A. Kompetensi Dasar :
3.1 Mengidentifikasi informasi dari laporan percobaan yang dibaca dan didengar (percobaan
sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan,
dll).
4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang
didengar dan/
atau dibaca
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca
(percobana
sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan,
dll)
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan
lisan
dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan
1. Tujuan
Untuk mempelajari dan mengamati pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2. Kajian Teori
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian
kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula. Tahapan perkecambahan adalah
perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi.
Proses tersebut meliputi beberapa tahapan antara lain imbibisi, sekresi hormone ke daerah titik tumbuh atau
daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintesis). Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui
mikrofil. Air yang masuk ke dalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa. Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protase, lipase, dan
karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protase segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein
baru bagi membran sel dan sitoplasma.
Timbunan pati diuraikan menjadi maltose kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi
selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinsing sel bagian sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltose dan asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji
memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses resiprasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas
permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis. Pengertian perkecambahan ini
tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya.
Air. Air berfungsi agar tanaman tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel,
menunjang fotosintesis dan menjaga kelembaban. Bila tanaman kekurangan air akan mengakibatkan tanaman
menjadi kering atau kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga membuat tanaman akan terhambat dan
kemungkinan terburuknya adalah tanaman akan mati.
Suhu. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30 derajat Celcius. Semakin tinggi suhu yang ada di
lingkungan suatu tumbuhan maka akan semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada
tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat. Perlakuan tanaman pada suhu yang rendah memacu
pertumbuhan ruas yang lebih panjang daripada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu
sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
Oksigen. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan
unsur hara. Bila oksigen yang didapat tumbuh hanya sedikit maka pertumbuhan pada tumbuhan akan
terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah.
Cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh akan tumbuh dengan ciri-ciri berdaun hijau
muda dan perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanaman yang ditanam di tempat yang
mendapatkan banyak cahaya maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri berdaun hijau muda, stomatanya
akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat.
Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain perkecambahan,
perpanjangan batang, perluasan daun sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan
dominasi tunas.
Sementara itu, yang dimaksud dengan fototropisme adalah respon tumbuhan berupa gerak sebagian
tubuh terhadap cahaya. Contohnya gerak batang kecambah ke arah datangnya cahaya. Gerak fototropisme
dipengaruhi oleh kadar hormone auksin pada ujung batang. Hormon auksin berperan dalam pemanjangan
batang. Auksin akan hancur jika terkena sinar matahari dan pertumbuhannya akan terhambat.
o Botol 1, ditutup alumunium foil sehingga tidak ada cahaya yang masuk ke dalam botol.
o Botol 2, ditutup alumunium foil tetapi diberi lubang sedikit pada pinggiran botol.
o Botol 3 dibiarkan terbuka.
Membiarkan ketiga botol tersebut dan mengamatinya setelah 1 minggu.
Membuat hasil pengamatan dalam bentuk tabel.
5. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan ketiga botol adalah sebagai berikut. (Catatan : Semua dalam satuan cm)
Tinggi Tanaman
Perakua 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
n
1 2 2 2 1 2 2 2
Botol 1
5,5 8,5 2 0 6,5 9 4 8 6,5 2,5
3 1 2 2 2 2 1 2 1 2
Botol 2
3 6,5 8,5 0 7,5 2 1,5 4 6,5 0,5
2 2 1 1
Botol 3 1 – – – – –
0 2 5,5 ,5
Botol 1 : semua berhasil tumbuh, 2 biji mengalami gangguan pertumbuhan (biji ke-9 dan 10). Dari
hasil tersebut diperoleh rata-rata tinggi tanaman adalah 19,25 cm.
Botol 2 : semua berhasil tumbuh dengan sempurna. Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh rata-rata
tinggi tanaman adalah 22 cm.
Botol 3 : 5 biji kacang hijau berhasil tumbuh dan 5 biji kacang hijau gagal (4 biji tidak tumbuh dan 1
berjamur) serta 2 dari 5 biji yang tumbuh mengalami gangguan pertumbuhan. Dari hasil pengamatan tersebut
diperoleh rata-rata tinggi tanaman adalah 22 cm.
6. Pembahasan
Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lamban karena
hormone auksin dihambat oleh matahari. Tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari
pertumbuhannya menjadi sangat cepat. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari dalam dan
faktor dari luar. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormone. Sehingga hal ini akan
menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan
fototropisme.
Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga kecambah di
tempat gelap tumbuh lebih panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan, kurus, dan aunnya tidak
berkembang. Sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang, auksin mengalami kerusakan
sehingga pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan
segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna,
dan berwarna hijau.
Botol 1 yang tertutup menghasilkan tanaman dengan akar lebih panjang, batang kurang kuat dan
tumbuh lebih capat. Hal ini disebabkkan kelembaban dalam botol cukup tinggi serta tidak bisa
berfotosintesis. Botol 3 yang terbuka menghasilkan tanaman dengan akar lebih pendek, tumbuh lebih lambat,
batang lebih kuat tetapi beberapa mati. Hal ini mungkin disebabkan benyaknya pengaruh yang dapat merusak
tanaman dari luar yang masuk ke dalam botol. Botol 2 yang setengah terbuka menghasilkan tanaman dengan
ciri-ciri peralihan antara botol 1 dan 3. Hasil percobaan terdapat kesalahan yang terjadi akibat bahan penutup
atau biji yang kurang baik.
7. Simpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi
oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang memengaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan di daerah yang kurang
terang akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kacang hijau
yang ditempatkan di tempat yang terang. Hal ini disebabkan hormone auksin pada daerah yang kurang terang
tidak terpapar cahaya matahari sehingga merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Namun,
kondisi tumbuhan yang baik justru dalami oleh kacang hijau yang banyak dipengaruhi oleh cahaya matahari.
Kondisi yang dimaksud antara lain tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
Hanya saja batangnya lebih pendek jika dibandingkan dengan kacang hijau yang ditempatkan di tempat
gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh
cahaya matahari yakni batang lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
Dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau dan hal
tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan hormon auksin.
Kata sulit adalah kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep ,proses, keadaan, atausifat yang
khas dalam bidang tertentu.
A. Kompetensi Dasar :
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif
tentang
permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, atau pesan dalam pidato( lingkungan hidup, kondisiosial,
atau keragaman budaya ) yang di dengar dan/atau dibaca
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang
didengar dan dibaca
3.5 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur
dan kebahasaan.
B. Indikator :
3.3.1 Menjelaskan pengertian pidato
3.3.2 Menjelaskan tujuan pidato
3.3.3 Menentukan jenis-jenis pidato
3.3.4 Menentukan metode - metode pidato
3.3.5 Menjelaskan pengertian pidato persuasif
3.3.6 Mengidentifikasi gagasan dalam pidato persuasif
3.3.7 Mengidentifikasi pandangan dalam teks pidato persuasif
3.3.8 Mengidetifikasi pesan dalam teks pidato Persuasif
4.3.1 Mencatat hal-hal penting dari teks pidato.
4.3.2 Menyimpulkan isi pidato
3.4.1 Menganalisis struktur teks pidato
3.4.2 Menganalisis ciri-ciri kebahasaan teks pidato: kalimat aktif, kata tugas, kosakata
emotif kosa kata bidang ilmu, sinonim, kata benda abstrak, pembendaan
4.4.1 Menulis teks pidato
4.4.2 Menyunting teks pidato
4.4.3 Berpidato
TEKS PIDATO
Pengertian Teks Pidato
Teks Pidato merupakan bentuk komunikasi satu arah berupa pengungkapan gagasan dan pikiran
pembicara tentang suatu hal kepada banyak orang dan tidak mendapat langsung dari pendengar.
Orang yang melakukan pidato disebut sebagai orator.
Tujuan Berpidato
1. Memberikan informasi kepada pendengar
2. Meyakinkaan pendengar
3.Menghibur pendengar
4. Menggerakkan pendengar
Jenis-Jenis Pidato
1. Pidato Sambutan yaitu pidato yang disampaikan oleh orang-orang tertentu karena jabatan atau
Kedudukannya.
2. Pidato pemerintahan yaitu pidato yang berasal dari pemerintah untuk rakyat
3. Pidato instansi yaitu pidato yang bersifat memberi penerangan,penjelasan,dn pendidikan
4.Ceramah yaitu pidato untuk menjelaskan sesuatu dihadapan pendengar
Metode Pidato
1. Metode Impromptu (serta-merta)
Metode impromtu merupakan metode penyampaian Tidak ada persiapan, pembicara serta merta
berbicara berdasarkan pengetahuannya dan kemahirannya. Pidato ini biasanya disampaikan
padaacara-acara tidak resmi. Metode ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang sudah ahli atau
sudah terbiasa.
