Siti aisyah

150510210055

Tugas KBLI

1. Berdagang gelar akademik

Dari kasus tersebut dinyatakan bahwa adanya perdagangan gelar

dalam akademik. Kemudian salah satu Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi M. Nasir melakukan Razia terhadap
perguruan tinggi abal-abal yang sengaja menjual gelar akademik.
Tapi kemudian Razia itu tidak dilanjutkan karena kemungkinan salah
satu pejabat yang berasal dari perguruan tinggi tersebut juga telah
mendapat gelar melalui perdagangan itu. Hal itu tidak patut kita
contohi karena kita semua tahu bahwa mendapatkan gelar-gelar
tersebut tidaklah mudah dalam perkuliahan karena membutuhkan
proses 3 sampai 4 tahun. Sejak dekade akhir 90-an banyak
perguruan tinggi yang menawarkan program kuliah yang disebut
ekstensi yaitu kuliah di luar program regular, waktu kuliahnya fleksibel dan biaya kuliahnya
mahal. Syaratnya adalah adalah mahasiswa tersebut sudah atau pernah bekerja tapi
syarat itu mulai diperlonggarkan. Sedangkan eksekutif adalah program untuk
pascasarjana untuk orang-orang yang sibuk. Dalam program ini seseorang harus berhenti
dari tugas utamanya untuk fokus pada perkuliahan dengan kegiatan perkuliahan hanya
diakhir pekan saja. Kelas-kelas ini banyak diisi oleh para pejabat, pengusaha, artis dan
lain-lain. Gelar-gelar yang didapat sangat bagus tapi kadang ucapan dan tindakannya
tidak sesuai dengan intelektualitasnya.

Solusinya adalah kita harus mengambil langkah-langkah tegas dalam hal ini, karena ini
merupakan perilaku yang tidak baik. Kita harus tegas dan tidak mudah goyah dengan apa
yang ditawarkan pada kita. Kita sebagai penerus bangsa harus memiliki integritas yang
tinggi. Karena apa yang kita peroleh dengan instant, kita tidak akan mendapatkan hasil
yang baik karena kita tidak tahu proses-prosesnya dalam menghadapi bagaimana dunia
perkuliahan.
2. Jual beli dan mencontek jawaban UN masih marak

Dalam kasus ini masih maraknya jual beli jawaban saat

berlangsungnya Ujian Nasional, karena para orang tua ataupun siswa/i
nya yang ingin mendapatkan nilai yang sempurna untuk
memudahkannya untuk lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini tentu
mudah didapatkan jika ditawarkan uang yang nominalnya tinggi dari
para orang tua atau siswa/inya juga sendiri yang melakukannya.
Contoh nya dengan patungan dengan teman-temannya dan kemudian
bekerjasama dengan pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini,
membawa hp saat ujian berlangsung atau dengan membeli jawaban
tersebut atau ada juga para orang tua/guru yang mengetahui tapi
membiarkannya terjadi. Sungguh itu adalah hal tidak baik karena
kebiasan itu akan terus berlanjut sampai dewasa karena sering
mengandalkan hasil dari orang lain tanpa usaha sendiri.

Solusinya adalah kita harus menghindari perbuatan seperti itu. Contohnya Ketika teman
kita ingin meminta jawaban jangan diberikan, melaporkan jika ada yang membawah alat
elektronik saat ujian, melaporkan jika ada yang melakukan jual beli jawaban UN dan lain-
lain ke pihak yang berwenang agar bisa ditindak lanjuti. Kita juga harus memberikan
bimbingan atau arahan kepada siswa tersebut agar menghindari perilaku seperti itu.
3. Gelar Doktor Zuliansyah resmi dicabut

Dalam kasus ini kita dapat cermati, mengapa gelar tersebut dicabut karena
salah satu mahasiswa di kampus tersebut dikatakan melakukan plagiarisme
karena tidak mencantumkan sumber pada disertasinya. Para petinggi
kampus tersebut mencabut gelar tersebut sesuai dengan peraturan akademik
dan kemahasiswaan di kampus tersebut serta kode etik yang berlaku
universal. Makalah asli tersebut ternyata dibuat oleh Siyka Zlatanova yang
ternyata sudah terbit 2004 silam. Jika kita mencari sumber dari jurnal, google
dan lain-lain dan lupa mencantumkan sumber dan saat menyerahkan hasil
akhir kita diketahui itu adalah plagiat bisa jadi hal seperti diatas terjadi karena
tidak menghargai hasil karya orang lain dan soal-soal menganggap itu adalah
hasil penelitian sendiri.

Solusi dalam isu ini, kita harus mencantumkan sumber-sumber yang ada guna untuk
menghindari dari plagiarism, karena itu sangat merugikan kita saat itu terjadi. Kita kuga
harus melihat referensi dari sumber terpercaya.