Anda di halaman 1dari 24

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TELUK KERAMAT

Nomor : 001-97/RSE.SK/MJM/I/2018
Tanggal : 3 Januari 2018
Tentang : SK Panduan Early Warning System

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TELUK KERAMAT


Telp: (0286) 479 030 | Fax: (0286) 479 032

Email: telkerrs@gmail.com

Web: rsemanuel.com

PANDUAN
EARLY WARNING SYSTEM
Rumah Sakit Emanuel

LEMBAR PENGESAHAN

DOKUMEN : Panduan Early Warning System

UNIT KERJA : Instalasi Rawat Inap

NO DOKUMEN : 001-97/RSE.SK/MJM/I/2018

TANGGAL TERBIT DOKUMEN : 3 Januari 2018

SAH UNTUK DITERBITKAN :

PENANGGUNG JAWAB
DOKUMEN NAMA LENGKAP TANDA TANGAN

PEMBUAT DOKUMEN Tumilah, S.Kep, Ners

PENGELOLA DOKUMEN
Tatap Lasmaria A.Sitoroes
AKREDITASI

WAKIL DIREKTUR
YANMED DAN dr. Yos Kresno W., Sp.An, M.Sc
KEPERAWATAN

DIREKTUR
RS EMANUEL dr. Samuel Zacharias, Sp.B, MM

Panduan Early Warning System iii


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

SURAT PENGESAHAN

Direktur RSUD Teluk Keramat dengan ini mengesahkan dan memberlakukan


buku PANDUAN EARLY WARNING SYSTEM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TELUK KERAMAT untuk dapat dipergunakan sebagai PANDUAN EARLY
WARNING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TELUK KERAMAT.

Demikian Panduan ini diterbitkan dan dikeluarkan untuk dapat dilaksanakan


sebagaimana mestinya.

Purwareja Klampok,3 Januari2018

Direktur RS Emanuel

(dr. Samuel Zacharias, Sp.B, MM


)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasihNya maka Panduan Early Warning System ini dapat diselesaikan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Teluk Keramat.

Panduan Early Warning System ini disusun sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Teluk Keramat dan sebagai
acuan pelayanan di Unit Kerja minimal dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sekali.

Panduan Early Warning System iv


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan maka diperlukan suatu Panduan


yang dapat dijadikan acuan bagi unit kerja yang bersangkutan dan semua Sumber Daya
Manusia (pemberi layanan) yang terkait dalam melaksanakan kerja di Rumah Sakit
Umum Daerah Teluk Keramat sesuai dengan gugus tugas, fungsi dan standar pelayanan
yang benar.

Panduan Early Warning System ini disusun dan dibuat dengan mengacu kepada
standar pembuatan Panduan yang telah ditetapkan oleh Manajemen Rumah Sakit Umum
Daerah Teluk Keramat .

Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah
Teluk Keramat.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya


kepada Unit Kerja/Pokja/Tim/Komite yang dengan segala upayanya telah berhasil
menyusun Panduan Early Warning System yang merupakan hasil kerja sama yang baik
dari semua pihak yang telah terlibat di dalamnya.

Purwareja Klampok,3 Januari 2018

Direktur RS Emanuel

(dr. Samuel Zacharias, Sp.B, MM


)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Teluk Keramat ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
SURAT PENGESAHAN iv

Panduan Early Warning System v


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 4
BAB III KEBIJAKAN 5
BAB IV TATA LAKSANA 6
BAB V DOKUMENTASI 15
BAB VI PENUTUP 16

Panduan Early Warning System vi


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pelayanan dan asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan
banyak professional pemberi asuhan yang dapat melibatkan berbagai unit
pelayanan. Dalam menjalankan kegiatannya rumah sakit menyadari bahwa
pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam bentuk bermacam-macam asuhan.
Pelayanan yang diberikan kepada pasien merupakan pelayanan professional
yang mencakup bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif, yang ditujukan
kepada pasien yang mempunyai masalah aktual atau risiko yang dapat mengancam
kehidupan dan dapat terjadi secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan. Untuk
itu perlu dilakukan suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi.
Henti jantung merupakan salah satu penyebab panggilan code blue di rumah
sakit. Henti jantung di rumah sakit biasanya didahului oleh tanda-tanda yang dapat
diamati yang sering muncul 6-8 jam sebelum henti jantung terjadi. Studi
menunjukan banyak pasien menunjukan tanda-tanda dan gejala kerusakan medis
yang tidak ditangani sebelum serangan jantung. Salah satu strategi untuk
mendeteksi kegawatan pasien di rumah sakit adalah penerapan Early Warning
System/ EWS.
Kegiatan tersebut dapat diaplikasikan dalam proses asuhan yang diberikan
kepada pasien diruang rawat inap yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten melalui Early Warning System (EWS).