2. Metode Memoriter (menghafal)
Metode ini merupakan lawan dari metode impromptu. Pidato yang dibawakan dengan metode ini
dipersiapkan dan ditulis secara lengkap terlebih dahulu, kemudian dihafal kata demi kata. Ada
pembicara yang berhasil dengan metode ini, adapula yang tidak.
3. Metode Manuskrip (naskah)
Menurut Arsjad dan Mukti (1998:25) menyatakan bahwa metode manuskrip adalah metode
berpidato yang dilakukan dengan cara membacakan secara langsung teks yang sudah dipersiapkan
sebelumnya.
Pidato ini umumnya dilakukan oleh pejabat negara. Kegiatan berpidato dengan cara membacakan
naskah disebabkan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Metode ini pun
sering dipakai dalam pidato resmi atau pidato di televisi dan radio.
4. Metode Ekstemporan
Metode ekstemporan merupakan suatu metode dimana sang Pembicara bebas berbicara dan
memilih kata-kata sendiri dengan menggunakan metode ini. Kerangka dan konsep naskah yang
dipersiapkan hanya digunakan untuk mengingat urutan-urutan topik pembicaraan. Dengan
demikian, pembicara dapat mengubah nada pembicaraan sesuai dengan reaksi yang ditimbulkan
dari pendengar.
1. PEMBUKAAN
Pembukaan teks pidato terdiri atas 3 bagian juga, yaitu diantarasnya salam pembuka, ucapan
penghormatan, dan juga ucapan syukur.
a. Salam pembuka
Contoh:
Assalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua siswa dan guru SMA 1 Bandung.
b. Ucapan Penghormatan
Ucapan penghormatan dalam sebuah pidato biasanya dilakukan dengan menyebutkan orang yang
dianggap lebih tinggi jabatannya terlebih dahulu dan kemudian seterusnya sampai berada pada
jabatan paling bawah.
Contoh:
Tetapi jika misalkan banyak jabatan dalam sebuah sekolah atau sebuah perusahaan seperti bagian
administrasi dan yang lainnya itu tidak perlu disebutkan. Cukup menyebutkan yang sekiranya
penting saja.
c. Ucapan Syukur
Ucapan syukur ini biasanya dibacakan karena rasa syukur sang orator (pembaca pidato) terhadap
Tuhan karena dirinya dan juga para tamu bisa diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat
berkumpul dan menghadiri acara pidato tersebutt
Contoh: Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena sampai pada
detik ini kita masih diberi kesehatan untuk dapat menghadiri dan berkumpul di acara yang
berbahagia ini.
2. ISI PIDATO
Isi Pidato merupakan bagian yang penting karena dalam isi ini mengandung inti dari sesuatu yang
akan disampaikan dan dibicarakan. Pada bagian isi ini sang orator akan menjelaskan secara detail
dan juga jelas mengenai apa yang disampaikannya kepada para pendegar.
3. PENUTUP PIDATO
Penutup pidato adalah akhir dari sebuah pidato. Pidato yang baik biasanya berisi hal-hal berikut.
Segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam yang telah memberikan segenap limpahan rahmat
serta nikmat kepada kita semua sehingga kita masih bisa menikmati udara segar serta dapat
berkumpul dalam suasana kekeluargaan yang berharga pada hari ini.
Kedua kalinya, marilah kita senantiasa mengenang dan mencintai baginda Nabi besar Muhammad
Saw yang telah memberikan tuntunan serta bimbingan kepada kita semua sehingga kita berada pada
jalan yang diridhoi oleh Allah Swt
Pada kesempatan ini izinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat tentang pentingnya
pendidikan moral dalam kehidupan kita sebagai masyarakat yang penuh dengan sopan santun dan
etika.
Pidato singkat ini saya tujukan terkhusus untuk diri saya sendiri dan pada umumnya kepada para
hadirin sekalian.
