Anda di halaman 1dari 2

17.

Jaringan tersebut adalah jaringan pelindung yang berfungsi melindungi jaringan yang berada
dibawahnya. Pada gambar merupakan jaringan epidermis yang dimana jaringan ini terletak di paling
luar, susunan sel nya yang rapat dan hal yang paling menonjol dari gambar tersebut adalah karena
terdapat stomata. Biasanya terletak pada bagian permukaan luar tumbuhan seperti akar, batang
ataupun daun

18. Kultur jaringan adalah teknik untuk memperbanyak tumbuhan secara vegetatif dengan cara
memisahkan bagian dari tanaman seperti sel, jaringan atau organ tanaman seperti daun, akar,
batang, tunas serta membudidayakannya dalam lingkungan yang terkendali dan sebagai aseptik
sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri/beregenerasi

19. Kultur jaringan memiliki 6 tahapan, yaitu :

1. Pembuatan media

Adalah proses campuran senyawa yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan
eksplan, maka dari itu media pertumbuhan akan mengandung nutrien penting yang terdiri dari
garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu di perlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula,
dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya
maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media tumbuh
dapat dibedakan menjadi media padat berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan
pada agar dan media cair yang dilarutkan di air bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak,
tergantung kebutuhan.

2. Inisiasi

adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang
sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. Eksplan dapat berasal dari : daun,
tunas, cabang, batang, akar, embrio, kotiledon, hipokotil, epikot il

3. Sterisasi dan Teknik aseptis


adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di
laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap
peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang
digunakan

4. Multiplikasi

Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media.
Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan
gagalnya pertumbuhan eksplan.

5. Pengakaran

adalah fase dimana eksplan akan menunjukan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa
proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari
untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh
bakteri ataupun jamur.

6. Aklimatisasi

adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng. Pemindahan
dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan
untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan
sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi
dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit
dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

20. Merupakan sifat autonom dan totipotensi.


Sifat autonom sel tumbuhan adalah kemampuan sel tumbuhan untuk melakukan metabolisme
secara mandiri apabila terpisah dari tumbuhan induknya. Sehingga potongan sel tumbuhan tetap
dapat bertahan hidup saat diisolasi dalam lingkungan buatan. Sedangkan totipotensi merupakan
potensi yang dimiliki tumbuhan untuk berkembang menjadi suatu tumbuhan yang utuh dan

memungkinkan potongan tumbuhan induk dapat tumbuh menjadi tumbuhan utuh yang memiliki
sifat sama dengan induknya.

Karena sifat autonom dan totipotensi tumbuhan, kutur jaringan dapat dilakukan. Kultur jaringan
dilakukan pada lingkungan yang terisolasi dan bebas hama, juga media dengan nutrisi tepat untuk
pertumbuhan sel.

Anda mungkin juga menyukai