produk hotel syariah yang mewajibkan
ornament yang digunakan sesuai dengan prinsip syariah, sebanyak 2 responden (4%)
seperti parking area, Free Wifi, musholla, dll. Kemudian 17 responden (34%)
71
responden (22%) menyatakan sangat setuju dengan ketersediaan alat ibadah seperti
Al-Quran, petunjuk arah kiblat dan alat sholat di setiap kamar. Kemudian 24
Pada variabel keempat terdapat tiga (3) item pertanyaan yang diberikan
responden untuk item-item pertanyaan yang terdapat pada variabel religiusitas (X4)
F % F % F % F % F %
1 1 2 9 18 13 26 27 54 50 100 3.32
2 3 6 6 12 17 34 24 48 50 100 3.24
3 2 4 9 18 13 26 26 52 50 100 3.26
Sumber : Peneliti, data diolah (2018).
Pada tabel 4.6 didapatkan hasil frekuensi responden dari 3 item pertanyaan
pada variabel religiusitas (X4). Pada item pertama mengenai tingkat religiusitas
penerimaan tamu yang sesuai dengan prinsip syariah (tidak diperkenankan tamu yang
72
responden (48%) menyatakan sangat setuju dengan sistem pelayanan hotel syariah
yang sesuai dengan hukum syariah (pembedaan antara tamu laki-laki dan perempuan
responden (52%) menyatakan sangat setuju bahwa fasilitas yang disediakan hotel
Dalam penelitian ini, digunakan model regresi logistik untuk menguji hipotesis.
Regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen. Adapun variabel independen dari penelitian ini adalah lokasi (X1),
harga (X2), produk (X3), dan religiusitas (X4). Sedangkan variabel dependen dari
penelitian ini adalah preferensi wisatawan memilih hotel syariah di Kota Malang (Y).
1. Uji Multikolinearitas
dilakukan uji multikolinearitas. Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk
memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada interkorelasi atau kolinearitas
antar variabel independen. Multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat nilai VIF.
Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
tolerance ≥ 0,01 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10. Pada tabel 4.7 berikut didapatkan
Dari hasil peungujian yang dilakukan, didapatkan nilai VIF untuk masing-
masing variabel independen lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari
0.01. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar
Uji Hosmer-Lemeshow adalah uji Goodness of Fit Test. Uji ini ditunjukan
dengan melihat nilai sig pada Hosmer and Lemeshow Test. Jika nilai sig pada tabel
Hosmer and Lemeshow Test lebih besar dari 0,05 maka hasilnya menunjukkan bahwa
Dari hasil uji Hosmer-Lemeshow pada tabel 4.8 diketahui bahwa nilai
signifikansi dari model adalah 0,723. Hal ini menandakan bahwa model mampu
memprediksi nilai observasinya atau model fit (layak) dengan data observasi karena
regresi yang dipakai, uji ini juga berguna untuk melihat kemampuan variabel
determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square.
Adapun hasil nilai koefisien determinasi pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R
Square Square
1 23.910 .464 .695
Sumber : Peneliti, data diolah (2018).
Dari tabel 4.9 terlihat hasil dari Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,695
yang berarti variabel preferensi wisatawan memilih hotel syariah studi kasus di Kota
penelitian.
terhadap pilihan yang diambil, dalam hal ini adalah responden yang dihadapkan
kepada dua pilihan yaitu hotel syariah dan hotel non-syariah. Tabel klasifikasi ini
ditunjukkan dengan dua hasil, dimana hasil pertama merupakan tabel kontingensi
yang seharusnya terjadi atau disebut juga frekuensi harapan berdasarkan data
klasifikasi saat Block 0 dan hasil yang kedua adalah tabel klasifikasi perubahan
dimasukkan) atau tabel klasifikasi saat Block 1. Berikut tabel 4.10 hasil uji tabel
Classification Tablea.b
Y
Hotel non Hotel Syariah
syariah
Step 0 Y Hotel Non 0 12 .0
Syariah
Hotel 0 38 100.0
Syariah
Overall Percentage 76.0
Sumber : Peneliti, data diolah (2018).