Suatu bangsa akan lemah ketika masyarakatnya sudah tidak bisa menunjukkan moral dalam
bertingkah laku.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk selalu menjaga moralitas kita dari pengaruh-
pengaruh buruk yang dapat merusak nilai kearifan yang sudah kita jalani sekarang ini.
Dewasa ini kehidupan manusia semakin di permudah, semua fasilitas yang ada semakin
memanjakan kita semua, kemajuan teknologi kian memudahkan kita untuk menjalankan berbagai
macam aktivitas.
Kita tidak boleh dengan mudahnya terbuai yang kemudian menyalahgunakan kemudahan-
kemudahan yang kita dapat. Kita harus memanfatkannya untuk tujuan-tujuan yang bersifat positif.
Bapak/Ibu sekalian….
Merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi orangtua untuk selalu memantau putra-putri kita agar
terhindar dari berbagai macam potensi pengaruh buruk yang dapat merusak moral dan akhlak
mereka.
Orangtua harus senantiasa memberikan nasehat yang mendidik kepada seorang anak. Ini sangatlah
penting sebagai pondasi untuk membentengi anak-anak dari sesuatu yang dapat menjerumuskan ke
perilaku-perilaku yang tidak baik.
Caranya dengan mengajari mereka pendidikan agama sejak dini, memberikan informasi-informasi
yang membuat mereka bersemangat untuk mau belajar, mengajak mereka ke suatu tempat yang
sarat akan edukasi moral dan karakter.
Tidak hanya itu, kita juga harus rela menyisihkan waktu untuk mendengar curhatan-curhatan anak-
anak, keluh kesah mereka dan akhirnya bisa memberi cara pandang baru untuk melihat suatu
masalah serta menemukan solusinya.
Betapa pentingnya arti sebuah moral. Bangsa Indonesia ini tidak akan mampu menopang kokohnya
pilar kebhinekaan ketika adat ketimuran yang santun dan ramah sudah hilang dari kehidupan sehari-
hari.
Maka sebab itu, marilah kita untuk tetap menjunjung tinggi nilai moral, etika bermasyarakat,
karakter gotong royong, nuansa tenggang rasa dan menghargai perbedaan.
Dimulai dari kita sebagai orangtua, kemudian kita ajarkan kepada anak-anak kita, agar bangsa yang
majemuk ini senantiasa terhindar dari kemungkinan yang tidak kita inginkan.
Semoga kita tetap dalam lindungan dan rahmat yang dianugerahkan oleh Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, semoga memberikan manfaat bagi kita semua dan apabila
ada sepatah kata yang kurang berkenan di hati, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
1.Kalimat aktif: suatu kalimat yang subjeknya (S) melakukan tindakan yang //diungkapkan dalam
predikat (P) terhadap objeknya (O)
2.Kata tugas : kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal,
sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika dihubungkan dengan kata lain. Memiliki fungsi sebagai
perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi. Pada umumnya bentuk kata
tugas selalu tetap (tidak bisa mengalami perubahan).
3.Kosa kata emotif: menimbulkan reaksi pembicara atau sikap pembicara mengenai atau terhadap
sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan.
4.Kosa kata bidang ilmu: Menggunakan kata-kata dalam bidang ilmu pengetahuan.
5.Sinonim : Persamaan arti kata kata benda abstrak dan pembedaan.
A.Kompetensi Dasar :
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau
didengar
4.5 Menyimpulkan unsur-unsur karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang
dibaca atau didengar.
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca atau didengar
4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan.
B. Indikator :
3.5.1 Menjelaskan Pengertian teks cerpen
3.5.2 Mengidentifikasi ciri-ciri teks cerpen
3.5.3 Menganalisis pembedaan cerpen
3.5.4 Menganalisis unsur pembangun karya cerpen ( unsur intrinsik )
3.5.5 Menganalisis unsur pembangun karya cerpen ( unsur ekstrinsik)
4.5.1 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari
cerita pendek yang dibaca atau didengar ( tema, latar, penokohan)
4.5.2 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari
cerita pendek yang dibaca atau didengar ( sudut pandang, konflik, amanat)
4.5.3 Meringkas teks cerpen
3.6.1 Menganalisis struktur teks cerpen
3.6.2 Menganalisis ciri-ciri kebahasaan teks cerpeni: kata/kalimat deskriptif, kata ekspresif, majas
3.6.3 Menyusun kalimat deskriptif, kata ekspresif, dan kalimat majas
4.6.1 Menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi
Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai
manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang
lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan
yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.
Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman
saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian
serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.
Ciri-Ciri Cerpen
Struktur Cerpen
Hampir mirip seperti teks anekdot. Ada 6 elemen yang membangun teks cerpen sehingga menjadi
utuh, 6 struktur cerita pendek berikut ini:
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur intrinsik tersebut yaitu:
1. Tema: gagasan utama yang menjadi dasar cerita jalannya cerita pendek.
2. Alur/Plot: tahapan urutan jalannya cerita pendek. Mulai dari perkenalan, konflik, klimaks,
penyelesaian.
3. Setting: meliputi latar/tempat, waktu, suasana yang terlihat cerita pendek.
4. Tokoh: pelaku yang ada dalam cerita pendek. Setiap tokoh mempunyai watak tersendiri.
5. Penokohan: sifat dari tokoh yang tercermin dari perilaku, sikap, ucapan, pikiran ,dan
pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita. Ada 2 mode penokohan:
o Metode Analitik: menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara langsung.
Contoh nya: pemalu, penakut, pembohong.
o Metode Dramatik: menggambarkan sifat tokoh digambarkan secara tidak
langsung dengan menggambarkan fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.
6. Sudut Pandang: cara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam suatu kejadian yang
terjadi dalamnya. Sudut pandangnya:
o Sudut pandang orang pertama: Ada pelaku utama dan sampingan.
Pelaku utama: “aku” akan menjadi pusat perhatian.
Pelaku sampingan: “aku” muncul hanya muncul dalam pengantar dan
penutup cerita.
o Sudut pandang orang ketiga: ada serbatahu dan pengamat.
Serbatahu: sudut pandang “dia”, pengarang atau narator mengetahui segala
hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”.
Pengamat: pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami,
dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
7. Amanat: pesan moral yang disisipkan pengarang dalam cerpen supaya pembaca dapat
menyerap pesan di dalamnya.
1. Latar Belakang Masyarakat: dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen,
misalnya: kondisi politik, ideologi, sosial, dan ekonomi masyarakat.
2. Latar Belakang Pengarang: Latar belakang pengarang memuat tentang pemahaman, faktor-
faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerita pendek. Meliputi:
o Biografi: Riwayat hidup pengarang. bisa mempengaruhi pembuatan cerita pendek
melalui pengalaman pribadi.
o Kondisi Psikologis: meliputi mood dan motivasi, kondisi ini sangat mempengaruhi
dengan apa yang akan ditulis dalam cerita.
o Aliran Sastra: berpengaruh dalam gaya penulisan bahasa yang digunakan pengarang.
Adapun di dalam cerita pendek terdapat fungsi sastra yang tergolong dalam 5 jenis, yaitu:
1. Fungsi rekreatif: memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para pembaca nya.
2. Fungsi didaktif: mengarahkan dan mendidik para pembaca nya karena nilai-nilai kebenaran
dan kebaikan yang ada didalamnya.
3. Fungsi estetis: memberikan keindahan bagi para pembaca nya.
4. Fungsi moralitas: mengandung nilai moral sehingga para pembaca nya dapat mengetahui
moral yang baik dan tidak baik bagi diri nya.
5. Fungsi relegiusitas: mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan
Contoh Teks Cerpen
1. Abstrak
Mereka tertawa bersama. Mereka, para pengumpul batu itu, memang pandai bergembira dengancara
menertawakan diri mereka sendiri. Dan Karyamin tidak ikut tertawa, melainkan cukup tersenyum.
Bagi mereka, tawa atau senyum sama-sama sah sebagai perlindungan terakhir. Tawa dan senyum
bagi mereka adalah simbol kemenangan terhadap tengkulak, terhadap rendahnyaharga batu, atau
terhadap licinnya tanjakan. Pagi itu senyum Karyamin pun menjadi tandakemenangan atas perutnya
yang sudah mulai melilit dan matanya yang berkunang-kunang.
2.Oorientasi
Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban yang menekan pundaknya adalah
pikulanyang digantungi dua keranjang batu kali. Jalan tanah yang sedang didakinya sudah licin
dibasahi air yang menetes dari tubuh Karyamin dan kawan-kawan, yang pulang balik mengangkat
batu dari sungai ke pangkalan material di atas sana.
