Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR TILIK

PENGATURAN POSISI
Judul SOP : MENGATUR POSISI PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku:
Halaman : 7 lembar

Dilakukan
KELENGKAPAN SARANA Ket
Ya Tidak
Sarana Non Medis
Alat
1. Tempat tidur dengan standart minimal
 Tinggi : 80 cm
 Lebar : 90 cm
 Panjang : 2 m
2. Bantal,seprei,perlak,stik laken,selimut,masing-masing 1 buah.
3. Alat tulis : buku 1 buah, pulpen 1 buah.
4. Handuk kecil 1 buah
Bahan
 Minyak penghangat bila perlu (Misal : minyak telon ) atau lotion
kulit ( bila perlu).
Sarana Medis
Alat
 Bak instrumen 1 buah
 Bak bengkok 1 buah
Bahan
 Sarung tangan sekali pakai 1 pasang dalam bak instrumen.
Standar Operasional Prosedur
Memulai latihan
Bapak/ibu kita mulai latihannya ya....Maaf bapak/ibu saya pegang
tangan dan kakinya.
Latihan Mengatur Posisi
a. Posisi Folwer/Semi Fowler
1) Minta klien untuk merefleksikan lutut sebelum kepala dinaikan.
Mencegah klien melorot kebawah pada saat kepala di naikan.
2) Naikan kepala bed 45o sampai 600 sesuai kebutuhan. (semi
fowler 15-450, fowler tinggi 600).
3) Letakan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal jika
ada celah disana. Bantal akan mencegah kurva lumbal dan
mencegah terjadinya fleksi lumbal.
4) Letakan bantal kecil di bawah kepala klien. Bantal akan
mencegah kurva cervikal dari collumna vertebra. Sebagai
alternatif kepala klien dapat diletakan di atas kasur tanpa
bantal. Terlalu banyak bantal di bawah kepala klien akan
menyebabkan fleksi kontraktur dari leher.
5) Letakan bantal di bawah kaki pasien, mulai dari lutut sampai
tumit.
6) Pastikan tidak ada pada area popliteal dan lutut dalam keadaan
fleksi.
7) Letakan bantal atau handuk di bawah paha klien.
8) Topang telapak kaki dengan menggunakan footboart.
9) Letakan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan,
bilaklien memiliki kelemahan pada kedua lengan.

b. Posisi Sims
1) Baringkan klien terlentang mendatar di tempat tidur.
Menyiapkan klien untuk posisi yang tepat.
2) Gulungkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, bagian
berbaring pada abdomen.
3) Letakan bantal di bawah kepala klien. Mempertahankan
kelurusan yang tepat dan mencegah fleksi lateral leher.
4) Atur posisi bahusehingga bahu dan siku fleksi.
5) Letakan bantaldi bawah lengan klien yang fleksi. Dengan
menyangga tungkai setinggi pinggul.
6) Letakan support device (kantung pasir) di bawah telapak kaki
klien. Mepertahankan kaki dalam posisi dorso fleksi.
Menurunkan resiko foot-drop.

c. Posisi Trendelenburg
1) Pasien dalam keadaan berbaring (terlentang).
2) Letakan bantal di antara kepala dan ujung tempat tidur pasien
dan berikan bantal dibawah lipatan lutut pasien.
3) Berikan balok penopang pada kaki tempat tidur. Atau atur
tempat tidur khusus dengan meninggikan bagian kaki pasien.

d. Posisi Dorsal Recumbent


1) Jelaskan prosedur yang akan kita lakukan
2) Pasien dalam kedaan terbaring (terlentang), kemudian pakaian
bawah di buka.
3) Tekuk lutut, paha direnggangkan telapak kaki menghadap ke
tempat tidur dan kedua kaki direnggangkan.
4) Pasang selimut.

e. Posisi Lithotomi
1) Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien.
2) Pasien dalam keadaan berbaring (terlentang), kemudian angkat
kedua paha dan ditarik ke arah perut.
3) Tungkai bawah membentuk sudut 900 terhadap paha.
4) Letakan bagian lutut atau tungkai kaki pada tempat tidur khusus
untuk posisi lithotomi.
5) Pasang selimut.

