Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS VISUAL LOGO

ORGANISASI PENGOLAHAN LIMBAH


SAMPAH RUMAH TANGGA “GAWE RUKUN”

LAPORAN PENELITIAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian


Program studi Desain Komunikasi Visual

PENYUSUN
Muhammad Taqiyyuddin
NIM. 191270000314

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’( UNISNU ) JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021

1
ANALISIS VISUAL LOGO
ORGANISASI PENGOLAHAN LIMBAH
SAMPAH RUMAH TANGGA “GAWE RUKUN”

LAPORAN PENELITIAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian


Program studi Desain Komunikasi Visual

PENYUSUN
Muhammad Taqiyyuddin
NIM. 191270000314

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’( UNISNU ) JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021

1
ABSTRAK

Analisis Visual Logo Organisasi Pengolahan Limbah Sampah Rumah Tangga “Gawe
Rukun”. Logo dalam corporate identity atau brand identity merupakan sebuah simbol atau
tanda yang menggambarkan dan mewakili identitas dari apa yang ada di dalamnya. Logo
atau branding yang terkonsep dengan baik menjadi suatu identitas yang dapat
berkomunikasi secara visual. Gawe Rukun merupakan organisasi yang fokus pada
mengatasi, menangani, mengelola sampah, dan penghijauan khususnya di wilayah
kelurahan Pecangaan Kulon, Jepara, Jawa Tengah. Secara visual, logo bank sampah Gawe
Rukun kurang memperhatikan penempatan elemen visual yang ada di dalamnya. Metode
penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif analitik
dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan studi
dokumentasi. Logo yang efektif, komunikatif, dan informatif dapat mengangkat kembali
eksistensi dan identitas organisasi bank sampah Gawe Rukun bahwa branding yang
terkonsep akan membawa identitas yang baik untuk organisasi tersebut.
Kata kunci: logo, limbah, bank sampah

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb,


Puji syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
Laporan penelitian yang berjudul “Analisis Visual Logo Organisasi Pengolahan
Limbah Sampah Rumah Tangga Gawe Rukun” ini sebagai tugas mata kuliah
metode penelitian.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada baginda Rosulullah
SAW yg selalu kita nantikan syafa’at beliau di yaumil qiyamah kelak. Dengan
terselesaikannya Laporan penelitian ini, penyusun menghaturkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Karena itu, perkenankan penyusun menyampaikan terimakasih khususnya kepada
yang terhormat Drs. Zainul Arifin Mohammad Abduh, M. Hum. selaku Dosen
pengampu mata kuliah yang telah mengarahkan Penyusun sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Laporan penelitian ini, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif demi perbaikan Laporan penelitian ini. Demikian yang dapat
penulis sampaikan, semoga Laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan mahasiswa mahasiswi umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jepara, 04 Agustus 2021


Penyusun

3
DAFTAR ISI
COVER
ABSTRAK..............................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
I.1. Latar Belakang..........................................................................................5
I.2. Batasan Masalah........................................................................................6
I.3. Rumusan Masalah.....................................................................................7
I.4. Tujuan Penelitian.......................................................................................7
I.5. Manfaat Penelitian.....................................................................................7
1.5.1. Kontribusi Teoritis......................................................................................7
1.5.2. Kontribusi Praktis.......................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7
2.1. Kajian Pustaka...........................................................................................8
2.2. Landasan Teori..........................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................12
3.1. Bentuk dan Strategi Penelitian................................................................12
3.2. Lokasi Penelitian.....................................................................................12
3.3. Sumber Data............................................................................................13
3.4. Teknik Pengumpulan Data......................................................................14
3.5. Validitas Data..........................................................................................16
3.6. Teknik Analisis........................................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................19
4.1. Analisis Organisasi Gawe Rukun............................................................19
4.2. Analisis Logo Gawe Rukun....................................................................24
BAB V PENUTUP................................................................................................34
5.1. Kesimpulan..............................................................................................34
5.2. Saran........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................36

4
BAB I
PENDAHULUA
N

I.1. Latar Belakang


Organisasi pengelolaan limbah rumah tangga Gawe Rukun memiliki
beberapa program kegiatan yaitu, penghijauan lingkungan, taman bacaan
warga (bengkel karakter anak), tabungan sampah, pengolahan kompos,
kerajinan tangan dari limbah sampah, pengolahan air limbah (IPAL),
pembinaan usaha mikro, pemberian pinjaman usaha mikro, sistem
pembayaran listrik dan air dengan tabungan sampah, penyuluhan atau
sosialisasi tentang pengelolaan limbah sampah rumah tangga, dan karnaval
kebersihan. Seluruh kegiatan ini dilakukan secara swadaya masyarakat,
dengan kesadaran penuh terhadap pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan sekitar dengan memperhatikan serta memanfaatkan limbah
sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan pendapatan
tambahan bagi masyarakat di RT 01/ RW 01 Kelurahan Pecangaan Kulon.

Pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat,


khususnya generasi muda. Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan
Berbahaya dan Beracun (PSLB3) menjelaskan bahwa cara pengolahan
sampah dengan insinerator, yaitu teknologi pengolahan sampah yang
melibatkan pembakaran bahan organik. Insinerator sangat tepat dalam
menuntaskan permasalahan sampah dalam waktu cepat. Biaya yang cukup
besar, membuat program ini tidak bisa sampai kepada kota-kota kecil di
Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mendorong pengelolaan bank sampah
dengan melibatkan generasi muda. Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah sudah meresahkan.
Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua
dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai 187,2 juta ton setelah
Cina yang mencapai 262,9 juta ton. Setiap tahun produksi plastik
menghasilkan sekitar delapan persen hasil produksi minyak dunia atau
setara 14 juta pohon. Gawe Rukun merupakan salah satu organisasi

6
lingkungan berbasis bank sampah pertama yang didirikan di Kota Jepara,
tepatnya di RT 01/RW 01 Pecangaan Kulon sejak 30 oktober 2011 secara
swadaya masyarakat. Kegiatan bank sampah Gawe Rukun mencakup
berbagai jenis kegiatan untuk mencari nilai tambah dari hulu hingga hilir.
Hulu sampah adalah masyarakat sebagai pihak penghasil sampah, hilir
adalah proses nilai tambah yang akan menghasilkan uang dalam rangka
memberikan nilai tambah pendapatan warga.

Bank sampah Gawe Rukun telah menjadi pelopor gerakan 1000 bank
sampah di kota Jepara yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Jepara.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan bank sampah lainnya membuat
eksistensi bank sampah Gawe Rukun mundur. Setelah melakukan beberapa
wawancara, diketahui bahwa ada beberapa faktor yang membuat eksistensi
Gawe Rukun menjadi tertinggal dari bank sampah yang lainnya. Salah satu
faktornya adalah tentang lemahnya branding dan branding yang tidak
menvisualisasikan kuatnya identitas Gawe Rukun, salah satu contoh adalah
logo dari Gawe Rukun. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
menganalisis elemen-elemen desain komunikasi visual yang ada di dalam
logo organisasi pengelolaan limbah rumah tangga Gawe Rukun. Manfaat
dari penelitian ini adalah pengembangan ilmu terhadap elemen-elemen
desain yang ada di dalam sebuah logo agar dapat menjadi acuan dalam
membuat logo yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan desain serta dapat
menyampaikan pesan atau identitas dari apa yang diwakilkan logo tersebut.
Menjadi bahan evaluasi bagi pengelola organisasi Gawe Rukun ketika
melakukan inovasi atau re-branding terhadap logo Gawe Rukun yang
efektif, komunikatif, dan informatif.

I.2. Batasan Masalah


Penelitian ini, dibatasi dengan pengkajian analisis visual yang
terdapat pada logo Organisasi Pengolahan Limbah Sampah Gawe Rukun.
Untuk mengkaji hal tersebut, objek penelitian dilakukan disalah satu rumah
warga yang terdapat Logo tersebut di Pecangaan Kulon Kecamatan
Pecangaan Jepara. Penelitian ini dilakukan mengingat Logo yang terdapat di
salah satu rumah warga tersebut sudah terlihat tidak jelas, dan tidak

7
menemukan file yang aslinya.

8
I.3. Rumusan Masalah
Dalam analisis penelitian ini, penyusun merumuskan beberapa
masalah yang akan dikaji dalam bab selanjutnya. Diantaranya:
1. Bagaimana anilisis desain logo yang dipakai pada organisasi
pengolahan sampah Gawe Rukun?
2. Apa pengaruh visual logo yang ada pada oreganisasi itu kepada
masyarakat?
I.4. Tujuan Penelitian
Penelitian terhadap kajian estetis ilustrasi buku pelajaran agama
islam, dilakukan agar:
1. Mengkaji desain ilustrasi logo pada organisasi Gawe Rukun.
2. Mendiskripsikan bentuk karakter ilustrasi yang ada pada logo Gawe
Rukun.
3. Mengkaji pengaruh desain ilustrasi logo tersebut terhadap
perkembangan pemahaman masyarakat.
I.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pokok-
pokok kepentingan antara lain sebagai berikut :
1.5.1. Kontribusi Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
dan pengetahuan dalam pengembangan analisis estetis ilustrasi pada
logo organisasi Gawe Rukun.
1.5.2. Kontribusi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai
bahan evaluasi dan pengambilan kebijakan yang berhubungan
dengan kegiatan pengolahan sampah serta dapat menjadi rujukan
pembelajaran kajian estetika, khususnya dibidang ilustrasi.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka


Kajian pustaka merupakan daftar referensi yang dikutip di dalam
penulisan proposal. Kajian pustaka menjelaskan laporan tentang apa yang
telah ditemukan oleh peneliti lain atau membahas masalah penelitian. Kajian
pustaka adalah kegiatan mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan
penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka dalam suatu penelitian
ilmiah merupakan satu bagian penting dari keseluruhan langkah-langkah
metode penelitian.
Kajian estetis analisis ilustrasi pada logo organisasi pengolahan
sampah, dilakukan dalam disiplin ilmu estetis yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Anilisis ini tidak hanya ditujukan untuk memahami kajian
estetis dalam mengolah sampah, melainkan juga untuk memahami estetis
desain ilustrasi pada logo. Penelitian dilakukan untuk terfokus pada kajian
estetis ilustrasi yang ada pada logo organisasi pengolahan sampah Gawe
Rukun. Logo suatu organisasi tidaklah menarik apabila hanya berupa
tulisan tanpa dibumbui dengan gambar ilustrasi.

11
2.2. Landasan Teori
Landasan teori merupakan salah satu bagian yang ada didalam suatu
penelitian yang berisi tentang teori-teori dan juga hasil penelitian yang
berasal dari studi kepustakaan. Landasan teori ini akan menjadi dasar yang
kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan baik mengkaji masalah
yang diteliti, menyusun bahan yang diperoleh, mengadakan analisis data dan
hasil temuan di lapangan.
Dizaman yang serba canggih sekarang ini, memunculkan banyak
sekali gaya dan model desain yang bermcam-macam. Tak hanya itu, media
desain sudah sangat luas, baik untuk media promosi atau periklanan, media
besosialisasi, hingga media pembelajaran. Setiap desain pastilah
mengandung beberapa unsur yang dapat dinilai sehingga dapat diterima dan
difahami oleh khalayak. Dalam desain sendiri terdapat sebuah kajian
keindahan atau kajian estetika, yakni membahas tentang bagaimana
keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya dapat merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk dan Strategi Penelitian


Bentuk penelitian yang digunakan berdasarkan permasalahannya
menggunakan penelitian diskriptif kualitatif, sedangkan hasil penelitiannya
adalah data deskriptif yang berupa kata-kata tentang kajian estetika desain
ilustrasi buku pelajaran agama islam. Artinya data yang dianalisis di
dalamnya berbentuk deskriptif dan tidak berupa angka-angka seperti halnya
pada penelitian kuantitatif (Moleong, 2002:3).
Penelitian mengambil obyek ilusrasi pada buku pelajaran agama
islam yang dikaji desain, maka strategi penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif, yakni penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang
lampau. Penelitian deskriptif tidak memanipulasi data atau melakukan
perubahan terhadap variabel-variabel yang terkait dalam penelitian,
melainkan menggambarkan suatu kondisi dengan apa adanya.
Penelitian Deskriptif bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja tetapi
juga bisa mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangan.
Penelitian yang demikian itu disebut juga dengan penelitian perkembangan
(developtmental Studies). Penelitian perkembangan bisa dilakukan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu daerah sebelum dan sesudah
didirikannya suatu koperasi atau yang sejenisnya, kemampuan berpikir
anak, pertumbuhan bayi atau kebutuhan nutrisi dan lainnya. Penelitian
perkembangan ini ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu dan
ada yang bersifat cross selectional atau dalam waktu-waktu tertentu.11

3.2. Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pecangaan Kulon, dengan
melihat keadaan di sekitar rumah-rumah warga tersebut dan juga melihat
logo yang terdapat di beberapa rumah warga.

12
Merujuk kepada rumah warga dan lingkungan sebagai lokasi penelitian
adalah karena nilai-nilai pengajaran sosial dan kebersihan yang diterapkan
kepada para warganya. Terlebih sejarah organisasi tersebut didirikan tak
luput dari peran penting dari tokoh-tokoh ulama’ yang masyhur dikalangan
Masyarakat desa Pecangaan Kulon. Minat dan kegemaran para warga dalam
membangun sebuah lingkungan yang bersih dan juga pengolahan sampah
yang baik dan bermanfaat.