Pada tabel 4.10 diperoleh hasil bahwa dari total 50 responden terdapat 12
orang yang lebih memilih hotel non syariah, sedangkan 38 orang memilih hotel
76
variabel independen) maka terjadi perubahan pada tabel klasifikasi yang ditunjukkan
pada tabel klasifikasi Block 1. Adapun perubahan tersebut akan ditunjukkan pada
Classification Tablea
Y
Hotel Non Hotel
Syariah Syariah
Step 1 Y Hotel 9 3 75.0.
Non
Syariah
Hotel 2 36 94.7
Syariah
Overall Percentage 90.0
Sumber : Peneliti, data diolah (2018).
12 responden yang lebih memilih hotel non-syariah dan setelah di prediksi dengan
berpindah lebih memilih hotel syariah atau dengan kata lain sebesar 75.0% dari 12
responden yang lebih memilih hotel syariah. Kemudian dari 38 responden yang
memilih hotel syariah setelah diprediksi terdapat 2 responden yang berubah pilihan
menjadi lebih memilih hotel non syariah atau sebesar 94.7% dari 38 responden yang
lebih memilih hotel non-syariah. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka secara
77
umum model yang diperoleh dapat diandalkan dalam memprediksi para responden
sebesr 90.0%.
dependen atau tidak. Uji ini ditunjukkan dengan melihat perbandingan nilai signifikansi
pada Chi square hitung yang dilihat pada tabel Omnibus Test of Model Coefficients
dengan nilai alpha 5% (0,05). Adapun hasil Uji Pengaruh Simultan akan ditunjukkan
Chi-Square df Sig
Pada tabel 4.12 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang mana kurang
dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa seluruh variabel independen dalam penelitian
ini secara bersama-sama memiliki pengaruh secara simultan atau serempak terhadap
preferensi wisatawan memilih hotel syariah studi kasus di Kota Malang atau hipotesis
Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit
atau tidak dengan data. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai antara
-2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number=0) dengan nilai -2 Log Likelihood
(-2LL) pada akhir (Block Number=1). Adanya pengurangan antara -2LL awal (initial -
2LL function) dengan nilai-2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan
Adapun hasil uji keseluruhan model (overall model fit) akan ditunjukkan
No -2LL Nilai
1 Awal (Block 0) 55.108
Pada tabel 4.13 diperoleh nilai -2LL awal (Block 0) adalah sebesar 55,108.
Setelah dimasukkan keempat variabel independen maka nilai -2LL akhir (Block 1)
logistik data pada penelitian ini atau menunjukkan model regresi yang lebih baik.
independen dapat dilihat dengan melihat nilai signifikansi pada tabel variable in the
Equation. Jika nilai signifikan < 0,05 maka variabel independen berpengaruh secara
79
parsial terhadap variabel dependen. Adapun hasilnya akan dipaparkan pada tabel
Constant
-13.447 5.197 6.695 1 .010 .000
Sumber : Peneliti, data diolah (2018).
Jika hasil dari uji signifikansi parsial pada tabel 4.14 dimasukkan ke dalam
𝑷
ln(𝟏−𝑷𝒊 ) = α + βX1 + βX2 + βX3 + βX4 + βX5 + βX6 + e
𝒊
sehingga
𝑷
ln(𝟏−𝑷𝒊 ) = (-13,447) + 0,772X1 + 0,715X2 + (-0,379X3) + 0,764X4+ e
𝒊
𝑷
ln(𝟏−𝑷𝒊 ) = (-13,447) + 0,772 Faktor Lokasi + 0,715 Faktor Harga + (-0,379 Faktor
𝒊
1) Faktor Lokasi terhadap preferensi wisatawan memilih hotel syariah studi kasus di
Kota Malang.
sebesar 0,027 lebih kecil dibandingkan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
wisatawan memilih hotel syariah di Kota Malang. Nilai koefisien yang positif antara
akan semakin besar pula preferensi wisatawan yang memilih untuk menginap di
hotel syariah. Nilai koefisien regresi sebesar 0,772 menandakan bahwa jika faktor
lokasi mengalami kenaikan satu satuan, maka akan terjadi peningkatan sebesar
0,772 pada preferensi wisatawan dalam memilih hotel syariah di Kota Malang.
