Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Abstract: Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah
Vol. Nomor mengubah total gaya hidup masyarakat dalam hal bekerja,
bermasyarakat, bermain, dan belajar. Guru dan peserta didik perlu
ISSN-p: 2460-8300 dibekali dengan keterampilan belajar mengajar abad 21. Sejalan
dengan pendidikan abad 21 Mendikbud Nadiem Makarim mengubah
ISSN-e: 2528-4339
kurikulum 2013 menjadi kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus
Merdeka) pada tahun 2019. Penelitian ini dilakukan sebagai bahan
Naskah diterima: evaluasi dari proses implementasi kurikulum merdeka. Metode
Naskah disetujui:
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif
Terbit:
deskriptif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara pencatatan
dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan
menggunakan perhitungan statistik. Sampel penelitian sebanyak 87
guru yang telah mengisi google formular yang telah tersebar di
beberapa pulau yang ada di Indonesia. Tehnik pengumpulan data
dilakukan melalui penyebaran google formulir melalui email, dan
whatsapp. Instrumen penelitian yang digunakan berupa Angket.
Angket dalam penelitian ini merupakan angket tertutup yang telah
disertai dengan jawaban, sehingga responden hanya perlu memilih
jawaban yang telah tersedia.Berdasarkan penelitian yang dilakukan
melaui google formulir yang disi sebanyak 87 orang guru yang berasal
dari berbagi pulau dan daerah yang ada di Indonesia dapat diketahui
bahwa kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum yang terbaik dan
memudahkan guru dalam mengajar sebagai mana kurikulum merdeka
belajar memberikan kemerdakaan bagi guru dalam menjalankan
proses belajar mengajar dikelas.
Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian kuantitatif deskriptif. Pendekatan
kuantitatif dilakukan dengan cara pencatatan dan
penganalisaan data hasil penelitian secara eksak
dengan menggunakan perhitungan statistik. Tujuan
utama analisis tersebut adalah untuk memberikan
gambaran ilustrasi dan/atau ringkasan yang dapat
Gambar 1. Lokasi Implementasi Kurikulum merdeka membantu pembaca memahami penelitian
di Indonesia Implemetasi Program Kurikulum Merdeka
Sumber: (kemendikbud, 2022. dalam Perspektif Guru berbasis google
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/) formulir. Penelitian ini merupakan penelitian survei
yang dilakukan melalui google formular untuk
Namun, yang menjadi permasalahan saat ini mengetahui hasil implemetasi kurikulum merdeka
adalah Kurikulum Merdeka belum dilaksanakan belajar berdasarkan perspektif guru yang telah
secara serentak dan masif. Kemendikbudristek melaksanakan kurikulum tersebut, mengingat guru
sebelumnya menegaskan bahwa penerapan merupakan salah satu aspek yang paling penting
Kurikulum Merdeka (KM) tidak boleh dipaksakan. dalam proses implementasi kurikulum merdeka.
Penerapannya bergantung kepada kesiapan dan Sampel penelitian sebanyak 87 guru yang
kondisi masing-masing sekolah. Kurikulum Merdeka telah mengisi google formular yang telah tersebar di
sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan yang di beberapa pulau yang ada di Indonesia. Adapun
dalam proses pendataan merupakan satuan karekteristik sampel yang telah mengisi google
pendidikan yang siap melaksanakan Kurikulum formuli yaitu berstatus sebagai guru dan telah
Merdeka. menjalankan kurikulum merdeka belajar di sekolah
tempat guru mengajar. Adapun usia guru yang
Penelitian ini dilakukan sebagai bahan telah mengisi google formular tersebut dari 22
evaluasi dari proses implementasi kurikulum tahun – 51 tahun.
