Anda di halaman 1dari 19

Rumah Sakit Emanuel

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKITEMANUEL


Nomor :
Tanggal : 2022
Tentang : SK Pedoman Pelayanan Instalasi/ Bagian/ Bidang……..

RUMAH SAKIT EMANUEL


Telp: (0286) 479 030 | Fax: (0286) 479 032

Email: rsemanuelklampok@gmail.com

Web: rsemanuel.com

PANDUAN
ALUR PASIEN
Rumah Sakit Emanuel

LEMBAR PENGESAHAN
DOKUMEN : Pedoman Pelayanan

UNIT KERJA : Instalasi/ Bagian/ Bidang……….

NO DOKUMEN :

TANGGAL TERBIT DOKUMEN : 2022

SAH UNTUK DITERBITKAN :

PENANGGUNG JAWAB NAMA LENGKAP TANDA TANGAN


DOKUMEN

PEMBUAT DOKUMEN

PENGELOLA DOKUMEN
AKREDITASI

WAKIL DIREKTUR

DIREKTUR
dr. Yos Kresno W.,Sp.An, M.Sc
RS EMANUEL
Rumah Sakit Emanuel

SURAT PENGESAHAN
Direktur RS Emanuel dengan ini mengesahkan dan memberlakukan buku
PANDUAN ALUR PASIEN RUMAH SAKIT EMANUEL untuk dapat dipergunakan
sebagai PANDUAN ALUR PASIEN RUMAH SAKIT EMANUEL

Demikian Pedoman ini diterbitkan dan dikeluarkan untuk dapat dilaksanakan


sebagaimana mestinya.

Purwareja Klampok, 2022


Direktur RS Emanuel

dr. Yos Kresno Wardhana, Sp.An, M.Sc

Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih-
Nya maka Pedoman Pelayanan Instalasi/ Bagian/ Bidang ini dapat diselesaikan sesuai
dengan kebutuhan Pelayanan di Rumah Sakit Emanuel.
Panduan Alur pasien ini disusun sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Emanuel dan sebagai acuan pelayanan di unit
kerja minimal dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sekali.
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan maka diperlukan suatu pedoman
yang dapat dijadikan acuan bagi unit kerja yang bersangkutan dan semua Sumber
Daya Manusia (pemberi layanan) yang tekait dalam melaksanakan pelayanan di
Rumah Sakit Emanuel sesuai dengan gugus tugas, fungsi dan standar pelayanan
yang benar.
Pedoman Pelayanan Instalasi/ Bagian/ Bidang disusun dan dibuat dengan
mengacu kepada standar pembuatan Pedoman Pelayanan yang telah ditetapkan oleh
Manajemen Rumah Sakit Emanuel.
Pedoman ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi Rumah Sakit Emanuel
Pedoman ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi Rumah Sakit Emanuel.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada tim yang dengan segala upayanya telah berhasil menyusun Pedoman
Pelayanan Instalasi/ Bagian/ Bidang yang merupakan hasil kerja sama yang baik dari
semua pihak yang telah terlibat di dalamnya.

Purwareja Klampok, 2022


Direktur RS Emanuel

dr. Yos Kresno Wardhana, Sp.An, M.Sc

Pedoman Pelayanan iii


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS EMANUEL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
SURAT PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II STANDAR KETENAGAAN
BAB III STANDAR FASILITAS
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP

Pedoman Pelayanan iv
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB I
DEFINISI

Alur pelayanan pasien adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. Unit darurat yang penuh sesak dan tingkat hunian
rumah sakit yang tinggi dapat menyebabkan pasien menumpuk di daerah unit darurat dan
menciptakannya sebagai tempat menunggu sementara pasien rawat inap. Mengelola alur
berbagai pasien selama menjalani asuhannya masing-masing menjadi sangat penting untuk
mencegah penumpukan yang selanjutnya mengganggu waktu pelayanan dan akhirnya juga
berpengaruh terhadap keselamatan pasien. Pengelolaan yang efektif terhadap alur pasien (seperti
penerimaan, asesmen dan tindakan, transfer pasien, serta pemulangan) dapat mengurangi
penundaan asuhan kepada pasien.