Karyamin sudah berpengalaman agar setiap perjalananya selamat. Yakni berjalan menanjak sambil
menjaga agar titik berat beban dan badannya tetap berada pada telapak kaki kiri atau kanannya.
Pemindahan titik berat dari kaki kirike kaki kanannya pun harus dilakukan dengan baik. Karyamin
harus memperhitungkan tarikannapas serta ayunan tangan demi keseimbangan yang sempurna.
3. Komplikasi
Sebelum habis mendaki tanjakan, Karyamin mendadak berhenti. Dia melihat dua buah sepeda
jengki diparkir di halaman rumahnya. Denging dalam telinganya terdengar semakin nyaring.
Kunang-kunang di matanya pun semakin banyak. Maka Karyamin sungguh-sungguh berhenti,dan
termangu.
Dibayangkan istrinya yang sedang sakit harus menghadapi dua penagih bank harian. Padahal
Karyamin tahu, istrinya tidak mampu membayar kewajibannya hari ini, hari esok, hari lusa, dan
entah hingga kapan, seperti entah kapan datangnya tengkulak yang telah setengah bulan membawa
batunya.
4. Evaluasi
di gerumbul ini hanya kamu yang belum.Hanya kamu yang belum setor uang dana Afrika, dana
untuk menolong orang- yangkelaparan di sana. Nah, sekarang hari terakhir. Aku tak mau lebih lama
kau.” mendengar detak suatu bacaan yang berisi tentang gagasan/ide/pendapat yang disampaikan
secara individual mengenai suatu persoalan yang sedang dihadapi. Persoalan tersebut muncul
karena adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan. Kemudian individu akan berusaha
mengkritik persoalan tersebut berdasarkan fakta, data serta alasan yang bisa meyakinkan orang lain
mengenai pendapat yang disampaikan tersebut.
Ciri-Ciri Teks Tanggapan Kritis
a. Berisi mengenai tanggapan suatu peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan sekitar yang
didasarkan dengan fakta, data dan alasan yang dapat menguatkan tanggapan tersebut
b. Mempunyai 3 struktur meliputi Evaluasi, Deskripsi teks, dan Penegasan ulang
c. Bahasa yang dipakai menggunakan kalimat kompleks, konjungsi, dan kata rujukan
Fungsi teks tanggapan kritis adalah memberikan kritik yang membangun atas suatu permasalahan
yang dianggap salah dengan alasan-alasan yang dapat merubah pandangan seseorang.
Deskripsi Teks
Pergaulan bebas mempunyai dampak yang sangat negatif, misalnya melakukan hal yang melanggar
hukum (mabuk dan semacamnya).
Selain itu terdapat pula dampak positifnya yaitu mempunyai banyak teman, belajar cara
berkomunikasi, menghormati, mengendalikan diri di tengah masyarakat.
Orang Indonesia sering meniru hal kurang baik dari orang barat seperti berciuman yang dianggap
orang barat suatu hal yang wajar.
Pergaulan bebas timbul karena rasa gengsi, nafsu, penasaran, broken home, hidup sendiri, faktor
keluarga, kurang iman, dan lainnya.
Selain itu teknologi juga berpengaruh besar terhadap pergaulan bebas, akses internet dan televisi
yang kurang diawasi memicu remaja untuk melakukan hal yang tidak baik.
Penegasan Ulang
Ketika kita sudah mengetahui hal penyebab pergaulan bebas, alangkah baiknya orang tua harus
lebih mengawasi dan mendidik anaknya agar tidak terjerumus ke jalan yang salah. Dengan memilih
tontonan yang baik dan pemanfaatan internet sebaik mungkin.
Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari
pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
Namun disisi lain perluasan perkebunan kelapa sawit membuat lapangan pekerjaan semakin luas.
Tetapi keduanya tidak bisa berjalan secara berkesinambungan dan menciptakan keuntungan dua
pihak.
Penyelidikan mengenai salah satu faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung
oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
Sehingga peran pemerintah dipertanyakan oleh berbagai pihak sampai dunia Internasional,
mengenai kebijakan pemerintah kepada usaha perkebunan sawit dan eksplorasi hutan di Indonesia.