Anda di halaman 1dari 10

TEMPLATE JURNAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perspektif Guru Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar


Teacher's Perspective In The Implementation Of “Merdeka Belajar”
Curriculum
Rezky Juniarsih Nur, Achmad Hufad, Eko Sulistiono, M. Yunasri Ridhoh
Program studi pascasarjana pendidikan sosiologi, Universitas Pendidikan Indonesia
Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Pendidikan Indonesia
Pakar Ilmu Anak dan Keluarga, Universitas Pendidikan Indonesia
Program studi pascasarjana pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung - Indonesia
Rezky_juniarsih@yahoo.com

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Abstract: Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah
Vol. Nomor mengubah total gaya hidup masyarakat dalam hal bekerja,
bermasyarakat, bermain, dan belajar. Guru dan peserta didik perlu
ISSN-p: 2460-8300 dibekali dengan keterampilan belajar mengajar abad 21. Sejalan
dengan pendidikan abad 21 Mendikbud Nadiem Makarim mengubah
ISSN-e: 2528-4339
kurikulum 2013 menjadi kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus
Merdeka) pada tahun 2019. Penelitian ini dilakukan sebagai bahan
Naskah diterima: evaluasi dari proses implementasi kurikulum merdeka. Metode
Naskah disetujui:
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif
Terbit:
deskriptif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara pencatatan
dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan
menggunakan perhitungan statistik. Sampel penelitian sebanyak 87
guru yang telah mengisi google formular yang telah tersebar di
beberapa pulau yang ada di Indonesia. Tehnik pengumpulan data
dilakukan melalui penyebaran google formulir melalui email, dan
whatsapp. Instrumen penelitian yang digunakan berupa Angket.
Angket dalam penelitian ini merupakan angket tertutup yang telah
disertai dengan jawaban, sehingga responden hanya perlu memilih
jawaban yang telah tersedia.Berdasarkan penelitian yang dilakukan
melaui google formulir yang disi sebanyak 87 orang guru yang berasal
dari berbagi pulau dan daerah yang ada di Indonesia dapat diketahui
bahwa kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum yang terbaik dan
memudahkan guru dalam mengajar sebagai mana kurikulum merdeka
belajar memberikan kemerdakaan bagi guru dalam menjalankan
proses belajar mengajar dikelas.

Keywords: Kurikulum, merdeka belajar, Pendidikan.

Abstrak: Advances in information and communication technology


have completely changed people's lifestyles in terms of working,
socializing, playing and learning. Teachers and students need to be
equipped with 21st century teaching and learning skills. In line with
21st century education, Minister of Education and Culture Nadiem
Makarim changed the 2013 curriculum to the MBKM (Merdeka
Learning Kampus Merdeka) curriculum in 2019. This research was
conducted as an evaluation material for the process of implementing
the independent curriculum. The research method used is descriptive
quantitative research method. The quantitative approach is carried
out by recording and analyzing research data exactly using statistical
calculations. The research sample consisted of 87 teachers who had
filled out the google formula which had been spread across several
islands in Indonesia. Data collection techniques are carried out
through the distribution of Google forms via email and WhatsApp. The
research instrument used was a questionnaire. The questionnaire in
this study is a closed questionnaire that has been accompanied by
answers, so that respondents only need to choose the answers that

are already available. the independent learning curriculum is the best


curriculum and makes it easier for teachers to teach as the
independent learning curriculum provides independence for teachers
in carrying out the teaching and learning process in class.

Kata kunci: Curriculum, independent learning, Education.