2) Faktor Harga terhadap preferensi wisatawan memilih hotel syariah studi kasus di
Kota Malang
sebesar 0,036 lebih kecil dibandingkan 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
wisatawan memilih hotel syariah di Kota Malang. Dengan Nilai koefisien sebesar
searah terhadap tingkat preferensi wisatawan dalam memilih hotel syariah di Kota
Malang. Ketika terjadi kenaikan harga sebesar satu satuan akan memberikan
hotel syariah.
81
3) Faktor Produk terhadap preferensi wisatawan memilih hotel syariah studi kasus di
Kota Malang
0,101 lebih besar dibandingkan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
0,020 lebih kecil dibandingkan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
wisatawan memilih hotel syariah di Kota Malang. Dengan nilai koefisien sebesar
hotel syariah di Kota Malang. Jika tingkat religiusitas naik sebesar 1 sedangkan
variabel lain tetap, maka preferensi wisatawan memilih hotel syariah naik sebesar
0,764.
4.4 Pembahasan
Pada sub bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi wisatawan memilih hotel syariah studi kasus di Kota Malang.
sasaran (Sunyoto, 2015). Lokasi hotel juga dapat diartikan kedudukan secara fisik
yang mempunyai fungsi strategis, karena dapat membantu tercapainya suatu tujuan
perusahaan. Lokasi yang strategis bagi wisatawan, merupakan peluang bisnis yang
2013).
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yang dapat dilihat dari jawaban
setuju dan Kemudian 20 responden (40%) menyatakan setuju bahwa mereka lebih
mempengaruhi preferensi konsumen. Lokasi yang strategis menjadi salah satu faktor
penentu kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha
yang dipilih, maka semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap
menuju suatu lokasi dalam hal ini adalah kemudahan lokasi untuk dijangkau baik
dijangkau akan memberi kemudahan akses bagi konsumen yang akan mendorong
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yang dapat dilihat dari jawaban
transportasi umum.
Hal ini diperkuat dengan hasil peneltian yang menunjukkan bahwa secara
hotel syariah. Variabel lokasi menghasilkan koefisien regresi positif sebesar 0,772
dengan signifikansi sebesar 0,027. Karena tingkat signifikansi kurang dari 0,05 maka
pengaruh yang paling kuat diibandingkan dengan variabel lainnya, atau dapat
Hal ini diperkuat dengan penelitian Kartini (2014) menyatakan bahwa variabel
lokasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan tamu hotel syariah. Lokasi
memiliki peranan penting bagi eksistensi bisnis jasa di masa datang. lokasi yang
strategis akan menjadi pilihan tamu hotel karena akan mempermudah akses
aktivitasnya.
terhadap Hotel Syariah (Studi Kasus Hotel Sofyan INN Srigunting). Pada
pemilihan hotel, Variabel ini berpengaruh positif. Hal ini menunjukan bahwa semakin
strategis lokasi maka konsumen akan lebih cenderung memilih hotel syariah karena
84
lokasi yang strategis akan berpengaruh pada pertimbangan konsumen untuk memilih
hotel syariah. Selain itu Perkembangan hotel syariah melalui peningkatan kualitas
hotel syariah juga menjadi salah satu indikator yang cukup Karena lokasi yang baik
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.
Yang dimaksud harga hotel yaitu harga jual per kamar dengan fasilitas dan pelayanan
yang didapat. Semakin tinggi harga hotel yang diterapkan, maka tamu hotel akan
mendapatkan fasilitas dan pelayanan hotel yang lebih baik.penentuan harga dapat
berubah tergantung waktu, seperti mendekati hari libur harga hotel bisa lebih tinggi
atau tanpa potongan harga. Penerapan perbedaan harga merupakan bentuk dari
memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu hotel, agar para tamu menyesuaikan
produk atau jasa sesuai dengan produk atau jasa yang didapatkan. Dengan
kesesuaian tersebut, konsumen tidak rugi untuk membayarkan sejumlah uang dengan
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dapat dilihat dari jawaban
wisatawan dari kuisioner yang diajukan. Hasil menunjukkan bahwa dari 50 wisatawan
yang menjadi sampel, sebanyak 26 responden (52%) menyatakan sangat setuju dan
85
17 responden (34%) menyatakan setuju bahwa mereka lebih memilih hotel syariah
dengan tingkat harga yang sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang disediakan.
