Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Satuan Cara Penyuluhan

Satuan Acara Penyuluhan adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan


diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan
Satuan Acara Penyuluhan terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian
dan tahap penutup. Satuan Acara Penyuluhan pedoman kerja dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan

Dasar Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan


Penyuluhan akan berhasil apabila direncanakan terlebih dahulu dengan cermat, teliti,
dan sistematis dari semua faktor- faktor yang terkait, yaitu :

1. Menetapkan tujuan.
2. Penentuan sasaran.
3. Menyusun materi / isi penyuluhan.
4. Memilih metoda yang tepat.
5. Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan.
6. Penentuan kriteria evaluasi.
7. Pelaksanaan penyuluhan.
8. Penilaian hasil penyuluhan.
9. Tindak lanjut dari penyuluhan.

Tahap Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan


Tahap kegiatan satuan acara penyuluhan terdiri atas tahap pendahuluan (introduction),
tahap penyajian (presentation), dan tahap penutup (test and follow up).

Berikut ini akan diuraikan secara singkat pengertian tahap tersebut.

1. Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki
penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara
singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi
tersebut dalam kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan
yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir
pertemuan.

Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar


memerhatikan secara sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini
biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu
penyuluhan.
2. Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu
pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.

a. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti


penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi
gerak.

b. Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
c. Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang
sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu
kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.

3. Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi 3
kegiatan, yaitu:

a. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta


penyuluhan. Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak
tertulis, tetapi diajukan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta
penyuluhan yang ditunjuk sebagai sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab
atau dikerjakan oleh semua peserta didik dan hal ini berarti akan menyita waktu
pengajaran.

b. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes


c. Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari
peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah
dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari wabah
penyakit yang menular di lingkungan masyarakat.

Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15%
dari waktu pengajaran.

Pengertian Media Promosi Kesehatan


Media pendidikan kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media
cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif
terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2005).

Kegunaan dan Manfaat Media Promosi Kesehatan

Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan


(AVA), alat-alat tersebut merupakan alat untuk memudahkan penyampaian dan
penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat (Fitriani, 2011).

Manfaat penggunaan media dalam promosi kesehatan:

 Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman


 Mencapai sasaran
 Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain
 Mempermudah penyampaian informasi
 Menimbulkan minat sasaran pendidikan

Jenis-Jenis Media

A. Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoadmojo, 2005)


 Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, buletin, dsb
 Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, plipchart, transparan slide, film, dst
B. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan (media) maka
dapat dibagi menjadi 3 (Fitriani, 2011), yakni:
1) Media Cetak
a. Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambargambar
dengan sedikit kata-kata. Kata- kata dalam poster harus jelas artinya, tepat
pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter.
Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak
dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman,
dan lain- lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun,
gambar atau photo. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak,
memberikan pesan singkat. Karena itu cara pembuatannya harus menarik,
sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang
baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang
yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak (Notoatmodjo, 2010).
b. Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat
yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana.
Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk
memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah, misalnya deskripsi
pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan
penecegahannya, dan lain- lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada
saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan
Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan
perbanyakan sederhana seperti di photo copy (Notoatmodjo, 2010).
c. Booklet, media cetak yang berbentuk buku kecil. Terutama digunakan untuk
topik dimana terdapat minat yang cukup tinggi terhadap suatu kelompok
sasaran. Ciri lain dari booklet adalah : Berisi informasi pokok tentang hal yang
dipelajari, Ekonomis dalam arti waktu dalam memperoleh informasi,
Memungkinkan seseorang mendapat informasi dengan caranya sendiri. Faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar dengan booklet ada beberapa hal
antara lain booklet itu sendiri, faktor-faktor atau kondisi lingkungan juga
kondisi individual penderita. Oleh karena itu dalam pemakaiannya perlu
mempertimbangkan kemampuan baca seseorang, Kondisi fisik maupun
psikologis penderita dan juga faktor lingkungan dimana penderita itu berada.
Di samping itu perlu pula diketahui kelemahan yang ada, oleh karena kadang
informasi dalam booklet tersebut telah kadaluwarsa. Dan pada suatu tujuan
instruksional tertentu booklet tidak tepat dipergunakan (Notoatmodjo, 2010).
d. Flipchart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya didalam setiap lembaran buku
berisi gambar peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang berisi pesan-
pesan dan informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut (Fitriani, 2011).
Lembaran balik akan memudahkan pekerjaan untuk menerangkan dan
memberikan informasi dengan gambar tahap demi tahap. Setiap tahapan
memiliki satu gambar yang bernomor setelah selesai menyelesaikan isi satu
nomor maka lembaran bergambar tersebut dibalikkan begitu sampai seterusnya
hingga akhir Sekumpulan lembaran balik merupakan suatu pelajaran atau
informasi yang lengkap sehingga akan dapat dipilih untuk segera digunakan
seperlunya. Kelebihan lembar balik adalah gambar yang jelas dan dapat dilihat
secara bersama-sama, menarik dan mudah dimengerti, (Sulaiman, 1985).
e. Rubrik adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu
masalah kesehatan atau hal yang berkaitan dengan kesehatan (Fitriani, 2011).
f. Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk
cetakan, yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk, layanan
program dan sebagainya. Brosur berisi pesan yang selalu tunggal, dibuat untuk
menginformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau mempengaruhi orang.
(Anynomous)
Kelebihan media cetak;

