Anda di halaman 1dari 24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian (research) merupakan salah satu cara peneliti untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara mengumpulkan

data yang disusun secara sistematis untuk dijadikan sebuah karya ilmiah.

Peneliti menggunakan desain penelitian agar penelitian yang dilakukan

menjadi terarah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan serta penelitian

yang dilaksanakan dapat menjawab masalah yang ada secara tepat atau

memprediksi secara benar.

Desain penelitian merupakan segala proses yang diperlukan

dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang

lebih mendalam desain penelitian hanya menegenai pengumpulan dan

analisis data kemudian Berg (2001:26) mengungkapkan bahwasanya

desain penelitian adalah :

The design stage of research is concerned with a series of


important decisions having to do with the research idea or
question(s). What types of information or data will be gathered and
through what forms of data-collection technologies. Where will the
research be undertaken, and among what group or groups of
people (questions of site, setting, and sample). In doing research,
you must decide whether to use one data-collection strategy alone
or to combine several strategies (data triangulation). Will you
undertake the study alone or with the assistance of others
(multiple investigators triangulation). You must consider whether
the study will be framed by a single overarching theory or by
several related theories (theoretical triangulation). How much will
the project cost in time and money, and how much can you

57
58

actually afford. Are the data-collection strategies appropriate for


the research questions being asked. What will the data look like
once they have been collected. How will the data be organized
and analyzed.

Artinya bahwa Tahap perancangan penelitian berkaitan dengan


serangkaian keputusan penting yang berkaitan dengan gagasan
atau pertanyaan penelitian. Jenis informasi atau data apa yang
akan dikumpulkan dan melalui bentuk teknologi pengumpulan
data apa. Dimana penelitian akan dilakukan, dan di antara
kelompok atau kelompok orang (pertanyaan tentang lokasi,
setting, dan sampel). Dalam melakukan penelitian, Anda harus
memutuskan apakah akan menggunakan satu strategi
pengumpulan data saja atau untuk menggabungkan beberapa
strategi (triangulasi data). Maukah Anda melakukan penelitian
sendiri atau dengan bantuan orang lain (beberapa peneliti
melakukan triangulasi). Anda harus mempertimbangkan apakah
studi ini akan dibingkai oleh teori menyeluruh tunggal atau oleh
beberapa teori terkait (triangulasi teoretis). Berapa biaya proyek
mencakup dalam waktu dan uang, dan berapa banyak yang dapat
Anda belanjakan. Apakah strategi pengumpulan data sesuai untuk
pertanyaan penelitian yang diajukan. Seperti apakah data yang
akan mereka kumpulkan Bagaimana data diorganisasikan dan
dianalisis.
Adapun desain penellitian yang dikemukakan Menurut Creswell

(2017:3):

The design of study (Research Design) is a plan and procedures


covering the research; assumptions widely to methods detailed in
the collection and analysis of data, the design involves a number
of decisions related to the philosophical assumptions underlying
the research, the pocedures used in this study, and interpretation
of the data. The selection of a design of research design also
needs to be based on poblems/issues to be observed, personal
experience of the researcher, and the target of targets readers.

Bahwa Research Design menurut Creswell dapat diartikan

rencana dan prosedur yang meliputi dari sebuah penelitian dan juga

dimaksud sebagai bentuk asumsi - asumsi yang luas untuk suatu metode

yang terperinci dalam pengumpulan data dan analisis data, kemudian


59

desain penelitian juga melibatkan sejumlah keputusan yang berkaitan

dengan asumsi-asumsi filosofis sebagai dasar dalam sebuah penelitian,

dan interpretasi data. Untuk memilih desain penelitian juga perlu

didasarkan pada program atau masalah yang harus diamati.

Sedangkan menurut Nazir (2011:84) Desain penelitian

adalah “semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan

pelaksanaan penelitian. Dalam arti sempit, desain penelitian hanya

mengenai pengumpulan data dan analisis data saja.

Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa desain

penelitian ialah konsep kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil

dari penelitian yang dilakukan dari konsep perencanaan penelitian berupa

keputusan yang ingin dilakukan dalam sebuah penelitian seperti

penentuan gagasan, informasi atau data apa yang hendak

dikumpulkan,cara apa yang dipakai dalam menganalisi dari data yang

dikumpulkan.

Beberapan tahapan yang dikemukakan oleh Berg (2001:26) bahwa

tahap desain penelitian adalah tahapan yang bersangkutan dengan

keputusan dalam pengambilan gagasan penelitian atau pertanyaan.

Gagasan dan pertanyaan yang harus ditentukan diantaranya :

1. Memilih informan
2. Memilih data dan eknologi yang digunakan
3. Menentukan tempat penelitian dan kelompok sasaran
4. Menentukan strategi dalam penelitian
5. Menentukan pelaksanaan penelitian (individu atau kelompok)
6. Menentukan teori dalam penelitian
7. Menentukan biaya dan waktu penelitian
60

8. Menentukan teknik pengumpulan data


9. Menentukan tujuan penelitian
10. Menentukan teknik analisis data

Selanjutnya Kothari (2004:8) membagi metode penelitian

menjadi 3 kelompok yaitu :

1. In the first group we include those methods which are


concerned with the collection of data. These methods will be
used where the data already available are not sufficient to
arrive the required solution.
2. The second group consists of those statistical techniques
which are used for establishing relationship between the data
and the unknowns.
3. The third group consists of those methods which are used to
evaluate the accuracy of the result obtained.

Kutipan di atas menyatakan bahwa metode penelitian

dikelompokkan menjadi tiga yaitu: kelompok pertama, dimana terdapat

metode-metode yang dikaitkan dengan kumpulan data; kelompok kedua,

berisi teknik statistika yang digunakan untuk membangun hubungan

antara data dan sesuatu yang tidak diketahui; kelompok ketiga, berisi

metode yang digunakan untuk mengevaluasi keakuratan dari hasi yang

diperoleh.

Metode penelitian memilik susunan cara atau kegiatan pelaksanaan

penelitian yang dilandasi dengan asumsi-asumsi dasar, pandangan-

pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang

ditemui. Konsep ini mendeskripkan prosedur atau langkah-langkah yang

harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan dengan cara

bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuannya melalui


61

penggunaan metode penelitian yang tepat, menyusun kegiatan yang

dapat memberikan jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan

penelitian.

Dalam desain penelitian kualitatif data sangat dibutuhkan dalam

pelaksanakan penelitian, seperti yang diungkapkan Neuman (2014:13)

bahwa:

Qualitative researcher develops theory during the data collection


process. This more inductive method means that theory is built
from data or grounded in data. Many researches use grounded
theory. It makes qualitative research flexible and lets data and
theory interact. Qualitative research remain open to the
unvexpected, are willing to change the direction or focus of a
research project, and may abandon their original research
question in the middle of a project.

Maksud Neuman dari ungkapan diatas bahwa penelitian kualitatif

itu adalah jenis atau metode yang mengembangkan teori selama proses

pengumpulkan data dan penelitian kualitatif bersifat fleksibel serta

kualitatif biasa juga disebut dengan metode induktif ini berarti bahwa teori

dibangun dari data atau didasarkan pada data yang ada.

Selain metode penelitian kualitatif menurut Neuman, metode

penelitian kualitatif menurut Patton (2012:4) adalah,

Qualitative findings grow out of three kinds of data collection: (1)


in-depth, open ended interviews; (2) direct observation; and (3)
written documents. Interviews yield direct quotations from people
about their experiences, opinions, feelings, and knowledge. The
data from observations consist of detailed descriptions of
people's activities, behaviors, actions, and the full range of
interpersonal interactions and organizational processes that are
part of observable human experience. Document analysis
62

includes studying excerpts, quotations, or entire passages from


organizational, clinical, or program records; memoranda and
correspondence; official publications and reports; personal
diaries; and open-ended written responses to questionnaires and
surveys.