Obyek penelitian adalah logo dari organisasi tersebut.

3.3. Sumber Data


Jenis metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif analitik. Jenis penelitian ini adalah menafsirkan
atau menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang
terjadi, hubungan antar variabel yang timbul, dan perbedaan fakta dengan
keadaan dan situasi yang terjadi. Laporan kualitatif dipenuhi dengan
deskripsi, detil penuh warna, dan sifat-sifat tidak normal. Tidak diisi dengan
nada-nada netral, menurut Neuman (1997: 328), yang dalam kuantitatif
dipengaruhi bahasa statistik yang cukup kuat. Laporan kualitatif memberi
perasaan kepada pembaca, mengenai berbagai peristiwa dan orang-orang
tertentu dari seting sosial yang konkret. Tulisan kualitatif memang
memerlukan di antaranya keterampilan menulis, setelah dedikasi, kerja
keras, dan sensitivitas yang dikembangkan selama melakukan studi
(Santana, 2010).

Menurut Nazir (1988), metode deskriptif merupakan suatu metode


dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Kemudian menurut Sugiyono (2005), metode deskriptif adalah suatu metode
yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih
luas. Menurut Whitney (1960), Metode deskriptif adalah pencarian fakta
dengan interpretasi yang lebih luas.

Variabel penelitian yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah

13
elemen-elemen desain yang ada di dalam logo Gawe Rukun. Dalam sebuah
logo, terdapat beberapa elemen desain, antara lain bentuk, tipografi, warna,
dan semiotika. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
logo organisasi pengelolaan limbah sampah rumah tangga Gawe Rukun.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan bersifat deskriptif analitik, oleh sebab itu teknik pengumpulan
data wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini merupakan


analisis data kualitatif yang memiliki beberapa aktivitas di dalam teknik
penelitian ini di antaranya:

Pengumpulan data. Pada tahap awal dimulai dengan melakukan


bimbingan mengenai topik penelitian yang diangkat, kemudian mulai
mencari informasi awal mengenai fokus penelitian, mencari informasi
tentang logo dan elemen-elemen dalam desain. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi, pengamatan dan
research. Dalam menganalisis data dibutuhkan langkah pengamatan yang
mendalam kemudian mengelompokkan sumber data sesuai kriteria, tahap ini
disebut dengan reduksi data.

Reduksi Data. Penelitian kualitatif membutuhkan data yang bersifat


terbuka, umum, dan menyeluruh. Semakin banyak sumber data, maka akan
semakin kaya dan luas data yang dimiliki. Dari banyaknya sumber data,
kemudian data-data tersebut diseleksi kembali berdasarkan apa yang
menjadi fokus penelitian. Selama proses pengumpulan data, penulis
mendapat berbagai jenis data, antara lain adalah teori logo, elemen-elemen
desain yang membangun sebuah logo.

Tabulasi Data. Setelah data diseleksi pada tahap reduksi data,


kemudian data memasuki tahap tabulasi data. Tahap ini adalah tahap
penyajian data secara deskriptif naratif apa yang menjadi fokus penelitian
dan dianalisa secara deskriptif lebih mendalam agar dapat
menginformasikan topik penelitian dengan jelas.

Analisis Data. Merupakan proses pengolahan data menjadi


komponen-komponen yang lebih kecil berdasarkan elemen dan struktur
14
tertentu. Tujuan analisis kualitatif adalah mencari makna di balik data yang
menjadi sumber topik penelitian. Dalam penelitian ini, data yang dianalisis
akan mengikuti teori ilmu komunikasi visual dan teori semiotika sebagai
landasannya.

Logo atau Corporate Identity atau Brand Identity


Logo atau corporate identity atau brand identity merupakan sebuah simbol
atau sketsa yang mewakili identitas suatu badan organisasi, perusahaan,
instansi, atau sebuah brand komersil. Sebuah logo pasti memiliki pesan atau
filosofi di dalamnya dan memberikan sebuah identitas tentang apa yang
diwakilkan logo tersebut. Sebuah brand harus memiliki karakteristik dan
karisma tersendiri yang dapat membedakannya dengan brand lainnya, oleh
sebab itu dalam proses perancangannya dibutuhkan riset dan data faktual
sebelum akhirnya tercipta suatu identitas yang berkarakter dan karismatik
serta mencerminkan visi dari suatu badan organisasi, perusahaan, instansi,
atau sebuah brand komersil.