BAB II
RUANG LINGKUP

Pedoman Pelayanan 5
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Komponen dari pengelolaan alur pasien termasuk :

A. Ketersediaan tempat tidur rawat inap;


B. Perencanaan fasilitas alokasi tempat, peralatan, utilitas, teknologi medis, dan kebutuhan lain
untuk mendukung penempatan sementara pasien;
C. Perencanaan tenaga untuk menghadapi penumpukan pasien di beberapa lokasi sementara
dan atau pasien yang tertahan di unit darurat;
D. Alur pasien di daerah pasien menerima asuhan, tindakan, dan pelayanan (seperti unit rawat
inap, laboratorium, kamar operasi, radiologi, dan unit pasca- anestesi);
E. Efisiensi pelayanan nonklinis penunjang asuhan dan tindakan kepada pasien (seperti
kerumahtanggaan dan transportasi);
F. Pemberian pelayanan ke rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien;
G. Akses pelayanan yang bersifat mendukung (seperti pekerja sosial, keagamaan atau bantuan
spiritual, dan sebagainya).

Pedoman Pelayanan 6
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB III
TATA LAKSANA

 ALUR IGD

PASIEN
s

PRIBADI
RUJUK

BPJS/KIS UMUM

KELUARGA ADMISSION
PASIEN (PENDAFTARAN)

TRIAGE (PENILAIAN DERAJAT KEGAWATAN)

PRIORITAS 1 PRIORITAS 2 PRIORITAS 3 PRIORITAS 4 PRIORITAS 5

POLIKLINIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PEMERIKSAAN DOKTER KONSUL DOKTER


SPESIALIS
KAMAR JENAZAH TINDAKAN MEDIS DAN TERAPI

MENINGGAL HCU DIRUJUK OK/OBS


PULANG RAWAT INAP
DUNIA

ADMINISTRASI/PEMBAYARAN

Pedoman Pelayanan 7
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

1. Pasien datang ke UGD ada dua jenis, yaitu :


a. Dikirim oleh rujukan rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lain.
Bisa juga dikirim dari praktik dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lain di luar rumah
sakit.
b. Datang atas kemauan sendiri.
2. Setelah pasien tiba di UGD, pasien langsung dilakukan triase oleh perawat UGD atau dokter
jaga untuk menentukan tingkat kegawatdaruratannya. Keluarga pasien diarahkan untuk
melakukan pendaftaran di loket pendaftaran atau ruang admisi.
3. Tingkat kegawatan pasien di RSU Thalia Irham dikategorikan dalam 5 level sesuai
Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS) National Guidelines, yaitu :
 Level I ( resusitasi )
Pasien berada dalam keadaan kritis dan mengancam nyawa atau anggota badannya
akan menjadi cacat bila tidak segera mendapatkan pertolongan atau tindakan darurat,
penanganan pasien oleh petugas triase segera atau kesempatan pertama.
 Level II ( emergensi )
Pasien berada dalam keadaan gawat, akan menjadi kritis dan mengancam ; nyawa /
fungsi anggota badan bila tidak segera mendapat pertolongan atau tindakan darurat,
penanganan pasien oleh petugas triase harus dalam waktu ≤ 15 menit.
 Level III ( Urgency )
Pasien berada dalam keadaan tidak stabil, dapat berpotensi menimbulkan masalah
serius, tetapi belum memerlukan tindakan darurat dan tidak mengancam nyawa,
penanganan pasien oleh petugas triage harus dalam waktu ≤ 30 menit.
 Level IV ( Less Urgent )
Pasien datang dengan keadaan stabil, tidak mengancam nyawa, dan tidak memerlukan
tindakan segera tetapi masih berpotensi menyebabkan perburukan atau komplikasi
apabila tidak ditangani dalam waktu 1-2 jam, penanganan pasien oleh petugas triase
dalam waktu ≤ 60 menit.
 Level V ( Non-urgent )
Pasien datang dengan keadaan stabil, tidak mengancam nyawa, tidak memerlukan
tindakan segera dan tidak berpotensi menyebabkan perburukan atau komplikasi,
penanganan pasien oleh petugas triase dalam waktu ≤ 120 menit.

Pedoman Pelayanan 8
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

 Alur Pasien di Ruang Bedah (OK)

PINTU UTAMA Penerimaan Pasien


Verifikasi dokumen
medik
Serah terima pasien

PINTU KHUSUS PASIEN

RUANG GANTI Ganti Baju

Cuci Tangan
Serah terima pasien
Prosedural Verifikasi pasien
TTV Persiapan Pasien
Pasang Infus RUANG TRANSIT / INDUKSI Memindahkan pasien dari
Time Out brancard ke meja op
Markering Atur posisi pasien
Pembiusan
Premedikasi Cuci tangan pembedahan
Memakai baju op
Memakai sarung tangan
RUANG BEDAH / OK Setting instrumen di meja
mayo
Aseptik area operasi
Serah terima Drapping
Monitoring Monitoring
pasien Aseptik insisi op
serah terima Dressing
RUANG PULIH Buka Drapping
dengan petugas
Memindahkan pasien
ruang rawat
Serah terima pasien dari
intra ke post op

