Anda di halaman 1dari 12

AGROTEKNOLOGI: 06 Gaya Hela/Traksi Traktor

Gambar 8. Skema gaya pada roda belakang untuk mengknvrsi putaran as roda menjadi gerak
traktor lurus mendatar kedepan

Traktor bergerak maju karena putaran roda gerak.


Roda bisa berupa roda ban atau roda rantai
Untuk roda ban roda gerak bisa di roda belakang (rear wheel drive) atau roda depan (frnt
wheel drive) atau ke-empat roda depan dan belakang (four wheel drive).
Untuk traktor pertanian kebanyakan tipe “rear wheel drive)

As roda belakang menghasilkan torsi T dan kecepatan putar (rpm) n. Bilamana diameter roda
belakang traktor D = 2R
T = torsi, N m
R = jari jari ban, meter
n = kecepatan putar poros, rpm atau putaran per menit

Daya pada as atau Axle Power (PA)


PA = T n/60, watt.

Gaya pada as (Axle Force, FA


FA = T/R (newton)

Kecepatan jalan traktor secara teoririts Vt


Vt = π D n= 2 π R n meter/menit ( x 60/1000 untuk km/jam)

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 42


Teori GayaTraksi

Tr = Ac + Wr tan φ
Tr = A (c + p tan φ )
A = b x l ( luas tapak ban )
c = kohesi tanah
Wr = gaya normal ban pada permukaan tanah
φ = faktor gesekan dengan permukaan tanah
Harga kohesi tanah c dan faktor gesekan permukaan tanah φ tergantung kondisi tanah
(aspal/betn, permukaan alami padat, sehabis dicangkul, pasir atau becek)

Tekanan tanah rata-rata


p = Rr / ( b x l )
Untuk ban
p = Rr / ( 0,788 x b x l )
Namun, kita jarang tahu c dan φ , dan p tidak benar-benar seragam .
Metode alternatif diperlukan

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 43


Dalam kebanyakan kodisi permukaan ntahan, persamaan
Tr = Ac + Wr (tan φ)
Nilai kohesi tanah c relatif sangan kecil sehingga nilai Ac << Wr tan φ sehingga
sering Ac 0∞ atau:
Tr ∞= Wr (tan φ) = Wr (µ) dimana (tan φ) atau (µ) koefisien gesek traksi tanah
dengan roda. Wr adalah berat masa atau gaya berat traktor yang ditumpu pada roda gerak.
Dengan demikian traksi merupakan kemampuan permukaan untuk menahan putaran roda
sehingga dihasilkan gaya untuk menghela beban guiling dan hela serta kecepatan gerakan
mendatar v.

Gaya Traksi Teoritis


Torsi T = Tr x R
Atau
Tr = T/R = FA, gaya pada as roda
Gaya traksi Tr digunakan untuk mengatasi hambatan gerak roda MR dan beban hela
atau gaya hela traktor Fd yang ada atau
Tr = Fd + MR
Atau
FDB atau Fd = Tr - MR
Pada kenyataan (realita) saat permukaan roda menyentuh permukaan tanah, tanah
belum mampu memberi tahanan sebesar Tr yang diperlukan. Saat itu akan terjadi pergeseran
tanah kearah mendatar kebelakang sepanjang x sebagai gambar berikut)

Dapat dikatakan roda mengalami “pergelinciran” atau tergelincir atau mengalami selip (slip)
sepanjang x.
Selip diartikan sebagai pengurangan jarak tempuh x dari jarak tempuh teritis l yang
seharusnya dapat ditempuh roda atau

S = (l – x) / l (satuan desimal)
Atau
S (%) = 100 (l – x)/l = 100 ( 1 – x/l) (satuan %)

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 44


Sebuah traktor tidak dapat mengembangkan daya drawbar tanpa disertai terjadinya
selip (pengurangan perjalanan). Maka selip juga akan mengurangi kecepatan traktor dari
kecepatan teoritis Vt menjadi kecepatan nyata Va, atau

Va = (1 – S) Vt
atau
S = (1 – Va/Vt), satuan desimal (x 100 untuk satuan %)

Maka selip juga disebut “pengurangan kecepatan” atau “pengurangan jarak tempuh”.
Selip yang terjadi tergantung kndisi permukaan tanah (aspal/betn, permukaan alami padat,
sehabis dicangkul, pasir atau becek)

Putaran dan Slip Roda Traktor

Pada putaran rodatraktor diatas permukaan tanah diperlihatkan dalam gambarberikut.