15
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data atau informasi yang penting dikumpulkan dan dikaji dalam
penelitian ini berupa data Kualitatif. Informasi tersebut digali dari berbagai
sumber data dan jenis sumber data. Sesuai dengan bentuk penelitian
Kualitatif dan jenis sumber data yang digunakan maka teknik pengumpulan
datanya meliputi :
1. Wawancara Mendalam
wawancara mendalam (in-depth interview), di mana peneliti
menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung
dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa
pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya
hidup, dan dilakukan berkalikali; 2). wawancara terarah (guided
interview) di mana peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang
telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam,
wawancara terarah memiliki kelemahan, yakni suasana tidak hidup,
karena peneliti terikat dengan pertanyaan yang telah disiapkan
sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih

memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap


muka dengan informan, sehingga suasana terasa kaku.13
Wawancara merupkan suatu proses interaksi dan komunikasi
guna mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada
informan. Teknik wawancara ini tidak dilakukan dengan struktur yang
ketat dan formal, agar informasi yang dikumpulkan memiliki
kedalaman yang cukup.
Wawancara ini, mampu untuk menggali lebih dalam sejauh
mana kajian estetis desain ilustrasi yang ada pada buku pelajaran agama
islam.
2. Observasi Langsung
Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan
pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek,
kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi
15
dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau
kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.15 Suatu kegiatan
pengamatan terhadap perilaku yang relevan dan kondisi lingkungan
yang tersedia dilokasi penelitian.16 Dalam observasi ini peneliti
melakukan observasi secara kontinu ke lokasi, untuk memperdalam dan
memperluas pengetahuan tentang kajian desain ilustrasi pada buku.
3. Content Analisis / Analisis Dokumen :
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa
diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan
harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan
sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk

16
menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki
kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekadar barang yang tidak bermakna.17
Pengumpulan data yang bersumber dari dokumen, artike,
tulisan, foto-foto dan gambar – gambar yang berada di arsip.
2. Teknik Cuplikan
Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka
teknik cuplikan atau sampling yang akan digunakan lebih bersifat
selektif, dimana peneliti menggunakan berbagai pertimbangan
berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, karakteristik empiris, dan
lain-lain pertimbangan. Oleh karena itu, cuplikan yang digunakan lebih
bersifat purposive sampling. Dalam hal ini peneliti akan memilih
informant yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi
sumber data.
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi
terpusat (Focus Group Discussion), yaitu upaya menemukan makna
sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri
pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti. Untuk menghindari
pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk
kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan beberapa
orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan
yang lebih objektif.
3.5. Validitas Data
Guna menjamin validitas data dalam penelitian ini maka
peningkatan validitas data dilakukan dengan cara yang disebut triangulasi
data ( data triangulation ) yaitu penelitian dengan menggunakan berbagai
sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sejenis atau
sama.18

16
3.6. Teknik Analisis
Penelitian ini akan menggunakan strategi studi kasus tunggal
sehingga semua data-data yang diperoleh dari tempat/lokasi, teknik yang
cocok dengan penelitian ini dengan menggunakan model analisis
interaktif.19 Dalam model ini, tiga komponen analisis, yaitu reduksi data
penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasinya,
aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan
data, sebagai suatu proses siklus. Dalam bentuk ini, peneliti tetap bergerak
di antara 4 komponen (termasuk proses pengumpulan data), selama proses
pengumpulan data berlangsung, kemudian peneliti bergerak di antara 3
komponen analisis, yaitu reduksi data sajian data dengan menggunakan
waktu yang tersisa dalam penelitian ini.
Pengertian reduksi data ialah pengumpulan data ditempatkan sebagai
komponen yang merupakan bagian integrasi dari kegiatan analisis data.
Pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data kasar.20 Proses ini
berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian, yang dimulai dan
bahkan sebelum proses pengumpulan data dimulai sampai bentuk laporan
akhir penelitian selesai ditulis.
Estetika berasal dari Bahasa Yunani, aisthetica dan aisthesis.
Aesthetica adalah hal-hal yang dapat dipersepsi atau diserap oleh
pancaindera, sementara aisthesis adalah penyerapan indera atau persepsi
inderawi (The 3)21. Selanjutnya istilah ini dipopulerkan oleh Leibniz (1646-
1716) sebagai jenis pengetahuan inderawi, untuk membedakannya dengan
pengetahuan intelektual, dan Alexander Gottlieb Baumgarlen (1714-1762)
sebagai kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan
(Sachari 60)22. Thomas Aquinas juga memiliki rumusan yang terkenal
lainnya adalah: “Keindahan harus mencakup tiga kualitas: integritas
atau kelengkapan, proporsi atau keselarasan yang benar, dan

