Anda di halaman 1dari 6

PANCASILA DALAM INDUSTRI PERTANIAN

Disusun Oleh:
Muthia Diena Rahma
H0916060

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

Pancasila adalah Ideologi Bangsa Indonesia yang merupakan rumusan


dan pedoman kehidupan bangsa. Nama Pancasila sendiri berasal dari Bahasa
Sanskerta yaitu Panca dan Sila. Panca berarti lima dan Sila memiliki arti asas
atau dasar, jadi Pancasila adalah lima dasar.
Sebagaimana artinya, Pancasila mengandung lima dasar yang dianut
Indonesia sebagai pedoman kehidupan bangsa. Kelima dasar tersebut ialah:
1.
2.
3.
4.

Ketuhanan Yang Maha Esa


Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila sebagai dasar Negara berkembang melalui suatu proses yang
cukup panjang. Pancasila hadir bukan sebagai sebuah kebetulan yang tidak
bermakna. Hadirnya pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia merupakan
upaya keras para pendiri bangsa agar Indonesia merdeka memiliki landasan
yang kukuh. Pada awalnya bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia yaitu dalam adat istiadat, serta dalam agama-agama dalam
pandangan hidup bangsa. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila telah diyakini
kebenarannya kemudian diangkat menjadi dasar Negara sekaligus sebagai
ideologi bangsa dan Negara Indonesia.
Pancasila adalah ideologi yang tidak ada bandingannya untuk bangsa
Indonesia karena Pancasila adalah alat pemersatu bagi seluruh komponen yang
berbeda-beda, sehingga setiap upaya untuk menggantinya selalu akan
berhadapan dengan seluruh kekuatan Indonesia secara menyeluruh. Sebagai
sebuah ideologi, pancasila tidak bersifat tertutup (statis) terhadap berbagai
perubahan atau pemikiran-pemikiran baru. Pancasila bersifat terbuka
(dinamis) yang mampu menyesuaikam dengan berbagai perubahan zaman
ataupum menjawab tantangan zaman.

Tantangan terhadap Pancasila sudah mulai tampak sejak masa-masa


awal bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Tantangan terhadap
eksistensi Pancasila tidak hanya bersifat internal tetapi juga bersifat eksternal.
Berpijak pada realitas adanya berbagai tantangan dan ancaman terhadap
Pancasila sebagai ideologi bangsa sejak masa-masa awal kelahirannya, bisa
dipastikan bahwa tantangan dan ancaman terhadap Pancasila akan terus
berlangsung.
Pancasila kini tengah dihadapkan dengan tantangan eksternal berskala
besar berupa globalisasi. Di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat
penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia, karena
dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat,
sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke
masyarakat.
Sebagai dasar dalam setiap pembentukan organisasi dan perkumpulan,
Pancasila harus mampu memenuhi semua aspek yang disyaratkan untuk
mencapai tujuan masing masing. Bahkan dalam setiap individu, Pancasila
seharusnya bisa menjadi pedoman dalam setiap langkah perlakuan dan
kelakuan. Hal itu dikarenakan Pancasila merupakan suatu sumber negara
ataupun sumber nilai yang nantinya akan dianut oleh segenap rakyat Indonesia
dalam menjalani kehidupannya. Sehingga dalam pembentukan Pancasila harus
mencerminkan kehidupan seluruh bangsa Indonesia.
Salah satu aspek aplikasi pancasila dapat diterapkan pada industri
pertanian. Industri pertanian merupakan kegiatan untuk lebih memaksimalkan
hasil pertanian dengan menggunakan berbagai alat dan kegiatan industri.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui bidang pertanian.
Karena Pancasila berperan sebagai dasar Negara yang melandasi dan
mengontrol setiap perilaku manusia dalam kehidupan, maka dalam aspek
pertanian juga tercermin nilai-nilai Pancasila seperti:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa, mencerminkan adanya pengakuan


dan keyakinan bangsa dan masyarakat terhadap Tuhan sebagai Pencipta alam
semesta. Nilai ketuhanan dalam pertanian tercermin dari kepercayaan para
petani akan tradisi pesta rakyat di daerah jawa, meletakkan canang pada alatalat pertanian di daerah bali, dan masih banyak lagi kegiatan para petani atas
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari tingkah laku para petani ini,
menunjukkan bahwa para petani percaya akan kebesaran Tuhan.
2.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung arti