Maksud Patton terkait metode kualitatif adalah ada tiga jenis

pengumpulan data kualitatif yakni wawancara terstruktur dan tidak

terstruktur, kemudian penelitian langsung di lapangan serta analisis

dokumen-dokumen. Wawancara yang dilakukan dilapangan secara

langsung melalui orang yang mendapatkan informasi mengenai

pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan. Kemudian data

yang diperoleh dari hasil wawancara dideskripsikan dari aktivitas yang

dilaksanakan, kebiasaan, tingkah laku dan interaksi antarindividu dan

organisasi dengan mengambil pengalaman seseorang sebagai sampel.

Terakhir yang dimaksud dengan analisis dokumen yakni termasuk

menganalisis motivasi, perekaman, korespondensi, respon tertulis

maupun tidak tertulis, diari pribadi dan survei.

Berdasarkan pendapat Neuman (2014:66) tentang penellitian

deskriptif adalah “descriptive research is research where the primary

purpose is to “paint a picture” using words or number and to present

profile,a classification of types, or an outline of steps to answer question

such as who, when, where and how”. Maksudnya penelitian deskriptif

adalah penelitian yang tujuan utamanya adalah untuk “melukiskan


63

gambar”menggunakan kata-kata atau nomor dan untuk menyajikan

profil, mengklasifikasikan jenis, atau garis besar langkah-langkah

untuk menjawab pertanyaan seperti siapa, kapan, di mana dan

bagaimana.

Dikemukakan oleh Nazir (2011:54) bahwa metode deskriptif

adalah:

Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu

obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungaan antarfenomena yang

diselidiki.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

induktif dengan pendekatan tersebut karakteristik utama berisi informasi

secara umum diperoleh dari wawancara secara mendalam. Adapun model

pendekatan induktif penelitian deskriptif menurut Creswell (2017:100) :


64

Gambar 3.1

The Inductive Logic of Research in a Qualitative Study

Researcher poses generalizations of theories from


past experiences and literature

Researcher looks for broad patterns, generalizations, or


theories form themes or categories

Researcher analyzes data to form themes or categories

Researcher asks open-ended questions of participants


or records fieldnotes

Researcher gathers information (e.g., interviews,


observations)

Sumber: Creswell (2017:100)

Berdasarkan pendapat Creswell di atas, tahapan penelitian

kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan induktif adalah sebagai

berikut :

1. Mengumpulkan informasi.
2. Menanyakan pertanyaan kepada peserta atau catatan lapangan.
3. Menganalisis data untuk membuat tema.
4. Mencari dan menemukan pola atau teori dari tema atau kategori.
5. Penelitian mengembangkan teori dari pengalaman masa lalu dan
literatur.

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

Metode penelitian kualitatif desktiptif dengan pendekatan induktif.


Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mendeskripsikan keadaan
yang sebenarnya pada saat penelitian dilakukan dengan mengumpulkan
65

data lalu menafsirkannya ke dalam analisis dan perumusan terhadap


masalah. Dengan metode ini, peneliti akan meneliti secara realitas
sebagai sesuatu yang utuh dan komplek dengan hasil berupa kata-kata
yang sistematis, faktual, dan akurat terkait mendeskripsikan
pengembangan kompetensi sumber daya aparatur di Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya manusia Kabupaten Empat Lawang
dengan mempelajari dan mengamati fakta-fakta atau masalah-masalah
yang bersifat khusus dengan pengumpulan data sehingga diperoleh
gambaran yang bersifat umum dari masalah yang dihadapi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penelitan ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan metode deskriptif, dan pendekatan secara induktif.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Pada dasarnya ruang lingkup penelitian itu berkenaan pada fokus

penelitian yang menyangkut aspek-aspek yang diteliti oleh peneliti untuk

menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Diawali dengan

penetapan fokus penelitian yang tepat maka peneliti akan dapat membuat

keputusan tentang pengumpulan data-data yang dibutuhkan dan data

mana yang tidak digunakan di dalam permasalahan yang diangkat.