B. Pengertian
Early Warning System adalah (EWS) adalah system peringatan dini yang
dapat diartikan sebagai rangkaian system komunikasi informasi yang dimulai dari
deteksi awal dan pengambilan keputusan selanjutnya. Deteksi dini merupakan
gambaran dan isyarat terjadinya gangguan fungsi tubuh yang buruk atau
ketidakstabilan fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan atau mempersiapkan

Panduan Early Warning System 1


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya, penilaian untuk mengukur


peringatan dini ini menggunakan Early Warning Score.
Tujuan EWS adalah untuk mendeteksi terjadinya perburukan/ kegawatan
kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah hilangnya nyawa seseorang dan
mengurangi dampak yang lebih parah dari sebelumnya. Pengukuran skor pada
pasien dewasa menggunakan National Early Warning Score (NEWS), pada pasien
anak menggunakan Pediatric Early Warning System (PEWS), pada pasien ibu
hamil menggunakan Modified Obstertic Early Warning Score (MEOWS).
National Early Warning Score (NEWS) adalah sebuah pendekatan
sistematis yang menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan kondisi
sesorang sekaligus menentukan langkah selanjutnya yang harus dikerjakan.
Penilaian ini dilakukan pada orang dewasa (berusia lebih dari 16 tahun), tidak untuk
anak-anak dan ibu hamil. Sistem ini dikembangkan oleh Royal College of
Physicians, the Royal College of Nursing, the National Outreach Forum and NHS
Training for Innovatio, London tahun 2012.
Sistem skoring NEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 7
(tujuh) parameter fisiologis yaitu tekanan tekanan darah sistolik, nadi, suhu, saturasi
oksigen, kebutuhan alat bantu O2 dan status kesadaran untuk mendeteksi
terjadinya perburukan/ kegawatan kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah
hilanya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih parah dari
sebelumnya.
Pediatric Early Warning System (PEWS) adalah penggunaan skor
peringatan dini dan penerapan perubahan kompleks yang diperlukan untuk
pengenalan dini terhadap pasien anak di rumah sakit.
Sistem skoring PEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 9
(sepuluh) parameter fisiologis yaitu warna kulit, upaya respirasi, penggunaan alat
bantu O2, denyut jantung, waktu pengisian capillary refill, tekanan darah sistolik,
tingkat kesadaran dan suhu, kesadaran untuk mendeteksi terjadinya perburukan/
kegawatan kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah hilangnya nyawa
seseorang dan mengurangi dampak yang lebih parah dari sebelumnya.

Panduan Early Warning System 2


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Modified Obstertic Early Warning Score (MEOWS) adalah penggunanaan


skor peringatan ini yang mengalami perubahan pada pasien ibu hami dimulai usia
20 minggu sampai kelahiran anak usia 6 minggu.
Sistem skoring MEOWS menggunakan pengkajian dengan 10 parameter
fisiologis, yaitu respirasi, saturasi, suhu, tekanan darah sistolik, tekanan darah
diastolik, nadi, tingkat kesadaran, nyeri, lochea, protein urin.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Pelayanan berjalan efisien

2. Tujuan Khusus
a. Staf mampu mengidentifikasi perburukan pasien sedini-dininya
b. Staf mampu mengaplikasikan pelaksanaan EWS

BAB II RUANG LINGKUP

Panduan Early Warning System 3


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Pelaksanaan asuhan early warning system yang ada di rumah sakit Umum Daerah
Teluk Keramat meliputi :

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Kebidanan Dan Kandungan
3. Instalasi Gawat Darurat
Adapun pelaksana tugas yang melakukan asuhan early warning system adalah dokter,
perawat, dan bidan yang bertugas.