f. Posisi Genu Pectoral (knee chest)


1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada kasur tempat tidur.
3) Pasang selimut padapasien.

g. Posisi Terlentang (Supinasi)


1) Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur.
Menyiapkan klien untuk posisi yang tepat.
2) Letakan bantal dibawah kepala, leher dan bahu klien.
Mempertahankan body alignment yang benar dan mencegah
kontraktur fleksi pada vertebra cervical.
3) Letakan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal, jika
ada celah disana. Bantal akan menyangga kurva lumbal dan
mencegah terjadinya fleksi lumbal.
4) Letakan bantal di bawah kaki klien dengan menggunakan
footboard. Mempertahankan telapak kaki dorsofleksi,
mengurangi risiko foot-drop.
5) Jika klien tidak sadar atau mengalami paralise pada ekstremitas
atas, maka elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan
atas) dengan menggunakan bantal. Posisi ini mencegah
terjadinya edema dan memberikan kenyamanan. Bantal tidak
diberikan pada lengan atas karena dapat menyebabkan fleksi
bahu.
6) Selimuti pasien.

h. Posisi Orthopneu
1) Minta klien untuk merefleksikan lutut sebelum kepala di naikan.
Mencegah klien merosot kebawah saat kepala di naikan.
2) Naikan kepala bed 900.
3) Letakan bantal kecil diatas meja yang menyilang di atas bed.
4) Letakan bantal dibawah mulai dari lutut sampai tumit.
Memberikan landasan yang lebar, lembut dan fleksibel,
mencegah ketidaknyamanan akibat dari adanya hiperekstensi
lutut dan tekanan pada tumit.
5) Pastikan tidak ada tekanan pada area popliteal dan lutut dalam
keadaan fleksi. Mencegah terjadinya kerusakan pada
persyarafan dan dinding vena. Fleksi lutut membantu klien
supaya tidak melorot ke bawah.
6) Letakan gulungan handuk di bawah masing-masing paha.
Mencegah eksternal rotasi pada pinggul.
7) Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard.
Mencegah plantar fleksi.

i. Posisi Pronasi (Telungkup)


1) Baringkan klien mendatar di tempat tidur. Menyiapkan klien
untuk posisi yang tepat.
2) Gulungkan klien dengan lengan diposisikan dekat dengan
tubuhnya dengan siku lurus dan tangan diatas pahanya.
Posisikan tengkurap di tengah tempat tidur yang datar.
Memberikan posisi pada klien sehingga kelurusan tubuh dapat
dipertahankan.
3) Putar kepala pasien ke salah satu sisi dan sokong dengan bantal.
Bila banyak drainase pada mulut, mungkin pemberian bantal
dikontra indikasikan. Menurunkan fleksi atau hiperektensi
vertebra cervical.
4) Letakan bantal kecil di bawah abdomen pada area antara
diafragma (atau payudara pada wanita) dan illiac crest. Hal ini
mengurangi tekanan pada payudara pada bebrapa klien wanita,
menurunkan hiperekstensi vertebra lumbal, dan memperbaiki
pernafasan dengan menurunkan tekanan diafragma karena
kasur.
5) Letakan bantal dibawah kaki, mulai lutut sampai dengan tumit.
Mengurangi plantar fleksi. Memberikan fleksi lutut sehingga
menberikan kenyamanan dan mencegah tekanan yang
berlebihan pada patella.
6) Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisa pada ekstremitas
atas, maka elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan
atas) dengan menggunakan bantal. Posisi ini akan mencegah
terjadinya edema dan memberikan kenyamanan serta
mencegah tekanan yang berlebihan pada patella. Bantal tidak
diletakan di bawah lengan atas karena dapat menyebabkan
terjadinya fleksi bahu.

j. Posisi Lateral (side lying)


