Anda di halaman 1dari 5

LEARNING JOURNAL

A. Pokok Pikiran:
Gaya dorong & gaya hambatan
Pada kendaraan pasti mempunyai gaya dorong untuk menggerakan maju ataupun
mundur dan itu melawan gaya hambat pada kendaraan. Gaya dorong pada suatu kendaraan
terdapat pada roda kendaraan tersebut jika kendaraan tidak mempunyai roda maka kendaraan
tidak dapat maju atau mundur. Gaya dorong ini terjadi karena adanya torsi dari mesin menuju
roda yang tersalur melalui kopling, transmisi, gigi difersnsial,dan poros penggerak.

Keterangan :

Gaya total mesin (Fe) yang bekerja pada roda penggerak merupakan transmisi dari torsi
mesin (Me)oleh transmisi, gardan dan roda yang bergerak. Untuk mobil RWD ( rear wheel
drive )
Fe = Ff+ Fr.
 Perbadingan pada mesin yang menggunakan gardan yaitu :

 Torsi yang keluar dari transmisi :

 Torsi pada poros Mtr di salurkan melalui gardan

 Gaya dorong pada penggerak dengan memeperhatikan efisiensi pada proses transimi
dirumuskan sebagai berikut:

1. Hambatan angin
Hambatan angin disebut gaya hambatan atau hambatan yang diciptakan oleh
udara. Besarnya nilai drag untuk suatu kendaraan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :

Ra = 1 x ρ x Cd x Af x Va
2

Dimana,
Ra = hambatan aerodinamika (N) ρ = massa jenis udara (kg/m³)
Cd = coefficient drag
Af = luas frontal kendaraan (m²)
Va = kecepatan relatif angina terhadap kendaraan (m/s)

Koefisien drag mesin tawon adalah 0,609 dan area frontal mesin dihitung 2,937
m² menggunakan perangkat lunak CAD.
2. Resistensi bergulir Rolling resistance, juga dikenal sebagai rolling resistance, adalah
resistensi yang disebabkan oleh gesekan antara ban dan jalan. Untuk mencari nilai
tahanan guling terlebih dahulu harus ditentukan koefisien tahanan guling (fr). Nilai fr
dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut:
fr = fo + fs ( 𝑉𝑘 ) 2.5
100

Dimana,
fr = koefisien hambat rolling
fo dan fs = koefisien grafik tekanan ban
Vk = kecepatan kendaraan (km/h)
3. Ketahanan kemiringan Gaya hambat yang diciptakan oleh sudut kemiringan
kendaraan telah bergerak meningkatkan beban pada kendaraan karena gravitasi
yang dihasilkan. Besarnya gradien drag dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
Hambatan tanjakan (Rg) = W sin θ

Dimana,
W = berat mobil
θ = sudut tanjak
Kemampuan tanjakan merupakan acuan dari unit yang mengangkat kendaraan,
dan jika kendaraan didesain dengan kemampuan tanjakan 30%, maka dapat
diratakan untuk tanjakan 30% jika kendaraan tidak dapat menaikinya. Kendaraan
tidak memenuhi standar kelas yang dipersyaratkan. Gradien Kemiringan (G) dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
G = tan θ = 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
Setelah mempertimbangkan ketiga gaya resistif yang bekerja pada kendaraan,
hambatan total kendaraan dapat dirumuskan dengan menggunakan Persamaan 5:
Fr = Ra + Rr + Rg
B. Perhitungan gaya dorong kendaraan Gaya traksi adalah gaya yang bekerja
dalam arah yang berlawanan dengan arah gerakan tahanan kendaraan. Daya
dorong ini dihasilkan oleh tenaga yang dihasilkan oleh mesin kendaraan (mesin),
yang ditransmisikan melalui sistem transmisi dan ditransmisikan oleh roda.
Persamaan 6 di bawah ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah gaya dorong
yang dapat dihasilkan kendaraan.

Ft = 𝑖𝑡 .𝑖𝑔 .𝑀𝑒 ηt
𝑟
Dimana,
it = perbandingan rasio pada gigi transmisi
ig = perbandingan rasio pada gardan
Me = torsi keluaran mesin (N.m)
r = jari-jari roda kendaraan (m)
ηt = efisiensi transmisi pada tiap tingkatan gigi (%)

C. Kinerja traksi Untuk mengetahui karakteristik transmisi kendaraan, dibuat


grafik kecepatan traksi pada setiap level transmisi. Grafik menunjukkan tahanan
gelinding (Rr), tahanan udara (Ra), tahanan panjat (Rg), gaya dorong bersih (Fn),
dan gaya dorong maksimum (Ft). Daya dorong bersih (Fn) adalah gaya dorong
total dikurangi hambatan gelinding dan hambatan udara dan dirumuskan sebagai:
Fn = Ft – Ra – Rr
D. Hitung percepatan kendaraan Untuk mencari percepatan untuk setiap tingkat
transmisi (k), kita dapat merumuskannya sebagai:
Dimana,
a(k) = ( 𝐹𝑡 −𝑅𝑟 −𝑅𝑎 )
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ
B. Penerapan:
Sebuah mesin pembakaran internal silinder tunggal menggunakan mekanisme engkol
peluncur seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Untuk menggunakan mekanisme ini
dalam mesin pembakaran internal, ekspansi produk pembakaran bahan bakar dan oksigen
mendorong piston atau piston dan mengikuti batang penghubung. Ini ideal untuk memutar
poros engkol dan memastikan rotasi konstan dengan roda gila (roda gila).

Anda mungkin juga menyukai