MODUL PRAKTIKUM
MEMBACA KRITIS KREATIF DAN
SINTOPIS
OLEH
Al Ashadi Alimin, M.Pd.
0
COVER REDESIGN BY ASHADI COVER REDESIGN BY ASHADI COVER REDESIGN BY ASHADI COVER REDESIGN BY ASHADI
1
DAFTAR ISI
Halaman
A. Prosedur Praktikum................................................................................... 2
B. Laporan........................................................................................................ 2
C. Sampul.......................................................................................................... 3
1. Tujuan...................................................................................................... 4
3. Teori Dasar.............................................................................................. 4
4. Prosedur Praktikum................................................................................. 4
5. Penilaian.................................................................................................. 17
E. Daftar Pustaka............................................................................................. 18
2
A. Prosedur Praktikum Membaca Kritis Kreatif dan Sintopis
1. Modul praktikum dibuat dalam rangka praktikum mata kuliah Membaca
Kritis, Kreatif, dan Sintopis, oleh karena itu mahasiswa yang mengambil mata
kuliah ini diwajibkan untuk mengerjakan modul praktikum.
2. Sumber pustaka diperbolehkan dari berbagai sumber, sedangkan bahan
praktikum berasal dari sumber materi yang sudah dalam modul praktikum ini.
3. Praktikum dilaksanakan dalam lab audio visual, setelah praktikum mahasiswa
diberikan waktu satu minggu untuk menyusun laporan praktikum.
4. Laporan praktikum disusun berdasarkan format berikut ini.
B. Laporan
Format Laporan : (Menggunakan Kertas ukuran A4)
1. Tujuan Praktikum
2. Alat yang digunakan
3. Teori Dasar
4. Prosedur Praktikum
5. Data Praktikum
6. Pengolahan Data
7. Analisis dan Penilaian
8. Simpulan
9. Daftar Pustaka
3
C. Cover
LAPORAN PRAKTIKUM
MEMBACA KRITIS, KREATIF, DAN SINTOPIS
OLEH
NAMA
NIM
2015
Catatan : Margin
Top : 4cm Bottom : 3cm
Left : 4cm Right : 3cm
4
PRAKTIKUM MEMBACA KRITIS, KREATIF DAN SINTOPIS
I. Tujuan
5
3.1.1 Pengertian Membaca Kritis
Membaca kritis ialah kegiatan membaca dilakukan dengan bijaksana, penuh
tenggang rasa, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan ingin mencari kesalahan
penulis. Membaca kritis berusaha memahami makna tersirat sebuah bacaan. Dalam
membaca kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis.
Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta
yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu.
Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama-sama
penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca
secara analisis dan dengan penilaian.
Dalam membaca kritis pembca harus terbuka terhadap gagasan orang lain.
Pembaca harus mengikuti pikiran penulis secara tepat, akurat, dan kritis. Akurat
artinya dalam hubungan relevansi, membedakan yang relevan dan yang tidak relevan
atau tidak benar. Kritis berarti menerima pikiran penulis dengan dasar yang baik,
logis, benar, atau menurut realitas. Karena adalam membaca kritis membaca akan
menganalisis, membandingkan, dan menilai.
Soedarsono (2010:22) mengatakan bahwa membaca kritis (critical reading)
adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak
sekadar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama- sama penulis berpikir tentang
masalah yang dibahas. Kita membaca dengan nuansa dan arti. Membaca secara kritis
berarti kita harus membaca secara analisis dan dengan penilaian. Membaca harus
merupakan interaksi antara penulis dan pembaca, kedua belah pihak “saling
mempengaruhi” hingga terbentuk pengertian baru.
Selain itu, dikemukakan pula bahwa membaca kritis merupakan suatu strategi
membaca yang bertujuan untuk mendalami isi bacaan berdasarkan penilaian yang
rasional lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis yang
merupakan analisis yang dapat diandalkan. Dengan membaca kritis, pembaca dapat
pula mencamkan lebih dalam apa yang dibacanya dan dia pun akan mempunyai
kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir
secara kritis. Oleh karena itu, membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan
membaca yang bertujuan memahami isi bacaan sebaik-baiknya.
Membaca kritis meliputi penggalian lebih mendalam, upaya untuk
menemukan bukan hanya mengenai keseluruahan kebenaran mengenai apa yang
ditulis, tetapi juga (dan inilah yang lebih penting pada masa-masa selanjutnya)
6
menemukan alas an-alasan mengapa sang penulis mengatakan apa yang dilakukannya.
