ganda dan dia ternyata menculik seorang anak kecil yang dia
anggap sebagai adik sendiri karena diseperti melihat anak
kecil itu seperti dirinya saat dulu. Kepribadian dia itu lebih
tua dari dia
“KAKAKK!!!!”
“Jane.”
Suara itu lagi, dia lagi. Terus menerus memanggil
namaku. Jane.. Jane.. Jane.. Janee.. Aku muak, ku
palingkan pandangan ku kedaun pintu. Ia yang bersandar
seraya melipat kedua lengannya memberi sinyal
kepadaku untuk berbicara berdua dengannya. Aku
memutar mataku malas, akan begitu semuanya tetap ku
turuti.
Aku mengangguk.