merdeka. Melalui evaluasikurikulum, diharapkan
penggagasan dan implementasi kurikulum
pendidikan pada masa-masa mendatang dapat
mewujudkan tujuan Pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yakni menghasilkan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab
(Musanna, 2012). Selain itu, Banyaknya sekolah Gambar 2. Jumlah respons berdasarkan usia
yang telah mengimplementasikan kurikulum Sumber : hasil pengisian google formulir
merdeka belajar sehingga penulis berinisiataif untuk
melakukan penelitian terkait “Implemetasi
Program Kurikulum Merdeka dalam Perspektif
Guru berbasis google formulir” mengingat
bahwa Tahun 2024 menjadi penentuan kebijakan
kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap
3. Kurikulum merdeka belajar berdasarkan
pengalaman pribadi
Kesimpulan
Peranan kurikulum dalam menerapkan
strategi pembelajaran sangat membantu para
pendidik atau guru. Guru dan pendidik akan
menganggap kurikulum sangat membantu karena
menyediakan struktur untuk penyampaian materi
dan evaluasi kinerja siswa. Manual kerja untuk
pendidik atau guru juga dapat digunakan untuk
Gambar 2. Indikator Penilaian Implementasi menjelaskan tujuan kurikulum. Dengan bantuan
merdeka Belajar kurikulum, pendidik atau guru dapat menilai
Sumber : hasil pengisian google formulir seberapa baik siswa menyerap informasi dan
pengalaman yang telah mereka berikan.
Program kebijakan “Bebas Belajar”
diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar
Makariem. Tujuannya adalah mengembalikan
landasan hukum sistem pendidikan negara dengan
memberikan kebebasan kepada sekolah, pendidik,
No. Indikator Penilaian Penilaian dan siswa untuk bereksperimen dengan metode dan
setuju Biasa Tidak pendekatan pengajaran baru serta mengejar
saja setuju pembelajaran yang mandiri dan kreatif. Dalam
1. Struktur Kurikulum 57 25 5 rangka mewujudkan kualitas sumber daya manusia
yang lebih Fleksibel Indonesia, khususnya di era revolusi industri
2. Memberi keluasan 70 13 4 keempat, dicanangkan kebijakan program
bagi Guru “Kebebasan Belajar”. Empat poin kebijakan yang
menggunakan tercakup dalam program “Bebas Belajar” antara lain
Perangkat ajar Penilaian USBN Komprehensif, Ujian Nasional
yang sesuai diganti dengan penilaian penilaian, RPP diringkas,
kebutuhan peserta dan Penilaian USBN Komprehensif
didik Merdeka belajar mengedepankan
3. Tersedianya 68 16 3 pendidikan yang dilaksanakan dengan perencanaan,
Platform Merdeka pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan. Merdeka
belajar yang belajar perlu berwawasan futuristik untuk mengikuti
Menjadi Referensi perkembangan zaman dan melakukan inovasi-
dalam mengajar inovasi yang berlandaskan pribadi bangsa
4. Meningkatkan 74 11 2 Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Kreativitas Guru melaui google formulir yang disi sebanyak 87 orang
5. Pembuatan 48 25 14 guru yang berasal dari berbagi pulau dan daerah
Perangkat Ajar yang ada di Indonesia dapat diketahui bahwa
yang lebih mudah kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum yang
dan sederhana terbaik dan memudahkan guru dalam mengajar
Tabel 4. Indikator Penilaian Implementasi merdeka sebagai mana kurikulum merdeka belajar
Belajar memberikan kemerdakaan bagi guru dalam
menjalankan proses belajar mengajar dikelas.