Pendahuluan tradisional bisa dipahami sebagai pola pembelajaran


Kemajuan teknologi informasi dan dimana guru banyak memberikan ceramah
komunikasi telah mengubah total gaya hidup sedangkan siswa lebih banyak mendengar,
masyarakat dalam hal bekerja, bermasyarakat, mencatat dan menghafal. Satu hal lain yang penting
bermain, dan belajar. Pada abad ke-21, kemajuan yaitu guru akan menjadi contoh pembelajar (learner
teknologi telah muncul dalam berbagai aspek model).
kehidupan, termasuk pendidikan. Guru dan peserta Sejalan dengan pendidikan abad 21
didik perlu dibekali dengan keterampilan belajar Mendikbud Nadiem Makarim mengubah kurikulum
mengajar abad 21. Siswa dan guru harus 2013 menjadi kurikulum MBKM (Merdeka Belajar
menghadapi banyak tantangan dan peluang untuk Kampus Merdeka) pada tahun 2019. Kurikulum
bertahan hidup di era pengetahuan era informasi adalah jantung pendidikan. Pendapat ini
ini. Pendidikan nasional abad 21 adalah menunjukkan betapa pentingnya keberadaan
mewujudkan cita-cita nasional yaitu bangsa kurikulum dalam ranah pendidikan nasional, karena
Indonesia yang sejahtera dan bahagia melalui kurikulum sangat mewarnai konstruksi dan wajah
pembentukan masyarakat yang terdiri dari orang- pendidikan suatu masyarakat (Hidayat, 2011).
orang berpangkat tinggi dengan tetap Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
mempertahankan status yang terhormat dan setara pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
dengan negara-negara lain di dunia. - Individu yang pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
berbakat, mandiri yang mau dan mampu pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan nasional untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Program
pada abad ke-21 bertujuan untuk mewujudkan cita- Kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
cita bangsa, yaitu masyarakat Indonesia yang (KMB-KM) merupakan bagian dari upaya
sejahtera dan bahagia yang berpijak pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang
kedudukan yang setara dengan negara-negara lain bertujuan mendorong mahasiswa agar bisa
di dunia internasional. kemampuan untuk menguasai beragam kompetensi sebagaimana
mewujudkan cita-cita bangsa melalui pembentukan tertuang dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020
masyarakat yang tersusun. tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Abad ke-21 memiliki empat karakteristik (Susetyo, 2020).
yang mempengaruhi kehidupan dan peradaban Menurut Munandar kurikulum adalah peta
manusia. kecepatan lebih cepat. Kedua, peran ilmu yang dapat dijadikan sebagai kompas dalam proses
pengetahuan dan teknologi sangat sentral, yang belajar mengajar, bagaimanapun cara pendidik
secara langsung mempengaruhi tidak hanya mengajar, namun tidak menutup kemungkinan
kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi juga nilai- bahwa kurikulum merupakan langkah konkrit dalam
nilai seni, moral, dan agama. Ketiga, perjuangan membentuk karakter dan sikap. siswa [1].
hidup dan persaingan antar bangsa tidak terbatas Kurikulum sebagai seperangkat atau sistem rencana
pada bidang ekonomi, tetapi meluas ke berbagai dan pengaturan mengenai bahan pelajaran yang
bidang, termasuk bidang budaya dan ideologi. dapat dijadikan pedoman dalam kegiatan belajar
Keempat, bukan tidak mungkin dampak teknologi mengajar. Oleh karena itu, semua pihak yang
akan segera menghapuskan nilai-nilai moral dan terlibat dan terkait langsung dengan fungsi
agama serta melahirkan sistem nilai yang berbeda kurikulum harus memahaminya. Pihak-pihak seperti
dengan yang selama ini dikenal. Selain peran siswa atau siswa yang menjalankan kurikulum,
sentral iptek, perkembangan industri berbasis iptek orang tua siswa, guru atau pendidik, serta
terus berkembang pesat, sekaligus menghadapi pemerintah melalui sekolah dan dinas pendidikan
tantangan persaingan global yang didorong oleh harus memahami kurikulum yang sedang
pendidikan berkualitas. dilaksanakan (Yulianto, 2022)
Untuk mengembangkan pembelajaran abad Perubahan kurikulum tidak terjadi di
21, guru harus memulai satu langkah perubahan Indonesia saja, melainkan di beberapa negara besar
yaitu merubah pola pembelajaran tradisional yang juga melakukan perubahan dan pengembangan
berpusat pada guru menjadi pola pembelajaran kurikulum. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak
yang berpusat pada siswa. Pola pembelajaran yang yurisdiksi telah mengubah pembuatan kurikulum
mereka dari proses berkala menjadi proses yang Dasar 1945 tersebut. Pemerintah Indonesia
kurang lebih berkelanjutan. Selain itu, banyak sebenarnya selalu memberikan perhatian lebih
yurisdiksi yang tidak pernah menggunakan (atau terhadap sektor pendidikan. Ini dibuktikan dengan
telah meninggalkan) instrumen kurikulum berbasis telah ditetapkan beberapa kebijakan pemerintah di
negara mulai (kembali) memperkenalkan dokumen sektor pendidikan, mulai dari program wajib
kurikulum formal untuk mengatur pekerjaan belajar, beasiswa kepada masyarakat kurang
sekolah mereka. Inggris adalah yang pertama, dan mampu dan program-program yang mengupayakan
paling dramatis, dari kasus-kasus ini dengan peningkatan kualitas pendidikan, serta
penerapan Kurikulum Nasional pada tahun 1991. menganggarkan 20 persen APBN untuk sektor
Empat puluh tiga negara bagian AS (dari 50) telah pendidikan. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan
mengadopsi yang disponsori federalStandar Negara besar adalah kemana arah pendidikan Indonesia
Inti Umumuntuk seni bahasa Inggris dan saat ini, dan kenapa kemudian pendidikan di
matematika sebagai dasar untuk babak baru Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara -
pengembangan kurikulum intensif berbasis negara negara di dunia (Mustagfiroh, 2020).
bagian (Westbury et al., 2016). Peran kurikulum dalam kemajuan
Kecenderungan global untuk menekankan pendidikan, baik di Indonesia maupun di dunia,
keterampilan dan pengaturan keluaran telah sangatlah penting. Tentunya, kurikulum di setiap
mensyaratkan transformasi konsep dasar dalam negara berbeda-beda berdasarkan tujuan
kurikulum di seluruh dunia, mulai dari pengajaran, pendidikan masing-masing. Kurikulum dapat
pengetahuan, dan Pendidikan kurikulum baru' digunakan untuk menentukan bagaimana tujuan
bukanlah proses linier yang semakin homogenisasi pendidikan dilaksanakan. Arah pembelajaran yang
tetapi berkembang ke arah yang mengejutkan. akan diizinkan di sekolah akan diketahui dalam
Perpaduan upaya eksternalisasi ke 'luar' (misalnya batas-batas lembaga. Kurikulum hukum harus ada
kebijakan-pinjaman) dan sejarah masa lalu di setiap lingkungan pendidikan karena alasan ini.
(misalnya sebagai 'retrotopia') menghasilkan Telah terjadi beberapa kali perubahan kurikulum di
munculnya bentukbentuk pendidikan baru yang Indonesia. Terkait dengan sistem pendidikan di
kreatif, memungkinkan sistem untuk melanjutkan Indonesia, kebijakan baru dikeluarkan oleh
otopoiesisnya sendiri. Pembuatan kurikulum di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
berbagai negara dan bangsa dengan kemungkinan Teknologi (Kemendikbudristek). Kurikulum adalah
lokalnya akan terlihat semakin beradaptasi dengan nama yang diberikan untuk aturan baru yang
proses (teleologis) standardisasi global, yang mengatur proses belajar mengajar. Oleh karena itu,
didorong oleh kekuatan organisasi transnasional. untuk mengatasi hal tersebut, Menteri Pendidikan,
Dalam gambaran ini, munculnya pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
berbasis hasil, tampak nyata dan tidak dapat (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim
dihindari, didukung oleh system pengukuran meluncurkan Merdeka Belajar. Kurikulum MBKM
berskala besar seperti PISA (Hilt & Riese, 2022). terdiri dari dua konsep yaitu “Merdeka Belajar” dan
Seperti undang-undang, kurikulum, di satu “Kampus Merdeka”. Kebebasan untuk belajar berarti
sisi, merupakan norma yang mengikat yang perlu kebebasan berpikir dan kebebasan untuk
diikuti, tetapi di sisi lain terus diperebutkan dan berinovasi. Kampus mandiri, di sisi lain, merupakan
menjadi bahan diskusi. Kontestasi antara norma kelanjutan dari program studi mandiri untuk
aktual (faktisitas) dan dasar moral dan etis dari pendidikan tinggi.
norma (validitas), sebagaimana Merdeka Belajar adalah program
dikonseptualisasikan dalam teori wacana hukum kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan
Habermas, terwujud dalam diskusi tentang isi dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud
tujuan kurikulum (Säily et al., 2021) Kurikulum RI) yang dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem
sangat penting dalam dunia pendidikan bukan Anwar Makarim. Nadiem membuat kebijakan
hanya di Indonesia tetapi di berbagai negara dunia merdeka belajar bukan tanpa alasan.
juga sangat memperhatikan kurikulum, Dengan Pasalnya, penelitian Programme for International
bantuan kurikulum dapat mengetahui di mana Student Assesment (PISA) tahun 2019
tujuan pelatihan dilaksanakan. Singkatnya, sebagai menunjukkan hasil penilaian pada peserta didik
bagian dari sekolah, dapat mengetahui arah mana Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari
yang akan Anda dapatkan di sekolah ini. Oleh bawah; untuk bidang matematika dan literasi,
karena itu, kurikulum hukum wajib ada di setiap Indonesia menduduki posisi ke- 74 dari 79
lembaga pendidikan. Negara. Menyikapi hal itu, Nadiem pun
Pemerintah terus melakukan perbaikan membuat gebrakan penilaian dalam kemampuan
dengan cara melakukan perubahan kebijakan - minimum, meliputi literasi, numerasi, dan survei
kebijakan di sektor pendidikan untuk menjadikan karakter (Mustagfiroh, 2020). Transformasi
pendidikan di Indnesia semakin baik serta pendidikan dengan kebijakan pembelajaran mandiri
menunaikan beban moral pemerintahan yang merupakan langkah menuju pencapaian bakat
termaktub dalam pembukaan Undang-Undang unggul Indonesia dengan profil siswa Pancasila.
Menurut Forum Ekonomi Dunia 2016, siswa abad maka ia menjadi merdeka, dalam arti bebas bisa
ke-21 diharapkan memiliki 16 keterampilan. Ke-16 melakukan apapun sesuai dengan pilihannya
keterampilan ini secara luas dikelompokkan menjadi sendiri, dalam hal berpikir, berkreasi, dan
tiga kategori: Literasi, Kompetensi, dan Karakter. berinovasi. Gagasan Freire tentang konsep
Selain itu, untuk menghadapi perubahan sosbud, Pendidikan yang membebaskan relevan dengan
dunia kerja, dunia usaha, dan kemajuan teknologi konsep merdeka belajar yang digagas oleh
yang begitu pesat, mahasiswa harus dipersiapkan Mendikbud dan Dikti Nadiem Makariem. Konsep
untuk dapat mengikuti perubahan ini. Oleh sebab tersebut menjelaskan bahwa Pendidikan atau