kesadaran dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup
bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal
sebagaimana mestinya. Dalam bidang pertanian nilai kemanusiaan ini
tercermin dari sifat gotong royong para petani. Seperti contohnya satu bidang
lahan pertanian digarap atau dikerjakan oleh satu kelompok petani atau
dengan kata lain dikerjakan secara berkelompok.
3. Persatuan Indonesia, mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia. Pada nilai persatuan ini, perilaku sikap para petani di tandai dengan
adanya suatu perkumpulan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mengandung arti bahwa diakui adanya
paham demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan keputusan melalui
musyawarah mufakat. Nilai ini di tandai dengan adanya peranan pemerintah
dalam memberdayakan dan membangun pertanian desa atas dasar daulat
rakyat desa. Misalnya dengan adanya lembaga-lembaga yang berperan dalam
perencanaan dan pembangunan di desa khususnya membangun masyarakat
petani, seperti LKMD, KUD dan lembaga subak seperti yang ada di bali yang
dapat menampung atau berperan sebagai wadah aspirasi langsung petani dan
dapat juga membantu petani dalam hal pembiayaan, saran dan prasarana

misalnya oleh KUD. Ini menunjukkan bahwa adanya penerapan nilai


kerakyatan atau demokrasi pancasila dalam pertanian.
5.

Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia, yang bermakna

sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang


adil dan makmur secara lahiriah dan batiniah. Keadilan adalah nilai yang amat
mendasar yang diharapkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Tapi sayangnya nilai
keadilan dalam kehidupan pertanian belum terlihat secara jelas seperti
perwujudan perilaku dalam nilai-nilai pancasila yang empat yang sudah
disebutkan sebelumnya. Dari zaman dulu sampai era globalisasi seperti
sekarang ini nilai keadilanlah yang sulit dibuktikan. Padahal Indonesia adalah
Negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar.
Teknologi yang semakin berkembang diberbagai aspek termasuk
dalam industri pertanian juga membutuhkan perhatian. Sebab semakin
canggihnya teknologi, maka semakin banyak produk-produk yang diciptakan
dengan harapan dapat berguna bagi bangsa Indonesia. Sejak berdirinya
bangsa Indonesia, telah disepakat bahwa Pancasila mengatur dan
menjalankan kehidupan negara. Hal ini menyatakan bahwa Pancasila
merupakan alat pengawas dan pengatur perkembangan teknologi yang
memiliki sifat fleksibel sehingga Pancasila dapat terus berperan walaupun
terjadi perkembangan zaman.
Sebagai suatu contoh, pada teknologi pertanian yang diatur dan
diawasi Pancasila adalah kegunaan teknologi pada suatu industri dalam
menciptakan produk baru yang dibutuhkan masyarakat yang memiliki nilai
tambah dan tetap mensejahterakan seluruh pelaku dalam industri tersebut.
Karena pada umumnya suatu industri yang sudah memiliki teknologi tinggi
sudah menggunakan mesin dalam proses produksinya sehingga tidak
menyerap tenaga kerja yang lebih banyak demi keuntungan industri sehingga
memberikan dampak pada kesejahteraan bangsa Indonesia yang mulai
menurun.

Hubungan Industrial dalam pancasila

juga diperlukan dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang pertanian. Di mana


Hubungan Industrial adalah hubungan antara pelaku industri dalam proses
produksi barang dan jasa (pengusaha, pekerja, dan pemerintah) yang
didasarkan atas nilai dari keseluruhan sila-sila dalam Pancasila. Hubungan
industrial juga berlandaskan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah
untuk menciptakan keamanan nasional, stabilitas nasional, meningkatnya
partisipasi sosial, dan kelanjutan pembangunan nasional.
Di tahun 70-an saat pemerintah tengah gencar meluncurkan program
lima tahun berencana, usaha pemerintah sempat terfokus pada sektor pertanian
dan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan
bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Akan tetapi, menjelang tahun 1990,
kegiatan pembangunan di sektor industri dihentikan karena sektor transportasi
sedang berkembang sehingga pembangunan menitik beratkan pada sektor
industri strategis. Ketika terjadi krisis mulai pertengahan tahun 1997, semakin
terlihat bahwa pembangunan industri yang selama ini dilakukan terbukti
sangat rapuh karena sarat dengan ketergantungan komponen impor, utamanya
adalah industri non pertanian.
Menjadi sangat bijaksana apabila pemerintah mendukung pemanfaatan
sumber daya alam oleh sektor-sektor usaha dalam negeri dan tidak
menyerahkan begitu saja harga diri bangsa dengan menarik banyak investor
asing untuk mendanai kegiatan-kegiatan usaha tersebut.

Anda mungkin juga menyukai