BAB III KEBIJAKAN

1. Rumah Sakit menetapkan regulasi untuk melakukan asesmen ulang bagi semua
pasien dengan interval waktu berdasarkan kondisi, tindakan untuk melihat
respons pasien dan kemudian dibuat rencana kelanjutan asuhan dan atau rencana
pulang.
2. PPA yang kompeten dan dan diberi kewenangan yang melakukan asesmen awal
dan asesmen ulang, sesuai perizinan, undang-undang dan peraturan yang berlaku
dan sertifikasi dapat melakukan asesmen.
(Kebijakan RSE Perdir Nomor : 070/RSE/MJM/III/2017/ Bab I Poin 13.g-h)

Panduan Early Warning System 4


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Panduan Early Warning System 5


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB IV TATA LAKSANA

A. National Early Warning System


1. NEWS digunakan pada pasien dewasa (16 tahun atau lebih)
2. NEWS digunakan untuk mengasesmen penyakit akut, mendeteksi
penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan sesuai.
3. NEWS tidak digunakan pada:
a. Pasien berusia kurang dari 16 tahun
b. Pasien hamil
c. Pasien pediatrik
4. NEWS diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada kondisi akut oleh
first responder seperti pelayanan ambulans, pelayanan kesehatan primer,
Puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi pasien sebelum
diterima rumah sakit tujuan.
5. National Early Warning Score (NEWS)
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan <8 9-11 12-20 21-24 >25
Sp O2 < 91 92-93 94-95 96
Penggunaan Ya Tidak
Alat Bantu
O2
Suhu < 35 35,1- 36,1- 38,1- >39,1
36,0 38,0 39,0
Tekanan < 70 71 - 80 81 - 101- 160 - 200 - >220
Darah 100 159 199 220
Sistolik
Denyut < 40 41-50 51-90 91- 111- >131
Jantung 110 130
Tingkat Koma Sopor/ Somn/ Sadar
Kesadaran Delirium Apatis Penuh
Total

Keterangan Scoring NEWS :

Panduan Early Warning System 6


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

• 0 ( Hijau ) : Observasi per 8 - 12 jam dan dilanjutkan pemantauan


NEWS rutin
• 1 – 4 ( Kuning ) : Observasi setiap 4 sampai dengan 6 jam dan lapor
perawat penanggung jawab pasien untuk peningkatkan frekuensi
observasi
• 5 – 6 atau 3 dalam 1 parameter ( Orange ) : Observasi per jam dan lapor
dokter jaga / tim pemberian assesment kegawatan atau meningkatkan
perawatan dengan monitor lengkap
• > 7 ( Merah ) : Observasi Kontinyu/ berkelanjutan, laporkan dokter
jaga, DPJP, Aktifkan Code blue, dan pindahkan ke fasilitas perawatan
yang lebih intensif atau tetap dalam ruangan

6. Skor NEWS dan Respon Klinis yang diberikan


Skor Klasifikasi Respon Klinis Tindakan Frekuensi
Monitoring
0 Sangat Dilakukan monitoring Melanjutkan Min. 8-12 jam
Rendah monitoring

1-4 Rendah Harus segera dievaluasi Lapor perawat Min. 4-6 jam
oleh perawat perubahan penanggung
frekuensi pemantauan jawab pasien
klinis atau wajib eskalasi untuk
perawatan klinis peningkatkan
frekuensi
observasi

5-6 atau 3 Sedang Harus segera melakukan Perawat Min. 1 jam


dalam 1 tinjauan mendesak oleh berkolaborasi
parameter klinisi yang terampil dengan dokter
dengan kompetensi jaga / tim

Panduan Early Warning System 7


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

dalam penilaian penyakit pemberian


akut di bangsal. assesment
kegawatan atau
Biasanya dilakukan oleh meningkatkan
dokter dengan perawatan
mempertimbangkan dengan monitor
apakah eskalasi lengkap
perawatan kepada tim
perawatan kristis
diperlukan

≥7 Tinggi Harus segera Laporkan dokter Observasi


memberikan penilaian jaga, DPJP, continue
darurat secara klinis oleh /berkelanjutan
tim Critical care dengan Aktifkan Code
kompetensi penanganan blue, dan
pasien kritis, dan
pindahkan ke
biasanya terjadi transfer
pasien ke area perawatan fasilitas
dengan alat bantu perawatan yang
lebih intensif /
tetap dalam
ruangan