itu, setiap instansi pendidikan harus kegiatan belajar mengajar tidak berjalan satu arah,
mempersiapkan literasi bari dan oritentasi yaitu tidak hanya penyampaian materi oleh
terbimbing dalam bidang pendidikan. pengajar kepada murid/siswa akan tetapi
Merdeka belajar membebaskan guru untuk siswa/murid diberikan kebebasan untuk berdiskusi
menyusun pembelajaran yang menekankan pada (Wulandari & Fauziati, 2022).
materi esensial dengan mempertimbangkan Kurikulum Merdeka, terdapat tiga pilihan
karakteristik sehingga capaian pembelajaran akan keputusan yang dapat diambil satuan pendidikan
tercapai lebih bermakna, menyenangkan, dan terhadap implementasi yang diterapkan dalam
mendalam. Kegiatan projek yang disusun sesuai kurikulum merdeka belajar pada tahun ajaran
dengan fasenya dan relevan dengan keadaan 2022/2023. Pertama, penerapan sebagian prinsip
lingkungan membantu siswa mengembangkan Kurikulum Merdeka tanpa menghapus total yang
karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila lama. Kedua, yaitu penerapan Kurikulum Merdeka
dalam dirinya. Dalam mendesain pengembangan dengan penggunaan media ajar yang sudah
kurikulum di sekolah, kepala sekolah perlu disiapkan. Ketiga, yakni penerapan kurikulum
mempertimbangkan karakteristik siswa, potensi merdeka dengan pengembangan mandiri beragam
sekolah dan potensi daerah (Rahmadayanti & perangkat ajar. Kurikulum Merdeka memiliki
Hartoyo, 2022). Merdeka belajar adalah kebebasan beberapa keunggulan. Beberapa keunggulan
tanpa penindasan dan eksploitasi dalam tersebut yakni kurikulum lebih sederhana dan
memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman mendalam. Pada Kurikulum Merdeka, pembelajaran
yang berdampak kepada perubahan tingkah laku menitikberatkan pada pengetahuan yang esensial
untuk membentuk kepribadian seutuhnya. Merdeka dan pengembangan kemampuan peserta didik
belajar perlu diilhami menjadi semangat dan sesuai dengan fasenya. Pembelajaran yang lebih
dimaknai pada kebijakan pendidikan untuk dalam, bemakna, tidak tergesa-gesa dan
memperbaiki kualitasnya. Selain itu, hakikat dari menyenangkan. Keunggulan kedua adalah lebih
merdeka belajar perlu diketahui oleh pemerintah merdeka. Seperti pada tingkat SMA tidak ada lagi
dan masyarakat Indonesia. Hakikat merdeka belajar program peminatan, peserta didik menentukan
dapat digali dari konsep pendidikan yang diinginkan mata pelajaran yang diminati, sesuai bakat dan
oleh bangsa Indonesia (Pangestu & Rochmat, aspirasinya. Untuk guru dalam kegiatan mengajar
2021). dapat melaksanakan pengajaran sesuai penilaian
Implementasi Kurikulum Merdeka, terhadap jenjang capaian dan perkembangan
Indonesia diharapkan dapat mampu menghasilkan peserta didik (Arisanti, 2022).
Sumber Daya Manusia unggul dalam berbagai Kemendikbudristek mulai melakukan
bidang di masa depan. Dengan memberikan sosialisasi ketersediaan buku-buku Kurikulum
kebebasan kepada siswa untuk dapat memilih Merdeka melalui Surat Edaran tentang Pengadaan
materi yang mereka inginkan. Menurut Kementrian Buku Kurikulum Merdeka yang diterbitkan oleh
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
(Kemendikbudristek), kurikulum merdeka Menengah Kemendikbudristek. Dalam Surat Edaran
merupakan kebebasaan yang luas kepada peserta Nomor 2802/C/LK.00.03/2022 tertanggal 7 April
didik dalam suatu materi pembelajaran. Dengan 2022 yang ditujukan kepada Kepala Dinas
menyiapkan siswa menjadi Sumber Daya Manusia Pendidikan provinsi dan Kepala Dinas Pendidikan
unggul dan kompeten dapat lebih leluasa dalam kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dijelaskan
memilih metode dan perangkat ajar dalam proses bahwa pengadaan buku-buku teks Kurikulum
pembelajaran. Untuk mendukung Implementasi Merdeka di sekolah pelaksana dilakukan melalui
Kurikulum Merdeka, Dengan penerapan Kurikulum mekanisme Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah
Merdeka adanya sekolah atau guru yang belum (SIPLah) dengan memesan pada penyedia yang
dapat familiar, dengan itu satuan pendidikan dapat sudah ditetapkan. Proses pemesanan untuk sekolah
menyesuaikan dengan kemampuan sekolah mulai dilakukan hingga bulan April lalu, sedangkan yang
dari tenaga kependidikan sampai murid-murid. bukan pelaksana program sekolah penggerak
Freire berpendapat bahwa pendidikan hingga bulan Mei (Arifa, 2022)
berpusat pada hakikat manusia dan pembebasan Hingga tanggal 8 Mei 2022, sebanyak
sebagai proses humanisasi. Menurut Freire, konsep 143.265 satuan Pendidikan di bawah
dasar manusia adalah penguasa atas dirinya sendiri, Kemendikbudristek dan Kementerian Agama telah
mendaftar untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran.
secara mandiri. Secara bertahap, untuk tahap 1 Evaluasi ini menjadi acuan Kemendikburistek dalam
sudah diterbitkan surat keputusan bagi satuan mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan
pendidikan untuk melakukan IKM. Untuk kategori pembelajaran.
mandiri belajar terdapat 35.334 satuan pendidikan,
kategori mandiri berubah sebanyak 59.429 satuan Rumusan Masalah
pendidikan, dan kategori mandiri berbagi sebanyak 1. Bagaimana pemahaman guru dalam
3.607 satuan Pendidikan. kemdikbud.go.id, 15 Implemetasi Kurikulum merdeka belajar ?
November 2022). 2. Apa saja Kendala yang dihadapi guru dalam
menjalankan kurikulum merdeka belajar?
3. Bagaimana pengalaman dan kemampuan
guru dalam menjalankan Kurikulum
Merdeka Belajar?

Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian kuantitatif deskriptif. Pendekatan
kuantitatif dilakukan dengan cara pencatatan dan
penganalisaan data hasil penelitian secara eksak
dengan menggunakan perhitungan statistik. Tujuan
utama analisis tersebut adalah untuk memberikan
gambaran ilustrasi dan/atau ringkasan yang dapat
Gambar 1. Lokasi Implementasi Kurikulum merdeka membantu pembaca memahami penelitian
di Indonesia Implemetasi Program Kurikulum Merdeka
Sumber: (kemendikbud, 2022. dalam Perspektif Guru berbasis google
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/) formulir. Penelitian ini merupakan penelitian survei
yang dilakukan melalui google formular untuk
Namun, yang menjadi permasalahan saat ini mengetahui hasil implemetasi kurikulum merdeka
adalah Kurikulum Merdeka belum dilaksanakan belajar berdasarkan perspektif guru yang telah
secara serentak dan masif. Kemendikbudristek melaksanakan kurikulum tersebut, mengingat guru
sebelumnya menegaskan bahwa penerapan merupakan salah satu aspek yang paling penting
Kurikulum Merdeka (KM) tidak boleh dipaksakan. dalam proses implementasi kurikulum merdeka.
Penerapannya bergantung kepada kesiapan dan Sampel penelitian sebanyak 87 guru yang
kondisi masing-masing sekolah. Kurikulum Merdeka telah mengisi google formular yang telah tersebar di
sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan yang di beberapa pulau yang ada di Indonesia. Adapun
dalam proses pendataan merupakan satuan karekteristik sampel yang telah mengisi google
pendidikan yang siap melaksanakan Kurikulum formuli yaitu berstatus sebagai guru dan telah
Merdeka. menjalankan kurikulum merdeka belajar di sekolah
tempat guru mengajar. Adapun usia guru yang
Penelitian ini dilakukan sebagai bahan telah mengisi google formular tersebut dari 22
evaluasi dari proses implementasi kurikulum tahun – 51 tahun.
merdeka. Melalui evaluasikurikulum, diharapkan
penggagasan dan implementasi kurikulum
pendidikan pada masa-masa mendatang dapat
mewujudkan tujuan Pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yakni menghasilkan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab
(Musanna, 2012). Selain itu, Banyaknya sekolah Gambar 2. Jumlah respons berdasarkan usia
yang telah mengimplementasikan kurikulum Sumber : hasil pengisian google formulir
merdeka belajar sehingga penulis berinisiataif untuk
melakukan penelitian terkait “Implemetasi
Program Kurikulum Merdeka dalam Perspektif
Guru berbasis google formulir” mengingat
bahwa Tahun 2024 menjadi penentuan kebijakan
kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap
3. Kurikulum merdeka belajar berdasarkan
pengalaman pribadi