Fokus penelitian dapat menjadi dimensi atau sub variabel dan

indikator. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Moleong

(2011:94) bahwa “dengan adanya fokus dapat membatasi studi sehingga

dengan adanya bimbingan dan fokus, peneliti dapat membuat keputusan

tepat tentang data mana yang perlu dikumpulkan”.

Berdasarkan kajian teori dan landasan normatif yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka fokus penelititan dalam penelitian ini adalah


66

pengembangan kompetensi aparatur yang dapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.1
Ruang Lingkup Penelitian

Konsep Dimensi Sub-dimensi Indikator


1. Penguasaan
1. KemampuanTeoritis teori.
Pendidikan 2. Kesempatan
(pendikan pegawai
formal) mengikuti
pendidikan
2. Moral 1. Loyalitas
pegawai/karyawan 2. Etika bergaul
1. Tingkat
1. Keterampilan keterampilan
Pelatihan teknis pegawai
1. Tingkat
Pengembangan
produktivitas
sumber daya
kinerja
aparatur
2. Semangat kerja
1. Merit system 3. Tingkat
kesalahan
dalam bekerja

Mutasi
1. Masa kerja
2. Seniorty system 2. Usia Pegawai
3. Pengalaman
kerja
1. Kekeluargaan
3. Spoil system 2. Suka tidak suka
Sumber: Diolah Peneliti mengacu pada teori Hasibuan (2017 :69, 102)
67

3.3 Informan Penelitian

Seorang informan dalam penelitian lapangan merupakan

seseorang dalam peranan resmi atau tidak resmi yang menceritakan dan

menginformasikan tentang kondisi lapangan. Menurut Neuman (2014:411)

informan penelitian lapangan yang ideal memiliki 4 (empat) karakteristik,

yakni:

1. The informant who is totally familiar with the culture and in position
to witness significant events makes a good informant. He or she
lives and breathes culture and engages in routines in the setting
without thinking about them. The individual has years of intimate
experience in the culture; he or she is not a novice.
2. The individual is currently involved in the field. Ex-members who
have reflected on the field may provide useful insights, but the
longer they have been away from direct involvement, the more
likely it is that they have reconstructed their recollections.
3. The person can spend time with the researcher. Interviewing may
take many hours, and some members are simply not available for
extensive interviewing.
4. Nonanalytic individuals make better informants. A nonanalytic
informant is familiar with and uses native folk theory or pragmatic
common sense. This is in contrast to the analytic member, who
pre-analyzes the setting, using categories from the media or
education. Even members educated in the social sciences can
learn to respond in a nonanalytic manner, but only if they set aside
their education and use the member perspective.

Maksud dari Neuman adalah seseorang bisa dikatakan sebagai

informan ialah seseorang yang dapat mengakrabkan diri dengan budaya

yang ada pada lingkungan sebagai tempat penelitian dan memahami

dengan baik kebiasan-kebiasan ditempat tersebut, tindakan menjadi

seorang informan harus dapat terlibat langsung di lapangan,artinya bahwa

informan yang berada dilapangan secara langsung akan memahami seluk

beluk permasalahan yang ada dan informasi yang didapatkan di lapangan


68

akan menjadi penguat dalam penelitian,selanjutnya juga seoranng

informan harus memiliki kesempatan waktu agar informasi yang didapat

tidak setengah-setengah.

Menurut Arikunto (2013: 172) yang dimaksud dengan sumber data

adalah “subyek dari mana data diperoleh”. Sumber data tersebut dapat

disingkat dalam bahasa Inggris 3P (person, place, and paper). Lebih lanjut

Arikunto (2013: 114) membagi sumber data sebagai berikut:

a) person, adalah sumber data berupa orang yang bisa


memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara
atau tertulis melalui angket. Orang yang dijadikan sebagai
sumber data dalam penelitian kualitatif disebut informan;
b) place, adalah sumber data berupa tempat yang menyajikan
tampilan berupa keadaan diam atau bergerak, yakni dilokasi
tempat penelitian;
c) paper, adalah sumber data berupa simbol yang menyajikan
tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-
simbol lain.