17
kecemerlangan”. Thomas Aquinas berpendapat keindahan meliputi 3
persyaratan, yaitu:
a. Integrity or Perfection (Keutuhan atau Kesempurnaan) Keadaan yg
menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi. Utuh dan
lengkap segalanya (tidak bercacat dan bercela).
b. Proportion or Harmony (Perimbangan atau Keserasian) keadaan yg
menunjukkan kesatuan yg utuh. 23
c. Brightness or Clarity (Kecemerlangan atau Kejelasan) Menurut
Aquinas, hal-hal yang cacat (tidak utuh, tidak sempurna) adalah
jelek, sedangkan hal-hal yang berwarna cemerlang atau terang
adalah indah.24
Unsur-unsur estetika yang memiliki karakter menentukan ekspresi
bentuk. Berikut ini terdapat beberapa penjelasan mengenai unsur-unsur
estetika sebagai komposisi bentuk yang meliputi garis, bidang bentuk,
tekstur, dan warna. Sedangkan untuk Prinsip-prinsip desain meliputi Irama,
Kesatuan, Keseimbangan, Proporsi, Kesederhanaan, Kejelasan/ POI.

23
BAB IV
PEMBAHASA
N

Analisis logo ilustrasi pada Organisasi Pengolahan Sampah Gawe Rukun


akan dibahas pada bab ini. Konsep Visual yang akan dianalisis pada logo ini,
difokuskan pada ilustrasi yang terpilih dari hasil kuisioner voting warga. Berikut
adalah penjelasan tentang estetika ilustrasi logo Organisasi Pengolahan Sampah
Gawe Rukun.

4.1. Analisis Organisasi Gawe Rukun

Gawe Rukun merupakan salah satu organisasi lingkungan berbasis bank


sampah pertama yang didirikan di Kabupaten Jepara, tepatnya di RT 01/RW 01
Kelurahan Pecangaan Kulon sejak 30 Oktober 2011 secara swadaya masyarakat.
Kegiatan bank sampah Gawe Rukun mencakup berbagai jenis kegiatan untuk
mencari nilai tambah dari hulu hingga hilir. Hulu sampah adalah masyarakat
sebagai pihak penghasil sampah, hilir adalah proses nilai tambah yang akan
menghasilkan uang dalam rangka memberikan nilai tambah pendapatan warga.
Organisasi pengelolaan limbah rumah tangga Gawe Rukun memiliki beberapa
program kegiatan yaitu, penghijauan lingkungan, taman bacaan warga (bengkel
karakter anak), tabungan sampah, pengelolaan kompos, kerajinan tangan dari
limbah sampah, pengelolaan air limbah (IPAL), pembinaan usaha mikro,
pemberian pinjaman usaha mikro, pembayaran listrik dan air, sistem pembayaran
dengan tabungan sampah, penyuluhan atau sosialisasi tentang pengelolaan

limbah sampah rumah tangga, dan karnaval kebersihan. Seluruh kegiatan ini
dilakukan secara swadaya masyarakat, dengan kesadaran penuh terhadap
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan memperhatikan serta
memanfaatkan limbah sampah rumah tangga menjadi bernilai ekonomi yang
dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat di RT 01/RW 01
Kelurahan Pecangaan Kulon.
Peran aktif masyarakat terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan adalah
penting untuk dijaga. Kesadaran masyarakat perlu ditumbuhkan dan dibangun

24
dalam mewujudkan pemukiman yang layak huni, dan layak dikunjungi serta
melalui kegiatan ini dapat membangun komunikasi yang baik dan sinergi antara
masyarakat dan pemerintah setempat, membangkitkan inspirasi dan gagasan baru
tentang taman lingkungan dalam memanfaatkan lahan tidur dalam rangka
menciptakan lingkungan yang nyaman. Organisasi yang dilakukan secara
swadaya masyarakat ini menjadi program menumbuhkan kreativitas masyarakat
dalam mengelola bahan baku sampah menjadi sesuatu yang bernilai komersil
guna menambah pendapatan material masyarakat, khususnya di RT 01/RW 01
Kelurahan Pecangaan Kulon.