1) Baringkan klien terlentang ditengah tempat tidur. Memberikan
kemudahan akses bagi klien dan menghilangkan pengubahan
posisi klien tanpa melawan gaya gravitasi.
2) Gulingkan klien hingga pada posisi miring. Menyiapkan klien
untuk posisi yang tepat.
3) Letakan bantal dibawah kepala dan leher klien.
Mempertahankan body aligment, mencegah fleksi lateral dan
ketidaknyamanan pada otot – otot leher.
4) Fleksikan bahu dibawah dan posisikan ke depan sehingga tubuh
tidak menopang pada bahu tersebut. Mencegah berat badan
klien tertahan langsung pada sendi bahu.
5) Letakan bantal dibawah lengan atas. Mencegah internal rotasi
dan adduksi dari bahu serta penekanan pada dada.
6) Letakan bantal di bawah paha dan kaki atas sehingga
ekstremitas berfungsi secara paralel dengan permukaan bed.
Mencegah internal rotasi dari paha dan adduksi kaki. Mencegah
penekanan secara langsung dari kaki atas terhadap kaki bawah.
7) Letakan bantal, guling dibelakang punggung klien untuk
menstabilkan posisi. Memperlancar kesejajaran vertebra. Juga
menjaga klien dari terguling ke belakang dan mencegah rotasi
tulang belakang.
Menginformasikan kepada pasien
Bapak/ibu...latihan kita sudah selesai, bagaimana perasaanya setelah
kita selesai latihan ? Apa-apa saja yang sudah kita tadi latih pak/bu......
Merapikan pasien
a. Merapikan tempat tidur pasien
b. Membantu pasien mengambil posisi
Bapak...sudah enak dengan posisi sekarang ? Saya bantu ya untuk
memberi posisi yang nyaman.Pak/bu...ini saya pakaikan kembali
selimutnya.
Melepas sarung tangan
a. Dengan tangan yang masih terpasang sarung tangan, menggunakan
tangan dominan menarik sarung tangan pada ujung-ujung jari pada
tangan non dominan terlebih dahulu kemudian menariknya pada
bagian telapak tangan sampai terlepas. Sarung tangan yang sudah
terlepas digenggam pada tangan non dominan.
b. Memasukan empat jari yang non dominan kedalam lipatan sarung
tangan yang dominan yang terlipat pada bagian pergelangan.
Kemudian mendorong sarung tangan sampai terlepas dan
menggulungnya menjadi satu gumpalan dengan sarung tangan
yang sudah terlepas.
c. Sarung tangan yang sudah terlepas diletakkan didalam bak bengkok
atau langsung dibuang ke tempat sampah medis.
Mencuci tangan (lihat SOP Mencuci Tangan)
Mendokumentasikan dalam catatan perawatan
Mencatat semua hasil pemeriksaan dan tindakan pada pasien yaitu
hari/ tanggal pemeriksaan, nama pasien, umur pasien, alamat
pasien,hasil tindakan, dan nama petugas.

Nilai Protap Tindakan


(1 x.....) + (4 x.....) =

I. Responsi
Nilai
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
1 2 3 4
1 Ketepatan Menjawab
2 Kemampuan mengemukakan rasional
3 Kejelasan mengemukakan pendapat
4 Penampilan, sikap selama respone

Nilai Responsi
(1 x.....) + (2 x.....) + (3 x......) + (4 x.....)
=
4
II. Sikap
Nilai
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
1 2 3 4
1 Etis
2 Dedikatif
3 Santun

Nilai Sikap
(1 x.....) + (2 x.....) + (3 x......) + (4 x.....)
=
3

Nilai Akhir
(60% x Nilai I) + (30% x Nilai II) + (10% x Nilai III) =...................
Keterangan penilaian
1. Nilai Protap Tindakan
 Ya bernilai angka “1”
 Tidak bernilai angka “4”
2. Nilai Responsi dan Nilai Sikap
 1 = Kurang
 2 = Cukup
 3 = Baik
 4 = Baik Sekali

Palangka Raya,.....................................
Penguji,

..............................................

Anda mungkin juga menyukai