Disususn Oleh:
Safrial. S
180604078
Dosen Pembimbing:
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta kesehatan, kesempatan, dan kemampuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam tidak lupa pula kita sanjung sajikan ke
pangkuan alam baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia
dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
pada saat ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini, baik dari segi aspek bahasanya, pengetikan dan lainnya. Karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka penulis menerima kritik dan saran bagi pembaca agar makalah ini sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Terakhir penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, sehingga dapat
memberikan inspirasi dan wawasan bagi pembaca.
Safrial. S
A. Pengertian Statistika
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan atau
interprestasi terhadap hasil analisis kumpulan data tersebut. Statistika terbagi dalam
dua kelompok yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia.
Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu data sehingga dapat menggambarkan dan menganalisa data dalam
suatu kelompok tanpa membuat /menarik kesimpulan tentang populasi. Sedangkan
statistika inferensia adalah metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data
untuk sampai pada penarikan kesimpulan tentang seluruh gugus data induknya.
B. Penggunaan Statistik pada Kemiskinan
kemiskinan adalah keadaan disaat ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, Pendidikan dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Penggunaan statistik pada kemiskinan dapat di ukur dari beberapa point, yaitu:
1. Penduduk Miskin
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini,
kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang
diukur dari sisi pengeluaran.
2. Garis Kemiskinan (GK)
Garis kemiskinan (GK) mencerminkan nilai rupiah pengeluaran
minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
pokok hidupnya selama sebulan. GK terdiri dari Garis Kemiskinan
Makanan dan Garis Kemiskinan Non-Makanan.
Rumus perhitungan :
[ ]
q α
z− y i
Pα = 1 =∑
n i−1 z
Dimana:
α=0
Z = garis kemiskinan
n = jumlah penduduk,
[ ]
q α
1 z− y i
Pα = =∑
n i−1 z
Dimana:
α=1
Z = garis kemiskinan
n = jumlah penduduk,
[ ]
q α
z− y i
Pα = 1 =∑
n i−1 z
Dimana:
α=2
Z = garis kemiskinan
n = jumlah penduduk,
6. Gini Ratio
Salah satu ukuran ketimpangan pengeluaran yang digunakan. Nilai
gini ratio berkisar antara 0 dan 1.