Ga
mbar 4.1. Foto Dokumentasi Gawe Rukun

25
4.2. Analisis Logo Gawe Rukun

Dalam sebuah perusahaan, brand atau organisasi, sebuah logo


diperlukan sebagai sebuah identitas yang mencerminkan visi dari apa yang
diwakilkannya. Gawe Rukun merupakan sebuah organisasi yang bergerak
dalam bidang lingkungan khususnya pengelolaan limbah sampah rumah
tangga. Berikut ini adalah logo yang telah dibuat oleh Gawe Rukun dan
akan dianalisis berdasarkan elemen visual dan tanda semiotiknya.

Gambar 4.2. Logo Gawe Rukun

Elemen-elemen desain komunikasi visual yang terkadung di dalam


sebuah logo, antara lain bentuk, warna, dan tipografi, serta elemen
semiotika yang terkandung di dalamnya. Pada logo Gawe Rukun, menurut
klasifikasi logo terbagi menjadi Alphabet (huruf), Symbol (melambangkan
sesuatu), Concreate Form (berbentuk seperti aslinya). Bentuk yang dipakai
dalam logo Gawe Rukun merupakan bentuk asli dari daun berwarna hijau
dan memiliki jari-jari berwarna coklat, serta memiliki tambahan bentuk
simbol dari Recycle, Reduce, Reuse (3R) sebagai slogan yang memperkuat
pesan dari logo tersebut.
Pada pengertian filosofinya, daun adalah suatu organ penting yang
dimiliki tumbuhan. Dalam kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan oleh
alam dan makhluk hidup lainnya. Seperti daun yang dapat memberi
kehidupan terhadap makhluk hidup lainnya, Gawe Rukun memakai bentuk
daun untuk memvisualisasikan tujuan dan visi misi organisasi untuk
mengolah dan memanfaatkan sampah atau limbah agar dapat bermanfaat
33
bagi kehidupan manusia, mahkluk sekitar serta alam sekitar. Penekanan
prinsip dari Gawe Rukun disampaikan melalui simbol dari Recycle, Reduce,
Reuse yang ada di dalam logo Gawe Rukun.

Gambar 4.2. Ilustrasi Bentuk Daun

Tipografi yang digunakan dalam logo Gawe Rukun memakai jenis sans
serif dengan typeface Arial Bold. Pemakaian tipografi dengan jenis sans
serif memiliki keunggulan dalam tingkat keterbacaan yang baik (readable),
terutama bagi audience umum yang tabu dengan desain khususnya tipografi
sehingga huruf dapat dimengerti dan dibaca dengan baik.

Gambar 4.2. Typeface Arial Bold

34
Gambar 4.2. Typeface Times New Roman

Pada logo Gawe Rukun penempatan tipografi berada di atas simbol


Recycle, Reduce, Reuse dan mengikuti bentuk dari simbol Recycle, Reduce,
Reuse. Penempatan ini membuat kalimat slogan yang tidak terlihat dengan
jelas karena warna yang dipakai tidak kontras, sehingga membuat audience
harus melihat lebih detail untuk membaca slogan yang ada di logo.
Tipografi kedua yang digunakan dalam logo Gawe Rukun memakai jenis
serif dengan typeface Times New Roman. Pemakaian tipografi dengan jenis
ini digunakan dalam ruang formal seperti dalam ruang lingkup
pemerintahan. Dalam logo Gawe Rukun, font ini digunakan untuk
mengkomunikasikan bahwa organisasi ini bekerja sama dengan pemerintah
kota Tangerang.
Warna yang digunakan adalah warna hijau muda, hijau tua, coklat,
dan putih untuk tipografinya. Warna hijau digunakan sesuai dengan warna
asli daun. Dalam filosofi warna yang dirangkum oleh C.S Jones, warna
hijau adalah warna yang identik dengan alam dan mampu memberi
suasana yang sejuk. Berdasarkan pandangan ilmu psikologi warna hijau
membantu orang-orang yang berada dalam situasi tertekan untuk menjadi
lebih mampu dalam menyeimbangkan kondisi emosi dan memudahkan
komunikasi yang terbuka. Warna coklat adalah warna tanah yang
digeneralkan, karena tanah merupakan unsur bumi yang paling dominan
setelah air. Warna putih berkesan bebas dan terbuka. Tapi terkadang warna
putih bisa memberi efek pening bila mendominasi penglihatan mata.
Ikon, indeks, dan simbol adalah semiotika yang digunakan pada logo Gawe
35
Rukun. Ikon terletak pada penggunaan shape daun sebagai bentuk logo,
shape daun yang digunakan adalah shape yang sama dengan bentuk aslinya.
Indeks pada logo adalah simbol Recycle, Reduce, Reuse mewakili visi dari
Gawe Rukun yang merupakan organisasi lingkungan berbasis bank sampah
dan logo pemerintah kota Jepara yang mengkomunikasikan bahwa
organisasi ini bekerjasama dengan pemerintah kota Jepara. Simbol yang
terdapat pada logo Gawe Rukun adalah kegunaan dari logo itu sendiri yang
sudah menjadi identitas dari organisasi tersebut. Serta simbol Recycle,
Reduce, Reuse dan shape daun yang juga menjadi simbol tentang
lingkungan sehat, dan back to nature. Menurut Roland Barthes (1915-1980)
dalam pemaknaan semiotika denotasi, logo Gawe Rukun secara keseluruhan
mengkomunikasikan sebuah organisasi yang peduli kepada lingkungan dan
alam. Sementara itu secara pemaknaan konotasi adalah logo Gawe Rukun
mengkomunikasikan sebuah organisasi peduli lingkungan berbasis bank
sampah yang mengolah limbah sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang
dapat berguna bagi masyarakat sekitar dari segi materi atau pendapatan
masyarakat sekitar.