B. Pediatric Early Warning System (PEWS)


1. PEWS digunakan pada pasien anak / pediatric (berusia saat lahir-16 tahun)
2. PEWS dapat digunakan untuk mengasesmen penyakit akut , mendeteksi
penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan sesuai.
3. PEWS tidak digunakan pada :
a. Pasien dewasa lebih dari 16 tahun
b. Pasien anak dengan TOF (Tetralogi of Fallot), sindrom VACTERL

Panduan Early Warning System 8


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

4. PEWS juga dapat diimplementasikan untuk assesment pre hospital pada


kondisi akut oleh first responder seperti pelayanan ambulans, pelayanan
kesehatan primer, Puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi
pasien sebelum diterima rumah sakit tujuan.
5. Pada Anak tidak dilakukan monitoring tekanan darah. Sehingga pada
pengisian monitoring diberikan tanda en dash ( - ). a. Tabel klasifikasi Umur
Grafik Rentang usia inklusi Keterangan

0-3 bulan 0 - 12 minggu Digunakan pada usia 12


minggu atau koreksi
pada bayi premature
sampai 28 minggu

4-11 bulan > 12 minggu - 1 tahun


1-4 tahun > 1 tahun - 5 tahun
5-12 tahun > 5 tahun-12 tahun
12+ tahun > 12 tahun- 16 tahun

b. Tabel parameter Pediatrik Early Warning Score


Anak
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan
<28 hari <20 30-39 40-60 >60
< 1 tahun 1- ≤20 20-29 30-40 41-50 51-60 ≥60
5 tahun <20 20-30 31-50 51-60 >60
5-11 tahun <20 20-30 31-50 51-60 >60
12-16 tahun <10 10-20 21-30 31-40 >40
Retraksi Normal Ringan sedang berat
dinding
dada

Panduan Early Warning System 9


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Alat bantu No <2 L >2 L


O2
Saturasi <85 86-89 90-93 >94
Oksigen
Denyut
jantung
< 28 hari <80 81-90 91-99 100-180 181-190 >200
<1 tahun <90 90-99 100-109 110-160 161-170 171-190 ≥190
1-5 tahun ≤70 70-79 80-89 90-140 141-160 161-170 >170
5-11 tahun <60 60-69 70-79 80-120 121-140 141-160 >160
12-16 tahun <60 55-100 101-120 121-140 >140
Kapilari <2 >2
refil

Tekanan <80 80-89 90-119 120-129 130-139 >140


sistolik
Tingkat A V P/U
kesadaran

Suhu <35 36-37 >38,5


Total
Keterangan Scoring NEWSS pada pediatrik ( Anak ):
 0 – 2 ( Hijau ) : Monitoring per 4 jam dan monitoring secara
berkala

 3 ( Kuning ): Monitoring minimal 1 jam dan dilakukan


monitoring ulang

 4 – 5 ( Orange) : Observasi setiap 30 menit dan laporkan ke dokter


jaga ruangan

 6 ( Merah ) ke : Observasi Kontinyu/berkelanjutan dan melaporkan


DPJP

 7 ( Merah ) : Observasi kontinyu/berkelanjutan dan aktifkan


code blue

Panduan Early Warning System 10


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

c. Parameter tambahan PEWS


Para meter Tambahan
1. Saturasi Oksigen Parameter tambahan dapat digunakan
sebagai penilaian tambahan dan tindak
2. Kapilla reffil (waktu)
lanjut dari tindak klinik yang disesuaikan
3. Tekanan sistolik pada tiap individu anak.
4. Warna kulit
5. Suhu
d. Nilai normal tanda-tanda Vital
Usia Heart rate Respiratory rate
Bayi baru lahir (lahir- 1 bulan) 100-180 40-60
Infant (1-12 bulan) 100-180 35-40
Tooddler ( 13bulan- 3 tahun) 70-110 25-30
Preschool (4-6 tahun) 70-110 21-23
School Age (7-12 tahun) 70-110 19-21
Dolescent (13-19 tahun) 55-90 16-18

Panduan Early Warning System 11


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

e. Respon Klinis terhadap Pediatrik Early Warning


System (PEWS)
Skor Monitoring Petugas Tindakan
frekuensi
1 4 Jam Perawat Jaga Semua perubahan harus dapat
meningkatkan frekwensi
2 2-4 Jam
monitor untuk tindakan klinis
yang tepat.
3 30 Menit - 1 Jam Perawat dan Perawat melakukan
4-5 30 Menit dokter jaga monitoring ulang,
Melapor ke dokter
jaga
6 Berkesinambungan Perawat, Perawat berkolaborasi dengan
dokter jaga, tim pemberian assesment
DPJP kegawatan atau meningkatkan
perawatan dengan monitor
lengkap.
> 6 Berkesinambungan Perawat, Laporkan dokter jaga, DPJP,
dokter jaga, Aktifkan Code blue, dan
DPJP, team pindahkan ke fasilitas
Code Blue perawatan yang lebih intensif.