Apabila seorang pembaca menemukan bukan hanya apayang dikatakan, tetapi juga
mengapa hal itu dikatakan maka dia sudah melakukan membaca kritis yang merujuk
pada keterpahaman.
A. Langkah-lanagkah Membaca Kritis
1. Mengingat dan mengenali isi bacaan
2. Menginterpretasi makna tersirat
3. Mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan
4. Menganalisis isi bacaan
5. Menilai isi bacaan
B. Metode/Teknik Membaca SQ3R
Berikut ini penjelasan tentang metode membaca treks yang dikenal dengan
sebutan SQ3R yaitu singkatan dari Survey, Question, Read, Recite, Review. Model ini
dapat di modifikasi menjadi SQW3R ataupun SQ4R, dengan menambahkan W untuk
Writing, atau R yang keempat adalah Reflect atau bahkan ahli lain menyebut Relate.
Model SQ3R diperkenalkan pada tahun 1946 oleh Francis P. Robinson dalam
bukunya yang berjudul “Effective study”.
Pada Prinsipnya inti dari model ini adalah melatrih pelajar/pembaca untuk
dapat mengambil sebanyak mungkin manfaat atau pemahaman dari sebuah teks/buku.
Model SQ3R yang sebenarnya merupakan suatu proses membaca. Menerapkan juga
teknik skiming, scanning, dan taking notes (mencatan).
Mahasiswa dapat menerapkan metode membaca model SQ3R sebagai langkah awal
yang kemudian harus dilanjutkan dengan mengasah kemampuan membaca dan olah
piker secara kritis. Berikut ini lima tahap/langkah membaca menurut model SQ3R:
7
b. Baca judul dan subjudul dari bab / bagian.
3 READ, mulailah Pada tahap read, anda silahkan membaca teks secara
membaca secara normal normal dan utuh (misal setiap bab/bagian). Ketika
teks itu. membaca itu anda harus berusaha pula untuk
mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang telah
anda ajukan pada tahap question.
8
bab/bagian dari teks. question.
5 REVIEW, lakukan Pada tahap review, anda ulangi proses dari tahap
langkah ini sebagai question hingga recite beberapa kali untuk seluruh
penutup proses bab/bagian dari teks. Dari pengulangan itu anda akan
membaca. menemukan serangkaian ide/argumen/pokok
pikiran/istilah kunci yang ditulis penulis teks tersebut
yang telah berhasil anda olah dan tuturkan/catat
menurut kalimat dan gaya bahasa anda sendiri.
Ujilah diri sendiri dengan meninjau ulang dan utuh
hasil recite/recall anda atas seluruh bab/bagian dari
teks tersebut. Pengujian ini sekaligus menguji sejauh
mana daya ingat anda mampu menyerap
informasi/ide /argumen dalam teks tersebut. Cara
yang cukup ampuh untuk mengujinya adalah
misalnya dengan mendiskusikan hasil bacaan dan
catatan anda itu dengan teman.
9
dan membaca kreatif. Harras dan Sulistianingsih (dalam Pratiwi, 2007: 73), dengan
mengutip dari Dictionary of Reading, menuliskan bahwa membaca kreatif merupakan
proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru, yang
terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau
mengombinasikan pengetahuan sebelumnya yang pernah didapatkan pembaca.
Dengan membaca kreatif, pembaca dituntut mencermati ide-ide lalu membanding-
bandingkannya dengan ide sejenis yang terdapat dalam bahan bacaan lain.
a. Kegiatan membaca kreatif tidak berhenti sampai pada saat pembaca menutup buku.
b. Mampu menerapkan hasilnya untuk kepentingan hidup sehari-hari.
c. Munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca.
d. Hasil membacanya berlaku sepanjang masa.
e. Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan.
f. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacanya.
10
g. Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan
kebutuhan atau minatnya.
h. Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu masalah.
i. Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir.
j. Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana
terhadap suatu persoalan.
k. Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
l. Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.
m. Semakin kaya ide baik dalam meningkatan mutu maupun membuat terobosan baru
dalam memecahkan persoalan.
n. Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-sumber baru.
o. Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya
wawasan.