Trakror dengan jari jari roda R bergerak kedepan dari titik awal Ta. Roda berputar dengan
kecepatan putar n (jumlah putaran/menit) maka akan bergerak mendatar kedepan
dengannkecepatan V m/menit (atau km/jam).

Dalam satu putaran roda maka secara teoritis akan ditempuh jarak mendatar sepanjang L;
L= πD = 2πR

Saat titik permukaan roda P tertumpu di tanah pada awal bergerak Ta maka dalam satu
putaran titik P secara teoritis akan tertumpu di titik permukaan tanah Tt maka
Tt – Ta = L == πD = 2πR

Tetapi pada realita atau kenyataan titik P di permukaan roda sudah menyentuk permukaan
tanah dititik sebelum Tt yaitu di Tu. Jarak Ta ke Tu terukur d sebagai jarak tempuh yang
terukur:
Tu – Ta = d sebagai jarak tempuh terukur dimana d < l. Maka selama bergerak dalam
msatuputaran terjadi selip atau roda tergelincir sepanjang X:
X=L-D

Secara definitip selip S roda atau panjang roda tergelincir sebagai:


S = X/L = (L – D0/L dalam satuan desimal atau x 100% dalam satuan %
Atau
D =(1 –S) L

Berkaitan dengan kecepatan gerak mendatar Vt dalam satu putaran roda dengan waktu t
Vt = L/t = 2πR/t

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 45


Bilamana kecepatan putar roda sebagai n jumlah putar/menit, maka secara teoritis kecepatan
gerak mendatar Vt:
Vt = nL =2πnR dengan satuan m/menit atau km/jam

Dengan adanya selip maka kecepatan aktual Va dalam satu putaran roda dengan waktu t:
Va = nD

Dari definisi selip


S = (L – D)/L = (nL –nD)/nL = (Vt – Va)/Vt atau
Va = (1 – S) Vt

Contoh Soal: 11
Dari soal sebelumnya diketahui Traktor “two wheel drive” beratnya 3000 kg. Jarak
poros roda depan dan roda belakang 2,8 m. Saat ditimbang diketahui berat di roda depan 925
kg dan di roda belakang 2075 kg.
Bila traktor digunakan pada tanah padat (atau nfirm soil) diketahui koefisien MR
sebesar θ = 0,05, dan keofisien gesek traksi µ = 0,68 berapa gaya yang diperluikan untuk
menggerakan traktornya sendiri dan berapa gaya yang dihasilkan dari traksi1? Berapa gaya
hela traktor Fd yang tersedia?

Penyelesaian:
Berat traktor dalam satun massa kg, maka gaya berat Fg:
Fw = m x g = 3000 kg x 9,8 m/s2 = 29 400 kg m/s2 atau newton, N
Gaya gerak MR traktor untukmmengatasi hambatan ngulng pada semua roda maka berat
traktor keseluruhan atau
MR= θ x berat vertikal traktor = 0,05 x 29400 N = 1470 N
Atau gaya untuk menggerakan traktor untuk mengatasi hambayan guling sebesar 1470 N

Gaya traksi atau gaya dorong yang dihasilkan Tr tergantung pada berat yang ditumpu roda
gerak, dalam hal ini “tracktor dua roda gerak” maka akan tergantung berat pada roda
belakang.
Wr = 2075 kg atau Rr = 2075 kg x 9,8 m/s2 = 19845 N
Tr = (µ) x Wr = 0,68 x 2075 kg =1377 kg
atau
Tr = (µ) x Rr = 0,68 x 19845 N =13494, 6 N

