Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK KE-1

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELOMPOK : PKn043

Nama-nama Anggota Kelompok.


Nama NPM Nama NPM
1. Adinda Tri Harlina 230310210027 6. Nasya Septiani 200110210031
2. Agung Prasetyo 170404210020 7. Siti Aisyah 150510210055
3. Errile Bimasaputra 240110210030 8. Syahda Aprilia Faustina Naurah 120204210110
4. Fajar Ramadhan Hasibuan 150510210049 9. Valeriano Pascalito Laba Hipir 120304210052
5. Jody Garcia Hartanto Sitorus 130110210114 10. Yahya Achmad Hamim 170304210033

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
DISKUSI KELOMPOK MATA KULIAH PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN PKn043 (RK 171)

RK 171
Adinda Tri Harlina – 230310210027
Agung Prasetyo – 170404210020
Errile Bimasaputra – 240110210030
Fajar Ramadhan Hasibuan – 150510210049
Jody Garcia Hartanto Sitorus – 130110210114
Nasya Septiani – 200110210031
Siti Aisyah – 150510210055
Syahda Aprilia Faustina Naurah – 120204210110
Valeriano Pascalito Laba Hipir – 120304210052
Yahya Achmad Hamim – 170304210033

1. Revitalisasi Pancasila sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional


Revitalisasi Pancasila merupakan proses atau tindakan untuk menggali/menghidupkan
kembali norma-norma falsafah Pancasila untuk dijadikan sebagai spirit dan landasan
bagi terbentuknya bimbingan moral serta menjadi landasan norma hukum di Indonesia.
Adapun Pancasila merupakan nilai/identitas fundamental kita sebagai rakyat Indonesia
sehingga revitalisasi Pancasila menjadi sangat krusial dalam pemberdayaan identitas
nasional. Pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional sebaiknya dikaitkan dengan
wawasan spiritual, akademis, kebangsaan, dan mondial. Revitalisasi Pancasila juga
dapat dijadikan sebagai wujud pemberdayaan identitas nasional, contohnya adalah
sebagai kritik sosial terhadap berbagai penyimpangan yang ada di kalangan masyarakat
belakangan ini. Tindakan seperti dapat dijadikan sebuah gerakan kecil yang muncul
dalam diri kita pribadi, tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga diterapkan pada
seluruh kalangan/rentang usia. Ketua Mahkamah Konstitusi, Arief Hidayat mengatakan
bahwa Pancasila menjadi dasar falsafah negara yang melahirkan cita hukum dan dasar
sistem hukum tersendiri sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia. Menurutnya, Pancasila
sebagai dasar negara menjadi sumber dari segala sumber hukum yang memberi
penuntun hukum serta mengatasi semua peraturan perundang-undangan, termasuk
UUD 1945. Dengan kata lain, sambung Arief, Pancasila adalah tempat berangkat
sekaligus tempat tujuan hukum Indonesia.
2. Keterkaitan Integrasi Nasional dan Identitas Nasional.
Identitas nasional juga krusial dalam membentuk jati diri bangsa, contohnya adalah
gotong royong, persatuan dan kesatuan, serta saling menghargai dan menghormati. Hal
ini dapat mempererat persatuan dan integrasi bangsa. Urgensi dari identitas nasional
juga dipengaruhi oleh kondisi Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku
yang disatukan oleh Bendera Merah Putih dan Bhinneka Tunggal Ika. Proses ini hanya
dapat terwujud melalui adanya integrasi nasional yang menjadikan perbedaan yang ada
menjadi satu sehingga tercipta keselarasan. Adanya kemajemukan atau keberagaman
di Indonesia menjadikan identitas nasional sebagai salah satu faktor krusial dan
identitas inilah yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya.
3. Pengaruh Globalisasi terhadap Identitas Nasional
Globalisasi menjadi salah satu faktor yang mengusik identitas nasional Indonesia. Hal
ini dikarenakan adanya kebiasaan/gaya hidup dari negara lain di seluruh dunia yang
masuk ke Indonesia. Perlu diperhatikan juga bahwa pengaruh dari globalisasi ini ada
yang positif dan negative. Pengaruh negatif inilah yang menganggu identitas nasional
Indonesia. Globalisasi diikuti dengan lalu lintas arus barang dan jasa lintas negara,
lintas benua. Masing-masing negara berusaha meningkatkan jumlah produksi dala
negerinya Hal ini dilakukan bukan saja untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri saja,
tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dari negara-negara sekitar. Tentu semakin
tingginya kapasitas produksi membutuhkan semakin banyak tenaga kerja yang mampu
mendedikasikan tenaga dan waktunya pada sektor-sektor industri dan jasa ini. Hal ini
berakibat berkurangnya waktu yang dimiliki oleh para pekerja untuk bersosialisasi atau
untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang telah memberikan kemudahan pada berbagai aspek kehidupan
manusia baik profesional ataupun personal. Sehingga pada akhirnya hal ini membawa
perubahan pada aktivitas dan kegiatan masyarakat. Penyesuaian-penyesuaian sosial
(social adustments) yang dilakukan masyarakat pada akhirnya mengarah pada
perubahan sosial. Masyarakat cenderung meninggalkan prinsip kesederhanaan, dan
mengutamakan prinsip serba cepat dan serba praktis. Gadget yang telah menjadi bagian
tak terpisahkan dari kehidupan masyarakatdi era global telah memberi peluang
pergesaran nilai dan budaya, gadget telah menjadi media pembawa dan penyebar pesan-
pesan globalisasi serta budaya global. Hal ini berdampak pada bergesernya nilai-nilai
dan norma-norma kesopanan, di masyarakat termasuk dalma trend berbusana. Selain
itu juga terdapat pergesera nilai dari semangat gotong royong dan musyawarah menjadi
nilai individualis, dan matrealis.
4. Integrasi Nasional:
➢ Mengapa diperlukan Integrasi Nasional?
Integrasi nasional merupakan langkah komprehensif yang berkaitan dengan
berbagai aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Integrasi nasional
sejatinya merupakan suatu persoalan yang berkaitan dengan eksistensi dari
suatu bangsa dan negara dalam menghadapi berbagai dinamika serta
permasalahan yang kompleks khususnya di era globalisasi. Oleh karena itu,
integrasi nasional sangat diperlukan agar masyarakat bisa berbaur dan menjadi
kesatuan yang utuh. Integrasi nasional juga adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan - perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga
terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
➢ Mengapa setiap bangsa memerlukan integrasi?
Integrasi diperlukan bangsa untuk menyatukan setiap lapisan masyarakat suatu
bangsa dengan segala keberagamaannya. Dengan adanya integrasi masyarakat
bisa membentuk kesatuan yang utuh, sesuai dengan ideologi bangsa indonesia
yakni Pancasila. Adanya integrasi juga merupakan perwujudan dari cita cita
bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4
➢ Seandainya Negara tidak berintegrasi, apakah ada dampaknya?
Jika negara tidak berintegrasi, maka tidak akan ada rasa kesatuan dan persatuan
dalam masyarakat. Hal ini bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan bangsa.
Karena bisa mengurangi rasa nasionalisme dan pastriotisme dalam lingkungan
masyarakat, yang berdampak hancurnya keutuhan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

https://unnes.ac.id/berita/revitalisasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara.html
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=13490
http://econochannelfeunj.com/2018/04/identitas-nasional-dan-integritas_9/
https://www.unila.ac.id/rektor-ikuti-webinar-revitalisasi-pancasila-pada-masa-pandemi-
covid-19/

Anda mungkin juga menyukai