Hal ini diperkuat dengan hasil pada penelitian yang menunjukkan bahwa
memilih hotel syariah di Kota Malang. Variabel harga menghasilkan koefisien regresi
positif sebesar 0,715 dengan signifikansi sebesar 0,036. Karena tingkat signifikansi
kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa faktor harga mempengaruhi
preferensi wisatawan dalam memilih hotel syariah di Kota Malang. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin sesuai fasilitas dengan harga yang ditawarkan, maka
semakin besar keputusan wisatawan yang memilih menginap di hotel syariah di Kota
semakin baik.
dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta
dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling
penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran
secara keseluruhan.
Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu dalam permintaan
pasar. Harga merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh konsumen dalam membeli
produk atau jasa. Jika konsumen merasa cocok dengan harga yang ditawarkan, maka
mereka akan cenderung melakukan pembelian ulang untuk produk atau jasa yang
sama. Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang
pasarnya kompetitif, maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan
penawaran pasar.
86
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yang dapat dilihat dari jawaban
wisatawan dari kuisioner yang diajukan. Hasil menunjukkan bahwa dari 50 wisatawan
yang menjadi sampel, sebanyak 19 responden (38%) menyatakan sangat setuju dan
14 responden (28%) menyatakan setuju bahwa harga hotel syariah harus sesuai
dengan harga pasaran pada umumnya. Hal ini menunjukkan, ketika harga hotel
syariah meningkat 1 satuan mendekati harga pasar yang berlaku maka akan
(tangible) dan tidak nyata (intangible) didalamnya sudah tercakup tarif, kemasan dan
prestise serta pelayanan yang mungkin diterima oleh konsumen sebagai sesuatu
sejumlah nilai pada konsumen (Rambat dan Hamdani, 2008). Dari produk tersebut
konsumen tidak hanya membeli fisik tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk
keinginan dan kebutuhan. Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
baik itu merupakan barang atau jasa yang memberikan sejumlah nilai kepada
Ditinjau dari sisi produk, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
pemasar, dalam rangka tercapainya kepuasan pembeli. Menurut Kotler dan Keller
87
(2009) produk terdiri atas : inti produk, produk dasar, produk yang diharapkan, produk
yang ditingkatkan dan produk potensial. Penerapan produk hotel syariah adalah
sebagai berikut :
a. Manfaat inti dari produk adalah penawaran untuk istirahat. Untuk hotel syariah
tentunya tidur dalam satu kamar, harus dengan muhrimnya. Untuk menghindari
harus memberikan peraturan yang ketat guna penegakan aturan terhadap para
b. Produk dasar yang harus disediakan adalah kamar tidur beserta kelengkapannya.
Untuk hotel syariah di setiap kamar disediakan penunjuk arah kiblat, alat sholat
dan Al-Quran.
c. Produk yang diharapkan adalah fasilitas. Contoh : Pengatur suhu ruangan, lemari
d. Produk yang ditingkatkan di dalam hotel adalah kantin atau restaurant, musholla
dan parking area. Mushola yang nyaman dilengkapi dengan alat sholat yang
e. Produk potensial yaitu tersedianya ruang seminar, fitness center dan kolam
renang. Untuk fasilitas kebugaran dan kolam renang ada pemisahan antara laki-
Berdasarkan hasil regresi dengan nilai koefisien sebesar -0,379 dan nilai
secara tidak signifikan. Dimana nilai signifikansi lebih besar dibandingkan nilai derajat
sebagai hotel syariah, sudah sewajarnya memberikan produk yang sesuai dengan
88
makanan dan minuman yang disediakan sudah menjadi hal pokok yang harus ada.
Menurut cahaya (2013), kata syariah yang melekat pada nama akan mewujudkan
suatu barang dan jasa yang digunakan tidak hanya untuk kebutuhan fisik tetapi juga
kebutuhan non fisik, dalam artian hasil produksi dimaksudkan untuk meciptakan
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu Kartini (2014) yang
tamu hotel syariah. Tamu hotel memutuskan menginap, karena dipengaruhi oleh
iklan, sarana fisik, lokasi dan pelayanan yang ditawarkan oleh Namira Hotel Syariah.