RUANG HCU RUMAH


RAWAT

Pedoman Pelayanan 9
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

 Alur Pelayanan Pasca-Anestesi dan sedasi

a. Setiap pasien pasca tindakan anestesia harus dipindahkan ke ruang pulih


(Unit Rawat Pasca -anestesia /PACU) atau ekuivalennya kecuali atas
perintah khusus dokter spesialis anestesiologi atau dokter yang
bertanggung jawab terhadap pasien tersebut, pasien juga dapat
dipindahkan langsung ke unit perawatan kritis (HCU)

b. Sebagian besar pasien dapat ditatalaksana di ruang pulih, tetapi beberapa


di antaranya memerlukan perawatan di unit perawatan kritis (HCU).

c. Pemindahan pasien ke ruang pulih harus didampingi oleh dokter spesialis


anestesiologi atau anggota tim pengelola anestesia. Selama pemindahan,
pasien harus dipantau/dinilai secara kontinual dan diberikan bantuan sesuai
dengan kondisi pasien.

d. Setelah tiba di ruang pulih dilakukan serah terima pasien kepada perawat
ruang pulih dan disertai laporan kondisi pasien.

e. Kondisi pasien di ruang pulih harus dinilai secara continual untuk anestesi
umum dengan Aldert’s Scoring, anestesi regional dengan Bromage Score,
Sedasi dengan Ramsay

f. Tim pengelola anestesi bertanggung jawab atas pengeluaran pasien dari ruang
pulih ke ruang perawatan, pasien pulang, Ruang HCU, tempat perawatan lain/
rujukan.

Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

 Alur Pelayanan Laboratorium

ALUR PELAYANAN LABORATORIUM KLINIK



PASIEN PASIEN PASIEN
RAWAT JALAN RAWAT INAP IGD

REGISTRASI

RUANG SAMPLING, LOKET SPESIMEN LOKET


(Pengambilan bahan pemeriksaan sesuai SPESIMEN
dengan permintaan)

HASIL
PEMERIKSAAN

PENGAMBILAN HASIL

Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

 Alur Pelayanan Radiologi

Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

ALUR PROSES
PASIEN RAWAT JALAN
DI RSU THALIA IRHAM

PASIEN

SECURITY

LOKET
PENDAFTARAN

PEMERIKSAAN
OPNAME RUANG PERIKSA DOKTER
PENUNJANG

LOKET
APOTIK
PEMBAYARAN

Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

PULANG
ALUR PELAYANAN RAWAT INAP
BLUD. RSUD. H. PADJONGA DAENG NGALLE KAB. TAKALAR

PASIEN
DOKTER PRAKTEK
DATANG SENDIRI
DIRUJUK DARI PKM
RUJUKAN RS LAIN

POLIKLINIK IGD

OBSERVASI PERLU RAWAT OBSERVASI & PULANG PERLU RAWAT


INAP INAP
PENGANTAR RAWAT PENGANTAR RAWAT INAP
INAP DARI IGD
DARI POLI

PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP

PASIEN UMUM PASIEN BPJS

BRM DISERAHKAN ADMISI (PEMBERIAN BRM DISERAHKAN KE IGD


INFORMASI/GENERAL CONCENT)
KE POLIKLINIK
PETUGAS POLI MEMBAWA PASIEN PETUGAS IGD MEMBAWA
KE RUANG RAWAT INAP PASIEN KE RUANG RAWAT
INAP
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
- RADIOLOGI
RUANG RAWAT - LABORATORIUM
INAP
SEMBUH MENINGGAL
DIRUJUK KE RS
LAIN
Pedoman Pelayanan PULANG KAMAR
Rumah Sakit Emanuel JENASAH

PULANG
Rumah Sakit Emanuel

 Pemberian Pelayanan Ke Rawat Inap sesuai dengan Kebutuhan Pasien

Rawat Inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga
kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan
di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat. Pelayanan rawat
inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur
perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi, rehabilitasi medik dan atau
pelayanan medik lainnya (Depkes RI, 1997 yang dikutip dari Suryanti (2002).