No. Indikator Penilaian Penilaian


setuju Biasa Tidak
saja setuju
1. Struktur Kurikulum
yang lebih Fleksibel
2. Memberi keluasan
bagi Guru
menggunakan
Perangkat ajar
yang sesuai
kebutuhan peserta
Gambar 3. Daftar Sekolah menerapkan Merdeka didik
Belajar 3. Tersedianya
Sumber : hasil pengisian google formulir Platform Merdeka
belajar yang
Menjadi Referensi
Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui dalam mengajar
penyebaran google formulir melalui email, dan 4. Meningkatkan
whatsapp. Instrumen penelitian yang digunakan Kreativitas Guru
berupa Angket. Angket dalam penelitian ini 5. Pembuatan
merupakan angket tertutup yang telah disertai Perangkat Ajar
dengan jawaban, sehingga responden hanya perlu yang lebih mudah
memilih jawaban yang telah Tehnik pengumpulan dan sederhana
data dilakukan melalui penyebaran google formulir Tabel 3. Kurikulum merdeka belajar berdasarkan
melalui email, dan whatsapp. Instrumen penelitian pengalaman pribadi
yang digunakan berupa Angket. Angket dalam
penelitian ini merupakan angket tertutup yang telah
disertai dengan jawaban, sehingga responden hanya Hasil dan Pemabahasan
perlu memilih jawaban yang telah tersedia. Pemahaman guru dalam Implemetasi Kurikulum
Adapun instrumennya adalah sebagai berikut: merdeka belajar.
Pendidikan adalah suatu pondasi dalam
1. Pemahaman guru terkait kurikulum Merdeka hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin.
Belajar Secara umum pendidikan adalah proses
pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta
Dalam konsep Sangat paham Belum bingun kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari satu
kurikulum paham paham generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran
merdeka, ini melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian.
apakah anda Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan
sebagai guru kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta
sudah keterampilan yang bermanfaat baik itu untuk diri
memahaminya. sendiri maupun masyarakat umum. Dapat
Tabel 1. Pemahaman guru terkait kurikulum disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses
Merdeka Belajar pembelajaran kepada individu atau peserta didik
agar dapat memiliki pemahaman terhadap sesuatu
2. Kemampuan guru dalam menggunakan platform dan membuatnya menjadi seorang manusia yang
kurikulum merdeka. kritis dalam berpikir. 
Salah satu tujuan utama dari pendidikan
Apakah anda telah ya Masih Tidak
adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan
menggunakan dan kesulitan tahu
individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini,
mampu
diharapkan mereka yang memiliki pendidikan
mengoperasionalkan
dengan baik dapat memiliki kreativitas,
platform kurikulum
pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi
merdeka.
pribadi yang lebih bertanggung jawab. Tujuan
Platform Merdeka Benar Bingung Tidak
pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah
Mengajar membuat sama
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
guru sangat terbantu sekali
mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu
Tabel 2. Kemampuan guru dalam menggunakan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
platform kurikulum merdeka
pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki
budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang
mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.
Dalam Pendidikan, Guru merupakan aspek
terpenting. Dalam kurikulum merdeka posisi guru
adalah penggerak merdeka belajar. Guru penggerak
merdeka belajar dituntut tidak hanya mampu
mengajar dan mengelola kegiatan kelas secara
efektif, tetapi juga membangun hubungan efektif
kepada peserta didik dan komunitas sekolah.  Guru
adalah orang yang memiliki tanggung jawab dan
tugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran,
melakukan pendampingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Dengan banyaknya tugas dan kegiatan
tersebut, guru harus menghadapi berbagai
perubahan dan perkembangan di bidang pendidikan
agar pekerjaannya tetap sesuai dengan kecepatan
yang diharapkan oleh otoritas pendidikan. Selain
itu, guru merupakan tokoh futuristik yang harus Gambar 4 dan 5. Pemahaman Guru dalam Merdeka
mampu memprediksi kebutuhan masa depan setiap Belajar
siswa yang ditemuinya. Sumber : hasil pengisian google formulir
Guru sebagai pengantar kurikulum' ke 'guru
sebagai pembuat kurikulum' dalam konteks Berdasarkan hasil survey kuisioner yang
kurikulum institusional. Penyusunan kurikulum telah di isi oleh 87 guru, dapat di ketahui sudah
bukan dalam arti bahwa guru memotong apa yang banyak guru-guru yang menjalankan kurikulum
terkandung dalam kurikulum institusional untuk merdeka yang paham akan kurikulum tersebut.
membuat ulang dan mengontekstualisasikan ulang Namun, masi ada juga beberapa guru yang tenyata
kurikulum' seperti disebutkan sebelumnya. Guru masi bingung dalam menjalankan kurikulum
dengan demikian bertindak sebagai 'perantara' merdeka dapat dilihat bahwa ada sekitar 25 guru
antara kurikulum institusional (nasional) dan yang masih bingung dan ada sebanyak 4 orang
kurikulum kelas (Deng, 2022). Merdeka Belajar juga guru yang belum paham.
memengaruhi guru agar lebih mandiri dan kreatif.
Ini adalah modal penting bagi pemerintah karena
tidak pernah memberikan penjelasan nyata kepada
guru tentang jenis paradigma pendidikan.
Pemerintah masih menggunakan logika untuk
memberikan perintah kepada guru sebagai
aparatus. Sementara itu, guru harus
menginterpretasikan perintah untuk menerapkan
Merdeka Belajar masih membutuhkan proses
adaptasi, jadi sekarang adalah fase transisi yang
sulit (Yuhastina et al., 2020).
Guru merupakan aktor utama dalam
menjalan kurikulum merdeka belajar disekolah
sehingga berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa
Gambar 6,7,8. Pengetahuan guru dalam
menjalankan Merdeka Belajar Gambar 10. Jumlah guru mengikuti sosialisasi
Sumber : hasil pengisian google formulir Sumber : hasil pengisian google formulir