Delener (1990) dalam Esso dan Dibb (2004) menyatakan bahwa religiusitas
adalah salah satu faktor pendorong penting dan dapat berpengaruh terhadap perilaku
konsumen. Hal ini didasari atas keputusan konsumen untuk membeli produk
Menurut Glock dan Stark (dalam Reitsma : 2006) ada lima dimensi religiusitas
yaitu :
dogmatik.
89
b. Dimensi praktik
Dimensi ini berkaitan dengan komitmen dan ketaatan terhadap agama yang
dianutnya, yang diwujudkan dalam ritual atau peribadatan. Dimensi ini dibagi
2. Ketaatan, ketaatan dan ritual bagaikan ikan dan air. Ketika seseorang
c. Dimensi pengalaman
dalam Al-Quran.
e. Dimensi konsekuensi
ajaran-ajaran agama.
Berdasarkan hasil regresi dengan nilai koefisien sebesar 0,764 dan nilai
signifikan secara positif. Karena tingkat signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat
memilih hotel syariah di Kota Malang secara signifikan dan hubungan antara tingkat
Dimana ketika terjadi kenaikan satu satuan pada variabel religiusitas akan diikuti
dengan kenaikan preferensi wisatawan dalam memilih hotel syariah sebesar 0,764.
sistem yang diterapkan oleh hotel syariah tidak hanya untuk mencari keuntungan
semata namun juga sebagai wujud beribadah kepada Allah SWT dan mendapatkan
ridho-Nya.
a. Faktor Lokasi
Sesuai dengan hasil uji dan pembahasan yang telah dipaparkan, menunjukkan
wisatawan di Kota Malang. Hal ini mengandung implikasi agar pemerintah perlu
menentukan pilihannya.
b. Faktor Harga
Sesuai dengan hasil uji dan pembahsan yang telah dipaparkan, menunjukkan
wisatawan di Kota Malang. Hal ini mengandung implikasi agar pihak Hotel syariah
perlu untuk memperhatikan tingkat harga yang diberikan kepada konsumen sudah
sesuai dengan harga pasar dan sesuai dengan fasilitas yang mampu disediakan.
91
Sehingga hotel syariah mampu bersaing dengan hotel konvensional lainnya dalam
dunia pariwisata.
c. Faktor Religiusitas
Sesuai dengan hasil uji dan pembahasan yang telah dipaparkan, menunjukkan
wisatawan di Kota Malang. Hal ini mengandung implikasi agar Hotel syariah perlu
tidak hanya dari segi pelayanan namun juga fasilitas. Karena Religiusitas pada hotel
syariah merupakan ciri khas utama yang membedakan antara hotel syariah dan hotel
konvensional. Selain itu tingkat Religiusitas merupakan salah satu komponen penting
5.1 Kesimpulan
dalam memilih hotel syariah yaitu, lokasi, harga, dan religiusitas. Seluruh
syariah.
b. Dengan terletaknya hotel syariah pada lokasi yang strategis, dekat dengan
syariah yang bersamaan dengan adanya kualitas serta fasilitas yang baik
harga pada hotel dengan harga pasar juga memberikan pengaruh yang
92
93
hotel syariah lebih tinggi dibandingkan dengan hotel syariah lainnya akan
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis penelitian ini antara
lain :
1. Hotel syariah perlu melakukan kegiatan promosi yang lebih baik untuk
Abdullah, Firdaus ., et. al. 2011. “Managing Costumer Preference for the food service
Industry” International journal of innovations, management, and technology, vol
2 no 6
Akbar, A. 2012. Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Notebook Toshiba. Fakultas Ekonomi. Jurusan
Manajemen Universitas Gunadarma, Jakarta
Anwar, 2015. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian,
volume 4 nomor 12. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia Surabaya.
Esso, N., & Dibb, S. (2004). Religious contrasts in consumer decision behavior.
European Journal of Marketing, 28(5), 36-53.
94
95
Firdaus M, Harmini, Afendi FM. 2011. Aplikasi Metode Kuantitatif untuk Manajemen
dan Bisnis. Bogor (ID): IPB Press.
Ghozali, Imam, 2005, Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Husein, Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta. PT
Rajagrafindo Persada.
Juanda B. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Bogor (ID): IPB Press.
Karim, Adiwarman. 2011. Bank islam: Analisis Fiqih dan Keungan. Jakarta: Rajawali
Press.
Kotler dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta :
Erlangga.