C. Modified Early Obstertic Warning Score (MEOWS)


1. MEOWS digunakan pada pasien ibu hamil dengan usia kandungan 20 minggu
sampai 6 minggu setelah melahirkan.
2. MEOWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen penyakit akut, mendeteksi
penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan sesuai.
3. MEOWS tidak digunakan selama proses pembukaan sampai selesai melahirkan.

Panduan Early Warning System 12


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

a. Tabel Parameter Modified Early Obstertic Warning System (MEOWS)


Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Respirasi <12 12-20 21-25 >25

Saturasi <92 92-95 >95

Penggunaan Ya Tidak
O2
Suhu <36 36.1- 37.5-37.7 >37.7
37.2
Tekanan <90 90-140 141-150 151-160 >160
darah
sistolik
Tekanan 60-90 91-100 101-110 >110
darah
diastolik
Nadi <50 50-60 61-100 101-110 111-120 >120

Tingkat Koma Sopor/ CM Somn/ Sopor/ Koma


ksadaran Delirium Delirium
Apatis
Nyeri Normal Abnormal

Pengeluaran/ Normal Abnormal


Lochea
Protein urin + ++>

Keterangan :
1-4 : Rendah
5-6 : Sedang
>7 : Tinggi

Panduan Early Warning System 13


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

b. Respon Klinis terhadap MEOWS


Monitoring Petugas Tindakan
Skor frekuensi
1-4 4 jam Perawat/ Bidan jaga, 1. Meningkatkan frekuensi
Dokter jaga monitoring jika ada
perubahan kondisi pasien
2. Jika perlu menghubungi
dokter jaga
3. Jika pasien mengalami pre
eklampsia (sakit kepala,
pandangan kabur, nyeri perut)
tingkatkan pengawasan.

5-6 1 jam Bidan/ Perawat jaga, 1. Lapor bidan/ perawat


Dokter Sp.OG 2. jaga Bidan/ perawat
segera monitoring ulang
pasien
3. Menghubung Dokter
Spesialis kandungan dan
segera konsultasikan

4. Meningkatkan frekuensi
monitoring

5. Jika pasien mengalami pre


eklampsia (sakit kepala,
pandangan kabur, nyeri perut)
tingkatkan pengawasan

Panduan Early Warning System 14


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

7+ berlanjutan Panggilan darurat 1. Menghubungi dokter Sp.OG


2. Menghubungi Tim emergency
3. Melanjutkan TTV secara
berkelanjutan
4. Mempertimbangan pemindahan
ke ruang ICU

BAB V DOKUMENTASI

Dokumentasi early warning system dilakukan pada format Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi, format Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan dan format lainnya yang
sudah di sediakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Emanuel.

Panduan Early Warning System 15


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB VI PENUTUP

Panduan Early Warning System (EWS) Rumah Sakit Umum Daerah Teluk Keramat ini
disusun sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Teluk Keramat dan menjalankan Surat Kebijakan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Teluk Keramat.
Dalam rangka peningkatan mutu tersebut maka diperlukan suatu panduan yang
dapat dijadikan acuan bagi petugas terkait dalam melaksanakan pelayanan di Rumah
Sakit Umum Daerah Teluk Keramat sesuai standar

Oleh karena itu dengan diterbitkannnya Panduan Early Warning System (EWS)
di Rumah Sakit Umum Daerah Teluk Keramat diharapkan dapat menjawab tantangan
tersebut. Semoga kehadiran panduan ini mampu meningkatkan mutu pelayanan dan citra
Rumah Sakit secara umum.

Panduan Early Warning System (EWS) akan dievaluasi dan akan dilakukan
perbaikan apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi rumah sakit.

Panduan Early Warning System 16


Rumah Sakit Emanuel

Anda mungkin juga menyukai