Untuk meninjau alasan guru terkait ketidak


mampuannya dalam menjalankan kurikulum Berdasarkan hasil survey ada sebanyak 72
merdeka dapat dilihat dari penggunaan platrom orang yang telah mengikuti sosiaslisasi kurikulum
kurikulum merdeka yang telah disediakan oleh merdeka dan masih ada sebanayak 15 orang yang
kemendikbud. Namun dapat diketahui dari 87 guru belum mengikuti sosialisasi tetapi sudah
yang mengisi kuisioner terkait pengetahuan dalam menjalankan kurikulum merdeka. Sehingga
menjalankan platrom kurikulum merdeka ada sosialisasi terkait kurikulum merdek belajar masih
sebanayak 60 orang yang sudah paham, tetapi perlu dilaksanakan khususnya bagi sekolah-sekolah
masih ada sebanayak 20 orang yang tahu tetapi atau guru-guru yang belum mengikuti sosialisasi
masih kesulitan dalam menjalan, dan ada tersebut.
sebanayak 5 orang yang menjawab masih kesulitan
dan ada 2 orang yang menjawab tidak tahu
menjalankan.

Gambar 9. Platrom merdeka belajar


Sumber : hasil pengisian google formulir
Gambar 11. Jumlah respons ingin mengikuti
Namun, berdasarkan hasil survey adanya sosialisasi
Platfrom Kurikulum merdeka dapat membuat guru Sumber : hasil pengisian google formulir
terbantu dalam proses mengajar dapat dilihat
bahwa ada 53 orang yang mengatakan sangat
terbantu, ada 21 orang yang mengatakan biasa Pengalaman dan kemampuan guru dalam
saja, ada 10 orang yang menjawab bingung, dan menjalankan Kurikulum Merdeka Belajar Untuk
ada sebanyak 3 orang yang menjawab belum tahu mengetahui kemampuan dan pengalaman guru
sama sekali. dalam menjalankan kurikulum merdeka belajar
Kendala yang dihadapi guru dalam penulis membuat bebarapa indikator yaitu
menjalankan kurikulum merdeka belajar Adanya
beberapa guru yang masih bingung dalam
menjalankan kuikulum merdeka belajar, dan
menggunakan Platfrom kurikulum merdeka
dikarenakan belum meratanya sosiaslisai kurikulum
merdeka. Hal ini dapat di ketahu berdasarkan hasil
survey pada google form
yang memilih bahwa kurikulum merdeka belajar
dapat meningkatkan kreativitas guru dalam
mengajar, dan sebanyak 48 guru yang setuju
terkait Pembuatan Perangkat Ajar yang lebih mudah
dan sederhana.

Kesimpulan
Peranan kurikulum dalam menerapkan
strategi pembelajaran sangat membantu para
pendidik atau guru. Guru dan pendidik akan
menganggap kurikulum sangat membantu karena
menyediakan struktur untuk penyampaian materi
dan evaluasi kinerja siswa. Manual kerja untuk
pendidik atau guru juga dapat digunakan untuk
Gambar 2. Indikator Penilaian Implementasi menjelaskan tujuan kurikulum. Dengan bantuan
merdeka Belajar kurikulum, pendidik atau guru dapat menilai
Sumber : hasil pengisian google formulir seberapa baik siswa menyerap informasi dan
pengalaman yang telah mereka berikan.
Program kebijakan “Bebas Belajar”
diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar
Makariem. Tujuannya adalah mengembalikan
landasan hukum sistem pendidikan negara dengan
memberikan kebebasan kepada sekolah, pendidik,
No. Indikator Penilaian Penilaian dan siswa untuk bereksperimen dengan metode dan
setuju Biasa Tidak pendekatan pengajaran baru serta mengejar
saja setuju pembelajaran yang mandiri dan kreatif. Dalam
1. Struktur Kurikulum 57 25 5 rangka mewujudkan kualitas sumber daya manusia
yang lebih Fleksibel Indonesia, khususnya di era revolusi industri
2. Memberi keluasan 70 13 4 keempat, dicanangkan kebijakan program
bagi Guru “Kebebasan Belajar”. Empat poin kebijakan yang
menggunakan tercakup dalam program “Bebas Belajar” antara lain
Perangkat ajar Penilaian USBN Komprehensif, Ujian Nasional
yang sesuai diganti dengan penilaian penilaian, RPP diringkas,
kebutuhan peserta dan Penilaian USBN Komprehensif
didik Merdeka belajar mengedepankan
3. Tersedianya 68 16 3 pendidikan yang dilaksanakan dengan perencanaan,
Platform Merdeka pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan. Merdeka
belajar yang belajar perlu berwawasan futuristik untuk mengikuti
Menjadi Referensi perkembangan zaman dan melakukan inovasi-
dalam mengajar inovasi yang berlandaskan pribadi bangsa
4. Meningkatkan 74 11 2 Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Kreativitas Guru melaui google formulir yang disi sebanyak 87 orang
5. Pembuatan 48 25 14 guru yang berasal dari berbagi pulau dan daerah
Perangkat Ajar yang ada di Indonesia dapat diketahui bahwa
yang lebih mudah kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum yang
dan sederhana terbaik dan memudahkan guru dalam mengajar
Tabel 4. Indikator Penilaian Implementasi merdeka sebagai mana kurikulum merdeka belajar
Belajar memberikan kemerdakaan bagi guru dalam
menjalankan proses belajar mengajar dikelas.
Dari 87 orang guru ada sebanyak 57 guru Namun, ditengah implementasi kurikulum merdeka
yang mengatakan bahwa kurikulum merdeka belajar masih ada beberapa guru yang merasa
belajar yang memilih bahwa kurikulum merdeka kebingungan dan masih merasa sulit dalam
belajar lebih fleksibel, 70 orang guru yang menjalankan kurikulum tersebut. Oleh karena itu,
mengatakan bahwa kurikulum merdeka belajar Kurikulum merdeka belajar dapat berjalan dengan
memberikan kesempatan kepada guru untuk baik apabila meratanya sosialisasi merdeka belajar
menggunakan perangkat ajar sesuai dengan bagi para guru-guru yang menjalankan. Mengingat
kebutuhan peserta didik, 68 orang guru yang setuju bahwa guru merupakan salah satu aspek terpenting
terkait adanya platfrom merdeka belajar yang dalam menjalankan kurikulum merdeka belajar.
menjadi referensi guru dalam mengajar, 74 guru
PUSTAKA ACUAN

Arifa, F. N. (2022). IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Vol.
XIV, 25–30. http://puslit.dpr.go.id
Arisanti, D. A. K. (2022). Analisis Kurikulum Merdeka Dan Platform Merdeka Belajar Untuk Mewujudkan
Pendidikan Yang Berkualitas. Jurnal Penjaminan Mutu, 8(02), 243–250.
https://doi.org/10.25078/jpm.v8i02.1386
Deng, Z. (2022). Powerful knowledge, educational potential and knowledge-rich curriculum: pushing the
boundaries. Journal of Curriculum Studies, 54(5), 599–617.
https://doi.org/10.1080/00220272.2022.2089538
Hidayat, R. (2011). Perspektif Sosiologi tentang Kurikulum. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17(2), 178–
188. https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i2.16
Hilt, L., & Riese, H. (2022). Hybrid forms of education in Norway : a systems theoretical approach to
understanding curriculum change Hybrid forms of education in Norway : a systems theoretical. Journal
of Curriculum Studies, 54(2), 223–242. https://doi.org/10.1080/00220272.2021.1956596
Musanna, A. (2012). Quo Vadis Praksis Evaluasi Kurikulum: Studi Pendahuluan terhadap Ranah Kurikulum
yang Terlupakan*). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 18(1), 1–11.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v18i1.64
Mustagfiroh, S. (2020). Konsep “ Merdeka Belajar ” Perspektif Aliran Progresivisme di Perguruan Tinggi.
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 3(1), 141–147.
Pangestu, D. A., & Rochmat, S. (2021). Filosofi Merdeka Belajar Berdasarkan Perspektif Pendiri Bangsa.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 6(1), 78–92. https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1823
Rahmadayanti, D., & Hartoyo, A. (2022). Potret Kurikulum Merdeka, Wujud Merdeka Belajar di Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 7174–7187. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3431
Säily, L., Huttunen, R., Heikkinen, H. L. T., & Kiilakoski, T. (2021). Designing education democratically
through deliberative crowdsourcing : the case of the Finnish curriculum for basic education. Journal of
Curriculum Studies, 53(6), 841–856. https://doi.org/10.1080/00220272.2020.1857846
Susetyo, S. (2020). Permasalahan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia FKIP Universitas Bengkulu. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1(1),
29–43.
Westbury, I., Aspfors, J., Fries, A. V., Hansén, S. E., Ohlhaver, F., Rosenmund, M., & Sivesind, K. (2016).
Organizing curriculum change: an introduction*. Journal of Curriculum Studies, 48(6), 729–743.
https://doi.org/10.1080/00220272.2016.1186736
Wulandari, W., & Fauziati, E. (2022). Merdeka Belajar Dalam Perspektif Pendidikan Yang Membebaskan
Paulo Freire. Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(3), 1–23.
https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/6473
Yuhastina, Y., Parahita, B. N., Astutik, D., Ghufronudin, G., & Purwanto, D. (2020). Sociology Teachers’
Opportunities and Challenges in Facing “Merdeka Belajar” Curriculum in the Fourth Industrial
Revolution (Industry 4.0). Society, 8(2), 732–753. https://doi.org/10.33019/society.v8i2.234
Yulianto, H. (2022). An Implementation of Learning Assessment Model on The Curriculum of Merdeka
Belajar. 2(2), 22–34. https://doi.org/10.556442/taveij.v2i2

Anda mungkin juga menyukai