11
Dalam dictionary of reading, dikatakan bahwa membaca kreatif merupakan
proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru, yang
terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol. Frasa
kreatif harus mampu menemukan ide-ide penting dalam bacaan, yang berupa fakta.
Contoh:
12
Sebuah bangsa yang besar tidak akan melupakan jasa pahlawannya. Selain itu, dengan
bercermin pada sejarah, kita bisa membuat keputusan yang lebih bijak sebab kita
belajar dari pendahulu kita. Kalau kita mau belajar dari sejarah hari Kebangkitan
Nasional ini maka banyak yang akan kita dapat:
13
Jadi, jangan jadikan status mahasiswa kita sebagai alasan untuk tidak memberikan
yang terbaik bagi bangsa kita.
Ayo kita renungkan, apa sih yang sudah kita lakukan untuk Indonesia? Kalau belum
ada, maukah kita memulainya dari sekarang? Semoga tulisanku ini dapat menggugah
teman-teman mau bangkit bagi bangsa kita, Indonesia tercinta. Selamat hari
Kebangkitan Nasional 2009 y Teman-teman..
Hari Kebangkitan Nasional diperingati tiap tanggal 20 Mei. Pada abad ke-20,
di Indonesia tampil dokter-dokter yang ingin menggerakkan bangsanya. Mereka
adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr.Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo dan Dr.
Gunawan Mangunkusumo Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908, Sutomo dan kawan-
kawannya mendirikan suatu perkumpulan yang diberi nama Budi Utomo di Jakarta.
Tujuan dari pergerakan Budi Utomo sendiri adalah menjamin dan mempertahankan
kehidupan sebagai sebuah bangsa yang terhormat. Sehingga dapat dikatakan
kebangkitan Indonesia waktu itu dicetuskan oleh berdirinya Budi Utomo pada tanggal
20 Mei 1908.
Sebuah topik yang menarik pasti akan diminati banyak orang. Forum-forum
diskusi diselenggarakan untuk mendiskusikan topik tersebut. Banyak orang menulis
artikel atau esai tentang topik tersebut. Tentu saja secara otomatis ada banyak bahan
bacaan yang membicarakan topik yang menarik tersebut atau yang menarik perhatian
banyak orang. Konsekuensi lanjut dari situasi ini adalah adanya beberapa sudut
pandang dari beberapa penulis tentang topik tersebut karena penulis punya kebebasan
untuk mengekspresikan ide atau gagasannya.
14
Membaca sintopis atau syntopical reading (Susilo, 2010:80) merupakan jenis
membaca dengan membanding-bandingkan ide mengenai topik yang sama pada
beberapa teks atau bahan bacaan. Menurut Adler dalam bukunya How to Read a Book
menerangkan bahwa membaca banding-banding adalah jenis membaca yang
bertujuan untuk membaca beberapa materi bacaan dengan topik yang sama atau yang
berkaitan sekaligus untuk menyusun suatu pemecahan masalah yang dihadapi
pembaca.
Ada dua tahap pokok membaca sintopis (Djoko, 2005:50) Tahap pertama
adalah tahap persiapan membaca dan tahap kedua adalah tahap kegiatan membaca.
Berikut uraian langkah-langkah dari masing-masing tahap membaca sintopis.
15
dituntut untuk melakukan studi komparasi yang detil dan dapat
dipertanggungjawabkan. Masing-masing sumber atau bahan bacaan semestinya
dicari persamaan dan perbedaannya yang terangkum dalam sintesis dari
pembaca itu sendiri.
16
V. Daftar Pustaka
Djoko, Prihatin. 2005. Modul: Kiat-kiat Membaca bagi Pemula. Yogyakarta: Sanatha
Dharma
Mulyati, Y. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Soedarsono, Briharjo. 2010. Keterampilan Membaca. Solo: Black Out Publisher
Susilo, Adijaya. 2010. Makalah: Meningkatkan keterampilan membaca melalui teknik
SQ3R. Disajikan pada Seminar Nasional 24 April 2010.
Tarigan, Henry Guntur. 2012. Membaca Sebuah Keterampilan. Bandung: Angkasa
Pratiwi, Yuni, dkk. 2007. Modul Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka
Widyamartaya, Aloys dan Vero Sudiati. 2005. Kiat Menulis Deskripsi dan Narasi,
Lukisan dan Cerita. Yogyakarta: Pusataka Widyatama
17