KARO
Oleh :
Ertalina Br Ginting
2173510008
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara besar dan memiliki keragaman budaya. Bentuk budaya seperti
upacara tradisional, tarian dan adat istiadat berbeda di antara suku-suku yang berbeda dan
memberikan gambaran keragaman budaya. Perbedaan budaya yang dimiliki setiap suku di
(2016:1).
Bramanata (2016:1) menjelaskan bahwa budaya adalah hasil pemikiran manusia setelah
berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan alam. Interaksi ini dilakukan oleh sekelompok
orang dan nantinya akan menjadi budaya setelah menjadi tradisi di masyarakat. Koenjaningrat
Budaya tidak terlepas dari pola aktivitas masyarakat. Bramanata (2016:1) lebih lanjut
berpendapat bahwa budaya yang dimiliki setiap komunitas harus dijaga keberlanjutannya agar
tidak tersesat, oleh karena itu sampai hari ini banyak budaya yang dipraktikkan oleh masyarakat.
Salah satu bentuk budaya yang masih dioperasikan oleh pemerintah kota saat ini adalah festival
budaya. Festival Budaya adalah acara yang biasanya dirayakan oleh masyarakat dan berfokus
pada aspek fitur komunitas. Festival budaya sering disebut sebagai hari libur lokal dan nasional,
dan festival sering berfungsi untuk memenuhi peringatan atau ucapan terima kasih tertentu.
Salah satu festival budaya yang masih digelar hingga saat ini adalah festival budaya
"Bunga dan Buah. Festival budaya ini adalah festival budaya di suku Karo. Suku Karo adalah
suku di Sumatera Utara. Sejak lama, Masyarakat Karo telah mensyukuri Tuhan berupa lahan
subur dengan hasil pertanian yang melimpah. Rasa syukur masyarakat ini dibudidayakan sebagai
"Kerja Tahun" yang dikenal di setiap daerah di Karo. Pertama-tama, "Kerja Tahun" ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada semangat atau sesuatu yang diyakini memiliki kekuatan
untuk memberikan panen yang melimpah. Dengan demikian, "Kerja Tahun" adalah bagian dari
ritual iman, disertai dengan sukacita dalam bentuk menyiapkan makanan enak, dekorasi dan
Setelah masyarakat Karo mengadopsi agama Kristen dari festival "Kerja Tahun", acara
ritual iman (penyembahan roh leluhur) berubah dan mengubahnya menjadi menyembah Syukur
kepada Tuhan. Selain pertunjukan seni tradisional yang dikombinasikan dengan alat musik
elektronik (keyboard). Pada festival "Kerja Tahun" masyarakat Karo biasanya menyiapkan
makanan lezat khas daerah tersebut (misalnya Gulai daging, Cimpa, Lemang, ikan, tapai, buah
dan makanan lainnya). Makanan ini dinikmati bersama dengan keluarga dan para tamu yang
hadir. Selain itu, masyarakat di Karo juga mengenakan pakaian yang indah, menghias rumah dan
sekitarnya dengan bunga dan lambai (daun palem muda). Setelah itu, pemerintah kota
menyelenggarakan pertunjukan Gendang Guro-Guro Aron. Dalam perjalanan era, "Kerja Tahun"
Festival "Bunga dan Buah" adalah festival tahunan yang diselenggarakan oleh Karo di
Berastagi. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Tuhan atas hasil
pertanian yang melimpah. Selain itu, festival ini digelar untuk mempromosikan potensi
keunggulan Karo, khususnya di bidang pertanian. Festival ini juga digelar untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan dan memperbaiki situasi ekonomi masyarakat di Karo. Seiring berjalannya
waktu, banyak kreasi dan inovasi yang dilakukan pada acara tersebut, termasuk penggantian
nama menjadi Festival "Bunga dan Buah". Pada perayaan ini, pengunjung dapat berdandan
Tujuan dari festival "Bunga dan Buah" ini adalah untuk menyatukan festival "Kerja
Tahun" di setiap wilayah Karo menjadi satu acara besar dan untuk melibatkan seluruh
masyarakat Karo. Namun masih ada daerah-daerah yang sampai saat ini melaksanakan festival
"Kerja Tahun". Festival "Kerja Tahun" dan "Bunga dan Buah" adalah kegiatan yang sangat
penting bagi masyarakat Karo. Untuk pesta masyarakat Karo tidak hanya bersyukur atas
melimpahnya panen, jatuh, tetapi juga untuk memperkuat persaudaraan. Komunitas Karo
merupakan peran yang sangat penting dalam pelaksanaan festival "Bunga dan Buah" ini.