Miller, Roger LeRoy. Teori Mikro Ekonomi Intermediate. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2000.
96
Muhammad dan R. Lukman Fauroni, Visi Al-Quran tentang Etika dan Bisnis, (Jakarta:
Salemba Diniyah, 2002), h. 141.
Munandar, J.M. Udin, F., Amelia, M. 2012. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Preferensi Konsumen Produk Air Minum Kemasan di Bogor. Jurnal Teknologi
Industri Pertanian IPB Vol. XIII.
Mursidi. 2010. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Menginap Di University Inn UMM. Jurnal Industri (Online),
(http://ejournal.umm.ac.id/index.php/JJ PE/industri/article/viewFile/666).
Narbuko, cholid dan achmad. 2015. Metodologi penelitian. Jakarta: PT. Bumi Akasara.
Nicholson, Walter. 2002. Micreconomic Theory. Basic Principle and Extensions. New
York: Harcort Brace Colege Publishers.
Roscoe, J. T., 1975, Fundamental Research Statistics for the Behavioral Sciences.
New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc. hal.189-197.
Sarwono, Jonathan. 2014. Statistik Terapan : Aplikasi untuk Riset Skripsi, Tesis
(Indonesian Edition). Jakarta Pusat : Elex Media Komputindo.
Spillane, JJ. 1994. Pariwisata Indonesia. Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan.
Penerbit Kanisius. Yagyakarta.
Sudarmanto R. G., 2005, Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS, Edisi Pertama,
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sugiyono, Prof., Dr., 1999, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ke-6, Bandung, CV.
Alfa Beta.
Sumar’in. 2013. Ekonomi Islam: Sebuah Pendekatan Ekonomi Mikro Perspektif Islam.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Husein, Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. PT
Rajagrafindo Persada.
Widyarini. 2013. Pengelolaan Hotel Syariah di Yogyakarta. Jurnal EKBISI. Vol VIII.
No.1.
Wijaya, Toni. 2013. Metodelogi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
KUISIONER PENELITIAN
Informasi yang diterima dari responden akan dijaga kerahasiaannya dan akan
digunakan untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu responden diharapkan
mengisi semua pertanyaan yang diberikan. Atas kerjasama yang Bapak/Ibu/Saudara
saya sampaikan terima kasih.
Lokasi Wawancara :
1
Petunjuk pengisian bagian A dan I : Isi dan lingkari (O) sesuai dengan jawaban anda
pada pilihan yang telah disediakan.
A. Identitas Responden
Nama Responden
Jenis Kelamin 1. Laki- laki
2. Perempuan
Status Pernikahan 1. Belum menikah
2. Menikah
Alamat Lengkap ………………………………………………………............
……………………………………………………………….
RT/RW :……..
Kelurahan : Kecamatan :
Kota : Kode pos :
Umur …… tahun
Pendidikan Terakhir a. SD/ Sederajat
b. SMP/ Sederajat
c. SMU/Sederajat
d. Diploma
e. Sarjana
f. Pasca Sarjana
Jenis Pekerjaan 1. PNS/BUMN
2. Pegawai Swasta
3. Wiraswasta
4. Buruh
5. Industri
6. Pensiunan
7. Lainnya…………….
Pendapatan/bulan Rp…………………..
Tujuan/Alasan 1. Tugas dari kantor
Menginap di Hotel 2. Tujuan Pribadi
3. Keluarga
4. Lainnya……
2
I. SCREENING
1. Apakah anda pernah menginap di Hotel syariah?
a. Ya b. Tidak
2. Berapa kali anda menginap di hotel dalam 1 tahun terakhir?
a. 1 kali d. 4-5 kali
b. 2 kali e. > 5 kali
c. 3 kali
3. Apakah anda lebih memilih hotel syariah dibandingkankan hotel
konvensional?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah anda seorang muslim?
a. Ya b.Tidak
5. Jika jawaban anda pada nomor 3 adalah “Ya” alasannya adalah :
a. Lokasi c. Produk
b. Harga d. Religiusitas
e. Lainnya,……
6. Berapa kalikah anda telah menginap di hotel syariah?
a. 1 kali d. 4-5 kali
b. 2 kali e. >5 kali
c. 3 kali
7. Darimanakah anda mengenal hotel syariah pertama kali?
a. Keluarga d. Iklan media cetak/elektronik
b. Teman e. Lainnya,…..
c. Internet
8. Apa pertimbangan awal anda menginap di hotel syariah?
a. Harga c. Produk
b. Lokasi d. Religiusitas
e. Lainnya,….
