DOSEN PENGAMPU
Musnawati, SE, M.Ak.
OLEH :
KELOMPOK 6
1 Alvi Sahrin (
2 Aulina Yofi Suryana (
3 Muhammad Rizky (
4 Nurlela Damayanti ( 12020524779 )
5 Syahrizal Badrul Sitakar (
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah ini kami
beri judul “Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran Wadiah,Qardh,Sharf dan Kegiatan Bank
Syariah PSAK 59”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi
kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal mata kuliah Akuntansi
Perbankan Syariah.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Musnawati,
SE, M.Ak. sebagai dosen pengampu. Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum
sepenuhnya sempurna. Maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa
membangun kemampuan kami, agar pada tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih
baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................40
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Permasalahan
Menurut PSAK 59 wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan
setiapla nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank bertanggung jawab atas pengembalian
titipan. Wadiah dibagi atas
1. wadiah yad dhamanah dan
2. Wadiah yad amanah.
Wadiah yad dhamanah adalah titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip
dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan. Sedangakan wadiah yad amanah adalah penerima
titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh penitip.
Penerima titipan dalam transaksi wadiah dapat meminta ujrah (imbalan) atas penititpan
barang/uang tersebut dan memberikan bonus kepada penitip dari hasil pemanfaatan barang/uang
titipan (wadiah yad dhamanah) namun tidak boleh diperjanjikan sebelumnya dan besarnya
tergantung pada kebijakan penerima titipan.
PSAK 59 Akad Wadiah
1) Pengakuan
3) Penyajian
2. Kontrol Intern Slip Setoran FPR 6) Terima slip setoran dari Teller.
Fotokopi KTP / 7) Terima FPR dan fotokopi identitas diri dari
SIM / Paspor CS.
8) Lakukan pemeriksaan secara umum
terhadap dokumen tersebut dengan
membandingkan hasil proses Aplikasi
OLIB’s dan ketentuan intern yang berlaku.
9) Hasil pemeriksaan Kontrol Intern setiap
hari dilaporkan kepada pemimpin cabang,
sedangkan terhadap temuan hasil
pemeriksaan dibuatkan Memo Intern
kepada bagian / seksi terkait untuk
dilakukan tindaklanjut perbaikan dan
dilakukan monitoring.
10) Setelah pemeriksaan dan pelaporan selesai
dilakukan, maka dokumen hasil seluruh
transaksi setiap harinya dikembalikan
kepada pelaksana Vertifikasi / Checker
untuk di arsip.
11) Sedangkan terhadap dokumen administrasi
dilakukan pemeriksaan secara berkala atau
secara mendadak, dan setelah selesai
dikembalikan kepada pemilik dokumen.
12)Teruskan hasil temuan dengan
Memo Intern kepada bagian / seksi
terkait.
Tujuan Qardhul Hasan adalah untuk saling tolong menolong dan membantu orang
yang sedang membutuhkan dana, karena akad Qardhul Hasan merupakan akad
tabarru’ yaitu suatu akad yang tidak mencari keuntungan materil, tetapi akad yang
bersifat kebajikan murni, bantuan sosial, tolong menolong dan hanya mengharap
ridho Allah SWT.
(1) Qardhul Hasan digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat dan halal,
(1) ‘Aqidain (pelaku akad), yaitu muqtaridh (peminjam) dan muqridh (pemberi
pinjaman),
(4) Tujuan, yaitu ‘iwadh berupa pinjaman tanpa imbalan. Sumber dana pembiayaan
Qardhul Hasan berasal dari internal dan eksternal. Sumber dana internal berasal dari
pengembalian pinjaman Qardhul Hasan itu sendiri. Sedangkan sumber dana eksternal
berasal dari dana Qardhul Hasan yang diterima dari pihak lain seperti shodaqah,
infak, sumbangan dan lainnya (Muhammad 2005, 226).1
Dari sudut dan tinjauan yang sama Qardh berarti memotong. Dikatakan demikian
karena harta tersebut benar-benar dipotong apabila diberikan kepada peminjam. berdasarkan
hadist nabi SAW, pe,berian pendahuluan pinjaman dengan cara qardh lebih berkenaan bagi
Allah SWT dari pada sedekah. Ini merupakan keterangan sah yang tidak perlu diragukan lagi,
dan merupakan keterangan sunnah Nabi SAW dan ijma’ ulama. Sebagaimana dalam Al-
quran telah dijelaskan diantaranya Q.S Al-Baqarah ayat 245 artinya : siapakah yang mau
memberi pinajman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah),
Maka Allah akan melipat gandakan pemabayaran kepadanya dengan lipat ganda yang
banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan rezeki dan kepada-Nya lah kamu
dikembalikan.2
1
Nazilatul hidayah,Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Qardhul Hasan Berdasarkan Psak No.59
Dan Psak 101,Pengertian Qardhul Hasan,Vol 19 No.2,(September 2020) hlm. 170
2
Nanda suryadi, Analisis Penerapan Pembiayaan Qardhul Hasan Berdasarkan Psak Syariah Pada Bmt
Al-Ittihad Rumbai Pekanbaru,Pandangan Islam Terhadap Pembiayaan Qardhul Hasan,Vol 1 No.1, (Mei
2018) Hlm. 41-42
c. Penerapan akunntansi Qardh menurut PSAK 59
3
Dwi yolanda,Akuntansi Pembiayaan qardh Menurut Psak Nomor 59 Di Bprs metro
Madani,Penerapan Akuntansi Menurut Psak Nomor 59,(2016) hlm.19
Berikut ini adalah buku besar pembantu atas dana kebajikan berdasarkan jenis dana
kebajikan yang diterima atau dikeluarkan :
Dalam hal bank yang memberikan pinjaman, maka bank akan membuat pencatatan
sebagai berikut:
Dalam hal bank sebagai peminjam qardh, maka bank akan membuat jurnal untuk
mencatatnya sebagai berikut:
a. Karakteristik
4
IBID hlm.19-23