Dari 87 orang guru ada sebanyak 57 guru Namun, ditengah implementasi kurikulum merdeka
yang mengatakan bahwa kurikulum merdeka belajar masih ada beberapa guru yang merasa
belajar yang memilih bahwa kurikulum merdeka kebingungan dan masih merasa sulit dalam
belajar lebih fleksibel, 70 orang guru yang menjalankan kurikulum tersebut. Oleh karena itu,
mengatakan bahwa kurikulum merdeka belajar Kurikulum merdeka belajar dapat berjalan dengan
memberikan kesempatan kepada guru untuk baik apabila meratanya sosialisasi merdeka belajar
menggunakan perangkat ajar sesuai dengan bagi para guru-guru yang menjalankan. Mengingat
kebutuhan peserta didik, 68 orang guru yang setuju bahwa guru merupakan salah satu aspek terpenting
terkait adanya platfrom merdeka belajar yang dalam menjalankan kurikulum merdeka belajar.
menjadi referensi guru dalam mengajar, 74 guru
PUSTAKA ACUAN
Arifa, F. N. (2022). IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Vol.
XIV, 25–30. http://puslit.dpr.go.id
Arisanti, D. A. K. (2022). Analisis Kurikulum Merdeka Dan Platform Merdeka Belajar Untuk Mewujudkan
Pendidikan Yang Berkualitas. Jurnal Penjaminan Mutu, 8(02), 243–250.
https://doi.org/10.25078/jpm.v8i02.1386
Deng, Z. (2022). Powerful knowledge, educational potential and knowledge-rich curriculum: pushing the
boundaries. Journal of Curriculum Studies, 54(5), 599–617.
https://doi.org/10.1080/00220272.2022.2089538
Hidayat, R. (2011). Perspektif Sosiologi tentang Kurikulum. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17(2), 178–
188. https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i2.16
Hilt, L., & Riese, H. (2022). Hybrid forms of education in Norway : a systems theoretical approach to
understanding curriculum change Hybrid forms of education in Norway : a systems theoretical. Journal
of Curriculum Studies, 54(2), 223–242. https://doi.org/10.1080/00220272.2021.1956596
Musanna, A. (2012). Quo Vadis Praksis Evaluasi Kurikulum: Studi Pendahuluan terhadap Ranah Kurikulum
yang Terlupakan*). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 18(1), 1–11.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v18i1.64
Mustagfiroh, S. (2020). Konsep “ Merdeka Belajar ” Perspektif Aliran Progresivisme di Perguruan Tinggi.
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 3(1), 141–147.
Pangestu, D. A., & Rochmat, S. (2021). Filosofi Merdeka Belajar Berdasarkan Perspektif Pendiri Bangsa.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 6(1), 78–92. https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1823
Rahmadayanti, D., & Hartoyo, A. (2022). Potret Kurikulum Merdeka, Wujud Merdeka Belajar di Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 7174–7187. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3431
Säily, L., Huttunen, R., Heikkinen, H. L. T., & Kiilakoski, T. (2021). Designing education democratically
through deliberative crowdsourcing : the case of the Finnish curriculum for basic education. Journal of
Curriculum Studies, 53(6), 841–856. https://doi.org/10.1080/00220272.2020.1857846
Susetyo, S. (2020). Permasalahan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia FKIP Universitas Bengkulu. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1(1),
29–43.
Westbury, I., Aspfors, J., Fries, A. V., Hansén, S. E., Ohlhaver, F., Rosenmund, M., & Sivesind, K. (2016).
Organizing curriculum change: an introduction*. Journal of Curriculum Studies, 48(6), 729–743.
https://doi.org/10.1080/00220272.2016.1186736
Wulandari, W., & Fauziati, E. (2022). Merdeka Belajar Dalam Perspektif Pendidikan Yang Membebaskan
Paulo Freire. Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(3), 1–23.
https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/6473
Yuhastina, Y., Parahita, B. N., Astutik, D., Ghufronudin, G., & Purwanto, D. (2020). Sociology Teachers’
Opportunities and Challenges in Facing “Merdeka Belajar” Curriculum in the Fourth Industrial
Revolution (Industry 4.0). Society, 8(2), 732–753. https://doi.org/10.33019/society.v8i2.234
Yulianto, H. (2022). An Implementation of Learning Assessment Model on The Curriculum of Merdeka
Belajar. 2(2), 22–34. https://doi.org/10.556442/taveij.v2i2