TATALAKSANA PANDUAN RAWAT INAP

1. Pasien yang membutuhkan perawatan inap atas sesuai indikasi medis akan
mendapatkan surat perintah rawat inap dari dokter spesialis atau dari UGD
2. Surat perintah rawat inap akan ditindak lanjuti dengan mendatangi bagian pendaftaran
untuk konfirmasi ruangan sesuai hak peserta dengan membawa KTP asli dan atau kartu
BPJS sehingga peserta bisa langsung dirawat.
3. Bila ruang perawatan sesuai hak peserta penuh, maka ybs berhak dirawat 1 (satu) kelas
diatas/dibawah haknya. Selanjutnya peserta dapat pindah menempati kamar sesuai
haknya dan bila terdapat selisih biaya yang timbul maka peserta membayar selisih
biaya perawatan.
4. Bila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan atau tindakan
medis, maka yang bersangkutan harus menandatangani formulir persetujuan tindakan
setiap kali dilakukan.
5. Setiap selesai rawat inap, peserta/orangtua peserta bersangkutan harus menandatangani
Surat Bukti Rawat Inap dan pasien akan mendapatkan perintah untuk kontrol kembali
ke spesialis yang bersangkutan.
6. Pasien akan membawa surat perintah kontrol kembali dari dokter spesialis Rawat Inap
ke dokter poliklinik yang di tuju.
7. Selanjutnya berlaku prosedur rawat jalan dokter spesialis di RS.

Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

 Akses Pelayanan Yang Bersifat Mendukung ( seperti pekerjaan sosial, keagamaan


atau bantuan spritual dan sebagainya )

- Pelayanan Keagamaan / Kerohanian

Merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan bio-psyco-socio- spiritual, yang komprehensif karena pada dasarnya setiap diri
manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual. Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan
telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan aspek agama (spiritual) merupakan salah satu
unsur dari pengertin kesehatan seutuhnya (WHO, 1984). untuk itu RSU Thalia Irham
mengadakan kegiatan pelayanan Bimbingan Rohani Pasien di Rumah Sakit, sebagai langkah
konkrit untuk membantu pasien dalam proses penyembuhannya. Bimbingan rohani pasien
adalah bentuk kegiatan yang di dalamnya terjadi proses bimbingan dan pembinaan rohani
kepada pasien di rumah sakit sebagai bentuk kepedulian kepada mereka yang sedang mendapat
ujian dari Allah SWT. Dalam kegiatan tersebut sebagai seorang rohaniawan dapat berusaha
memberikan ketenangan, kedamaian dan kesejukan kesejukan hati kepada pasien dengan
senantiasa memberikan dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar, tawakal dan tetap
menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah.

Setiap pasien adalah unik dengan kebutuhan, kekuatan, budaya dan Merupakan bagian
integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio-psyco-socio-
spiritual, yang komprehensif karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar
spiritual. Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang
menyatakan aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertin kesehatan
seutuhnya (WHO, 1984). untuk itu RSU Thalia Irham mengadakan kegiatan pelayanan
Bimbingan Rohani Pasien di Rumah Sakit, sebagai langkah konkrit untuk membantu pasien
dalam proses penyembuhannya. Bimbingan rohani pasien adalah bentuk kegiatan yang di
dalamnya terjadi proses bimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit sebagai
bentuk kepedulian kepada mereka yang sedang mendapat ujian dari Allah SWT. Dalam
kegiatan tersebut sebagai seorang rohaniawan dapat berusaha memberikan ketenangan,
kedamaian dan kesejukan kesejukan hati kepada pasien kepercayaan masing-masing. Rumah
Sakit membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien untuk memahami dan
melindungi nilai budaya, psikososial serta nilai spiritual pasien.
Semua pasien didorong untuk mengekspresikan kepercayaan mereka dengan tetap
menghargai kepercayaan pihak lain. Oleh karena itu keteguhan memegang nilai dan

Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

kepercayaan dapat mempengaruhi bentuknya, pola pelayanan dan cara pasien merespon.
Sehingga setiap praktisi pelayanan kesehatan harus berusaha memahami asuhan dan pelayanan
yang diberikan dalam konteks nilai-nilai dan keperecayaan pasien.
RSU Thalia Irham memfasilitasi pelayanan kerohanian bagi pasien dengan
menghubungkan pasien dengan petugas kerohanian.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Sentral Opname / Admission


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Unit Rawat Inap
4. Laboratorium
5. Radiologi
6. Instalasi Bedah Sentral
7. Unit Pasca Anestesi
8. Berkas Rekam Medis

Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Emanuel

Anda mungkin juga menyukai