Berdasarkan gaya hambatan guling MR dan gaya dorong Tr yang tersedia maka sis adalah
sebagai gaya teredia untuk menghela beban Fd:
Tr = MR + Fd atau
Fd = Tr – Mr = 13494,6 N – 1470 N = 12024,6 N

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 46


Contoh Soal: 12
Traktor pada contoh soal K adalah sejenis “two wheel drive tractor atau traktor
dengan dua roda penggereak”. Roda penggerak adalah roda belakang dan jari jari efektif roda
belakang terukur R = 0,58 m. Pada jarak tempuh sebanyak 5 x putaran roda terukur D = 16, 7
m. Berapa slip yang terjadi? Bila kecepatan putar roda n diketahui sebesar 24 x putaran per
menit, berap-a kecepatan V traktor yang real Va? Dengan kecepatan nyata Va berapa daya
hela yang tersedia?

Penyelesaian:
Jari jari efektip roda R = 0, 58 m
Keliling roda atau jarak tempuh satu putaran roda:
Keliling roda = 2πR = 2 x π x 0,58 m = 3,77 m
Untuk lima kali putran L = 5 x keliling = 5 x 3,77 m = 18,85 m
Jarak terukur D = 16,7 m
Selip yang terjadi S = (L – D)/L = (18,85 – 16,7)/18,85 = 0,114 = 11,4%

Kecepatan putar roda n = 24 kali/menit


Kecepatan gerak traktor teoritis Vt:
Vt = 2πRn = 2 x π x 0,58 x 24 m/menit = 90,48 m/menit = 5,43 km/jam
Dengan nslip S= 11,4% maka kecepatan aktual yang nyata Va:
Va = (1 S) Vt =(1- 0,114) x 90,48 m/menit = 80,16 m/menit atau
Va = (1 S) Vt =(1- 0,114) x 5,43 km/jam = 4,81 km/jam

Berdasarkan daya hela beban yang tersedia Fd, maka daya hela atau FDP:
FDP = Fd x Va = 12024,6 N x 80,16 m/menit x 1/60 menit/sekon
= 16064,87 N m/sekon = 16,065 kW

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 47


D. Daya Hela Dan Kinerja Traktor

Gaya traksi TR digunakan untuk mengatasi hambatan gerak roda MR dan beban hela
atau gaya hela traktor FD yang ada atau
Tr = Fd + MR
Atau
Fd = Tr - MR
Kenyataan daya yang dhasilkan motor penggerak traktor sampai batang hela untuk
mengoperasikan mesin dan alat pertanian banyak terjadi penyusutan atausaya hilang (power
losses).
Berdasarkan gaya hela traktor dan kecepatan karja aktural traktor Va maka daya hela traktor
pada drawbar PDB
PDB = Fd * Va (dalam newton km/jam) atau * 1/3,6 m/sekon)
PDB = Fd * Va /3600 (dalam kilo watt atau kW)
Efisiensi Traksi (TE)
Efisiensi traksi merupakan perbandingan antara daya yang bisa digunakan untuk menghela
beban dengan daya tersedia pada proros roda gerak atau.
TE = PDB / PA
PDB = TE x PA
Peningkatan TE dapat dicapai dengan menyesuaikan pemberat untuk mengoptimalkan slip
yang terjadi.
Daya Drawbar yang tersedia dapat diperkirakan dari daya PTO dikalikan dengan koefisien
berikut tergantung kondisi permukaan tanah:
Tractor Type Concrete Firm Soil Tilled Soil Soft Soil
2 wheel drive 0.87 0.72 0.67 0.55
Front wheel assist 0.87 0.77 0.73 0.65
4 wheel drive 0.88 0.78 0.75 0.70
Tracks 0.88 0.79 0.80 0.78

Rasio Traksi Dinamis (Dinamic Traction Ratio, DTR)


DTR adalah ratio gaya atau beban hela dengan berat traktor pada roda. Untuk Traktor dengan
dua roda gerak (two wheel drive) hanya terukur diroda belakang sedang untuk traktor roda
empat maka ratio terhadap berat total traktor.
DTR untuk trktor 2 - roda :
DTR2 = FDB / ( RR) = FDB / (Rro + ΔRr )
DTR untuk trktor 4 - roda (4-wheel drive) :
DTR4 = FDB / W

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 48


Secara keseluruhan kehilangan daya dari traktor sampai ke batang hila diperlihatkan pada
gambar berikut.