 Tahan lama
 Mencakup banyak orang
 Biaya tidak tinggi
 Tidak erlu listrik
 Dapat dibawa kemana-mana
 Dapat mengungkit rasa keindahan
Kelemahan media cetak:

 Media ini tidak dapat menstimulasi efek suara dan efek gerak
 Mudah terlipat
2) Media elektronik
a. Televisi yaitu media penyampaian pesan atau informasi melalui
media televisi dapat bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya
jawab yang berkaitan dengan masalah kesehatan, pidato, TV spot, qiuz
atau cerdas cermat dan sebagainya (Fitriani, 2011).
b. Radio yaitu penyampaian pesan atau informasi melalui berbagai
obrolan seperti tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot dan
sebagainya (Fitriani, 2011).
c. Film atau video yaitu merupakan media yang dapat menyajikan
pesan bersifat fakta maupun fiktif yang dapat bersifat informatif, edukatif
maupun instruksional (Fitriani, 2011). Film atau video menjadi alat
bantu belajar yang sangat baik, video dan film dapat mengatasi
kekurangan keterampilan dalam membaca dan penguasaan bahasa,
mengatasi keterbatasan pengelihatan, video dan film sangat baik untuk
menerangkan suatu proses dengan menggunakan pengulangan gerakan
secara lambat demi memperjelas uraian dan ilustrasi, memikat perhatian,
merangsang dan memotivasi kelompok sasaran, video dan film sangat
baik untuk menyajikan teori dan praktik, menghemat waktu untuk
melakukan penjelasan (Sadiman, 2006)
Kelebihan media elektronik:
 Sudah dikenal masyarakat
 Mengikutsertkan semua panca indera
 Lebih mudah dipahami
 Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
 Bertatap muka
 Penyajian dapat dikendalikan
 Jangkauan relative besar
Kekurangan media elektronik:

 Biaya lebih tinggi


 Sedikit rumit
 Perlu listrik
 Perlu keterampilan dalam pengoperasian
 Perlu alat canggih untuk produksi
 Peralatan selalu berkembang dan berubah
3) Media papan
Media luar ruang, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar
ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis,
misalnya: papan reklame, spanduk, pameran, banner, dan tv layar lebar.

Kelebihan media luar ruang diantaranya:

 Sebagai informasi umum dan hiburan


 Mengikutsertakan semua panca indera
 Lebih mudah dipahami
 Jangkauan relatif besar
Kekurangan media luar ruangan diantaranya:

 Biaya lebih tinggi


 Sedikit rumit
 Ada yang memerlukan listrik
 Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya

Metode atau Teknik Promosi Kesehatan


Metode atau teknik penyuluhan adalah sutau kombinasi antara cara-cara dan alat-alat bantu
atau media yang digunakan dalam setiap pelaksanaan promosi kesehatan. Menurut (Notoatmodjo,
2010), metode dan teknik promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Metode promosi kesehatan individual


Metode ini digunakan apabila antara promotor kesehatan dan sasaran atau kliennya dapat
berkomunikasi langsung, baik bertatap muka (face to face) maupun melalui sarana komunikasi
lainnnya, misalnya telepon.

2. Metode promosi kesehatan kelompok


Teknik dan metode promosi kesehatan kelompok ini digunakan untuk sasaran kelompok.
Sasaran kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk kelompok kecil, disebut kelompok kecil karena

terdiri dari 6-15 orang. Misalnya; diskusi kelompok, metode curahan pendapat (brain storming),

bola salju (snow ball), bermain peran (role play) dan metode permainan simulasi (simulation

game).

b. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk kelompok besar, disebut kelompok besar karena

terdiri dari 15 sampai dengan 50 orang. Misalnya; ceramah, seminar dan loka karya.

3. Metode promosi kesehatan massa


Metode dan teknik promosi kesehatan untuk massa yang sering digunakan adalah:

a. Ceramah umum (public speaking), misalnya di lapangan terbuka dan tempattempat umum

(public places).

b. Penggunaan media massa elektronik, seperti radio dan televisi.

c. Penggunaan media cetak, seperti koran, majalah dan buku.

d. Penggunaan media di luar ruang, misalnnya; billboard, spanduk dan umbulumbul.

Anda mungkin juga menyukai