Biasanya, masyarakat Karo antusias mengikuti parade karnaval hias. Parade karnaval hias ini
adalah parade kendaraan hias dan kostum yang disatukan dengan buah-buahan, bunga, sayuran.
Itu sebabnya festival "Bunga dan Buah" ini ramai dikunjungi pengunjung lokal dan internasional
setiap tahunnya.
Dalam penelitian ini, penulis menggambarkan festival "Bunga dan Buah". Penulis tertarik
untuk mendigitalkan festival ini "Bunga dan Buah" sehingga mahasiswa dan wisatawan dapat
belajar sesuatu tentang festival ini. Karena banyak mahasiswa dan wisatawan tidak tahu festival
budaya ini. Selain itu, pengetahuan mahasiswa dan wisatawan tentang budaya lokal harus
ditingkatkan. Selain itu, banyaknya wisatawan yang datang ke Berastagi, terutama wisatawan
asing dapat memahami tujuan festival tersebut. Namun, faktanya adalah bahwa wisatawan asing
tidak memahami tujuan perayaan tersebut. Hal ini disebabkan oleh perbedaan bahasa yang
digunakan. Penulis berharap video yang dapat dilihat wisatawan asing di YouTube dapat
digitalisasi "Festival Bunga dan Buah" dalam bentuk video, diharapkan jumlah wisatawan dapat
semakin meningkat. Data untuk video yang dibuat akan diberikan oleh kantor wisata. Video
Festival "Bunga dan Buah" diunggah di Youtube, namun masih dalam bahasa Karo. Ini
mendorong penulis untuk membuat versi Indonesia dari video tentang festival.
Tjanatjantia Widika (2013:3) menjelaskan bahwa Youtube adalah bentuk media sosial
yang sangat populer. Youtube adalah situs berbagi video populer di mana pengguna dapat
menonton dan berbagi video secara gratis. Statistik di situs webnya sendiri menunjukkan bahwa
Youtube memiliki lebih dari satu miliar pengguna. Pada Maret 2015, pengguna YouTube
mengunggah 10.000 video. (2008:3) menjelaskan bahwa Youtube adalah bentuk media sosial
yang sangat populer di kalangan masyarakat. Masih diharapkan bahwa festival "Bunga dan
Buah" akan dikenal tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia melalui Youtube.
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan yang penulis pergunakan dalam penelitian ini, dapat dirumuskan
Buah".
b. Tidak banyak penjelasan mengenai tradisi karo khususnya festival "Bunga dan Buah"
di Youtube.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, penulis membatasi karya ini pada
digitalisasi festival "Bunga dan Buah" di Suku Karo. Video ini akan dibuat dan diunggah
ke Youtube.
D. Tujuan Penelitian
Dari uraian latar belakang dan perumuasan masalah di atas makan tujuan penilitian
sebagai berikut:
a. Bagaimana proses pembuatan video dengan tema festival "Bunga dan Buah"?
b. Apa saja hasil video dengan tema festival "Bunga dan Buah"?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian terhadap festifas “Bungan dan Buah” di Suku Karo bermanfaat terhadap
bidang teoritis dan bidang prakstis. Adapun manfaat penelelitian ini, sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui cara membuat video dengan tema festival "Bunga dan Buah".
b. Untuk mengetahui hasil video ini dengan tema festival "Bunga dan Buah".