3
II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN MEMILIH HOTEL
SYARIAH
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya lebih memilih lokasi hotel syariah yang
terletak di pusat kota dan dekat dengan fasilitas
umum
2 Saya lebih memilih hotel syariah yang dekat
dengan pusat perekonomian masyarakat
3 Saya lebih memilih hotel syariah yang memiliki
kemudahan dalam mengakses transportasi umum
4 Saya lebih memilih hotel syariah yang berlokasi
dekat dengan tempat wisata
4
No Pernyataan SS S TS STS
3 Menurut saya makanan dan minuman yang
ditawarkan oleh hotel syariah harus bersifat halal
4 Menurut saya hotel syariah harus menyediakan
fasilitas umum seperti (wifi, parking area,
musholla, dan lain-lain)
5 Menurut saya hotel syariah harus menyediakan
alat ibadah seperti (Alat sholat, Al-Quran, dan
arah kiblat) di setiap kamar
Keterangan :
5
LAMPIRAN 2
6
Succesive Interval (MSI) X2
3 4 4 SUM
2.073 3.815 4.156 10.044
1.000 1.837 2.220 5.057
3.356 3.815 4.156 11.328
2.073 3.815 2.220 8.108
3.356 3.815 4.156 11.328
2.073 3.815 3.103 8.991
1.000 2.615 3.103 6.718
2.073 2.615 3.103 7.791
3.356 3.815 4.156 11.328
3.356 2.615 2.220 8.191
2.073 3.815 3.103 8.991
3.356 3.815 3.103 10.275
3.356 2.615 3.103 9.074
2.073 1.000 1.000 4.073
3.356 3.815 2.220 9.392
2.073 2.615 4.156 8.844
2.073 3.815 4.156 10.044
3.356 3.815 4.156 11.328
3.356 2.615 4.156 10.128
3.356 3.815 4.156 11.328
2.073 3.815 2.220 8.108
1.000 2.615 2.220 5.835
3.356 3.815 4.156 11.328
3.356 2.615 3.103 9.074
1.000 1.000 2.220 4.220
3.356 2.615 4.156 10.128
3.356 1.837 2.220 7.413
3.356 3.815 4.156 11.328
3.356 2.615 3.103 9.074
3.356 2.615 2.220 8.191
2.073 1.837 2.220 6.129
3.356 3.815 3.103 10.275
2.073 2.615 4.156 8.844
1.000 2.615 2.220 5.835
2.073 3.815 3.103 8.991
3.356 3.815 4.156 11.328
3.356 1.837 3.103 8.296
3.356 2.615 3.103 9.074
2.073 1.837 2.220 6.129
1.000 1.000 2.220 4.220
2.073 2.615 3.103 7.791
3.356 3.815 4.156 11.328
2.073 1.837 2.220 6.129
3.356 3.815 4.156 11.328
2.073 3.815 3.103 8.991
3.356 3.815 4.156 11.328
2.073 2.615 2.220 6.908
1.000 1.837 1.000 3.837
3.356 3.815 4.156 11.328
3.356 3.815 4.156 11.328
7
Succesive Interval (MSI) X3
4 3 4 2 3 SUM
4.125 3.406 4.065 2.352 2.966 16.913
1.905 2.168 1.832 3.343 1.954 11.202
4.125 4.909 4.065 2.352 2.966 18.417
4.125 2.168 4.065 2.352 2.966 15.676
4.125 3.406 4.065 4.460 2.966 19.022
2.813 2.168 2.718 4.460 1.954 14.114
4.125 2.168 4.065 2.352 4.204 16.915
2.813 3.406 2.718 2.352 2.966 14.255
4.125 2.168 2.718 3.343 2.966 15.321
4.125 2.168 4.065 4.460 2.966 17.784
2.813 3.406 4.065 2.352 1.954 14.590
4.125 3.406 4.065 4.460 4.204 20.260
4.125 3.406 4.065 3.343 2.966 17.905
