Anda di halaman 1dari 17

AL ISLAM Pertemuan ke - 3

Agama, religion ( Inggris) artinya mengumpulkan, membaca atau


mengikat.
Bahasa Arab agama adalah “Dien” atau “ Millah”. Dien
dinisbatkan kepada Allah ((Dienullah/ agama yang diturunkan
Allah), Millah dinisbatkan kepada Nabi tertentu ( Millata
Ibrahim/dien yang dibawa oleh Nabi Ibrahim).
Islam, secara terminologi :

-Aslama, Yuslimu, islaamun artinya tunduk, patuh, menyerah penuh (total


submision)

-Assilmu, salama, yaslimu, silmun artinya damai

-Salama, yaslamu, salaamun artinya selamat

# Secara terminologi adalah tunduk dan menyerah kepada Allah baik lahir
maupun batin dengan melaksanakan perintah-Nya, sesuai dengan cara
Rasulullah SAW.
PENGERTIAN DIENUL ISLAM.

-Dien dalam bahasa Arab memiliki pengertian :


-1. Balasan (QS. Al Fatihah 1 : 4)
-2. Hak ( QS. At Taubah : 29)
-3.Undang-undang atau hukum (QS. Yusuf ; 76)
- 4.Kekuasaan
KLASIFIKASI AGAMA :

Agama Samawi ( wahyu) ciri-cirinya Agama Ardhi ( alam) ciri-cirinya adalah


adalah : :
1. Berasal dari wahyu Allah 1. Hasil pemikiran manusia
2. Ajaran ke-Tuhanannya monotheisme ( 2. Ajaran ke-Tuhanannya dinamisme
Tauhid) mutlak atau politheisme
3. Disampaikan olehpara Rasul atau 3. Tidak disampaikan oleh Nabi atau
Nabi Rasul
4. Mempunyai kitab suci yang otentik 4. Tidak memiliki kitab suci, kalaupun
(asli), bersih dari campur tangan ada adalah hasilpemikiran manusia
manusia yang suka mengalami perubahan-
perubahan
5. Ajaran-ajarannya bersifat tetap
Manfaat dan Fungsi Agama

a. Manfaat Agama :
1. Membawa kepada kebahagiaan dan kegembiraan
2. Mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sosial
3. Penawar bagi tekanan jiwa

b. Fungsi bagi manusia dan masyarakat :


1. Edukatif
2. Penyelamatan
3. Pengawasan sosial
4. Memupuk Persaudaraan
5. Transformatif
Konsistensi Keagamaan melalui :

1. Pengenalan

2. Pengertian

3. Penghayatan

4. Pengabdian

5. Pembelaan
Ciri-ciri Dienul Islam :

a. Robbaniyah (QS.42 : 13)

b. Insaniyyah wal ‘alamiyyah (Kemanusiaan dan universal) (QS. 21 : 107 & QS. 43 :
28)

c. Syamil ( lengkap dan mencakup) (QS. al An’am : 38)

d. Al Basathoh ( mudah) (QS. 22 : 78, QS 5 : 6, QS 2 : 286)

e. Al ‘adalah (keadilan mutlak) (QS. Al Maidah 5 : 8, QS. Al An ‘am 6 : 152, QS. An


Nisaa 4 : 135)

f. Tawazun (keseimbangan) QS. 28 : 77)


Sistematika Ajaran Islam ;

1. Aqidah-----Rukun Iman : 1. Iman kepada Allah


2.Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Rasul-rasul Allah
5. Iman kepada hari akhir
6. Iman kepada qadha dan Qadar

2. Syariah ----- a. ibadah : (Rukun Islam) : 1. Syahadat


2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji
-----b. Muamalah : 1. Munakahat ( pernikahan)
2. Tijarah ( perdagangan)
3. Hudud ( hukum)
4. Khilafah ( pemerintahan)
5. Jihad
6. Waris

3. Akhlak----- 1. Kepada Allah,


2. Nabi/Rasul,
3. Diri sendiri,
4. Keluarga,
5. Tetangga,
6. Sesama muslim & non muslim,
7. Dll
SUMBER DAN PEMBAGIAN HUKUM ISLAM
SUMBER AJARAN ISLAM yaitu AL QUR’AN, HADITS, IJTIHAD
Al Qur’an : wahyu Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
malaikat Jibril sebagai mukjizat dan membacanya bernilai ibadah.
Hadits ( As- sunnah) adalah segala ucapan, perbuatan dan persetujuan Nabi.
Ijtihad secara etimologis berasal dari kata : jahada, yajhadu, jahdan yang berarti
berusaha sungguh-sungguh, atau mencurahkan segala kesungguhan.
Ijtihad tidak boleh merambah pada dimensi ibadah mahdhoh.
BENTUK-BENTUK IJTIHAD ADALAH ;
1. Ijma’ adalah kesepakatan para ulama (ahli ijtihad) terhadap suatu masalah hukum. Contoh : kesepakatan
pengangkatan Abu Bakar Ash Sidiq menjadi khalifah,Fatwa MUI, dll

2. Qiyas, yaitu mengukur sesuatu menurut contoh yang lain, kemudian menyamakannya. Contoh : boleh
membayar zakat fitrah dengan beras sementara dalam hadits zakat dengan gandum atau korma, Al Qur’an
melarang jual beli ketika jum’at, dan hukum perbuatan selain dagang juga terlarang, karena sama-sama
mengganggu shalat
3. Istihsan, adalah menganggap baik ( suatu hal) berdasarkan prinsip-prinsip umum ajaran Islam

4. Mashalih Mursalah, yaitu menetapkan hukum terhadap suatu persoalan ijtihadiyah atas pertimbangan
kegunaan dan manfaat yang sesuai dengan tujuan syara’. Contoh : Disyaratkan adaya surat nikah untuk
sah nya gugatan dalam soal perkawinan, mengadakan rumah tahanan bagi orang terhukum, dll

5. “Uruf, adalah berbagai tradisi yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang tidak bertentangan dengan
Al Qur’an dan As sunnah.
HUKUM ISLAM
1. Wajib ( fardhu) adalah suatu keharusan, yaitu segala perintah Allah yang harus
kita kerjakan.
a.Wajib syar’I yaitu suatu ketentuan yang apabila dikerjakan mendatagkan pahala,
sebaliknya jika tidak dikerjakan maka berdosa.
b. Wajib aqli adalah suatu ketetapan hukum yang harus diyakini kebenarannya
karena masuk akal atau rasional.
c. wajin ‘aini adalah suatu ketetapan hukum yang harusdikerjakan oleh setiap muslim,
contoh puasa Ramadhan, sholat, dll
d. Wajib kifayah adalah suatu ketetapan yang apabila sudah dikerjakan oleh
Sebagian orang muslim, maka orang muslimlainnya terlepas dari kewajiban itu,
namun apabila tidak ada yang mengerjakan maka berdosa semuanya. Contoh
sholat mayyit.
e. Wajib mu’ayyan adalah suatu keharusan yang telah ditetapkan macam
tindakannya, contoh berdiri bagi yang mampu pada saat sholat.
f. wajib mukhayyar yaitu suatu kewajiban yang boleh dipilih dari salah satu
bermacam pilihanyang telah ditetapkan untuk dikerjakan, misalnya denda dalam
sumpah, boleh memilih antara memberi makan 10 orang miskin atau memberi
pakaian 10 orang miskin.
g. Wajib mutlak adalah suatu kewajiabn yang tidak ditentukan waktu
pelaksanaannya, contoh membayar denda sumpah.
h. Wajib ‘aqli nazori adalah kewajiban mempercayai suatu kebenaran dengan
memahami dalil-dalinya atau dengan penelitian yang mendalam, contoh
mempercayai eksistensi ALLAH SWT.
i. Wajin ‘aqli dharuri adalah kewajiban mempercayai kebenarannya dengan
sendirinya, tanpa dibutuhkan dalil-dalil tertentu, seperti orang makan jadi kenyang.
2. Sunnah, yaitu perkara yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala, dan
apabila ditingggalkan tidak berdosa.
a. Sunnah muakkad yaitu sunnah yang sangat dianjurkan, misalnya sholat tarawih
dan sholat idul fitri.
b. Sunnah ghoiru muakkad, adalah sunnah biasa, contohnya memberi salam kepada
orang lain, puasa senin kamis.
c. Sunnah hai’at adalah perkara-perkara dalam sholat yang sebaiknya dikerjakan,
seperti mengangkat kedua tangan ketika takbir, mengucapkan Allahu akbar
Ketika akan ruku’, sujud, dll
d. Sunnah ab’ad yaitu perkara-perkara dalam sholat yang harus dikerjakan, dan jika
terlupakan maka harus melakukan sujud sahwi, seperti : membaca tasyahud awal, dll
3. Haram, yaitu suatu perkara yang dilarang mengerjakannya, seperti meminum
minuman keras, mencuri, berjudi, berzina, dll
4. Makruh, adalah suatu hal yang tidak disukai atau diinginkan, namun apabila
dikerjakan tidak berdosa dan jika ditinggalkan berpahala, seperti merokok, dll
5. Mubah, yaitu suatu perkara yang apabila dikerjakan atau ditinggalkan tidak
berpahala dan juga tidak berdosa.

Anda mungkin juga menyukai