Dalam penelitian ini, sumber data yang akan diamati bertempat di

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Empat Lawang. Sumber data ini berupa Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Renstra BKPSDM,

data jumlah pegawai, data – data pendidikan dan pelatihan pegawai, data

promosi dan mutasi pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Empat Lawang.

Pada penelitian kualitatif, teknik yang sering digunakan untuk

menentukan sumber data person atau informan adalah purposive


69

sampling. Teknik yang digunakan dalam menentukan informan yaitu

purposive sampling. Menurut Singh (2006: 91) bahwa:

Purposive sampling is selected by some arbitraty method because


it is known to be representative of the total population, or it is
known that it will produce well matched groups. The idea is to pick
out the sample in relation to some criterion, which are considered
important for the particular study. This method is appropriate when
the study places special emphasis upon the control of certain
spesific variables.

Maksud dari Singh mengenai Purposive sampling adalah

penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan dengan

pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya

orang tersebut dianggap paling tahu tentang informasi yang diperlukan

peneliti.

Dalam penelitian ini, informan yang dianggap mampu memberikan

keterangan yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi sumber

daya aparatur di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Empat Lawang diambil berdasarkan prosedur

purposive Sampling. Berikut adalah data informan yang akan diteliti:


70

Tabel 3.2
Data Informan

NO. INFORMAN JUMLAH

1 Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan 1


Sumber Daya Manusia Kabupaten Empat Lawang

2 Sekretaris Badan Kepegawaian dan 1


Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Empat Lawang

3 Kepala Bidang Mutasi Pegawai Badan 1


Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Empat Lawang

4 Kepala Bidang Diklat Badan Kepegawaian dan 1


Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Empat Lawang

5 Kepala Sub Bidang Diklat Pengembangan 1


Kompetensi Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Empat Lawang

6 Pelaksana Badan Kepegawaian dan 6


Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Empat Lawang
Jumlah 11
Sumber.Diolah oleh Peneliti, 2018
71

3.4 Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang utama dalam

sebuah penelitian karena dengan data maka penelitian mendapatkan

bahan dasar untuk meneliti permasalahan yang ada. Tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data, maka Peneliti tidak akan mendapatkan data

yang diperlukan yang cocok dengan metode penelitian yang digunakan.

Sugiyono (2016:224) mengatakan bahwa “teknik pengumpulan

data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka Peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif. Lebih lanjut Marshall, Gretchen B. Rossman dalam Sugiyono

(2016:225) menyatakan bahwa “the fundamental methods relied on by

qualitative researchers for gathering information are, participation in the

setting, direct observation, in-depth interviewing, document view”.

Maksudnya adalah metode mendasar diandalkan oleh para Peneliti

kualitatif untuk mengumpulkan informasi yang, partisipasi yang diatur,

observasi langsung, wawancara mendalam, dan melihat dokumen.

Secara umum, menurut Sugiyono (2016:225) terdapat empat


72

Macam teknik pengumpulan data yaitu “observasi, wawancara,

dokumentasi, dan gabungan/triangulasi”.

Pada penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan oleh Peneliti

adalah dengan cara wawancara (interview), observasi (observation), dan

dokumentasi (taking notes) sebagaimana dijelaskan berikut ini:

1. Wawancara (Interview)

Definisi wawancara menurut Esterbungin dalam Sugiyono


(2016:231) adalah “a meeting of two persons to exchange
information and ideas through question and responses, resulting in
communication and joint construction of meaning about a particular
topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Lebih lanjut Kothari (2004:97) menyebutkan bahwa “the
Interview method of collecting data involves presentation of oral-
verbal stimuli and reply in terms of oral-verbs responses. This
method can be used through personal interviews and, if possible,
through telephone interviews. Metode wawancara melibatkan
penyajian data stimuli oral verbal melalui wawancara pribadi dan
jika memungkin menggunakan telefon.