Pemanfaatan daya pada poros (axle power0 atao pada titik ambil daya (power-take-off, PTO)
untuk gerakan traktor digambar secara representatif sebagai berikut:

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 49


Kemampuan roda traktor untuk menghasilkan daya hela tergantung pada kondisi
permukaan tanah (aspal/beton, permukaan alami padat, sehabis dicangkul, pasir atau becek)
dan jenis penggerakan yang digunakan. Gambar berikut menjabarkan konversi dari Daya
Poros PA ke daya hela PDB

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 50


Tabel Distribusi PTO-Power sampai ke DB-Power (dalam %)

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 51


Contoh Soal: 13
Traktor diketahui mempunyai PTO Power sebesar 85 kW. Berdasar Gambar berikut.:
a. Berapa AXLE Power?
b. Bila digunakan pada permukaan “tilled soil atau MED” berapa DB-Power maximal
yang tersedia untuk menghela beban?
c. Berapa daya hilang untuk mengatasi RR atau slip yang terjadi? (Note: Daya hilang dari
AXLE ke DRAWBAR)
d. Berapa kira kira daya yang terukur di GROSS dan NET FLYWHEEL?

Penyelesaian:

Diketahui PTOP = 85 kW
a) Dari gambar dari PTO ke Axle sebesar 0,96, atau PAxle = 0,96 PTOP
PAxle = 0,96 x 85 kW = 81,6 kW
b) Dari Axle ke Drawbar dengan kondisi pada tanah “tilled soil atau MED”, untuk traktor
jenis “two wheel dirve 2WD”terdapat angka 0,70 atau
PDB = 0,70 Paxle =0,70 x 81,6 kW = 57,12 kW
c) Daya hilang untuk mengatasi hambatan guiling MR dan slip:
P hilang = (1.0 – 0,70) x Paxle = 0,3 x 81,6 kW =24,48 kW
d) Dari gambar dari Gross Power ke Axle sebesar 0,77 – 0,80 atau rata rata 0,78 atau
Paxle = 0,79 Pgross atau Pgross = Paxle/0,79 =81,6 kW/0,79 = 103,29 kW
Dari gambar daya/power Gross ke Flya Wheel sebesar 0,92
Pfly = 0,92 Pgross = 0,92 x 103,29 kW = 95,03 kW

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 52


Contoh Soal: 14
Traktor diketahui mempunyai PTO Power sebesar 92 kW. Berdasar Table 1
terlampir bila digunakan pada permukaan “firmed soil” berapa DB-Power maximal
yang tersedia? Berapa daya hilang untuk menggatasi RR atau slip yang terjadi?
Berapa daya tersedia untuk menghela beban?

Penyelesaian:
Tabel 1 Distribusi PTO-Power sampai ke DB-Power (dalam %)

Diketahui power dari PTO atau PTOP = 92 kW


Dari tabel DBP tersedia maximal :
DBP max=0,68 x PTO = 0,68 x 92 kW = 62,56 kW
Pada permukaan “firm soil” daya hilang untuk mengatasi MR dan slip:
P loss = 0,055 x PTOP = 0,055 x 92 kW = 5,06 kW
Daya hela tersedia pada drawbar pada tanah “firmsoil
DBP = 0,625 x PTOP = 0,625 x 92 kW = 57,5 kW

Handout Pengoperasian Traktor dan Mesin Pertanian 53

Anda mungkin juga menyukai