1.905 1.000 1.000 2.352 1.954 8.210
4.125 3.406 4.065 3.343 2.966 17.905
2.813 2.168 2.718 2.352 1.954 12.006
4.125 3.406 4.065 3.343 1.954 16.892
4.125 2.168 4.065 4.460 2.966 17.784
2.813 2.168 2.718 2.352 2.966 13.018
4.125 2.168 2.718 3.343 2.966 15.321
2.813 3.406 2.718 4.460 2.966 16.363
2.813 2.168 2.718 2.352 2.966 13.018
4.125 3.406 4.065 4.460 1.954 18.009
2.813 2.168 4.065 4.460 2.966 16.473
2.813 3.406 2.718 4.460 2.966 16.363
2.813 2.168 4.065 3.343 2.966 15.356
4.125 3.406 4.065 3.343 2.966 17.905
4.125 3.406 2.718 3.343 4.204 17.796
2.813 3.406 2.718 4.460 4.204 17.601
4.125 3.406 4.065 4.460 4.204 20.260
1.905 1.000 1.832 3.343 1.000 9.080
4.125 2.168 4.065 3.343 4.204 17.906
4.125 3.406 4.065 3.343 4.204 19.143
4.125 3.406 4.065 3.343 2.966 17.905
2.813 3.406 2.718 3.343 1.954 14.234
2.813 3.406 2.718 4.460 1.954 15.351
4.125 3.406 4.065 4.460 2.966 19.022
4.125 2.168 4.065 4.460 4.204 19.023
1.000 1.000 1.832 3.343 1.000 8.176
1.905 1.000 2.718 1.000 1.954 8.576
2.813 3.406 4.065 2.352 2.966 15.602
4.125 3.406 4.065 4.460 1.954 18.009
2.813 1.000 2.718 2.352 1.000 9.884
2.813 2.168 4.065 3.343 4.204 16.594
4.125 3.406 4.065 2.352 2.966 16.913
4.125 2.168 4.065 4.460 2.966 17.784
4.125 4.909 4.065 4.460 4.204 21.764
1.905 2.168 1.832 2.352 1.000 9.257
4.125 2.168 4.065 3.343 2.966 16.667
4.125 3.406 4.065 4.460 4.204 20.260
8
Succesive Interval (MSI) X4
4 3 4 SUM
4.156 2.585 3.921 10.662
2.971 1.791 1.988 6.751
4.156 3.815 3.921 11.892
2.135 1.791 1.988 5.914
4.156 2.585 2.761 9.502
2.971 2.585 2.761 8.317
2.971 3.815 3.921 10.707
2.971 3.815 2.761 9.547
4.156 3.815 3.921 11.892
4.156 3.815 3.921 11.892
2.135 1.791 2.761 6.687
4.156 3.815 3.921 11.892
4.156 2.585 3.921 10.662
2.135 1.000 1.988 5.123
4.156 3.815 3.921 11.892
2.971 1.000 1.000 4.971
2.971 3.815 1.988 8.775
4.156 2.585 1.988 8.729
4.156 3.815 3.921 11.892
4.156 3.815 3.921 11.892
2.971 3.815 3.921 10.707
2.971 2.585 3.921 9.477
4.156 1.791 3.921 9.868
4.156 3.815 3.921 11.892
2.135 2.585 3.921 8.640
4.156 3.815 3.921 11.892
2.971 3.815 2.761 9.547
4.156 2.585 3.921 10.662
4.156 3.815 3.921 11.892
2.971 2.585 1.988 7.544
2.135 1.791 2.761 6.687
4.156 3.815 3.921 11.892
2.971 2.585 3.921 9.477
4.156 3.815 3.921 11.892
4.156 3.815 2.761 10.732
2.135 2.585 3.921 8.640
4.156 2.585 2.761 9.502
4.156 3.815 1.988 9.960
2.135 1.791 1.000 4.926
1.000 1.000 1.988 3.988
2.135 2.585 2.761 7.481
4.156 3.815 2.761 10.732
2.971 2.585 2.761 8.317
4.156 3.815 3.921 11.892
2.971 3.815 3.921 10.707
2.135 2.585 2.761 7.481
4.156 3.815 3.921 11.892
4.156 2.585 2.761 9.502
4.156 3.815 3.921 11.892
4.156 2.585 1.988 8.729
9