Selanjutnya, menurut Esterberg dalam Sugiyono (2016:233)

terdapat tiga macam wawancara, yaitu:

a. Wawancara terstruktur (Structured Interview)


Digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila Peneliti
atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karen itu dalam
melakukan wawancara, pengumpul data harus telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan
pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah
disiapkan.
b. Wawancara Semi Terstruktur (Semistructure Interview)
73

Jenis ini sudah termasuk kategori in-depth interview. Tujuan


wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, dimana pihak yang diwawancarai diminta
berpendapat.
c. Wawancara Tak Berstruktur (Unstructured Interview)
Merupakan wawancara yang bebas dimana Peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-
garis besar permasalahan.

Penjelasan di atas menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini,

wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung dan dengan

teknik wawancara semiterstruktur. Artinya pewawancara mendatangi

lokasi informan dan melakukan komunikasi dengan bertatap

muka dimana pewawancara telah membuat pokok-pokok pertanyaan yang

akan diajukan kepada informan akan tetapi pertanyaan akan berkembang

dilapangan ketika Peneliti merasa informasi atau data yang diperlukan

belum cukup.

2. Observasi (Observation)

Menurut Kothari (2004:96) observasi adalah “The most commonly

used method specially in studies relating to behavioral sciences. Under the

observation method, the information through by way of investigator’s own

direct observation without asking from the respondent.” Maksudnya adalah

Observasi merupakan metode yang paling umum digunakan

secara khusus dalam studi yang berkaitan dengan ilmu perilaku.

Berdasarkan metode observasi, informasi dilihat dengan cara pengamatan

langsung dari penyidik itu sendiri tanpa meminta dari responden.


74

Marshall dalam Sugiyono (2016:226) menyebutkan bahwa,

“through observation, the researcher learn behavior and the meaning

attached to those”. Maksudnya adalah melalui pengamatan, Peneliti dapat

mempelajari perilaku dan maksud mengenai hal tersebut. Lebih lanjut,

menurut Spradley dalam Sugiyono (2016:229) obyek observasi terdiri atas

tiga komponen yaitu:

1. place, atau tempat dimana interaksi dalam situasi social


sedang berlangsung.
2. actor, pelaku atau orang -orang yang sedang memainkan
peran tertentu.
3. activity, atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam
situasi sosial yang sedang berlangsung.

3. Dokumentasi (Taking Notes)

Dokumentasi menurut Sugiyono (2016:240) adalah “catatan

peristiwa yang lalu, berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang”. Dalam hal ini dapat berupa buku-buku, surat

kabar, majalah, peraturan-peraturan dan sebagainya yang berkaitan

dengan penelitian.

Lebih lanjut, Neuman (2014: 398) menyatakan bahwa:

Most field research data are the from of field notes. Full filled notes
can contains maps, diagrams, photographs, interview, tape
recordings, video tapes, memos, objects from the field, notes jotted
in the field and detailed notes written away from field. Writing note
is often boring, tedious work that requires self discipline.

Maksud dari kutipan tersebu adalah sebagian besar data penelitian

lapangan adalah berasal dari catatan lapangan. Berisi catatan dapat berisi
75

peta, diagram, foto, wawancara, rekaman tape, kaset video, memo,

benda-benda dari lapangan.

Jika digabungkan pengertiannya, maka dokumentasi adalah data

yang dapat dilihat secara visual, dapat dikumpulkan langsung oleh Peneliti

ataupun didapatkan dari orang lain.