36
BAB V
PENUTU
P

5.1. Kesimpulan
Gawe Rukun merupakan salah satu organisasi lingkungan berbasis
bank sampah pertama yang didirikan di Kota Jepara, tepatnya di RT 01/RW
01 Kelurahan Pecangaan Kulon sejak 30 Oktober 2011 secara swadaya
masyarakat. Kegiatan bank sampah Gawe Rukun mencakup berbagai jenis
kegiatan untuk mencari nilai tambah dari hulu hingga hilir. Hulu sampah
adalah masyarakat sebagai pihak penghasil sampah, hilir adalah proses nilai
tambah yang akan menghasilkan uang dalam rangka memberikan nilai
tambah pendapatan warga. Organisasi pengelolaan limbah rumah tangga
Gawe Rukun memiliki beberapa program kegiatan yaitu, penghijauan
lingkungan, taman bacaan warga (bengkel karakter anak), tabungan sampah,
pengelolaan kompos, kerajinan tangan dari limbah sampah, pengelolaan air
limbah (IPAL), pembinaan usaha mikro, pemberian pinjaman usaha mikro,
pembayaran listrik dan air sistem pembayaran dengan tabungan sampah,
penyuluhan atau sosialisasi tentang pengelolaan limbah sampah rumah
tangga, dan karnaval kebersihan. Seluruh kegiatan ini dilakukan secara
swadaya masyarakat, dengan kesadaran penuh terhadap pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan sekitar dengan memperhatikan serta memanfaatkan
limbah sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan
pendapatan tambahan bagi masyarakat di RT 01/ RW 01 Kelurahan
Pecangaan Kulon.

Berdasarkan analisis visual yang sudah dijelaskan sebelumnya, logo


yang dibuat oleh organisasi Gawe Rukun secara visual sudah
mengkomunikasikan bahwa Gawe Rukun merupakan organisasi peduli
lingkungan. Tetapi secara estetika dan penggunaan elemen-elemen desain
yang dipakai masih jauh dari baik, logo yang dibuat terkesan ‘seadanya’ dan
tidak terkonsep sesuai dengan visi dan misi Gawe Rukun. Proses pembuatan
logo harus didasari oleh data dan analisis yang mendalam dan tetap
mengahdirkan sisi keindahan atau estetika untuk ke depannya ketika

35
organisasi Gawe Rukun melakukan inovasi atau re-branding terhadap logo
organisasinya. Karena pada hakikatnya, logo merupakan wajah organisasi
atau perusahaan, logo yang baik pasti akan membangun identitas dan citra
organisasi yang baik pula.

36
DAFTAR PUSTAKA

Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.
Anggoro, M. Linggar, 2000. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di. Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Budiman. 2011. Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta:
Jalasutra.
Carita, Udjianto. 2016. Kajian Visual Poster Profauna Indonesia Seri “Mencintai Mestinya
Tidak Dikurung”. Jurnal Dimensi DKV, Vol.1-No.2.
Mulyana, 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Miller, Brown. 2004. Logos: Making a Strong Mark. United States of America: Rockport
Publishers, Inc.
Nazir, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Neuman, 1997. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. United
States of America: Allyn and Bacon.
Rivers. 2003. IDENTIFY. United Kingdom: Rotovision SA.
Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia. Pustaka Utama.
Santana, 2010. Menulis Ilmiah Metedologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.
Sanyoto, 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa & Desain. Yogyakarta: CV. Arti Bumi Intaran

Anda mungkin juga menyukai