Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anastasia Az-Zahra Kusumastuti

NIM : A1B020038

RESUME SEMINAR

Judul Seminar : Konsep Sistem

1. Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau
aktivitas, yang disebut entitas (entity). Ada empat jenis dasar model :
1.) Model fisik, adalah pengambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik membantu
suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya, investor pusat perbelanjaan
dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perusahaan secara lebih murah pada rancangan
model fisik mereka dibandingkan pada produk akhir.
2.) Model Naratif, adalah salah satu model yang manajer gunakan setiap hari yang
menggambarkan entitasnya secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model
naratif, sehingga model naratif merupakan jenis model yang popular.
3.) Model Grafik, adalah jenis model yang terus digunakan, yang dimana menggambarkan
entitasnya dengan sejumlah garis, symbol, atau bentuk. Model grafik juga digunakan dalam
rancangan sistem informasi.
4.) Model Matematika adalah segala formula atau persamaan matematika. Model matematika
yang digunakan para manajer bisnis umumnya tidak lebih rumit dari pada model yang biasa
digunakan untuk menghitung EOQ.
2. Dimensi-dimensi yang memberi kontribusi pada nilai informasi:
1. Relevansi
2. Akurasi
3. Ketepatan waktu
4. Kelengkapan
3. Management By Exception adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manager apabila terjadi
ketidaksesuaian antara kinerja aktual(apa yang sedang dicapai) dengan standar kinerja(apa yang
harus dicapai).
4. Beberapa elemen harus ada agar seorang manajer berhasil dalam pemecahan masalah. Solusi bagi
suatu masalah harus memampukan sistem untuk memenuhi tujuannya secara baik, seperti
tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan--apa
yang harus dicapai oleh sistem. Selanjutnya manajer harus memiliki informasi yang tersedia.
Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini--apa yang sudah dicapai oleh sistem. Jika keadaan
saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan manajer tidak mengambil
tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah masalah merupakan penyebabnya dan harus
dipecahkan.
5. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Gejala tidak mengungkapkan keadaan
seluruhnya, gejala menyerupai puncak gunung es, manajer harus melihat dibalik gejala tersebut
untuk menemukan penyebab masalah yang sesungguhnya.
6. Seorang manajer mungkin memahami sebagian persoalan lebih baik daripada yang lain. Masalah
mengenai berapa banyak persediaan yang harus dipesan untuk pengisian kembali adalah suatu
contoh permasalahan yang mungkin sangat dipahami oleh seorang manajer. Permasalahan seperti
itu disebut masalah terstruktur karena terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar
elemen semuanya dipahami oleh pemecah masalah. Sebaliknya, mungkin ada permasalahan yang
sama sekali tidak dipahami oleh manajer. Masalah seperti ini disebut masalah tak terstruktur.
Masalah tak terstruktur berisi elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak
dipahami oleh pemecah masalah.
7. Langkah-langkah pendekatan sistem:
1. USAHA PERSIAPAN
Langkah 1 -- Memandang Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
Langkah 2 -- Mengenal Sistem Lingkungan
Langkah 3 -- Identifikasi Subsistem-Subsistem Perusahaan
2. USAHA DEFINISI
Langkah 4 – Bergerak Dari Tingkat Sistem Ke Subsistem
Langkah 5 -- Menganalisis Bagian-Bagian Sistem Dalam Suatu Urutan Tertentu
3. USAHA PEMECAHAN
Langkah 6 -- Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Solusi
Langkah 7 -- Mengevaluasi Berbagai Alternatif Solusi
Langkah 8 -- Memilih Solusi Terbaik
Langkah 9 -- Menerapkan Solusi
Langkah -- 10 Membuat Tindak Lanjut Untuk Memastikan Bahwa Solusi Itu Efektif

Anda mungkin juga menyukai