3.4.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dijadikan untuk

melakukan penelitian yang pada prinsipnya untuk mengukur fenomena

alam dan sosial yang diakan diteliti. Dalam penelitian kualitatif, alat atau

instrumen utama pengumpulan data adalah manusia, yaitu Peneliti sendiri

atau orang lain yang membantu Peneliti. Pengertian instrumen atau alat

penelitian disini tepat karena hal tersebut menjadi segalanya dari

keseluruhan proses penelitian.

Creswell (2017:161) mengemukakan bahwa, “Researcher as

key instrument. Qualitative researchers collect their own data through

documentation, observation, or interviews with the participants”.

Maksudnya bahwa Peneliti adalah kunci dari instrumen penelitian.

Penelitian kualitatif mengumpulkan data masing-masing berupa

dokumen-dokumen, observasi, atau wawancara oleh anggota.

Instrumen penelitian atau alat penelitian dalam kualitatif adalah

Peneliti itu sendiri,maka dari itu Peneliti kualitatif biasa disebut sebagai

human instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih


76

informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan

dari semuanya.

3.5 Teknik Analisis Data

Bondan dan Biklen dalam Moleong (2011:248) menyatakan

bahwa analisis data kualitatif adalah:

Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,


mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain.
Sugiyono (2016:244) menegaskan bahwa analisis data

merupakan:

Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang


diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusunnya ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Menurutnya, ”analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu

suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,selanjutnya

dikembangkan menjadi hipotesis”. Berdasarkan hipotesis yang

dirumuskan atas data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara

berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis

tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan teknis analisa data


77

model Miles & Huberman dalam Sugiyono (2016:91), yaitu:

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh di lapangan cukup banyak oleh karena

itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Selanjutnya perlu

dilakukan reduksi data. Reduksi data adalah merangkum,

memilih hal-hal pokok memfokuskan pada hal-hal penting

yang dicari.

b. Data Display (Penyajian data)

Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya.

c. Menarik kesimpulan

Pada tahap akhir ini, Peneliti membuat kesimpulan terhadap

data yang diperoleh, setelah melalui proses reduksi data dan

penyajian data. Dalam menarik kesimpulan, data yang

diperoleh dipresentasikan dalam bentuk suatu kalimat

pernyataan yang jelas, sehingga dapat dipahami dan

disimpulkan terhadap indikator-indikator yang sedang diteliti.

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan 3 teknik untuk analisis

data yang diawali dengan mereduksi data atau merangkum dan memilih

hal-hal yang pokok, dan rangkuman data akan mempermudah Peneliti

untuk pengumpulan data berikutnya kemudian dilanjutkan dengan


78

penyajian data atau dengan kata lain menampilkan data dalam bentuk

uraian singkat, bagan, serta teks yang bersifat naratif, teknik terakhir

dengan penarikan kesimpulan yang berupa temuan dengan bentuk

deskripsi suatu objek.

3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian terhadap Pengembangan Kompetensi Sumber Daya

Aparatur,untuk menyesuaikan fokus tersebut maka Peneliti akan

mendapatkan kelengkapan data-data, maka Peneliti mengambil lokasi

penelitian di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kabupaten Empat Lawang.

3.6.2 Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian dilaksanakan selama satu bulan terhitung dari

bulan Januari sampai dengan Februari 2018 sesuai dengan kalender

magang akademik IPDN tahun 2018/2019.

Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:


79

Tabel 3.3
Jadwal Kegiatan Penelitian dan Penyusunan Laporan Skripsi
Wasana Praja Tahun Akademik 2018 – 2019

No KEGIATAN SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI
2018 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Bimbingan
1
UP

Pendaftaran
2
UP

3 Seminar UP

Pembekalan
4
Penelitian

5 Pelaksanaan
penelitian
Bimbingan
6
Skripsi

7 Pengumpulan
Skripsi
Ujian
8
Komprehensif
Perbaikan dan
9 Pengumpulan
Skripsi

Yudisium dan
10
Wisuda

Keterangan : = Pelaksanaan Kegiatan


Sumber : Kalender Akademik IPDN T.A. 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai